Makna Tinggal Dalam Kristus Secara Personal

Ada seorang ibu yang begitu khusuk berdoa rosario selama Misa berlangsung. Ada umat lain yang melihat dan kemudian cerita kepada pastor paroki. Ternyata pastor parokinya kenal ibu itu. Suatu kali sang pastor bertanya: "Kenapa sih ibu berdoa rosario kalau pas Misa?" Ibu itu dengan polosnya menjawab: "Saya ingin bertemu secara pribadi dengan Tuhan". Inilah contoh: apa yang dilakukan oleh ibu itu baik namun tidak tepat dari segi waktu dan tempat. Pantas dipuji bahwa ibu itu rindu berjumpa pribadi dengan Tuhan. Tetapi mestinya ia tidak berdoa rosario di kala Misa Kudus, karena pas Misa kita sedang merayakan perjumpaan Tuhan bersama seluruh umat beriman.

Tinggal dalam Kristus memang juga bermakna personal. Artinya tinggalnya Tuhan Yesus di tengah kita membuat kita semakin bersatu atau hidup dalam kesatuan dengan Kristus. Kita bisa mengagumi misteri iman ini dalam Ekaristi. Betapa Tuhan Yesus mau menjadi makanan, yaitu santapan suci Ekaristi. Tubuh-Nya kita santap dengan mulut, kita telan dan masuk ke lambung, serta bercampur dengan nasi pecel, teh ataupun apa yang kita makan dan minum. Dan akhirnya melalui proses pencernaan, hosti suci atau tubuh Kristus itu diedarkan darah dan menyatu dengan seluruh tubuh kita. Betapa dalam makna kesatuan ini, kita yang penuh dosa boleh menjadi "tempat tinggal" Tuhan Yesus yang teramat kudus!

"Lihatlah misteri keselamatanmu yang ada di hadapanmu; lihatlah dirimu menjadi seperti apa yang kalian terima". Inilah homili Santo Agustinus mengenai misteri Ekaristi yang kita terima. Dengan Ekaristi, kita menjadi seperti apa yang kita terima, yaitu apa yang kita santap! Maka tidak ada lain selain kita berdoa: "Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga kami menjadi seperti apa yang kami terima dalam komuni suci, yaitu tubuh dan darah-Mu. Kami dapat semakin menjadi diri-Mu, yang adalah kasih dan yang selalu taat dan pasrah kepada Bapa berkat bimbingan Roh Kudus, dan senantiasa rela berkorban bagi keselamatan sesama."


SUMBER: Renungan Bulan Maria dan Bulan Katekese Liturgi KAS 2012 hari 15.