Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan bagi 2 saudara kita di Keuskupan Agung Semarang. Pak Subiyanto mengalami luka bakar di sebagian besar tubuhnya. 65% tubuhnya terbakar. Dalam situasi ketidakberdayaan dia menerima sakramen baptis dari Rm Sunu. Kini beberapa jarinya pun putus. Namun hal itu tidak menghalanginya memetik gitar dan mengalunkan aneka lagu dari campur sari sampai lagu liturgi. Dia pun buka usaha barang antik dan counter hp. Pak Yunanto kakinya harus diamputasi krn sakit. Berbagai macam cara dia berusaha membangun kepercayaan diri dan juga mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Akhirnya bersama dengan KARINA KAS dia mengembangkan ketrampilan bengkelnya dengan membuat sepeda motor roda 3 untuk para difabel. Sudah 30 sepeda motor dirakit, salah satunya dipakai Rm. Yadi. Kisah-kisah mereka terasa meneguhkan. Kiranya ingin dengar dan melihat dengan lebih lengkap silakan menyaksikan Siraman Rohani Katolik di TVRI Jogja besok Minggu, 29 Mei 2011 jam 18.30-19.00. (KOMSOS KAS)
Mengapa "DUKA DEA" begitu dalam pada mereka padahal ia tak punya ikatan apapun? Bahkan karena mereka, DEA rela berbagi dan mengorbankan diri....
SAKSIKANLAH DI RCTI MINGGU, 29 MEI PK.12.30 - 13.00 di RCTI
Program Katolik "LEMBARAN KASIH" episode "DUKA DEA" Naskah Dodi Deo
Produksi RCTI dan KOMSOS KAJ bekerjasama dengan PAROKI KALVARI - LUBANG BUAYA (KOMSOS KAJ)
