HOMILI: Hari Raya Kabar Sukacita (Yes 7:10-14; 8:10; Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11; Ibr 10:4-10; Luk 1:26-38)

 

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”.

Pasangan suami-isteri baru yang mendengar bahwa sang isteri mulai mengandung, maka pasangan suami-isteri tersebut sungguh bersukacita, dan kiranya mareka pun juga tergerak untuk mewartakan sukacita atau kegembiraannya kepada saudara-saudarinya. Namun jika seorang perawan mengandung pasti akan menjadi bahan cemoohan atau pembicaraan jelek. Maria, perawan suci dari Nazaret tiba-tiba menerima kabar dari Allah melalui malaikat-Nya bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki karena Roh Kudus. Secara manusiawi hal ini kiranya sungguh menakutkan, jangan-jangan ada tuduhan orang lain ia berzinah atau kena tulah. Namun begitulah kehendak atau janji Allah harus segera terlaksana, dengan mengutus Pribadi kedua menjadi manusia melalui rahim Maria. Dengan kata lain Maria terpilih sebagai wakil umat manusia untuk bekerjasama dalam perwujudan janji Allah, maka kesanggupan Maria untuk mengandung karena Roh Kudus sungguh merupakan kabar sukacita atau gembira. Maria adalah bunda kita dan teladan umat beriman, maka marilah kita meneladan imannya.

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1:38)

Kutipan di atas ini merupakan tanggapan Maria dengan rendah hati mentaati kehendak atau perintah Allah. Hemat saya orang yang rendah hati dan taat sungguh menggembirakan banyak orang atau membuat sukacita bagi banyak orang. Sebagai orang beriman marilah kita senantiasa hidup dan bertindak dengan taat dan rendah hati. Ketaatan kita terutama adalah taat kepada kehendak dan perintah Allah dalam rangka berpartisipasi mewujudkan karya penyelamatan dunia. Dunia seisinya ketika diciptakan oleh Allah semuanya baik adanya, namun karena dosa dan keserakahan manusia apa yang semula baik telah rusak: ciptaan-ciptaan lain selain manusia seharusnya membantu manusia dalam mengusahakan keselamatan jiwanya alias menjadi sarana atau wahana sudah terbalik menjadi tujuan.

Berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia memang harus berjuang dan berkorban, sebagaimana dialami oleh Maria, sebagai perawan yang harus mengandung, mempersembahkan keperawanannya kepada Allah, bukan untuk kenikmatan seksual sebagaimana didambakan banyak orang. Apa yang paling berharga dipersembahkan kepada Allah demi keselamatan atau kesejahteraan umum, seluruh umat manusia. Memberi persembahan kepada Allah seharusnya memang yang paling baik, paling berharga atau paling bernilai, yang berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah. Marilah kita ingat dan sadari bahwa diri kita serta segala sesuatu yang kita miliki dan kuasai sampai kini merupakan anugerah Allah yang kita terima melalui saudara-saudari kita, maka selayaknya jika kemudian semuanya dipersembahkan kembali kepada Allah.

Sekali lagi kami ingatkan bahwa kita berada dalam Tahun Iman, dimana kita diajak untuk kembali ke sumber-sumber iman sebagai pedoman atau acuan hidup dan bekerja. Salah satu sumber iman kita adalah sabda Allah sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci, maka marilah kita bacakan dan dengarkan serta cecap dalam-dalam sabda Allah. Semoga kehendak dan perintah Allah sungguh meresap dalam-dalam atau tertanam dalam hati kita, sehingga mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita. Keunggulan hidup beriman terletak dalam penghayatan atau tindakan bukan wacana atau omongan, maka marilah kita bekerjasama atau saling membantu dalam menghayati sabda atau perintah Allah dalam hidup sehari-hari, agar diri kita maupun kebersamaan hidup kita semakin dikasihi oleh Allah dan umat manusia. Dengan kata lain semoga cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa menjadi kabar sukacita atau kabar gembira bagi siapa saja. Marilah kita senantiasa melakukan apa yang baik dan membahagiakan orang lain, karena kita semua mendambakan hidup bahagia, damai sejahtera, aman sentosa kapan pun dan dimana pun.

“Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.” (Ibr 10:7-8)

Kehendak Allah bagi kita semua adalah agar kita semua setia dan giat melakukan kehendak-Nya dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari. Bukan ‘korban persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa’, sebagaimana sering dilakukan oleh sementara orang dengan berjaga bakti sepanjang malam dalam adorasi kepada Sakramen Maha Kudus, yang berkenan pada kehendak Allah. Derap langkah para pendahulu kita, misalnya di wilayah Keuskupan Agung Semarang, senantiasa terarah secara konkret pada suka-duka umat manusia, warga masyarakat, misalnya dengan social-ekonomi demi kesejahteraan rakyat atau kesejahteraan masyarakat.

Kami berharap kepada kita semua umat beriman untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan kesempatan dan kemungkinan masing-masing. Dengan kata lain hendaknya kita sungguh hidup membumi, berpartisipasi dalam aneka macam seluk beluk hidup sehari-hari umat manusia masa kini. Tentu saja kita kemudian tidak jatuh ke semangat materialistis atau duniawi, melainkan tetap dalam dan dengan terang iman berpartisipasi dalam aneka seluk-beluk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus, Penyelamat Dunia, Allah yang telah mendunia dengan menjadi manusia, kami harapkan kita sungguh hidup mendunia atau membumi.

