Tampilkan postingan dengan label Berjalan Bersama Bunda Maria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berjalan Bersama Bunda Maria. Tampilkan semua postingan

Berjalan Bersama Bunda Maria (12)



"ALLAH DALAM PELUKAN SEORANG WANITA"



"Kerahiman adalah ciri khas Allah. Kerahiman adalah sifat kelembutan hati yang biasanya disematkan pada seorang wanita. Dan, bila kita renungkan dengan penuh iman maka kerahiman atau kelembutan Allah itu nampak dalam sifat Maria, Bunda Allah yang memeluk erat Allah-Nya yang menjadi Manusia dalam Diri Yesus."

Sekali lagi St. Lukas menulis dengan indah bagaimana baik saat lahir maupun mati, Sang Allah yang menjadi manusia berada di dalam pelukan seorang manusia Maria.

Tentang saat kelahiran Yesus; "...dan ia (Maria) melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan..."(Luk 2:7) atau

Pada saat mayat Yesus diturunkan dari Salib: "...Dan setelah ia (Yusuf dari Arimatea) menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur...(Luk 23:53)

Walaupun tidak tertulis secara jelas apakah Maria memangku putranya sesaat lahir atau setelah kematian (mayat yang diturunkan), tapi coba gunakanlah imaginasimu yang didasarkan pada iman untuk membayangkan bahwa seorang bayi dalam kelemahannya pasti berada di dalam pangkuan, merasakan kehangatan pelukan ibu yang melahirkannya, pun sesaat ketika mayat Yesus diturunkan dari salib, yang kisahnya direnungkan dan melahirkan sebuah lukisan istimewa, "GAMBAR PIETA." Atau tertulis indah dalam syair lagu: "Mary, Did You Know"; "Sesaat ketika engkau (Maria) mencium putramu, memeluk dia, maka engkau mencium dan memeluk Allahmu." Semuanya mau mengatakan bahwa "ANAK ALLAH (ALLAH YANG MENJADI MANUSIA DALAM DIRI YESUS) BERADA DI DALAM KEHANGATAN PELUKAN KASIH NAN LEMBUT SEORANG MANUSIA. DAN MANUSIA ITU ADALAH MARIA. Ya, dia adalah MARIA, Bunda yang sangat dihormati dan dikagumi oleh putra-putri Maria di dalam Gereja Putranya, Gereja Katolik.

Karena itu, sesaat ketika engkau kehilangan kasih seorang ibu di dunia ini; sesaat ketika engkau merasa kesepian dan ditinggalkan oleh orang-orang yang Anda cintai; sesaat ketika hati dan jiwamu terbebani oleh derita dan masalah hidup; sesaat ketika engkau tidak memiliki siapa-siapa untuk merebahkan hati, jiwa dan ragamu, maka ingatlah lagi pesan Sang Guru; "INILAH IBUMU!" Ya, sesaat ketika kumenangis, kuingin memandang wajahmu, dan wajah itu adalah wajah Bunda Maria, yang penuh kelembutan, wajah Bunda yang penuh keramahan dan kerahiman, wajah Bunda yang penuh kehangatan. Bukan hanya di dalam mantol Bunda, tapi akan kurebahkan hati, jiwa dan ragaku di dalam pelukan kasihmu, Bunda Maria. Sesaat ketika kuberada di sana maka pelukan kasih Bunda akan kurasakan, yang membawa jiwaku pada ketenangan dan kedamaian hati dan jiwaku.

Sungguh....bersyukurlah bahwa engkau memiliki seorang ibu, seorang Bunda, dan dialah BUNDA MARIA yang darinya kerahiman dan kelembutan Allah dapat Anda rasakan di dalam hidupmu.


Selamat berakhir pekan untuk para sahabat...Tuhan memberkati kalian.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Rinnong***

Berjalan Bersama Bunda Maria (11)


"MARIA, PERAWAN MUDA YANG PENUH IMAN"


Lagi St. Lukas mencatat percakapan indah nan menarik antara Malaikat Gabriel, utusan Allah dengan Maria, wanita muda, sang perawan desa Nazaret dalam Kitabnya Luk 1:26-38 sebagai berikut:

Malaikat berkata kepada Maria: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh KASIH KARUNIA di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus."

(Sekarang coba Anda renungkan jawaban polos seorang wanita muda, wanita desa yang masih perawan tapi sangat tahu bagaimana seorang wanita bisa memperoleh anak).

Jawab Maria kepada Malaikat; "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

(Lihat hubungannya antara ALLAH BAPA yang mengutus Malaikat-Nya dan peranan ROH KUDUS yang akan melanjutkan dan mewujud-nyatakan rencana Allah Bapa lewat kata-kata Malaikat-Nya).

Jawab Malaikat kepada Maria: "ROH KUDUS akan turun atasmu dan kuasa ALLAH YANG MAHATINGGI akan menaungi engkau..."

(Dan, akhirnya dibalik semua keraguan, kecemasan dan ketakutannya sebagai seorang wanita muda perawan, Maria membuat sebuah kejutan, yang mungkin saja membuat sang Malaikat terheran-heran mendengarnya).

Maria pun menjawab: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Wow...wow...dan wow....Jawaban Maria itu sungguh membuat sang Malaikat berdecak kagum.....bagaimana mungkin seorang wanita muda yang tahu bahwa resiko dari kehamilannya tanpa suami dalam tradisi Yahudi adalah hukuman rajam batu, tapi terhadap rencana Allahnya ia menjawab dengan penuh keyakinan bahwa aku akan menerima segala yang Engkau kehendaki dariku dengan iman yang mantap? Bayangan terhadap hukuman rajam batu karena kehamilan di luar nikah tidak sama sekali memupuskan harapan dan imannya bahwa kalau kehamilan ini tanpa campur tangan seorang laki-laki, melainkan dari kuat kuasa Allah melalui Roh Kudus-Nya, maka apa yang mustahil bagi Allah untuk melepaskan dia dari hukuman rajam batu itu? Kata-kata Malaikat teringat di benaknya "...sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."(Luk 1:37). Ya, iman yang kokoh kuat akan menghapus segala bentuk kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh jiwa.

