"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Yl 3:12-21; Mzm 97:1-2,5-6,11-12; Luk 11:27-28)

“Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk 11:27-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Seorang ibu yang baik pasti sangat mengasihi anaknya dalam keadaan atau situasi apapun, meskipun anaknya bersalah ia pasti akan membela dan melindungi sekuat tenaga, apalagi ketika anaknya berhasil maka ia akan sangat berbagia dan bangga. Perkembangan dan pertumbuhan kepribadian anak memang sangat tergantung dari orangtuanya, lebih-lebih ibunya yang telah mengandungnya selama kurang lebih sembilan bulan, melahirkannya dengan penderitaan dan pengorbanan, menyusui, membelainya dengan penuh kasih dst… Maka ketika ada anak berhasil dalam belajar maupun bekerja, maka rekan-rekan perempuan yang menyaksikannya pasti akan memberi pujian kepada ibunya, sebagaimana diwartakan dalam Injil hari ini. Ada seorang perempuan yang terharu dan kagum atas pengajaran dan cara hidup Yesus, dan ia berkata kepada-Nya: ”Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau”. Dan Yesus pun menjawabnya: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”. Jawaban Yesus kiranya lebih menjelaskan dan menegaskan siapa ‘ibu mengandung dan menyusui-Nya’, yaitu Bunda Maria, teladan hidup beriman. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua, tidak hanya para ibu saja, untuk meneladan Bunda Maria yang “mendengarkan firman Allah dan memeliharanya atau melaksanakannya’. Menjadi pendengar dan pelaksana yang baik dan handal ‘firman Allah’ itulah keutamaan hidup beriman. Marilah setiap hari kita bacakan, dengarkan, renungkan dan laksanakan firman Allah sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci. Kita dapat memulai secara berurutan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci atau mengikuti apa yang tertulis di dalam Kalendarium Liturgi. Kepada rekan-rekan klerus maupun anggota Lembaga Hidup Bakti, kiranya setiap hari membacakan dan mendengarkan firman Allah, entah dalam atau melalui Perayaan Ekaristi maupun Ibadat Harian. Kutipan-kutipan dari Kitab Suci yang ada didalam Ibadat Harian adalah kutipan yang terpilih, bagus sekali, maka marilah kita dengarkan dan hayati dalam hidup sehari-hari.

· “Kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim” (Yl 3:17-18). Kutipan ini baiklah kita renungkan dan refleksikan secara konkret dalam keluarga atau komunitas kita masing-masing. “Yerusalem, kota suci atau idaman” adalah rumah atau komunitas kita masing-masing; dari rumah atau komunitas kita diharapkan “meniriskan anggur baru, mengalirkan susu dan air”, terjadi pembaharuan-pembaharuan hidup dan pertumbuhan serta perkembangan pribadi-pribadi yang sehat, segar dan cerdas beriman. Tanpa mengurangi peran anggota lain rasanya peran ibu di dalam rumah atau keluarga, peran minister atau pengurus rumah tangga komunitas/biara sungguh besar dan menentukan. Ibu di dalam keluarga telah menyusui anak-anaknya serta menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga anak-anaknya sehat, segar, tegar serta tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman, para minister atau pengurus rumah tangga komunitas/biara dengan susah payah dan pengorbanan telah mengusahakan kebutuhan hidup sehari-hari anggota komunitasnya. Memang ketika pelayanan para ibu atau minister ini biasa-biasa saja atau baik, pada umumnya anggota lainnya diam-diam saja sambil menikmati sajian mereka, tetapi ketika pelayanan kurang baik pada umumnya para anggota mengeluh dan ngrasani. Maka kami berharap kepada para anggota keluarga maupun komunitas atau biara untuk senantiasa bersyukur dan berterima kasih atas apa yang telah dipersiapkan dan dilayani oleh para ibu maupun minister atau pengurus rumah tangga; marilah kita memuji seperti seorang perempuan yang berkata kepada Yesus: “Berbahagilah ibu dan para minister atau pengurus rumah tangga, yang telah menyediakan makanan, minuman, kebersihan rumah dan segala kebutuhan-kebutuhan kecil dalam hidup bersama”.

“TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.” (Mzm 97:1-25-6)


Sabtu, 8 Oktober 2011

Romo Ignatius Sumarya, SJ