Salah satu keprihatinan kita masa kini antara lain adalah kerusakan atau kehancuran lingkungan hidup, sehingga tidak sesuai lagi dengan kehendak Allah. Maka marilah kita tingkatkan perawatan lingkungan hidup, kita buat lingkungan hidup semakin enak dan nikmat untuk ditempati atau ditinggali. Aneka jenis tanaman hendaknya diusahakan, demikian juga aneka jenis binatang biarlah hidup bebas, dan jangan dipenjara di dalam sangkar. Dimana mungkin hendaknya dibuat sumur-sumur resapan air hujan.

“Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN” (Mzm 40:7-10)

Senin, 8 April 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ

Perayaan Ekaristi: Senin, 8 April 2013


HARI RAYA KABAR SUKACITA
SENIN, 8 APRIL 2013


RITUS PEMBUKA


LAGU PEMBUKA (PS 450)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus bersamamu
U. Dan bersama rohmu

PENGANTAR 

SERUAN TOBAT (TUHAN KASIHANILAH KAMI PS 351)

I. Tuhan Yesus Kristus, sabda kekal yang menjelma Engkau telah memilih Bunda Maria menjadi bunda-Mu yang tak bernoda, bebaskanlah kami dari noda dosa.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami

I. Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia melalui malaikat Gabriel, Engkau meminta kesediaan Bunda Maria untuk menerima Engkau di dalam rahimnya. Buatlah hati kami tanggap menerima Engkau.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami

I. Tuhan Yesus Kristus, Allah Putra, melalui Bunda Maria, Engkau menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

MADAH KEMULIAAN
(PS 352)

DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah bersabda, maka jadilah Putra-Mu telah menjelma menjadi manusia dalam diri Bunda Maria, wanita yang tersuci di antara wanita. Kami mengimani Dia sebagai penyelamat kami, sebagai sungguh Allah dan sungguh manusia. Kami mohon dengan rendah hati semoga hidup kami selanjutnya ditandai oleh hidup ilahi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 7:10-14; 8:10)


"Seorang perempuan muda akan mengandung."

L. Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita.”

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 850)
Refren: Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Mazmur:
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

BACAAN II (Ibr 10:4-10)


"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."

L. Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani:

Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku.” Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. – “ Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 960)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

BACAAN INJIL (Luk 1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
HOMILI

AKU PERCAYA (NICEA KONSTANTINOPEL PS 2/MB 115)
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil berlutut)


I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

DOA UMAT

 

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 636)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penjelmaan Putra-Mu Gereja mengenali asal-mulanya. Terimalah persembahan umat-Mu agar dapat bersukacita merayakan misteri ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.


B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 392)
DOA SYUKUR AGUNG



C. KOMUNI



BAPA KAMI



I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI  
  
ANAK DOMBA ALLAH
(PS 413)

PERSIAPAN KOMUNI

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, teguhkanlah di dalam diri kami iman kepercayaan yang kami akui dengan bangga bahwa Putra-Mu yang dikandung dan dilahirkan oleh Santa Perawan Maria sungguh Allah dan sungguh manusia semoga berkat daya kebangkitan Putra-Mu itu kami akhirnya memperoleh kehidupan kekal. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT

PENGUTUSAN



LAGU PENUTUP (PS 633)


***


Perayaan Ekaristi: 6 - 7 April 2013

  


HARI MINGGU PASKAH II - Th. C



SABTU-MINGGU, 6 - 7 APRIL 2013

PA. Selamat pagi/siang/sore Bapak, Ibu, Saudara/i, para kaum muda dan adik-adik, sebelum kita memulai perayaan Ekaristi hari Minggu Paskah II, marilah mengawalinya dengan mendoakan 'Doa Tahun Iman'

P/L. Marilah kita berdoa bersama:

P/L+U. Allah Bapa Mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena melalui Yesus Kristus Putra-Mu, Engkau telah memanggil kami ke dalam pangkuan Gereja Katolik yang kudus dan memperkenankan kami masuk ke dalam persekutuan Allah Tritunggal.

Utuslah Roh Kudus-Mu agar kami senantiasa mempunyai iman yang hidup. Semoga pada Tahun Iman ini kami semakin memperdalam iman kami melalui pendalaman Kitab Suci dan ajaran-ajaran Gereja. Semoga dengan perayaan-perayaan suci-Mu, terutama Ekaristi, kami semakin tinggal dalam Kristus dan berbuah melalui perwujudan iman kami sehari-hari di tengah aneka tantangan dan hambatan dalam Gereja dan masyarakat pada zaman ini.

Bersama Bunda Maria, Bunda kaum beriman, dan para rasul, guru dan teladan iman kami, kami unjukkan doa ini kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

PA. Bapak, Ibu, Saudara/i, para kaum muda dan adik-adik marilah membuka hati dan pikiran kita dengan memuji dan memuliakan Allah Bapa pada kesempatan yang indah ini, dengan mempersiapkan lagu pembuka dari Puji Syukur nomor  

RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 521) 
1. Gembira dan bernyanyilah menyambut Paskah yang cerah: telah selamat dunia
2. T'lah bangkit Yesus, Penebus, yang disalibkan bagimu. Agungkan nama-Nya terus!
3. Gapura maut hancurlah, dan bebaslah tawanannya dari kematian-Nya terus!
4. Segala puji dan syukur ya Putra Allah, bagi-Mu; Firdaus Kau buka bagiku!
5. Seluruh umat, nyanyilah! Tritunggal Kudus pujilah sekarang dan selamanya.

Ulangan: Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya! Terpuji Kristus s'lamanya!
  
TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu

PENGANTAR 
 
PERINGATAN PEMBAPTISAN  

I. Saudara-saudara, marilah kita menyatakan tobat kita pada awal perayaan ekaristi dengan mengenangkan peristiwa pembaptisan dengan menerima percikan air suci.

I. Allah yang Mahakuasa, dampingilah umat-Mu dan (+) kuduskanlah air ini yang kami gunakan untuk memperingati karya penciptaan-Mu yang agung dan karya penebusan-Mu yang lebih agung lagi.

I. Engkau telah menciptakan air untuk menyuburkan ladang dan untuk mneyegarkan serta membersihkan tubuh kami. Engkau telah menggunakan air untuk melaksanakan rencana keselamatan-Mu, sebab lewat air Laut Merah Engkau membebaskan Umat Terpilih dari perbudakan; dengan air Engkau menghapuskan dahaga mereka di padang gurun. Air telah dikuduskan oleh Kristus ketika Ia dibaptis di Sungai Yordan. Dan dengan air pula, Engkau membarui hidup kami yang rapuh, yaitu dengan air baptis yang melahirkan hidup baru. Oleh karena itu, kami mohon: Semoga air ini mengingatkan kami akan pembaptisan yang telah kami terima. Semoga kami bersatu hati dan bergembira bersama saudara-saudari kami, yang dibaptis di sekitar Hari Raya Paskah ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

S. Aku melihat air mengalir* dari bait Allah di sebelah kanan alleluya;
dan semua yang didatangi diselamatkan, dan berkata, alleluya, alleluya. [selesai]

S. Pujilah Tuhan karena Ia baik
U. karena belas kasihan-Nya kekal.
S. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U. Seperti pada permulaan, sekarang selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

atau

Vidi aquam* egredientem de templo,
a latere dextro, alleluia:
et omnes, ad quos pervenit aqua ista,
salvi facti sunt, et dicent, alleluia, alleluia. [selesai]

S. Confitemini Domino quoniam bonus:
U. Quoniam in saeculum misericordia eius.

S. Gloria Patri, et Filio, et Spiritui Sancto:
U. Sicut erat in principio, et nunc, et semper,
et in saecula sæculorum. Amen.

(Diulang dari awal sampai "Selesai". Sesudah abslousi, langsung menyusul MADAH KEMULIAAN)

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, - mengampuni dosa kita, - dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin

(umat tetap berdiri)  

  MADAH KEMULIAAN (PS 354) 

DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I  Allah yang Maharahim, dalam perayaan pesta Paskah ini Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Kis 5:12-16)

"Jumlah orang yang percaya kepada Tuhan semakin bertambah."

L. Bacaan dari Kisah Para Rasul: 

Pada waktu itu para rasul mengadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 118:2-4.22.25-27a; PS 831)
Reff: Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Mazmur:
1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,
"Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Aku di dorong dengan hebat sampai jatuh, tetapi Tuhan menolong aku. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar, "Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan."
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan Tuhan Allah, Dia menerangi kita.
  
BACAAN II  (Why 1:9-11a.12-13.17-19)

"Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya."

L.  Bacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat di Asia." Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Ketika melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.

L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (Luk 24:32; PS 955)
Refren. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Ayat.  Yesus bersabda: Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya.

BACAAN INJIL (Yoh 20:19-31)

"Delapan hari kemudian Yesus datang."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA

DOA UMAT (Jawaban umat dinyanyikan, lihat TPE hal 40, lagu 6)


I.   Kristus telah bangkit dan bersabda kepada para murid, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Marilah kita berdoa kepada Bapa yang telah mengutus Putra-Nya demi keselamatan dan kesejahteraan kita:

L. Bagi para gembala umat beriman: Semoga para gembala umat beriman mempergunakan daya penyembuhan, pengampunan dan pendamaian yang dipercayakan oleh Yesus kepada mereka untuk mengabdi Umat Allah dan melayani orang-orang yang mencari kebenaran. Marilah kita mohon,...
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi mereka yang memegang pemerintahan dalam masyarakat kita: Semoga para pemimpin masyarakat lebih dijiwai semangat kasih dan solidaritas kepada rakyat-Nya terutama yang miskin dan kurang beruntung dari-pada semangat mencari kepentingan sendiri. Marilah kita mohon,.....
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L.  Bagi mereka yang sedang sakit, menderita dan mengalami cobaan hidup: Semoga mereka yang sedang menderita tetap percaya kepada Tuhan, Sang Penyembuh dan Pemberi hidup. Marilah kita mohon,.....
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L.  Bagi umat di paroki kita ...... dan di tempat-tempat lain: Semoga iman kepada Yesus menuntun kita sehingga dapat mempercayai kebaikan orang lain dan dipersatukan dalam cinta kasih-Nya. Marilah kita mohon,.....
U. Dengarkanlah umat-Mu.
 
I.  Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu yang bangkit telah menyatakan belas kasih-Mu. Semoga kerukunan di antara kami dan cinta kasih antar kami, menjadi tanda bagi semua orang yang menyaksikan cara hidup kami, bahwa Engkau berbelas kasih kepada siapa pun. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 526)
Ulangan: Alleluya, alleluya, Kristus jaya alleluya.
Ayat
1. Bangkitlah Tuhan dari kubur; maut dosa dilebur. 
2. Tuhan cahaya bagi kita; hidup kita pun cerah.  
3. Tuhan penabur rahmat Bapa, agar kita bahagia
4. Tuhan mengundang manusia masuk rumah Bapanya. 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I.  Allah Bapa yang Mahakudus, bersama dengan persembahan roti dan anggur ini, kami serahkan hidup kami kepada-Mu. Kami mohon teguhkanlah iman dan harapan kami akan hidup baru berkat kebangkitan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.