Akhirnya, kita harus akui bahwa jawaban Maria kepada Malaikat adalah wujud nyata dari iman yang luar biasa kokoh dan kuat dari seorang wanita muda perawan di Nazaret, yang bernama Maria. Iman seperti itu telah hilang dalam berbagai generasi sejak Abraham, sang bapa bangsa yang dipuji oleh Yahwehnya sendiri karena sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, tapi Abraham percaya bahwa Allahnya mampu menyediakan segalanya untuknya (Bacalah Kej 22:1-19 tentang ujian terhadap iman Abraham yang diminta oleh Yahwehnya untuk mengorbankan Isak, anak tunggalnya).

Inilah juga iman Maria yang terlukis indah dalam tulisan St. Lukas yang mencatat jawaban Maria; "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu," atau yang secara mengagumkan tertulis dalam surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Kor 2:9) Ya, Maria selalu percaya dan mengasihi Allahnya, dan ia selalu percaya bahwa Allahnya akan menyediakan segala sesuatu untuk menghapus segala kerisauan, kekhawatiran dan ketakutan karena kehamilannya yang tanpa campur tangan seorang suami, seorang laki-laki.

Selamat berjalan Bersama Bunda Maria. Dalam kesulitan apa pun yang menderamu di sepanjang perjalanan, ingatlah kata-kata Sang Guru; "INILAH IBUMU!" (Yoh 19:27)


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Rinnong***

Berjalan Bersama Bunda Maria (10)

 
"MARIA, WANITA YANG TERBERKATI MEMBAWA TUHAN-NYA DAN TUHANKU UNTUK MEMBERKATIKU"
 
Santo Lukas mencatat dengan indah ungkapan batin yang terucap dari mulut Elisabet ketika dikunjungi oleh Maria; Ketika mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun PENUH DENGAN ROH KUDUS, lalu berseru dengan suara nyaring: "DIBERKATILAH ENGKAU DI ANTARA SEMUA PEREMPUAN DAN DIBERKATILAH BUAH TUBUHMU. Siapakah aku ini sehingga IBU TUHANKU datang mengunjungiku?"(Luk 1:41-43)

Pertanyaan untuk direnungkan adalah bagaimana Elisabet bisa tahu bahwa Maria adalah IBU TUHANNYA? atau bagaimana Elisabet tahu bahwa buah rahim Maria adalah ANAK ALLAH, yang adalah TUHANNYA?

Kita kembali kepada catatan para penulis Kitab Suci, yang menggambarkan bagaimana orang-orang penuh dengan Roh Kudus, yang berbicara atas nama Tuhan atau memperdengarkan suara dan kehendak Tuhannya; "Dan Zakharias, ayahnya, PENUH DENGAN ROH KUDUS, lalu bernubuat..."(Luk 1:67-79) atau para Rasul yang penuh dengan Roh Kudus; "Maka penuhlah mereka dengan ROH KUDUS, lalu mereka mulai bercakap-cakap dalam bahasa lain...(Kis 2:4) atau Elisabet yang PENUH DENGAN ROH KUDUS berseru, "Diberkatilah....dst"(Luk 1:42). Atau ketika Yesus bertanya kepada para Rasul-Nya, menurut katamu, siapakah Aku ini? Petrus menjawab; Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup." Yesus memuji Petrus karena jawaban seperti ini bukan datang dari manusia melainkan dari Allah sendiri (Mat 16:16-17).

Dengan demikian maka kesimpulannya adalah ketika Elisabet berseru, "DIBERKATILAH ENGKAU DI ANTARA SEMUA PEREMPUAN DAN DIBERKATILAH BUAH TUBUHMU. Siapakah aku ini sehingga IBU TUHANKU datang mengunjungiku?" bukan ungkapan seorang manusia yang sadar saja, tapi lebih dari itu adalah SUARA TUHAN YANG BERGEMA DI LUBUK HATI ELISABET karena PENUH DENGAN ROH KUDUS. Dengan kata lain, sama seperti penegasan Yesus kepada Petrus,...bukan manusia yang mengatakan ini tapi Allah Bapaku yang ada di surga..." maka kata-kata Elisabet adalah KATA-KATA ALLAH yang sedang menegaskan bahwa MARIA ADALAH WANITA YANG TERBERKATI DI ANTARA SEMUA PEREMPUAN bukan hanya karena di dalam rahimnya ada TUHAN, ANAK ALLAH, melainkan karena MARIA MEMANG TERPILIH DI ANTARA SEMUA PEREMPUAN, DIBERKATI, DIKUDUSKAN UNTUK MENJADI IBU yang MELAHIRKAN YANG TERKUDUS bagi dan untuk saudara dan aku. Ya, demi keselamatan kita.

Sama seperti yang selalu kutegaskan dalam tulisan-tulisanku tentang Maria, maka pagi ini kukatakan sekali lagi kepadamu baik kepada putra-putri Maria maupun kepada mereka yang menamakan diri pengikut Kristus, tapi menolak bahkan menghina Sang Bunda Tuhan; "Maria memang bukan Yang Ilahi, tapi ia adalah IBU DARI YANG ILAHI. Maria bukanlah Tuhan dan Penyelamat, tapi ia adalah IBU dari TUHAN DAN PENYELAMATMU. Maria tidak dapat melindungi kita dari murka Allah ketika tiba pada hari penghakiman, tapi Maria selalu mengingatkan kita untuk bertobat dan mewartakan belas kasih Allah kepada kita sehingga lewat pertobatan kita terbebas dari penghakiman Ilahi. Maria tidak memiliki kuasa pada dirinya, tapi DI DALAM DIRINYA ADA KUASA ALLAH. Maria akan selalu mendoakan kita sama seperti yang diperbuat oleh santo-santa. Itulah sebabnya kita menyapa Maria; SANTA MARIA, BUNDA ALLAH, DOAKANLAH KAMI YANG BERDOSA INI SEKARANG DAN WAKTU KAMI MATI. Amin.

Karena itu, setiap kali Anda mendaraskan Rosario maka sesungguhnya Anda mendapatkan pengalaman Elisabet sambil berucap dari dalam batinmu; "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" Dan, kuyakinkan engkau bahwa bila engkau sedang berdoa Rosario maka MARIA, YANG TERBERKATI DI ANTARA SEMUA PEREMPUAN SEDANG MEMBAWA TUHANNYA DAN TUHANMU UNTUK DATANG MEMBERKATI DAN TINGGAL BERSAMAMU."(Harap bagian terakhir ini ditempatkan dalam pengalaman Elisabet sehingga tidak menimbulkan pertanyaan lanjut; Bagaimana mungkin seorang manusia bisa membawa Tuhan kepada sesamanya? Hanya kuingatkan kepadamu bahwa aku mempunyai 1000 jawaban bila engkau mempunyai 1 saja pertanyaan tentang Bundaku, Maria).

Selamat beraktivitas putra-putri Maria.

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Rinnong***

Berjalan Bersama Bunda Maria (9)



"PANTASKAH ANDA DISEBUT PENGIKUT-KU BILA ANDA MENOLAK MARIA SEBAGAI IBU-MU? INGAT...MARIA ADALAH IBU-KU!"

Santo Yohanes mencatat kata-kata Yesus yang didengarnya sendiri dari mulut Sang Guru ketika ajal hendak menjemput-Nya; Ketika YESUS melihat IBU-NYA dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya; "Ibu, inilah, anakmu!". Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya; "Inilah ibumu!"(Yoh 19:26-27)

Penegasan singkat bagi semua yang menamakan diri pengikut Kristus alias orang Kristen bahwa "BILA YESUS MEMINTAH YOHANES (yang mewakili semua murid-Nya) UNTUK MENJADIKAN MARIA SEBAGAI IBUNYA (MEREKA), TAPI BANYAK DI ANTARA KITA MENOLAKNYA, maka pertanyaan untuk direnungkan adalah "PANTASKAH ANDA DISEBUT PENGIKUT KRISTUS? Bagaimana Anda sendiri mengagungkan Yesus dan menjadikan-Nya JURU SELAMATmu tapi menolak perintah-Nya? Bila Yesusmu adalah seorang Penyelamat, Tuhan dan Allahmu maka seharusnya Anda mematuhi perintah-Nya, ataukah seperti yang pernah kutuliskan sebelumnya bahwa "mungkin yesusmu tak beribu" pun "yesusmu juga bukan yang disalibkan sehingga ia tak pernah memintahmu untuk menjadikan ibunya menjadi ibumu, ataukah memang karena KETEGARAN HATIMULAH SEHINGGA ENGKAU MENOLAK MARIA SEBAGAI IBUMU walaupun Anda percaya bahwa Yesusmu adalah Penyelamat yang kata-kata-Nya dicatat oleh Yohanes dalam Kitabnya? Tapi, maaf karena kami orang Katolik adalah ORANG KRISTEN SEJATI, yang bersatu dengan Yohanes dan para Rasul yang lain menerima Maria sebagai ibu kami, yang selalu menjadi kekuatan bagi para Rasul dalam ketakutan yang besar di masa-masa awal kekristenan sambil menantikan turun-Nya Roh Kudus dalam peristiwa Pentekosta; "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta MARIA, IBU YESUS, dan saudara-saudara Yesus."(Kis 1:14).

Ujian terhadap iman Maria selama puluhan tahun hidup bersama dengan Yesus, putranya, yang adalah Tuhan yang hidup di dunia ini sudah cukup bagi Yesus untuk percaya bahwa ibu-Nya pantas menemani para Murid-Nya baik dalam suka maupun duka setelah kepergian-Nya kembali kepada Bapa di Surga. Tanpa penegasan ini pun, kita harus yakin dan percaya bahwa sejak awal Allah telah mempersiapkan Maria menjadi Bunda Putra-Nya, yang walaupun sebagai manusia biasa seperti kita, namun TERPUJI dan TERBERKATI di antara kita dan mendapatkan tempat khusus di hati Allah yang terbukti lewat salam Malaikat Gabriel kepadanya: "Salam, hai ENGKAU YANG DIKARUNIA, TUHAN MENYERTAI ENGKAU"(Luk 1:29). Karena itu, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Yesus tahu bahwa kegoncangan akan melandai hati dan budi para murid-Nya, maka Ia tahu kepada siapa Ia harus mempercayakan para murid-Nya. Baca baik-baik dan renungkanlah Yoh 19:26-27 itu bahwa Yesus berpesan lebih dulu kepada ibu-Nya; "Ibu, inilah anakmu!" dan kemudian kepada murid-Nya, Yohanes; "Inilah ibumu!" Yesus memastikan kepada Yohanes bahwa "SEBELUM DIA MEMIKIRKAN TENTANG KEPADA SIAPA IA BERTEDUH, MAKA MARIA SEBAGAI SEORANG IBU TELAH MENYIAPKAN TEMPAT DI HATINYA UNTUK YOHANES (untuk semua Rasul yang lain dan para pengikut Kristus kemudian).

Dengan membaca apa yang tertulis di dalam Kitab Suci dan mengakui kebenaran ini, maka SEHARUSNYA SEMUA PENGIKUT KRISTUS MENERIMA MARIA SEBAGAI IBUNYA (IBU MEREKA). Penolakan terhadap kebundaan Maria BUKAN HANYA MENJADI SEBUAH TINDAKAN YANG MENGABAIKAN KITAB SUCI, TAPI DENGAN SENDIRINYA MELAWAN YESUS, YANG ADALAH TUHAN DAN JURU SELAMAT SEMUA PENGIKUT-NYA." Jika Anda melawan Yesus dan tidak melaksanakan perintah-Nya, lalu pengikut macam apakah Anda? Ingat bahwa menduakan Tuhan itu lebih keji daripada tidak percaya kepada-Nya.

Karena itu, kuingatkan kepadamu bahwa debat tentang topik ini dengan berbagai dalil dan alasan lain untuk menolak kebundaan Maria hanya mengungkapkan bahwa Anda bukan seorang Kristen sejati alias Anda bukan seorang pengikut Kristus. Ingatlah kata-kataku selalu bahwa "YESUS PUN TIDAK MAMPU MENAHAN DIRI UNTUK SEGERA MENGHUKUM MEREKA YANG MENGHINA IBU-NYA!"

