Makna Tinggal Dalam Kristus Secara Komunal

Suatu ketika, Yohanes Paijo bertanya kepada Benediktus Paimin, teman kuliahnya di sebuah perguruan tinggi di Jogja: "Min, mau misa di mana, jam berapa?" Paimin menjawab: "Tu di koran ada jadwal kok, tinggal pilih mau misa di mana dan jam berapa". Paijo menimpali: "O yang di samping iklan bioskop itu ya". Apakah percakapan di sini salah? Tentu tidak. Setiap orang Katolik memang berkewajiban untuk Misa Kudus pada hari Minggu. Namun di sini muncul kesan bahwa Ekaristi itu sama seperti menonton bioskop dengan pilihan film dan jam tayang. Inilah yang tidak pas. Apakah mengikuti Ekaristi sama dengan menonton bioskop, sehingga bisa seenaknya memilih waktu, Ramanya, lamanya, dan tempat sesuai selera pribadi? Tentu Ekaristi tidak sekedar itu. Merayakan Ekaristi adalah perayaan tinggal dalam Kristus bersama seluruh umat beriman lainnya. Ekaristi itu perayaan seluruh Tubuh Mistik Kristus, yaitu Kristus Sang Kepala dan para anggotanya yaitu Gereja. Dan siapa Gereja itu? Tentu Gereja adalah seluruh umat beriman di dunia dalam kepemimpinan Bapa Suci, dan di keuskupan ya Bapa Uskup. Akan tetapi umat beriman bagi kita masing-masing akhirnya ialah saudara-saudari se lingkungan, wilayah ataupun paroki. Itulah sebabnya, sangat perlu kita usahakan untuk dapat menghadiri Misa di paroki sendiri, terlebih apabila lingkungan atau wilayah kita tugas paduan suara ataupun tata liturgi lainnya. Merayakan bersama mereka yang kita kenal dan yang setiap harinya menjadi tetangga kita sangatlah perlu dan penting. Begitulah Ekaristi bukanlah sekedar urusan pribadiku dan Tuhan, tetapi juga kebersamaan dengan umat beriman lainnya.


SUMBER: Renungan Bulan Maria dan Bulan Katekese Liturgi KAS 2012 hari 16.