Berjalan Bersama Bunda Maria (1)



Uskup Fulton J. Sheen Menyapamu:

"ENGKAU MEMBUTUHKAN SEORANG BUNDA"

"Allah menempatkan dua penerang besar di langit;
Matahari yang melambangkan Yesus, Putra-Nya, dan bulan yang melambangkan Maria, ibu Yesus."

Bagi uskup Fulton J. Sheen; Kristus adalah matahari sejati yang darinya cahaya terang benderang bersinar menerangi bumi, tapi Maria mengambil peran yang luar biasa dalam terang putranya, karena sesungguhnya ia ditempatkan bagaikan bulan di malam hari, di mana terangnya menyinari kegelapan bumi. Ya, kegelapan bumi adalah keberdosaan manusia.

Karena itu, menghormati Maria dan memintah pertolongan doa-doanya sambil mendoakan Rosario, sebuah doa yang lengkap karena di dalamnya kita mendaraskan doa-doa utama kekristenan; "Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan serta merenungkan peristiwa-peristiwa gembira, sedih, mulia dan cahaya" bisa membuat jiwa yang berada di dalam kegelapan menemukan seberkas cahaya untuk sampai ke tempat tujuan atau bahkan jiwa yang mendaraskan doa rosario itu sendiri terlindungi oleh doa-doa sang Bunda.

Lebih lanjut uskup Fulton J. Sheen dengan bercanda kepada para peserta seminar tentang peranan Maria; "Suatu waktu di surga ada keributan karena banyaknya orang. Yesus, Sang Pangeran Surga bertanya kepada Petrus; "Mengapa ada keributan? Bukankah Aku sudah memberimu kunci Surga untuk menutupinya di kala malam tiba?" Petrus menjawab-Nya; "Tuhan, aku sudah menjalankan tugasku dengan baik dan setia, mengunci setiap pintu yang ada di dalam Kerajaan-Mu, tapi bagaimana aku bisa melarang Bunda-Mu? Beliaulah yang membuka jendela-jendela Kerajaan-Mu dan memasukan mereka yang telah meminta pertolongannya." (Harap canda sang Uskup dimaknai dengan iman dan bukan untuk didiskusikan apalagi untuk diperdebatkan)

=====================================

Karena itu, kutambahkan kepadamu, para sahabatku:

Jika Yesus, Anak Allah saja membutuhkan rahim seorang wanita untuk tinggal dan hidup; Jika, Ia, Sang Penyelamat saja memerlukan tuntunan dan penyertaan seorang wanita, yang disapa sebagai mama/ibu untuk mengajari-Nya. Lalu, siapakah kita manusia yang lemah dan rapuh ini? Bukankah kita lebih memerlukan seorang mama/ibu daripada Anak Allah itu? Yesus tahu akan kebutuhan kita, maka Ia memberi Maria, ibu-Nya kepadamu, kepadaku, dan kepada kita semua para pengikut-Nya ketika berkata kepada Yohanes, "Inilah Ibumu!" (Yoh 19:27) sebagai ibu yang menemani, menghibur dan menguatkan kita dalam perjalanan iman kita di dunia ini seperti yang dialami oleh para Rasul di saat-saat awal setelah kenaikan Yesus, Sang Guru ke Surga seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul; "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus." (Kis 1:14)

Sekali lagi, kutegaskan; "Maria memang bukan penyelamat, tapi ia bisa menunjukkan jalan bahkan menghantarmu kepada Sang Penyelamatmu, yang tidak lain adalah Putranya sendiri." Sederhana saja kita membela argumen ini; "Jika ada seorang manusia di antara kita yang mengklaim bahwa ia lebih tahu dimana Sang Penyelamat itu berada dan menunjukkan kepadamu jalan ke sana, lalu pertanyaan untuk direnungkan adalah; "Apa yang Anda ragukan dari dan terhadap seorang Maria, yang adalah Bunda Sang Penyelamat itu sendiri?" Maria tidak banyak berbicara dengan kata-kata indah yang berapi-api seperti kebanyakan orang, tapi kuyakinkan engkau bahwa sesaat ketika engkau dan aku mampu hidup seperti Maria dalam imannya ketika mengikuti dan menemani Yesus, Putranya, maka keselamatan akan menjadi milikmu. Ya, jika engkau ingin seperti Yesus, jadilah seperti Maria.

Selamat memasuki bulan Rosario...biarlah jiwamu selalu menyanyikan lagu indah ini:

"Rosario yang kukasih sejak masa muda
takan kulupakan engkau dalam suka duka..."

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK