“Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Mat 11:25-27), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Di dalam hidup dan kerja bersama pada umumnya yang melakukan pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas kecil dan sederhana adalah orang-orang kecil, yaitu para pembantu atau pelayan, yang juga memperoleh imbal jasa atau gaji kecil. Mereka ini biasanya bertugas membersihkan kamar kecil atau toilet, lantai, kamar kerja atau kamar tidur, merawat tanaman dst.. Ketika semuanya dalam keadaan bersih, karena telah diusahakan dan dikerjakan oleh pelayan atau pembantu, pada umumnya tidak ada pujian atau komentar sedikitpun terhadap pelayan atau pembantu, sebaliknya jika ada bagian kamar yang tidak bersih pada umumnya pelayan atau pembantu ditegor keras alias ada kemungkinan dimarahi. Yang juga sering terjadi di hari-hari libur sekitar Lebaran atau Idul Fitri para pembantu atau pelayan minta cuti, sehingga apa yang biasanya mereka kerjakan tak ada yang mengerjakan lagi dan kamar-kamar dapat berantakan dan kotor. Pada saat itulah orang menyadari betapa pentingnya peran pelayan atau pembantu. Memang dalam keadaan biasa atau normal mereka yang kecil dan sederhana kurang memperoleh perhatian, sebaliknya dalam keadaan genting atau darurat mereka yang kecil sungguh berperan dan berjasa. Maka benarlah atau dapat difahami apa yang disabdakan oleh Yesus bahwa "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil”. Kami berharap kepada anda sekalian untuk memperhatikan hal-hal atau perkara-perkara kecil dalam hidup dan kerja kita setiap hari. Ingat dan sadari bahwa sarana-sarana tekonologi yang penting pada masa kini juga kecil-kecil namun menentukan. Bukankah anak kecil di dalam keluarga juga penting, yang nampak ketika anak kecil pergi tak jelas arahnya semuanya bingung, sedangkan jika orang dewasa pergi kemana saja dibiarkan? Marilah kita ‘turun ke bawah’, membumi atau merakyat, agar kita peka terhadap hal-hal atau perkara-perkara kecil yang penting dalam hidup dan kerja kita sehari-hari.
· "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta. Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekor pun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap." (Yes 10:13-14). Dari kutipan di atas ini kiranya yang baik menjadi permenungan atau refleksi kita adalah ‘tangan’, salah satu anggota tubuh kita, yang cukup penting peran dan fungsinya. Memang tangan dapat berfungsi untuk melakukan yang baik maupun yang jahat, namun kiranya kita dipanggil untuk memfungsikan tangan kita guna melakukan apa yang baik. Kita juga diingatkan untuk sungguh memfungsikan tangan kita alias tidak malu dan tidak malas ‘bekerja dengan tangan’, antara lain menulis hendaknya tidak selalu memakai mesin ketik maupun komputer. Bukankah surat-surat penting seperti surat wasiat misalnya senantiasa diusahakan untuk ditulis tangan, bukan diketik? Kami berharap kita semua juga rajin menggunakan tangan kita untuk bekerja, misalnya menyapu, mengepel, mencangkul dst.., karena dengan demikian sebenarnya kita juga sekaligus berolahraga. Selain tangan kami juga mengingatkan anggota tubuh yang lain, yaitu kaki. Hendaknya kaki juga tidak dimanja, melainkan hendaknya sering melakukan jalan kaki. Ingatlah dan sahari bahwa di telapak dan ujung jari kaki maupun tangan kita terdapat jaringan-jaringan syarat yang erat kaitannya dengan otak kita. Mengaktifkan otak kita secara optimal antara lain dapat dilaksanakan dengan memfungsikan kaki dan tangan sesuai dengan kehendak Tuhan, kaki untuk berjalan dan tangan untuk ‘bekerja’
“Umat-Mu, ya TUHAN, mereka remukkan, dan milik-Mu sendiri mereka tindas; janda dan orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh; dan mereka berkata: "TUHAN tidak melihatnya, dan Allah Yakub tidak mengindahkannya." Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu” (Mzm 94:5-8)
Rabu, 18 Juli 2012
Romo Ignatius Sumarya, SJ