Selamat berjalan bersama Maria menuju Yesus.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,


***Rinnong***

Berjalan Bersama Bunda Maria (8)



"YESUSKU DILAHIRKAN OLEH SEORANG WANITA, MARIA: LALU, BAGAIMANA DENGAN YESUSMU?"

"Ajaran bahwa Allah hanya meminjam rahim Maria untuk mengandung dan melahirkan Yesus adalah AJARAN SESAT alias AJARAN IBLIS. Demikian pun ajaran bahwa Maria tetap menjadi manusia berdosa sekalipun melahirkan Yesus, Putra Allah adalah ajaran iblis yang menentang kehendak Allah itu sendiri; YANG TERKUDUS LAHIR DARI YANG BERDOSA atau "YANG DISUCIKAN UNTUK SEMENTARA" adalah ajaran iblis dan para pengikutnya."

Mengapa? Karena ajaran-ajaran itu bukan hanya menyepelekan martabat seorang wanita, Maria, tapi mengindikasikan bahwa Allah adalah Allah yang tidak bijaksana, yang tidak bangga dengan ciptaan-Nya sendiri, yang secitra dengan-Nya. Pertanyaannya; "Mengapa Allah Yang Mahakuasa itu tidak membuka saja langit ciptaan-Nya dan menurunkan Putra-Nya ke dunia? Mengapa Ia harus mempermainkan ciptaan-Nya bila ajaran-ajaran sesat di atas dibenarkan? Karena itu, pertanyaan lebih penting adalah mengapa Allah harus memilih seorang wanita dan menjadikannya sebagai ibu Putra-Nya? Jawabannya adlaah agar Putra-Nya menjadi putra manusia, Maria, yang sama seperti engkau dan aku dalam segala hal kecuali dalam hal dosa."

Dengan demikian, Jika ALLAH YANG TERKUDUS TELAH MEMILIH DAN MENGUDUSKAN MARIA, yang darinya PUTRA TERKUDUSNYA DIKANDUNG DAN DILAHIRKAN OLEH MARIA YANG KUDUS, maka semua tindakan atau kata-kata hojatan terhadap Maria, yang kudus dari Allah adalah TINDAKAN DAN AJARAN IBLIS, yang menggunakan akal budi manusia, atau yang lebih tepat kita katakan, manusia yang menggunakan cara-cara iblis untuk menentang YANG TERKUDUS dan YANG KUDUS dari ALLAH. Semua yang menentang Allah adalah yang tidak berada di pihak Allah. Dan, hanya iblis yang bisa melakukannya. Karena itu, jika Anda menentang Allah (Yang Terkudus) yang telah memilih Maria (Yang dikuduskan dan yang kudus), lalu disebut apakah Anda? Anda tahu jawabannya tanpa aku harus mengatakannya kepadamu.

Santo Paulus menulis kepada umat di Galatia: "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang wanita..."(Gal 4:4)"

Siapakah wanita itu? Wanita itu adalah MARIA.

Sebagai Allah, Pencipta langit dan bumi, pemilik waktu dan keabadian, Allah bisa saja menghadirkan Putra-Nya ke dunia lewat cara yang gegap gempita, spetakuler seperti awan terbelah,,,ribuan malaikat menghantar-Nya dalam kemegahan, dan Anda bisa menambah daftar lain yang menggambarkan kehadiran seorang pembesar di hadapan kita....Tapi, semuanya itu tidak digunakan oleh Allah untuk menghadirkan Putra-Nya ke dunia. Sebaliknya, Allah memilih cara yang paling manusiawi, yang sama dengan saudara dan aku ketika lahir, yakni dari rahim seorang wanita, sehingga Putra-Nya benar-benar menjadi putra seorang manusia Maria. Bagaimana kisah Malaikat mendatangi Maria sampai pada kelahiran Yesus? Anda bisa membaca dari Injil Lukas 1-2).

"...Setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang wanita..." Ingat...kegenapan waktu telah tiba tidak berarti waktulah yang melahirkan Putra Allah...sekali lagi bukan waktu, tapi SEORANG WANITA. Dialah Maria. Allah memutuskan bahwa Anak-Nya HARUS LAHIR DARI SEORANG WANITA DAN BUKAN DIJADIKAN, sehingga Putra-Nya itu benar-benar menjadi anak seorang manusia Maria, yang bisa merasa lapar, yang bisa menangis, yang bisa sakit, yang sama seperti manusia lainnya dalam segala hal kecuali dalam hal dosa.

Karena itu, dibalik kritik dan hojatan yang dilontarkan kepada Maria dan kita, orang-orang Katolik yang MENGHORMATI MARIA, baiklah kita doakan Rosario setiap saat, bukan hanya selama bulan ini agar para musuh itu bertobat sebelum terlambat, karena sesungguhnya dalam ke-Ilahian-Nya sekalipun YESUS, SANG PUTRA TIDAK AKAN MEMAAFKAN BAHKAN PASTI AKAN MENGHUKUM SEMUA YANG MENGHOJAT DAN MENGHINA BUNDA-NYA"

Ingatlah apa yang dipesankan oleh St. Maximilian Kolbe: "Jangan pernah takut mencintai Maria dengan lebih mendalam, karena engkau tidak akan pernah lebih mencintainya daripada cinta yang diberikan oleh Yesus, Putranya kepadanya (Maria)."

Selamat beraktivitas putra-putri Maria...Tuhan memberkatimu.

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Rinnong***

Berjalan Bersama Bunda Maria (7)

 
"LINGKARILAH LEHERMU DENGAN ROSARIO BUNDA
AGAR IA MELIDUNGI JIWAMU DENGAN DOANYA"




Rosario yang tergantung di leher atau tergenggam di tangan, doa Salam Maria yang diucapkan berulang-ulang di mana saja terutama di hadapan patung Bunda Maria di berbagai gua di belahan bumi bagi orang Katolik adalah kekuatan untuk menghadapi musuh jiwa, menghantar si pendoa untuk bersama Bunda menuju Yesus di satu pihak, sementara bagi orang lain, doa Rosario dan penghormatan yang besar dari orang Katolik terhadap Sang Bunda menimbulkan kritik, cibiran bahkan hojatan.