U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI PASKAH I
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa, kami memuji Dikau senantiasa. Namun teristimewa pada HARI ini layaklah Engkau kami muliakan lebih meriah, sebab Kristus, Anak Domba Paskah kami, sudah dikurbankan dan kini bangkit dengan jaya. Dialah Anak Domba sejati yang menghapus dosa dunia. Dengan wafat, Ia menghancurkan kematian; dengan bangkit, Ia memulihkan kehidupan. Dari sebab itu, di seluruh muka bumi umat-Mu bersukaria merayakan kegembiraan Paskah bersama para malaikat dan segenap penghuni surga yang bermadah memuliakan keagungan-Mu sambil tak henti-hentinya bernyanyi:  
       
KUDUS (PS 393)  
      
DOA SYUKUR AGUNG III

I. Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa. Segala ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umat-Mu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan nama-Mu.

Maka kami mohon, ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.

Sebab pada malam Ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu 
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.

(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

AKLAMASI ANAMNESIS

I. Marilah mewartakan harapan iman kita
U. Kristus telah wafat, Kristus telah bangkit, Kristus akan kembali.

I. Bapa, kami mengenangkan sengsara Putra-Mu yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau.

I. Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Nya, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Nya, agar kami sehati dan sejiwa dalam Kristus. Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi suatu persembahan abadi bagi-Mu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama dengan pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, para rasul-Mu yang kudus dan para martir-Mu yang jaya, dan bersama (Santo/a... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.

I. Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.

I. Kuatkanlah iman dan cinta kasih Gereja-Mu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hamba-Mu, Paus kami ...., Uskup kami...., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayangan-mu.

I. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setia-Mu, ya Bapa, persatukanlah semua anak-Mu di manapun mereka berada.

I. Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan pada-Mu, yang telah beralih dari dunia ini.

I. Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaan-Mu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.

C. KOMUNI


BAPA KAMI (PS 404)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Setiap kali Kristus sesudah kebangkitan-Nya menampakkan diri kepada para murid, maka salam damai yang pertama-pertama diberikan kepada mereka. Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin. 

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu. 

ANAK DOMBA ALLAH (PS 414)
 
PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI 

SAAT HENING


DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I.   Allah yang Mahakuasa, kami mohon, semoga rahmat Sakramen Paskah yang telah kami terima terus bekerja di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Semoga berkat perayaan Paskah hari ini Allah yang mahakuasa memberkati Saudara dan melindungi Saudara dari segala bahaya dosa.
U. Amin.
I. Semoga Allah, yang memulihkan hidup Saudara lewat kebangkitan Putra Tunggal-Nya, memenuhi hati Saudara dengan karunia-karunia abadi.
U. Amin.
I. Semoga sesudah memperingati hari-hari sengsara Tuhan dan merayakan pesta Paskah dengan gembira, Saudara diantar Tuhan memasuki pesta sukacita abadi.
U. Amin.
I. Dan semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN

I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai. Alleluya, alleluya
U. Syukur kepada Allah, Alleluya, alleluya.
     
PERARAKAN KELUAR (MB 444)
Yesus dari Nasareth sudah bangkit dan menang. Dari penjara duka dosa kita dibebaskan-Nya. Tugas suci sudah purna, damai bumi dan surga.
Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus pemenang jaya.

Kobarkan di dalam hati dahana kebangkitan, kita bersaksi dalam nama-Nya, mewartakan cinta-Nya.



***

HOMILI: Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi (Kis 5:12-16; Mzm 118:22-25; Why 1:9-11a.12-13.17-19; Yoh 20:19-31)

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Jika kita jajan atau makan di rumah makan kiranya kita tidak tahu/melihat bagaimana makanan dimasak, dan kita meskipun tidak melihat bumbu atau ramuan apa yang dimasukkan ke dalam makanan yang akan disajikan kita percaya bahwa tidak akan diracuni atau dicelakakan. Dalam banyak hal kita tidak melihat proses pembuatan atau produksinya, namun kita percaya. Dalam hal-hal duniawi kita sungguh mudah dapat percaya, namun secara jujur kita akui bahwa dalam hal spiritual atau rohani kita sulit percaya. Dalam warta gembira hari ini dikisahkan Tomas yang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit dari mati, sebagaimana diceriterakan oleh rekan-rekannya, sebelum ia melihatnya sendiri. Mungkin Tomas lebih cenderung menekankan logika atau pikiran serta kurang dalam hal hati. Kata ‘melihat’ dan ‘percaya’ dalam Injil Yohanes menjadi tema utama, maka marilah kita renungkan apa yang menjadi isi utama dari Warta Gembira hari ini.

"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yoh 20:29-31)

Beriman memang antara lain mempercayakan atau mempersembahkan diri kepada sesuatu yang tak dapat dilihat oleh mata fisik ini, namun mata rohani atau spiritual melihat sangat jelas dan terang-benderang. Maka kutipan di atas ini kiranya mengajak dan mengingatkan kita semua akan pentingnya pembinaan dan pendalaman mata rohani atau spiritual, yang berarti mencerdaskan hati kita. Salah satu cara untuk mencerdaskan hati antara lain adalah rajin dan setia mengadakan pemeriksaan batin/hati setiap hari. Sepanjang hari tanpa kenal waktu dan tempat Allah terus berkarya dalam lingkungan hidup kita, melalui ciptaan-ciptaanNya, tentu saja juga melalui diri kita masing-masing. Teks kitab suci juga merupakan bantuan bagi kita agar dapat mawas diri atau mengadakan pemeriksaan batin/hati dengan baik dan benar.

