Adrianus Sunarko OFM: Novena yang Menjawab Kerinduan Umat

Pastor Dr Adrianus Sunarko OFM, pengajar di STF Driyarkara, kelahiran Merauke, 7 Desember 1966. Ia berharap, umat mengikuti novena dengan sikap yang tepat, yaitu ada keterbukaan pada kehendak Allah. Berikut petikan lengkap penuturan Provinsial OFM kepada Anton Sumarjana dari HIDUP.

Nilai-nilai apa yang bisa kita teladani dari pribadi St Antonius Padua?

St Antonius Padua, lahir di Lisabon, Portugal, bukan di Padua. Dia, anak orang kaya. Mula-mula ia menjadi biarawan St Agustin, sebelum menjadi imam Fransiskan.

Suatu ketika, dia terkesan melihat iring-iringan yang membawa relikwi para martir OFM yang dibunuh di Maroko. Setelah itu, ia memutuskan masuk OFM, dan menjadi misionaris di Maroko.

Dalam perjalanan ke Maroko, ia sakit keras. Ia terpaksa kembali ke Lisabon, tetapi kapalnya terdampar di Italia. Sejak saat itu ia tinggal di Italia. Ia banyak berkarya di Italia Utara dan Perancis Selatan, khususnya di Padua. Dalam usia 36 tahun ia meninggal dunia. Itulah sebabnya dia dikenal sebagai St Antonius Padua.

Setahun setelah meninggal ia dinyatakan kudus. Sejak itu muncul macam-macam devosi, doa-doa, dan banyak orang merasa doa melalui perantaraannya dikabulkan. Seringkali kalau orang kehilangan sesuatu, lalu memohon melalui dia.

Ia terkenal sebagai pengkhotbah yang menghayati hidup dan melaksanakan ajaran-ajaran-Nya. St Antonius adalah pribadi yang sederhana, rendah hati, dan saleh. Ajakannya menyentuh, lebih-lebih teladan hidupnya. Banyak orang yang tersesat bertobat oleh khotbahnya.

Suatu saat, pada waktu berdoa, ia mendapat penampakan Yesus kecil. Makanya, dalam gambar dan patung-patung St Antonius, digambarkan ia memangku Yesus kecil.

Kapan mulai muncul Novena St Antonius Padua?

Sejak dia meninggal sudah muncul novena ini. Jadi, sudah sejak awal sekali. Biasanya diadakan pada hari Selasa, karena dia meninggal pada hari Selasa. Sedangkan novena seperti sekarang, saya tidak tahu persisnya sejak kapan.

Apa yang membuat novena ini bertahan sampai beratus-ratus tahun?

Pasti macam-macam. Banyak orang merasa doanya dikabulkan. Dalam arti, permintaan itu terpenuhi. Pengalaman-pengalaman konkret seperti ini yang membuat semakin banyak orang berdoa melalui perantaraan St Antonius, dan novena ini semakin populer.

Setiap kali novena begitu banyak yang datang sampai 4.500 orang, fenomena apa ini Romo?

Ada orang-orang yang dari tahun ke tahun selalu hadir. Mereka datang dari mana-mana. Itu gejala yang umum, di kota-kota besar ada kerinduan. Mereka menemukan sesuatu yang khas dalam novena ini, misalnya lagu-lagu, liturgi, dan ritualnya. Bentuk perayaan ini menjawab kerinduan mereka yang datang. Selain itu, mereka mengalami sesuatu, misalnya doa yang terkabul langsung atau beberapa tahun kemudian.

Saran untuk umat yang mengikuti novena ini?

Dalam novena yang dominan adalah permohonan. Saya berharap, umat mengikuti novena ini dengan sikap yang tepat, yaitu ada keterbukaan pada kehendak Allah. Umat tidak memaksakan sudah ikut sembilan kali, harus terkabul sesuai dengan keinginan. Itu bahaya, menjadi seperti jimat. Ikut sembilan kali berarti dikabulkan sesuai dengan yang diinginkan.

Sikap iman yang benar adalah terjadilah menurut kehendak-Mu. Kita boleh mengajukan permohonan ini itu, tetapi tetap terbuka pada kehendak Allah. Jangan lupa bersyukur, karena inti Ekaristi adalah syukur.

(Anton Sumarjana/HidupKatolik.com)