Namun bila ditelaah lebih lanjut maka rasanya aneh bahwa mereka mengeritik apa yang mereka sendiri tidak imani (Ya, kalau tidak percaya, kalau bukan imanmu maka mengapa engkau mengeritiknya?); Bukankah ini ungkapan rasa iri hati? Bukankah ini kerja si iblis untuk memisahkan manusia dari Yang Terkudus dalam diri Sang Bunda? Bahkan lebih menyedihkan lagi bila beberapa orang Katolik yang selalu makan jajan dari orang atau denominasi lain ikut-ikutan menghujat bahkan meninggalkan devosi yang lahir sebelum kelahiran mereka ini. Ingat jangan tunggu sampai engkau membutuhkan 6 orang pria yang akan mengusung kembali peti mayatmu ke dalam Gereja. Kuyakinkan bahwa saat itu Anda sudah terlambat untuk bertobat.
     
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang biasanya kita hadapi baik dari para pengeritik Maria, pun dari sebagian orang Katolik yang telah terhipnotis dengan ajaran sesat;

Seorang saudari menulis di wall saya: "Iya Romo, bahkan ada yg bilang ke saya ,kl doa rosario itu doa yg sia 2x, krn hy mengulang -ngulang. Dan bilang ( Bunda) Maria itu cuma perempuan biasa."
  
Kuberikan jawaban kepadanya: Saudari yang terkasih...

Jawablah mereka gini:

1) "Kalau doa Rosario yang berdasarkan Kitab Suci saja dikatakan sia-sia.....apalagi doa spontan mereka yang tidak berdasarkan Kitab Suci? Mereka kan bilang; "Hanya Kitab Suci saja = Sola Scriptura"...Loh, ketika kita mendoakan doa yang berdasarkan Kitab Suci....Salam Maria...dst..yang keluar dari mulut malaikat Gabriel" kepada Maria (Luk 1:28) malah dikatakan sia-sia...tetapi doa mereka yang keluar dari mulut yang berbusa-busa bahkan kata-kata yang bahkan Roh Kudus sendiri tidak akan mengerti malah diklaim sebagai doa yang benar? Kutegaskan kepadamu bahwa hanya iblis sajalah yang mempermainkan manusia seperti ini,,,dan secara tak sadar mereka sedang dipergunakan oleh iblis atau mempergukan cara-cara iblis untuk menghojat Maria, Bunda Sang Penyelamat mereka. Kepada mereka harus diulangi apa yang pernah dikatakan oleh Yesus kepada Petrus; “Enyahlah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Matius 16 : 21-23)
     
2) Bukankah menjadi sesuatu yang baik ketika kita mengulang-ulang doa yang berdasarkan Kitab Suci? Tidak sadarkah mereka bahwa mereka sendiri pun selalu membaca ayat-ayat Kitab Suci secara berulang-ulang? Bedanya mereka dengan kita orang Katolik adalah mereka hanya membaca ayat-ayat itu secara berulang-ualng, tapi kita orang Katolik dengan mengucapkan doa salam Maria yang berulang-ulang dalam Rosario kita justru menjadikan ayat-ayat itu sebagai sebuah doa yang lengkap; Tanda Salib, Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan dan Peristiwa-peristiwa Hidup Yesus. 
   
3) "Benar bahwa Maria memang wanita biasa, tapi wanita biasa yang dipilih dan terpuji di antara ciptaan yang lain. Jika kita mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka Maria harus menjadi kudus dan suci sehingga darinya Yang Terkudus dikandung dan dilahirkan."

Jika mereka bangga dengan Martin Luther sebagai bapa pendiri mereka; Jika mereka menghormati pendeta mereka, lalu, tidakkah mereka melakukan sebuah kesalahan besar bahkan dosa bila tidak menghormati bahkan menghojat wanita yang darinya Sang Penebus mereka dikandung dan dilahirkan? Ataukah memang mereka mempunyai yesus yang lain, yang tak beribu?

Allah Bapa saja memilih Maria menjadi Bunda Putra-Nya; Malaikat Gabriel menunjukkan rasa hormat yang besar ketika bertemu Maria; Salam, hai engkau yang dikaruniai (Luk 1:28); Roh Kudus saja bekerja secara luar biasa dalam diri Maria sepanjang hidupnya untuk tetap setia menemani Yesus, Putranya sampai kenaikan-Nya ke Surga. Lalu, apakah mereka yang menghojat Maria pantas disebut pengikut Kristus, putra Maria? Kutegaskan kepadamu bahwa hanya iblis sajalah yang menentang YANG KUDUS dari YANG TERKUDUS, yang menjadikan Maria Bunda Yang Terkudus.
 
Karena itu, sampaikan kepada mereka untuk bertobat sebelum terlambat...karena kadang sesuatu yang kita sampaikan (jawab) dengan lembut itu tidak dimengerti oleh hati dan pikiran mereka yang keras membatu, maka jawaban yang tegas dan menukik hati pun harus diberikan bila memang mereka menghendakinya.

Semoga membantumu, putra-putri Maria.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK

Berjalan Bersama Bunda Maria (6)

 

"YESUS...INILAH BUNDA-MU!"

"Kadang dan bahkan sering aku melupakan engkau, Bunda, tapi bimbingan rohanimu lewat foto kecilmu di dalam dompetku tetap kurasakan sampai sekarang, bahkan kuberharap sampai selamanya. Bunda....akan kujaga foto kecilmu ini sampai saatnya aku menghadap Putramu dan menunjukkan kepada-Nya sambil berkata: "YESUS, INILAH BUNDA-MU!"