Mengimani Yesus sebagai Mesias atau Penyelamat Dunia dan Anak Allah memang merupakan tantangan tersendiri. Mungkin secara verbal dan formal atau liturgis kita percaya, tetapi secara konkret melalui cara hidup dan cara bertindak atau perilaku kiranya tidak semuanya menghayatinya. Iman tanpa tindakan atau perilaku memang tak ada apa-apanya, bagaikan tong kosong berbunyi nyaring. Cara pembinaan iman yang lain adalah rajin dan teratur berjumpa dan bercurhat dengan rekan-rekan seiman. Ketidak-hadiran Tomas dalam perjumpaan para rasul, sebagaimana dikisahkan dalam Warta Gembira hari ini memperlihatkan bahwa ketidak-hadirannya menimbulkan keraguan sekaligus memperlihatkan kepribadian Tomas yang jujur dan polos. Jujur dan polos kiranya keutamaan yang sungguh mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan pada masa kini, sebagai wujud konkret penghayatan iman kita.

Dalam Tahun Iman ini marilah kita tekun dan rajin membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci agar iman kita semakin mendalam dan handal, sehingga kita tabah menghadapi aneka tantangan dan masalah kehidupan yang dapat merongrong kehidupan umat beriman atau membuat iman kita mengalami erosi. Dalam membaca dan merenungkan Kitab Suci hendaknya lebih mengutamakan atau menekankan pencecapan yang mendalam akan isi Kitab Suci, bukan banyaknya pengetahuan. Kita dapat bercermin pada para gembala kita yang memiliki motto penggembalaannya satu dua kata dari Kitab Suci. Kita semua dipanggil untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya, sehingga di antara kita dapat saling percaya satu sama lain, tiada kecurigaan sedikitpun. Memang menjadi orang yang dapat dipercaya tidak mudah, namun demikian jika kita mau berusaha pasti akan berhasil dengan baik. Dapat dipercaya memang ada kaitannya bertanggungjawab, maka baiknya kita juga mengembangkan dan memperdalam keutamaan bertanggungjawab.

“Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.” (Kis 5:13-16)

Kutipan di atas ini menggambarkan kesuksesan pelayanan para rasul, sebagai saksi-saksi iman. Mereka adalah orang-orang sederhana (para nelayan), dan dengan berani memberi kesaksian perihal kebangkitan Yesus dari mati, Pribadi Yesus yang penuh kuasa. Mereka yang semula kurang diperhatikan sekarang dihormati banyak orang, hal yang demikian kiranya juga terjadi dalam diri mayoritas pastor, yang pada umumnya berasal dari daerah desa dan miskin serta kurang diperhatikan dan ketika menjadi pastor dihormati banyak orang. Penghormatan yang terjadi bukan karena materi atau harta benda, melainkan ada kepercayaan orang yang bersangkutan merupakan wakil dan utusan Allah, orang-orang yang sungguh beriman.

Orang yang sungguh beriman memang menarik, mempesona dan memikat, sehingga banyak orang tergerak untuk mendekat. Iman juga dapat menyembuhkan aneka penyakit. Sebagaimana dialami oleh para rasul dimana banyak orang sakit dan yang diganggu roh jahat dibawa kepada mereka untuk disembuhkan. Pada masa kini kiranya banyak orang yang diganggu roh jahat sehingga cara hidup dan cara bertindaknya kacau-balau, hanya mengikuti selera pribadi, kurang peka terhadap orang lain dst.. Orang-orang yang demikian hendaknya segera disembuhkan. Orang menderita sakit pada umumnya karena kurang atau tidak teratur hidupnya, maka jika mau sembuh bertobatlah alias hidupnya dengan teratur (makan, minum, istirahat, olahraga dst..).

"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.” (Why 1:17-19). Kutipan ini kiranya menjadi kekuatan atau pedoman kita untuk menjadi saksi iman yang handal. Yesus yang telah bangkit dari mati hidup dan bekerja terus menerus tidak terikat oleh ruang dan waktu, maka beriman kepada-Nya berarti tanpa takut dan tanpa gentar menjadi saksi iman kapan pun dan dimana pun. Kita juga dipanggil untuk menulis aneka kebenaran yang terjadi sehingga kelak dapat menjadi pegangan bagi orang banyak, sebagaimana terjadi dengan Kitab Suci atau buku-buku rohani/doa. Tulis doa atau pengalaman iman anda yang baik, dan percayalah bahwa tulisan tersebut kelak akan sangat berarti dan berguna bagi banyak orang.

