"Bagaimana
pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di
antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh
sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih
besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan
puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di
sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang." (Mat 18:12-14), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Penyelamat
Dunia yang kita nantikan kedatanganNya, datang ke dunia untuk
menyelamatkan yang hilang atau memperhatikan mereka yang kurang
diperhatikan. Maka baiklah kita yang menantikan kedatanganNya hendaknya
sedini mungkin juga berusaha untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang. Apa yang hilang dari kita? Mungkinkah kita telah melupakan
saudara-saudari kita yang seharusnya kita perhatikan, atau ada
kemungkinan, dengan memperhatikan masih maraknya kemerosotan moral masa
kini, kita melupakan spiritualitas atau karisma hidup, panggilan dan
tugas pengutusan kita masing-masing. Mungkinkah sebagai
biarawan-biarawati atau anggota Lembaga Hidup Bakti hidup dan bertindak
seenaknya sendiri dan tidak sesuai dengan karisma pendiri? Mungkinkah
sebagai suami-isteri telah melupakan cintakasih sebagai ikatan hidup
bersama? Maka pertama-tama kami mengajak dan mengingatkan segenap
anggota Lembaga Hidup Bakti, di Tahun Iman ini, marilah kita
bersama-sama memperbaharui diri dalam hal hidup dan bertindak sesuai
dengan karisma pendiri. Kepada rekan-rekan suami-isteri kami harapkan
juga memperbaharui diri dalam hidup saling mengasihi, baik dalam untung
maupun malang, sehat maupun sakit sampai mati. Kepada kita semua kami
ajak untuk mengingat-ingat apakah ada orang atau pribadi yang seharusnya
kita perhatikan dan kurang memperhatikan? Adakah kita masih bermusuhan
dengan atau memusuhi seseorang, jika ada hendaknya segera kita berdamai
dengannya, dan jika mereka bersalah kita ampuni, sebaliknya jika kita
salah hendaknya dengan rendah hati mohon kasih pengampunan dari yang
bersangkutan.
· "Persiapkanlah
di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara
jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap
gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi
tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka
kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya
bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya." (Yes
40:3-5). Kutipan ini kiranya yang diulangi oleh Yohanes Pembaptis,
Bentara Penyelamat Dunia, dalam melaksanakan tugas panggilannya untuk
mempersiapkan jalan bagi kedatangan Penyelamat Dunia. Apa yang diserukan
oleh Yesaya tidak lain adalah ajakan untuk bertobat alias dengan jujur
dan terbuka sepenuhnya kita membuka diri kita. Jika kita sungguh membuka
diri dengan jujur dan benar kiranya masing-masing dari kita harus
meluruskan aneka cara hidup dan cara bertindak yang tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan. “Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama”, inilah kiranya yang menjadi dambaan atau kerinduan kita semua, umat beriman: kita semua,
umat beriman mendambakan melihat kemuliaan Tuhan dalam cara hidup dan
cara bertindak kita, sehingga semua orang senantiasa memuliakan Tuhan,
hidup dan bertindak dengan motto “AMDG” (=Ad Maiorem Dei Gloriam = Demi
bertambah besarnya kemuliaan Tuhan atau Tuhan semakin dimuliakan).
Semoga tak akan ada seorangpun di antara umat beriman hanya memuliakan
atau mengutamakan diri sendiri tanpa memuliakan Tuhan sedikitpun.
Senantiasa memuliakan Tuhan dalam dan melalui cara hidup serta cara
bertindak berarti senantiasa mengimani Tuhan yang berkarya dalam dan
melalui ciptaan-ciptaanNya. Dengan demikian antar kita semua juga akan
saling memuliakan serta meninggalkan sikap mental egois, yang hanya
mengutamakan atau mengedepankan kepentingan pribadi melulu.
“
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai
segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah
keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah
kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang
ajaib di antara segala suku bangsa.” (Mzm 96:1-3)
Selasa, 11 Desember 2012