Malam ini ketika waktu telah menunjukk pukul 12 sebagai tanda bahwa hari telah berganti menjadi hari baru 6 Oktober, teringatlah aku 13 tahun yang lalu ketika teman-teman dan aku meniarap di depan altar Tuhan untuk menerima tahbisan Imamat Suci yang disematkan di atas kerapuhan diriku sebagai seorang anak manusia biasa. Aku pun berujar kepada-Nya; "Tuhan, telah bertahun-tahun aku mencoba untuk menjadi seorang seminaris, seorang frater yang baik, tapi akhirnya aku temukan diri dan hati tidak layak bagi-Mu - tidak layak menjadi pelayan-Mu." Namun, dalam lubuk hatiku terdengar suara-Mu; "DUC IN ALTUM : Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam, kawan!" (Luk 5:1-11). Dan, sama seperti Petrus, aku pun berkata; "...Karena Engkau menyuruhnya maka aku akan menolakkan perahuku ke tempat yang lebih dalam dan menebarkan jala imamat-Mu yang Kauberikan kepadaku selama 12 tahun sampai hari ini untuk menjala di hamparan samudra dan laut dunia ini. Aku tidak berhak untuk memilih mana ikan yang kecil atau besar, mana yang baik atau tidak baik...semuanya kuserahkan kepada-Mu, dan biarlah Engkau sendiri yang memilihnya karena mereka adalah milik-Mu. Tugasku hanyalah menjadi seorang penjala manusia seperti perintah-Mu yang terlukis indah dalam sakramen Imamat yang Kaupercayakan kepadaku.

Malam ini ketika kurenungkan tentang begitu besar, dalam, lebar dan tinggi-Nya kasih-Mu kepadaku maka seakan Bunda-Mu dan Bunda-ku membisik di lubuk hatiku; "Periksalah dompetmu, nak!" Dan, ketika kukeluarkan semua isinya, kudapati kembali foto diri Bunda-Mu dan Bunda-ku yang sudah tersimpan di sana selama 25 tahun lamanya. Itulah foto Maria dalam medali wasiat yang menyertai tulisan ini. Lalu, aku berseru kepadanya; "Bunda, akan kujaga foto dirimu sampai saat di mana aku akan tunjukkan kepada Yesus, Putramu dan berkata; "YESUS, INILAH BUNDA-MU!" Sedikit terasa hening dalam kalbu...lalu suara Bunda seakan terdengar lembut di kedalaman jiwaku; "Nak, jagalah foto diriku karena sesungguhnya setiap saat engkau memandangku maka yakinlah bahwa aku telah, sedang dan akan selalu menjaga jiwamu, menjaga imamat suci Putraku yang telah dipercayakan kepadamu."

Kawan....kubisikkan kepadamu saat ini; "Sekalipun engkau dan aku sering dan selalu melupakan dia, Bunda kita, tapi ia takan pernah melupakan engkau dan aku sebagai putra dan putrinya karena sesungguhnya Bunda akan selalu ingat pesan Sang Putra kepadanya; "IBU, INILAH ANAKMU! (Yoh 19:26).


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

(Duc in Altum)
Facebook FANS of IMAN KATOLIK

Berjalan Bersama Bunda Maria (5)



"KUNAIKI TANGGA BUNDAKU KE SURGA"

"Bunda Maria bukanlah Penyelamat, namun ia bisa menunjukkan jalan keselamatan kepadamu ke surga. Sesaat ketika Anda setia mendoakan doa Rosario maka percayalah bahwa Anda selangkah demi selangkah sedang menaiki tangga menuju surga yang diturunkan oleh Bunda Maria."

Apa yang Anda ketahui lebih tentang sebuah doa Rosario? Uskup Fulton J. Sheen memberitahukan kepada kita bahwa doa Rosario adalah sebuah doa yang paling lengkap. Alasannya sederhana, masuk akal dan sangat dalam makna teologisnya; Anda membuat Tanda Salib; mendaraskan pengakuan iman umat perdana, Aku Percaya; mendoakan Doa Agung yang diajarkan oleh Yesus sendiri, Bapa Kami; mengulangi salam Malaikat Agung Gabriel kepada Maria, Salam Maria; menyapa Allah Tritunggal dalam Kemulian; serta merenungkan kehidupan Yesus dalam peristiwa sedih, gembira, mulia dan cahaya. Dengan kata lain, sesaat ketika Anda mendoakan doa Rosario dengan setia maka Anda sedang menaiki tangga Bunda Maria setapak demi setapak ke surga.

Inilah alasannya maka para santo-santa tak pernah melepaskan diri dari doa Rosario. Rosario adalah ikatan dua jiwa; Maria sebagai seorang Bunda dan kita selaku putra-putri Maria. Rosario adalah anak-anak tangga yang diberikan oleh Bunda kepada putra-putrinya, engkau dan aku bukan hanya agar menuntun langkah jiwa kita menuju surga, melainkan lebih dari itu Rosario menjadi senjata kita untuk berperang menghadapi musuh-musuh jiwa di dunia ini.

Karena itu, janganlah berhenti mendaraskan doa Rosario di dalam kehidupanmu. Bukan hanya untaian manik-manik buah Rosario yang membentuk lingkaran indah bergantung indah pada leher dan tubuhmu, tapi dengan mendaraskan doa Rosario setiap saat maka Anda sedang menghiasi jiwamu dengan bunga-bunga indah di mata Tuhanmu, karena sesungguhnya Maria sedang menuntunmu ke surga Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK

Berjalan Bersama Bunda Maria (4)

 "DOA ADALAH UNGKAPAN JIWA"


"Kedekatan seseorang dengan orang lain, pun kecintaannya terhadap sesuatu bisa melahirkan sebuah syair lagu yang merdu, sebuah puisi yang indah, atau pun sebuah doa yang dalam dan sarat maknanya."

Demikianlah kecintaan pada alam semesta, ciptaan Allah yang lain membawa St. Fransiskus dari Assisi melukiskannya dalam untaian kata-kata indah yang terekspresi sebagai ungkapan jiwanya. Meskipun kecintaan santo ini terhadap ciptaan yang lain tiada bandingannya, namun terhadap Sang Bunda, Santo Fransiskus berseru dengan doa indahnya, yang mengekspresi kekaguman jiwanya;

"Salam, Wanita Suci, Ratu Maha Kudus,
Maria, Bunda Allah, yang tetap Perawan.
Engkau dipilih oleh Allah Bapa Yang Maha Tinggi di surga,
dikuduskan oleh-Nya, dengan Putra-Nya yang tercinta nan suci dan Roh Kudus, Penghibur. Daripadamu, teralirkan semua kepenuhan rahmat dan segala yang baik.