“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!” (Mzm 118:22-25)

Minggu, 7 April 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ 

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Kis 4:13-21; Mzm 118:14-15; Mrk 16:9-15)

“Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:9-15), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kiranya kita semua setiap hari senantiasa bepergian, entah dekat atau jauh, dalam kota atau luar kota, dalam negeri atau luar negeri. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus yang telah bangkit dari mati kita semua dipanggil kemana pun kita pergi maupun dimana pun kita berada untuk senantiasa ‘memberitakan Injil kepada segala makhluk’. Dengan kata lain hendaknya cara hidup, cara bertindak maupun sepak terjang kita senantiasa menggembirakan dan menggairahkan orang lain untuk semakin beriman, semakin membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Yesus yang telah bangkit dari mati hidup dan bertindak melalui RohNya, maka marilah kita lihat dan imani karya Roh Kudus dalam ciptaan-ciptaanNya dan tentu saja terutama dalam diri manusia yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah. Kita berharap siapapun yang bertemu kita atau melihat kita akan melihat dan bertemu dengan Allah yang hidup dan berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini. Yesus adalah Penyelamat Dunia, maka kita yang masih hidup di dunia ini dan beriman kepada-Nya dipanggil untuk menjadi pewarta-pewarta Kabar Gembira kepada dunia. Pada masa kini lingkungan hidup sungguh memprihatinkan, maka semoga kehadiran dan sepak terjang kita dimana pun senantiasa membuat lingkungan hidup semakin bergairah, mempesona dan menarik. Marilah lingkungan hidup dimana kita hidup maupun bekerja kita usahakan semenarik dan semempesona mungkin: berilah tanaman yang memadai, jaga kebersihan lingkungan dst.. Usaha penghijauan dengan penanaman pohon-pohon hendaknya menjadi gerakan masal dimana-mana, dan kita hentikan pembabatan hutan yang tak tahu aturan demi kepentingan komersial.

· "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” (Kis 4:19-20), demikian kata Petrus dan Yohanes terhadap para tokoh bangsa Yahudi yang ingin mengadili dan menghukum mereka. Apa yang dikatakan oleh Petrus dan Yohanes ini kiranya dapat menjadi teladan bagi siapapun yang dipanggil menjadi saksi. Secara khusus kami berharap kepada mereka yang dipanggil menjadi saksi di pengadilan untuk “berkata-kata tentang apa yang dilihat dan didengar” alias memberi informasi yang benar dan akurat. Jangan coba-coba menjadi saksi palsu atau melakukan kebohongan dalam memberikan kesaksian, karena dengan demikian anda akan berbalik menjadi tersangka serta kemudian harus diadili dan dihukum. Kejujuran merupakan keutamaan yang sungguh mendesak dan up to date untuk dihayati dan disebarluaskan dalam kehidupan bersama. Maka kami berharap anak-anak di dalam keluarga sedini mungkin dididik dan dibina dalam hal kejujuran, dan tentu saja teladan orangtua atau generasi tua sungguh penting dalam hal hidup jujur. Sekali lagi saya angkar rumor bahwa ‘jujur akan hancur’, memang hidup jujur akan hancur untuk sementara, tetapi akan mulia dan bahagia serta damai sejahtera untuk selamanya. Semoga mereka yang berkarya di dua departemen yang sangat erat dengan pembinaan manusia, yaitu Departemen Agama dan Departemen Pendidikan, dapat menjadi teladan dalam hal kejujuran, tidak melakukan korupsi sebagaimana masih marak sampai kini. Jika mereka yang bekerja di dua departemen ini tidak jujur lagi dan selalu berkorupsi apa yang dapat diharapkan dari negeri tercinta ini. Para tokoh atau pemuka agama yang pada umumnya menjadi panutan hidup umatnya kami harapkan juga dapat menjadi teladan atau saksi kejujuran.

“TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,”

(Mzm 118:14-15)

Sabtu, 6 April 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ 

"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu maka akan kamu peroleh." (Kis 4:1-12; Mzm 118:22-24; Yoh 21:1-14)

 “Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.” (Yoh 21:1-14), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Hidup dan bertindak hanya mengikuti selera atau keinginan sendiri atau mengandalkan kekuatan diri sendiri pada suatu saat akan frustrasi atau gagal dalam mencapai cita-cita. Itulah yang terjadi dalam diri para rasul, yang memiliki keterampilan sebagai nelayan karena ditinggalkan oleh Yesus merasa frustrasi dan kesepian, mereka beramai-ramai melaut untuk menangkap ikan. Sepanjang malam mereka bekerja keras tak seekor ikan pun dapat ditangkap, namun atas perintah Yesus, yang telah bangkit yang menampakkan Diri kepada mereka, untuk menebarkan jalanya, maka mereka menangkap ikan dalam jumlah sangat besar. Kisah ini kiranya merupakan peringatan bagi kita semua agar dalam cara hidup dan cara bertindak kita tidak mengikuti selera atau keinginan pribadi melainkan sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan. Dengan kata lain secara konkret kita diharapkan hidup dan bertindak secara konstitusional, sesuai dengan aturan dan tata tertib yang terkait dengan cara hidup dan cara bertindak kita masing-masing. Hendaknya iman kita sungguh menjiwai cara hidup dan cara bertindak kita, dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita semua diharapkan disiplin dan jujur dalam hidup dan bertindak. Dalam bekerja maupun belajar marilah kita lihat dan imani Tuhan yang hidup dan bekerja melalui pekerjaan atau pelajaran

· “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya” (Kis 4:13-14). Tidak terpelajar namu cerdas serta mampu mengalahkan orang-orang pandai, itulah yang terjadi dalam diri Petrus dan Yohanes. Petrus dan Yohanes memiliki kecerdasan spiritual, dan memang kecerdasan spiritual lebih unggul daripada kecerdasan intelektual. Kesakian iman Petrus dan Yohanes kiranya dapat menjadi teladan bagi kita semua, maka marilah kita berusaha dengan rendah hati dan keras untuk menjadi cerdas secara spiritual. Salah satu cara untuk itu tidak lain adalah pemeriksaan batin atau refleksi, maka hendaknya setiap hari kita mengadakan pemeriksaan batin dan refleksi diri, sehingga kita cerdas secara spiritual serta terampil dalam pembedaan roh atau spiritual discernment. Negara kita ketinggalan dengan Negara tetangga karena kurang memberi perhatian terhadap refleksi atau evaluasi diri yang benar. Lebih memprihatinkan lagi bahwa pemberian nilai alias nilai ujian di sekolah-sekolah tidak jujur lagi serta terjadi manipulasi dengan ‘mark up’., maka tidak heran kita senantiasa ketinggalan dan tumbuh berkembang menjadi bangsa konsumen bukan produsen. Kami berharap aneka bentuk evaluasi atau refleksi dikerjakan dengan baik dan benar, tidak asal-asalan atau bahkan manipulasi, yang pada gilirannya mencelakakan diri sendiri.

