“
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun
ringan.” (Mat 11:28-30), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Kutipan Warta Gembira hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk
setia dalam menghayati panggilan maupun melaksanakan tugas pengutusan;
dan dalam pelaksanaannya hendaknya dijiwai dengan keutamaan lemah lembut
dan rendah hati. “Kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan”, demikian
sabda Tuhan. Yang dimaksudkan dengan ‘kuk’ bagi kita masing-masing
tidak lain adalah panggilan Tuhan secara pribadi bagi
kita, sedangkan ‘beban-Ku’ adalah aneka tuntutan dan tuntunan yang
dibutuhkan dalam rangka menghayati panggilan. Dengan kata lain kita
semua pertama-tama diajak untuk mawas diri perihal panggilan kita
masing-masing: imam, bruder, suster, suami-isteri maupun mereka yang
merasa terpanggil ke arah hidup terpanggil tersebut alias calon-calon
imam, bruder, suster dan suami-isteri. Dalam Tahun Iman ini kita diajak
untuk kembali ke ajaran-ajaran Gereja Katolik yang benar. Maka baiklah
saya kutipkan dari KHK teks yang terkait dengan panggilan masing-masing,
sebagai berikut: (1) “Para klerikus hendaknya dengan cukup
hati-hati bergaul dengan orang-orang tertentu, jika pergaulan dengan
mereka dapat membahayakan untuk memelihara tarak atau dapat menimbulkan
batu sandungan bagi kaum beriman” (KHK kan 277 $ 2), (2) “Para religious hendaknya menjadikan hal mengikuti Kristus
seperti dinyatakan dalam Injil dan juga diungkapkan dalam konstitusi tarekatnya sebagai hukum tertinggi hidupnya”, (3)“Perjanjian
perkawinan, dengannya seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk
antara mereka persekutuan seluruh hidup, yang menurut ciri kodratnya
terarah pada kesejahteraan suami-isteri serta kelahiran dan pendidikan
anak, antara orang-orang yang dibaptis, oleh Kristus Tuhan diangkat ke
martabat sakramen” (KHK kan 1055 $ 1)
· “Dia
memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang
tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna
jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang
dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka
berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yes 40:29-31). Kutipan ini
kiranya baik untuk menjadi permenungan atau refleksi bagi
rekan muda-mudi. Apakah anda sebagai muda-mudi merasa lelah dan lesu,
tak bergairah dalam hidup dan tugas, karena harus menghadapi aneka
tantangan, masalah dan hambatan? Jika demikian adanya, maka arahkan
hati, jiwa, akal budi dan tubuh anda kepada Tuhan, karena Ia pasti akan
menganugerahkan kekuatan baru dalam menghadapi aneka tantangan, masalah
dan hambatan, sehingga anda senantiasa hidup dan bertindak dalam Tuhan.
Jika anda sungguh hidup dan bertindak dalam Tuhan, maka percayalah bahwa
anda pasti akan mampu mengatasi aneka masalah, tantangan dan hambatan,
anda akan menjadi kuat bagaikan “rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya”. Tanda
bahwa anda hidup dan bertindak dalam Tuhan antara lain anda tidak
melupakan hidup doa harian, senantiasa melakukan apa yang baik,
menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan atau kebahagiaan
jiwa manusia. Kami berharap rekan-rekan muda-mudi tidak
terjebak pada aneka kenikmatan duniawi yang menyesatkan, entah itu
terkait dengan kenikmatan seks, minuman keras, aneka jenis narkoba,
dst…Jagalah dan rawatlah diri anda sebagai orang muda tetap suci,
bersih, bebas dari aneka dosa dan noda. Kepada anda yang sedang
berpacaran kami harapkan tetap berpegang teguh pada norma-norma atau
nilai-nilai moral. Demikian juga kepada anda yang telah terikat dalam
pertunangan, hendaknya berusaha semakin membuka diri, sehingga kelak
siap sedia untuk saling mengikat sebagai suami-isteri sampai mati.
“Bersyukurlah
kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di
antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya,
percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam
nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!
Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (Mzm 105:1-4)
Rabu, 12 Desember 2012
Romo Ignatius Sumarya, SJ