Salam, Istana-Nya.
Salam, Kemah kediaman-Nya.
Salam, Jubah-Nya.
Salam, Hamba-Nya.
Salam, Ibu-Nya.
dan salam, semua kebajikan yang kudus, yang, oleh rahmat dan inspirasi dari Roh Kudus dicurahkan ke dalam hati yang setiap orang beriman sehingga dari keadaan ketidaksetiaan, mereka dapat dijadikan hamba-hamba Allah yang setia melalui engkau, Bunda. Amin."

====================================

Kawan....Bunda Maria adalah lambang kesetiaan, kepercayaan dan kepasrahan penuh pada kehendak Allah, Tuhannya. Sama seperti Abraham yang walaupun tidak ada dasar untuk percaya, tapi ia percaya bahwa Allahnya takan pernah menipunya, maka Maria pun percaya penuh pada rencana Allah yang ditawarkan kepadanya. Ungkapan keheranannya; "Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami..." tersingkirkan ketika ia berkata kepada Malaikat Gabriel pada akhirnya; "sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu." (Luk 1:34-38)
 
Karena itu, semakin kita mencintai Maria, mengikuti cara berimannya maka semakin setialah kita kepada Allah. Jika doa adalah ungkapan jiwa, maka Bundamu, Maria selalu akan memenuhi jiwamu dengan rahmat cinta yang tulus dan setia sehingga engkau pun sama seperti dirinya akan selalu berpaut pada Tuhan Allahmu.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,


***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK 

Berjalan Bersama Bunda Maria (3)




"BUNDAMU SELALU MEMOHON BELAS KASIH PUTRANYA UNTUKMU"

Merenungkan tentang kedalaman kasih yang mengalir dari hati Santa Perawan Maria, St. Yohanes Maria Vianey, imam yang sederhana dan kudus itu menulis:

"Perawan Suci sering dibandingkan dengan seorang ibu, tetapi bagiku Maria lebih dari seorang ibu; karena seorang ibu yang baik sering menghukum anak-anaknya ketika tingkah laku mereka tidak menyenangkannya, bahkan kadang sampai memukul mereka; dia berpikir bahwa dia sedang melakukan hal yang benar. Akan tetapi, Perawan Suci tidak pernah melakukan seperti itu; Bunda Maria selalu sabar dan baik setiap sambil menyanyangi dan memperhatikan kita dengan cinta keibuannya, dan tak pernah menghukum kita, putra-putrinya.

Kebaikan hati dari Bunda Maria selalu dipenuhi oleh cinta dan belas kasihan; Kerinduan terdalam hati Bunda adalah ingin melihat kita bahagia. Apa yang harus kita perbuat hanyalah berpaling kepadanya dan mendengarkan dia. Sang Putra memiliki penghakiman-Nya, tetapi Bunda Maria tidak mempunyai sesuatu yang lain selain cintanya. Allah sangat mencintai kita sehingga Ia rela mati untuk kita; Namun di hati-Nya selalu ada keadilan (penghakiman) yang merupakan ciri khas Hati Allah; di dalam hati Sang Perawan Suci tidak ada sesuatu yang lain selain belas kasihan seorang ibu. Sang Putra sudah siap untuk mengadili dan menghukum para pendosa, tapi Sang Bunda selalu memohon belas kasihan Sang Putra untuk para pendosa. Karena itu, Tuhan berkata kepada Sang Perawan Suci; "Aku tidak dapat menolak sesuatu pun darimu. Bahkan jika neraka dapat bertobat, engkau akan tetap mendapatkan belas kasihannya."
   
Karena itu, Sang Perawan Suci selalu menempatkan hatinya di antara Sang Putra dan kita, para pendosa. Seberapa besar dan beratnya dosa kita, selalu menjadi alasan bagi Sang Bunda untuk memohon belas kasih dan memohonkan pengampunan untuk kita.

========================

Kawan....Jika engkau membaca catatan St. Yohanes Maria Vianey tentang Sang Perawan Suci dan menghubungkan dengan kisah-kisah penampakan Sang Bunda di berbagai tempat di belahan bumi ini, maka engkau akan mengakui kebenarannya; Bunda tidak pernah memintah manusia untuk menghormati, apalagi sampai menyembahnya. Apa yang Bunda selalu mintah adalah bertobat dan percayalah kepada Yesus, Putraku. Ya, pedang penghakiman ada di tangan Sang Putra, tapi Ia tak akan menghunusnya hanya karena di sana ada Bunda yang memohon belas kasih dan pengampunan Sang Putra untuk kita para pendosa.
 
Karena itu, memang benarlah apa yang dikatakan oleh St. Yohanes Maria Vianey; walaupun Sang Putra telah mati untuk saudara dan aku, tapi penghakiman tidak pernah ditiadakan dari hati-Nya. Tapi, untuk seorang Bunda; Ia tidak memiliki yang lain selain hatinya yang penuh cinta dan belas kasihan untuk kita para pendosa.
  
Kawan....Berpalinglah kepada Sang Putra dalam tobat lewat Sang Bunda. Sang Bunda tidak memberimu pengampunan dosa, tapi ia akan selalu memohon pengampunan itu dari Putranya untuk kita para pendosa.


Selamat beraktivitas....Tuhan memberkatimu selalu.

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK

Berjalan Bersama Bunda Maria (2)

Sesuatu untukmu di pagi hari:

"MAUKAH ENGKAU MENGHIBURKU, NAK?"


"Kutahu kalian menderita tapi coba tenangkanlah dirimu sejenak
dan renungkanlah deritaku, nak!"

Demikian seuntai kalimat pendek yang membisik di telinga kalbuku ketika kupandang foto sedih wajah Sang Bunda yang merunduk lesuh di hadapan putranya yang tergantung diam di kayu salib itu.