“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!” (Mzm 118:22-24)

Jumat, 5 April 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa” (Kis 3:11-26; Mzm 8:5-9 Luk 24;35-48)

 
“Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini” (Luk 24:35-48), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Pertobatan dan pengampunan dosa bagaikan mata uang bermuka dua serta merupakan kabar gembira kebangkitan Yesus dari mati. Bertobat berarti memperbaharui diri menuju ke pemenuhan jati diri yang benar sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan. Dalam rangka Tahun Iman ini kami harapkan kita sungguh semakin mendalam dalam penghayatan iman, dan memang untuk itu sesuai dengan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Sebagai yang telah dibaptis berarti semakin membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan serta tidak melakukan dosa lagi sekecil apapun. Sebagai suami-isteri berarti semakin saling mengasihi sehingga sebagai laki-laki dan perempuan yang berbeda satu sama lain semakin sehati, sejiwa, sepikiran dan dengan demikian akan kelihatan wajah mereka berdua bagaikan manusia kembar. Sebagai anggota Lembaga Hidup Bakti berarti semakin menghayati charisma atau spiritualitas pendiri. Sebagai pekerja berarti semakin terampil semakin bekerja, dan sebagai pelajar semakin terampil dalam belajar. Kita semua dipanggil menjadi saksi iman melalui cara hidup dan cara bertindak kita yang sesuai dengan panggilan dan tugas pengutusan. Memperbaharui diri memang tak akan terlepas dari perjuangan dan pengorbanan, maka hendaknya kita rela berkorban diri dan berjuang. Semoga cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun dan kapan pun memotivasi orang lain untuk bertobat atau memperbaharui diri.

· “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus” (Kis 3:19-20). Kita semua kiranya mendambakan kelegaan terus menerus dalam hidup kita sehari-hari alias dalam keadaan damai sejahtera dan aman tenteram. Daerah-daerah wisata pada umumnya dalam keadaan damai dan aman tenteram, dan warga masyarakat setempat berusaha hidup sebaik dan seramah mungkin sehingga semakin banyak orang berwisata di daerahnya dan sepulang dari wisata pun para wisatawan semakin menjadi lega juga. Marilah kita berusaha entah diri kita, keluarga atau desa atau daerah kita bagaikan ‘tempat wisata’, tempat orang mencari kelegaan dan kesegaran hidup. Memang ajakan kami di atas untuk senantiasa menghayati pertobatan atau memperbaharui diri merupakan cara hidup dan cara bertindak. Kita mungkin bagaikan ‘pengusaha’ yang senantiasa mendengarkan dan melayani para konsumen sebaik mungkin, sehingga semua kerinduan dan dambaan konsumen dapat dilayani dengan baik. Untuk itu pengusaha senantiasa memperbaharui diri terus menerus sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Marilah kita ingat dan sadari bahwa apa yang abadi di dunia ini adalah perubahan, segala sesuatu yang ada di muka bumi berubah terus-menerus, sebagai tanda bahwa Sang Pencipta bekerja terus-menerus dalam dan melalui ciptaan-ciptaan-Nya. Semoga kita semua semakin lama dan semakin tua juga semakin lebih dikasihi oleh Allah maupun saudara-saudari atau sesama kita.

“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan” (Mzm 8:5-9)

Kamis, 4 April 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Hai kamu orang bodoh betapa lambannya hatimu” (Kis 3:1-10; Mzm 105:1-4; Luk 24:13-35)

 
“ Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.” (Luk 24:25-35), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kami percaya bahwa kita semua pernah mengalami frustrasi atau putus asa, karena ada sesuatu yang kita dambakan atau cita-citakan tidak terlaksana, atau kita kehilangan pegangan atau pedoman hidup, sebagaimana dialami oleh dua murid dari Emaus, yang dikisahkan dalam Warta Gembira hari ini. Dua murid Emaus bingung dan frustrasi mendengar aneka ceritera tentang Yesus, yang telah wafat di kayu salib dan dimakamkan diceriterakan telah bangkit dari mati. Mereka tak percaya kepada ceritera-ceritera yang tersebar di Yerusalem itu, maka daripada bingung mereka pulang kampung ke Emaus. Dalam perjalanan pulang mereka menerima penampakan Yesus yang telah bangkit dari mati, dan Ia menanyakan perihal kebingungan dan frustrasi mereka. Setelah mereka menceriterakan apa yang terjadi perilah Yesus dan makan bersama, tiba-tiba mereka sadar bahwa yang menemani perjalanan mereka adalah Yesus yang telah bangkit dari mati. Kepada mereka berdua Yesus berkata: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?". Pandai dan bodoh dalam Kerajaan Allah atau hidup beriman ada dalam hati, bukan pikiran atau otak. Dan ketika mereka bercakap-cakap perihal apa yang tertulis di dalam Kitab Suci serta berpartisipasi dalam makan bersama, mereka sadar akan dan mengimani kebangkitan Yesus dari mati, yang membuat mereka bergairah dan gembira. Sabda Tuhan dan Perayaan Ekaristi memang membuat kita bergairah dan bergembira, maka marilah kita berpartisipasi dalam Perayaan Ekaristi, yang di dalamnya juga ada pembacaan dan permenungan Sabda Tuhan, agar kita hidup bergembira dan bergairah. Sabda Tuhan dan Perayaan Ekaristi membuat hati kita cerdas secara spiritual.

· "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah” (Kis 3:6-9). Dalam nama Yesus Kristus Petrus menyembuhkan orang sakit lumpuh, sehingga yang bersangkutan dapat berjalan. Iman akan kebangkitan Yesus memang dapat membangkitkan mereka yang lumpuh. Mungkin di lingkungan hidup kita tak ada yang lumpuh secara fisik, tetapi kiranya pasti ada yang lumpuh secara social, emosional maupun psikologis. Marilah kita dekat dan perlakukan mereka yang lumpuh dalam dan dengan iman, alias kita bangkitkan mereka dari kelumpuhan social, emosional atau psikologis. Percayalah bahwa jika kita hidup dan bertindak dalam dan oleh iman kita tak akan mengalami kelumpuhan, sebaliknya cara hidup dan cara bertindak kita akan menggairahkan, memberi semangat orang-orang yang sedang mengalami kelumpuhan social, emosional maupun psikologis. Kita gairahkan saudara-saudari kita yang sedang lesu dan frustrasi. Orang yang bersemangat materialistis pada umumnya mudah jatuh kedalam frustrasi atau kelesuan spiritual. Hendaknya anda jangan bersikap mental materialistis.

“Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (Mzm 105:1-4)

Rabu, 3 April 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ

"Aku telah melihat Tuhan!" (Kis 2:36-41; Mzm 33:18-20; Yoh 20:11-18)

 
“ Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya” (Yoh 20:11-18), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Dalam kebingungan atau kekalutan pada umumnya orang frustrasi, dan ada kemungkinan membuka diri atau menutup diri. Maria Magdalena sedih dan menangis karena Yesus yang terkasih, yang dimakam-kan tidak ditemukan di makamNya. Namun karena Maria Magdalena adalah orang yang penuh syukur dan terima kasih karena dosa-dosanya telah diampuni, ia membuka diri, dan akhirnya Yesus yang telah bangkit dari mati menampakkan Diri kepada-Nya, dan dengan penuh kasih menyapanya. Maka dengan gembira akhirnya ia kembali kepada para rasul serta berkata: “Aku telah melihat Tuhan”. Maka dengan ini kami mengajak anda sekalian sekiranya mengalami kebingungan atau kekalutan dalam hidup, hendaknya tetap membuka diri, karena percayalah bahwa pasti ada orang yang memberi pencerahan, dan akhirnya kita akan mengimani bahwa Tuhan sungguh hidup dan berkarya dalam diri saudara-saudari kita. Marilah kita lihat Tuhan yang hadir dan berkarya dalam hidup kita sehari-hari, termasuk dalam situasi dan kondisi yang sulit, membingungkan dan membuat kita frustrasi. Tentu saja hendaknya kita meneladan Maria Magdalena, yang tetap tegar dan terbuka dalam menghadapi kebingungan, kekalutan dan ketidaktahuan. Sebaliknya kita juga dapat membantu saudara-saudari kita yang bingung dan kalut dengan mendekati mereka dalam dan oleh kasih, sebagaimana dilakukan oleh Yesus yang telah bangkit dari mati kepada Maria Magdalena. Apa yang dilakukan oleh Yesus kiranya juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih mengenal orang lain secara mesra, antara lain menyebut nama panggilan yang mengesan bagi yang bersangkutan.

· "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” (Kis 2:38-39), demikian kata Petrus kepada umat yang menanyakan kepadanya perihal apa yang harus dilakukan. Apa yang dilakukan oleh Petrus ini kiranya secara khusus dapat menjadi teladan bagi para imam atau pemberita Kabar Gembira, para katekis. Cara hidup dan cara bertindak para imam, bruder, suster maupun katekis kami harapkan menimbulkan pertanyaan pada orang lain mempertanyakan dirinya atau syukur mendorong dan memotivasi orang lain untuk bertobat. Dengan kata lain hendaknya cara hidup dan bertindaknya sungguh mempesona, menarik dan memikat orang lain, sehingga orang lain dengan gembira dan bersemangat mendekat dan mendatangi kita. Secara khusus kami berharap agar pendekatan terhadap mereka yang lemah, berdosa dan takut dilakukan sedemikian rupa sehingga mereka terpesona dan terpikat kepada kita, dan kemudian mereka tergerak untuk memperbaharui diri, entah bertobat atau semakin menjadi berani. Kita semua diingatkan untuk memperhatikan saudara-saudari kita yang merasa jauh atau kurang diperhatikan tanpa takut dan gentar. Kami juga berharap agar karya-karya pastoral Gereja seperti karya sosial, pendidikan dan kesehatan juga menarik dan memikat orang lain. Salah satu cara untuk itu antara lain hendaknya siapapun yang mendatangi karya anda dilayani sebaik mungkin sehingga mereka kemudian tergerak untuk menceriterakan kebaikan yang mereka terima, dan dengan demikian mereka menjadi ‘pewarta sukarela’ perihal karya-karya kita.

“Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!” (Mzm 33:18-20)

Selasa,  2 April 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