Kawan....derita ibu siapakah yang melebihi derita Sang Bunda ketika ia menyaksikan dengan matanya sendiri pukulan, tendangan, tikaman tombak pada lambung sang anak tercintanya? Derita ibu siapakah yang menyayat kalbu seperti derita Sang Bunda ketika telinganya sendiri mendengar hojatan, cacian dan makian terhadap si buah hatinya?

Oh,,,Sang Bunda hanya diam membisu...hanya air mata yang bisa mengungkapkan betapa dalamnya luka di hati. Ia ingin berteriak mengaduh tapi ia selalu ingat akan ungkapan janji jiwa kepada Tuhannya; "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Jadilah padaku menurut perkataanmu itu. "(Luk 1:38) Dan, sejenak ketika ia diam merenungkan akan semuanya itu, kata-kata Simeon kepadanya di Bait Allah terngiang kembali di telinga hatinya; "...dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri - supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Luk 2:35)

Karena itu, kawan....bagaimana engkau dan aku dapat menghibur hati Bunda yang sedang bersedih dan berduka?

Dengarkanlah nasehat bijak Padre Pio kepadamu di malam ini:

"Cintailah Bunda yang terberkati dan buatlah ia merasa dicintai.
Selalu daraskan Rosario."
     
Kawan.....hanya dengan berdoa Rosario maka kita ikut serta dalam suka dan duka Sang Bunda. Dan, kuyakinkan engkau bahwa sesaat ketika engkau mendaraskan doa Rosario maka bukan lagi engkau yang menghibur Bunda, bukan lagi engkau yang mengusap air mata sedih Sang Bunda, tapi Bundalah yang datang, tinggal dan berjalan bersamamu dalam setiap suka duka hidup yang Anda alami setiap saat, esok dan bahkan sampai selamanya.
 
Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK

Berjalan Bersama Bunda Maria (1)



Uskup Fulton J. Sheen Menyapamu:

"ENGKAU MEMBUTUHKAN SEORANG BUNDA"

"Allah menempatkan dua penerang besar di langit;
Matahari yang melambangkan Yesus, Putra-Nya, dan bulan yang melambangkan Maria, ibu Yesus."

Bagi uskup Fulton J. Sheen; Kristus adalah matahari sejati yang darinya cahaya terang benderang bersinar menerangi bumi, tapi Maria mengambil peran yang luar biasa dalam terang putranya, karena sesungguhnya ia ditempatkan bagaikan bulan di malam hari, di mana terangnya menyinari kegelapan bumi. Ya, kegelapan bumi adalah keberdosaan manusia.

Karena itu, menghormati Maria dan memintah pertolongan doa-doanya sambil mendoakan Rosario, sebuah doa yang lengkap karena di dalamnya kita mendaraskan doa-doa utama kekristenan; "Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan serta merenungkan peristiwa-peristiwa gembira, sedih, mulia dan cahaya" bisa membuat jiwa yang berada di dalam kegelapan menemukan seberkas cahaya untuk sampai ke tempat tujuan atau bahkan jiwa yang mendaraskan doa rosario itu sendiri terlindungi oleh doa-doa sang Bunda.

Lebih lanjut uskup Fulton J. Sheen dengan bercanda kepada para peserta seminar tentang peranan Maria; "Suatu waktu di surga ada keributan karena banyaknya orang. Yesus, Sang Pangeran Surga bertanya kepada Petrus; "Mengapa ada keributan? Bukankah Aku sudah memberimu kunci Surga untuk menutupinya di kala malam tiba?" Petrus menjawab-Nya; "Tuhan, aku sudah menjalankan tugasku dengan baik dan setia, mengunci setiap pintu yang ada di dalam Kerajaan-Mu, tapi bagaimana aku bisa melarang Bunda-Mu? Beliaulah yang membuka jendela-jendela Kerajaan-Mu dan memasukan mereka yang telah meminta pertolongannya." (Harap canda sang Uskup dimaknai dengan iman dan bukan untuk didiskusikan apalagi untuk diperdebatkan)

=====================================

Karena itu, kutambahkan kepadamu, para sahabatku:

Jika Yesus, Anak Allah saja membutuhkan rahim seorang wanita untuk tinggal dan hidup; Jika, Ia, Sang Penyelamat saja memerlukan tuntunan dan penyertaan seorang wanita, yang disapa sebagai mama/ibu untuk mengajari-Nya. Lalu, siapakah kita manusia yang lemah dan rapuh ini? Bukankah kita lebih memerlukan seorang mama/ibu daripada Anak Allah itu? Yesus tahu akan kebutuhan kita, maka Ia memberi Maria, ibu-Nya kepadamu, kepadaku, dan kepada kita semua para pengikut-Nya ketika berkata kepada Yohanes, "Inilah Ibumu!" (Yoh 19:27) sebagai ibu yang menemani, menghibur dan menguatkan kita dalam perjalanan iman kita di dunia ini seperti yang dialami oleh para Rasul di saat-saat awal setelah kenaikan Yesus, Sang Guru ke Surga seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul; "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus." (Kis 1:14)

Sekali lagi, kutegaskan; "Maria memang bukan penyelamat, tapi ia bisa menunjukkan jalan bahkan menghantarmu kepada Sang Penyelamatmu, yang tidak lain adalah Putranya sendiri." Sederhana saja kita membela argumen ini; "Jika ada seorang manusia di antara kita yang mengklaim bahwa ia lebih tahu dimana Sang Penyelamat itu berada dan menunjukkan kepadamu jalan ke sana, lalu pertanyaan untuk direnungkan adalah; "Apa yang Anda ragukan dari dan terhadap seorang Maria, yang adalah Bunda Sang Penyelamat itu sendiri?" Maria tidak banyak berbicara dengan kata-kata indah yang berapi-api seperti kebanyakan orang, tapi kuyakinkan engkau bahwa sesaat ketika engkau dan aku mampu hidup seperti Maria dalam imannya ketika mengikuti dan menemani Yesus, Putranya, maka keselamatan akan menjadi milikmu. Ya, jika engkau ingin seperti Yesus, jadilah seperti Maria.

Selamat memasuki bulan Rosario...biarlah jiwamu selalu menyanyikan lagu indah ini:

"Rosario yang kukasih sejak masa muda
takan kulupakan engkau dalam suka duka..."

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK