IBADAT JUMAT AGUNG
19 April 2019
19 April 2019
Altar sama sekali kosong; tanpa salib, tanpa lilin dan tanpa kain altar
Perayaan terdiri atas tiga bagian,
yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni Kudus. Imam dan
Diakon, kalau ada, dengan mengenakan busana liturgi berwarna merah
seperti yang biasanya dikenakan pada waktu misa, berarak ke altar dalam
keheningan. Setelah memberi hormat ke altar, Imam dan Diakon (bila ada)
tiarap, atau kalau keadaan tidak memungkinkan berlutut dan berdoa
sejenak dalam keheningan. Semua yang lain (Prodiakon, Lektor, Misdinar,
dan petugas lain serta umat berlutut)
Lalu Imam dan para petugas menuju
ke tempat duduk. Di situ Imam menghadap ke arah umat dan sambil
merentangkan tangan mengucapkan doa pembuka tanpa ajakan "Marilah kita
berdoa"
PA. Kita berkumpul di sini untuk memperingati Yesus dari Nazaret yang
demikian dekat dengan kita, tetapi berbeda jauh dengan kita, karena ia
Allah dan Manusia. Ia disiksa, didera, dihina, dan dihukum mati serta
takut seperti kita. Namun segala penderitaan itu diterima-Nya dengan
sukarela dan sekalipun sudah tampak datang, Ia tidak melarikan diri.
Maka Hamba Yahwe yang menderita tanpa dosa ini diangkat oleh Allah. Maka
jelaslah bahwa maut bukanlah titik punah, melainkan suatu kemenangan.
Itulah sebabnya hari ini penuh rasa syukur dan gembira. Upacara akan
terbagi menjadi tiga bagian:
- Liturgi Sabda: untuk menghidupkan iman kita atas kekuatan wafat Yesus.
- Penghormatan Salib: untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan.
- Komuni: untuk memberi kesempatan memetik buah salib.
(Tanpa lagu pembuka, imam, diakon,
prodiakon, lektor dan putra/i altar masuk gereja. Di depan altar imam
dan diakon tiarap, sementara prodiakon, putra/i altar, lektor serta umat
berlutut)
DOA PEMBUKA
I. Ingatlah, ya Allah Bapa, akan belas kasih-Mu. Kuduskanlah dan
lindungilah selalu hamba-hamba-Mu. Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu,
telah memulai misteri Paskah dengan penumpahan darah-Nya. Dialah Tuhan,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U. Amin.
LITURGI SABDA
(Umat duduk)
BACAAN I (Yes 52:13-53:12)
"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
L. Bacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan
ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun
melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan
tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat
tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya
melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka
lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka
berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada
siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe
tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan
biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup
mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia
tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak
tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga
kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas
Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan
keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya
kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing
mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya
kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan
penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang
memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank
arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di
antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara
penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak
ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan
kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia
akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan
terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang
dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang
yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang
besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai
jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak,
sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (PS 820) -duduk-
Ulangan: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Mazmur:
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat
malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu
kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa
jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat
menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah
menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah
Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari
musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku
oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang
yang berharap hatimu.
BACAAN II (Ibr 4:14-16;5:7-9) -duduk-
"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."
L. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya,
bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita!
Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak
berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah
dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih
karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya
sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari
maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi
sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa
yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi
pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Umat berdiri
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 966)
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab
itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan
kepada-Nya.
KISAH SENGSARA (Yoh 18:1-19:42)
Kisah sengsara dibacakan atau
dinyanyikan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanda salib pada
buku. Hendaknya sabda-sabda Yesus dibawakan oleh Imam.
Passio pada Hari Jumat Agung (juga
Minggu Palma), tidak boleh diganti dengan peragaan, dramatisasi, dll.
Passio adalah Sabda Tuhan, dan untuk Hari Jumat diambil dari Injil
Yohanes, maka kalau didramakan, tidak ada bedanya itu drama Injil
Yohanes atau Injil Sinoptik lain.
(umat duduk)
N: Narator
Y: Yesus
S: Rakyat
Pe: Petrus
H: Hamba
W: Wanita
N: Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama
dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di
situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan
murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu,
karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka
datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan
penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan
senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke
depan dan berkata kepada mereka:
Y: "Siapakah yang kamu cari?"
N: Jawab mereka:
S: "Yesus dari Nazaret."
N: Kata Yesus kepada mereka:
Y: "Akulah Dia."
N: Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan
jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula:
Y: "Siapakah yang kamu cari?"
N: Jawab mereka:
S: "Yesus dari Nazaret."
N: Jawab Yesus:
Y: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya:
"Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang
Kubiarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus
pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga
kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus:
Y: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
N: Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang
disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu
mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua
Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang
telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu
orang mati untuk seluruh bangsa." Simon Petrus dan seorang murid lain
mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama
dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di
luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar,
kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu
membawa Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada
Petrus:
W: "Bukankah engkau juga murid orang itu?"
N: Jawab Petrus:
Pe: "Bukan!"
N: Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah
memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri
berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan
mereka. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya
dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya:
Y: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di
rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi
berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah
engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang
Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."
N: Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:
H: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?"
N: Jawab Yesus kepadanya:
Y: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"
N: Lalu Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung itu.
Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya:
S: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"
N: Petrus menyangkalnya, katanya:
Pe: "Bukan!"
N: Kata seorang hamba Imam Agung, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya:
H: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"
N: Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.
N: Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung
pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke
gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka
hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan
berkata:
Pi: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?"
N: Jawab mereka kepadanya:
S: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"
N: Kata Pilatus kepada mereka:
Pi: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu."
N: Kata orang-orang Yahudi itu:
S: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus
ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya
kepada-Nya:
Pi: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
N: Jawab Yesus:
Y: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
N: Kata Pilatus:
Pi: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala
yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau
perbuat?"
N: Jawab Yesus:
Y: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini,
pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada
orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
N: Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi: "Jadi Engkau adalah raja?"
N: Jawab Yesus:
Y: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan
untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi
kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran
mendengarkan suara-Ku."
N: Kata Pilatus kepada-Nya:
Pi: "Apakah kebenaran itu?"
N: Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka:
Pi: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada
kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah
kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"
N: Mereka berteriak pula:
S: "Jangan Dia, melainkan Barabas!"
N: Barabas adalah seorang penyamun.
N: Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas
kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan
mereka berkata:
N: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
N: Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka:
Pi: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
N: Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka:
Pi: "Lihatlah manusia itu!"
N: Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka:
S: "Salibkan Dia, salibkan Dia!"
N: Kata Pilatus kepada mereka:
Pi: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
N: Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya:
S: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."
N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia
masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus:
Pi: "Dari manakah asal-Mu?"
N: Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa
aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk
menyalibkan Engkau?"
N: Yesus menjawab:
Y: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu
tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku
kepadamu, lebih besar dosanya."
"Enyahkanlah Dia! Enyahkanlah Dia! Salibkan Dia!"
N: Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:
S: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar.
Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."
N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke
luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama
Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan
Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi
itu:
Pi: "Inilah rajamu!"
N: Maka berteriaklah mereka:
S: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!"
N: Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?"
N: Jawab imam-imam kepala:
S: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"
N: Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
N: Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke
tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan
di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga
dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus
menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya:
"Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang
membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya
dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin
dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada
Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia
mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."
N: Jawab Pilatus:
Pi: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."
N: Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil
pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap
prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak
berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka
berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi
beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan
siapa yang mendapatnya."
N: Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab
Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka
membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit
itu.
N: Didekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria,
isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan
murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:
Y: "Ibu, inilah, anakmu!"
N: dan kemudian kata-Nya kepada murid-murid itu:
Y: "Inilah ibumu!"
N: Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
N: Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:
Y: "Aku haus!"
N: Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan
bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang
hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur
asam itu, berkatalah Yesus:
Y: "Sudah selesai."
N: Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
( Semua berlutut dan hening sejenak merenungkan wafat Tuhan )
(umat berdiri)
N: Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat
itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah
hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan
meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan
mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang
disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan
kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya
dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang
melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya
benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga
percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam
Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula
nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka
tikam."
N: Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi
sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada
Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus
meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat
itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu
malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu,
kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus,
mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah
menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana
Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur
baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu
hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka
mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
-hening sejenak-
DOA UMAT MERIAH (dapat dinyanyikan)
(Umat berlutut/berdiri)
1. Untuk Gereja Kudus.
I. Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa untuk Gereja kudus
Allah, supaya Allah dan Tuhan kita berkenan menganugerahkan damai
kepadanya, mempersatukan dan melindunginya di seluruh dunia, dan supaya
Ia membantu kita memuliakan Allah, Bapa yang mahakuasa, dalam suasana
hidup yang tenang dan damai.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam diri Kristus Engkau telah
menyatakan kemuliaan-Mu kepada segala bangsa. Lestarikan karya
kerahiman-Mu, agar Gereja-Mu yang tersebar di seluruh dunia tetap
mengakui nama-Mu dengan iman yang teguh. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami.
U. Amin.
2. Untuk Bapa Suci
I. Marilah kita berdoa pula untuk Bapa Suci kita Paus Fransiskus supaya
Allah dan Tuhan kita, yang telah memilih dia menjadi Uskup, bagi Gereja
kudus-Nya, memberi dia kesehatan dan kekuatan, untuk memimpin umat
kudus Allah.
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, segala sesuatu ada berdasarkan
keputusan-Mu. Sudilah mendengarkan doa-doa kami dan dengan kasih
sayang-Mu lindungilah imam agung yang telah Engkau pilih bagi kami.
Semoga umat kristiani yang Engkau percayakan kepada penggembalaan-Nya,
berkembang dalam iman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
3. Untuk para pejabat Gereja dan segala lapisan umat:
I. Marilah kita berdoa pula untuk Uskup kita ..........................,
untuk semua Uskup, Imam, Diakon, di seluruh Gereja, dan untuk segenap
umat beriman.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, dengan Roh-Mu Engkau menguduskan dan
memimpin seluruh Gereja. Dengarkanlah doa kami bagi para pelayan-Mu.
Semoga berkat bantuan rahmat-Mu mereka mengabdi Engkau dengan setia.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
4. Untuk para calon baptis:
I. Marilah kita berdoa pula untuk para calon baptis (kita) (Nama......),
supaya Allah dan Tuhan kita membuka telinga hati mereka dan melapangkan
pintu kerahiman-Nya, agar berkat pembasuhan kelahiran kembali, segala
dosa mereka dihapuskan, dan mereka hidup dalam Yesus Kristus, Tuhan
kita.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau selalu menyuburkan Gereja-Mu
dengan anggota-anggota baru. Sudilah menambah iman dan pengetahuan para
calon baptis (kami), supaya dengan dilahirkan kembali lewat bejana
pembaptisan mereka digabungkan dengan himpunan anak angkat-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
5. Untuk persatuan umat Kristiani:
I. Marilah kita berdoa pula untuk semua saudara yang percaya akan
Kristus supaya mereka yang hidup dengan benar dihimpun dan dijaga oleh
Allah dan Tuhan kita dalam Gereja-Nya yang esa.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menyatukan yang tercerai-berai
dan memelihara yang telah bersatu. Pandanglah dengan rela kawanan domba
Putra-Mu, supaya mereka yang telah dikuduskan oleh satu baptisan tidak
hanya dipadukan oleh keutuhan iman tetapi juga disatukan oleh ikatan
cinta. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
6. Untuk Orang Yahudi
I. Marilah kita berdoa pula untuk orang Yahudi yang menerima Sabda Allah
sebelum kita supaya Allah dan Tuhan kita mengobarkan dalam hati mereka
cinta akan nama-Nya, dan meneguhkan kesetiaan akan perjanjian-Nya.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah memberikan janji-Mu
kepada Abraham dan keturunannya. Dengarkanlah dengan murah hati doa-doa
Gereja-Mu; semoga Umat Pilihan-Mu yang pertama diperkenankan mencapai
kepenuhan penebusan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
7. Untuk Orang yang tidak percaya akan Kristus
I. Marilah kita berdoa pula untuk mereka yang tidak percaya akan
Kristus supaya berkat terang Roh Kudus mereka juga dapat menemukan jalan
keselamatan.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, bantulah mereka yang tidak mengakui
Kristus agar dengan hidup jujur di hadapan-Mu mereka menemukan
kebenaran. Bantulah kami agar dengan semakin saling mengasihi dan
semakin berhasrat memahami misteri kehidupan-Mu, kami menjadi saksi
cinta-Mu yang lebih sempurna di dunia. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami.
U. Amin.
8. Untuk Orang yang tidak percaya akan Allah
I. Marilah kita berdoa pula untuk mereka yang tidak mengenal Allah
supaya mereka yang dengan tulus hati mencari kebenaran layak menemukan
Allah sendiri.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menciptakan umat manusia
sedemikian sehingga selalu berhasrat mencari Engkau dan baru merasa
tenang ketika menemukan Dikau. Maka kami mohon bantulah agar mereka
semua, dengan mengatasi hambatan seberat apa pun, mampu melihat tanda
kasih sayang-Mu; dan tergerak oleh kesaksian hidup orang-orang yang
percaya kepada-Mu, mereka dengan sukacita mengakui Engkau sebagai
satu-satunya Allah yang benar dan Bapa umat manusia. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
9. Untuk para pemimpin negara:
I. Marilah kita berdoa pula untuk semua pemimpin negara supaya Allah dan
Tuhan kita, seturut kehendak-Nya, mengarahkan budi dan hati mereka
kepada damai dan kebebasan sejati bagi semua orang.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, di tangan-Mulah pikiran manusia dan
nurani para bangsa. Sudilah mendampingi para pemimpin negara, supaya
berkat bantuan-Mu di seluruh dunia terjaminlah kesejahteraan
bangsa-bangsa, kepastian kedamaian, dan kebebasan beragama. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
10. Untuk Orang yang menderita.
I. Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa
yang mahakuasa, supaya Ia membersihkan dunia dari kesesatan,
melenyapkan penyakit, menjauhkan kelaparan, membuka penjara, mematahkan
belenggu, melindungi musafir, mengantar pulang pengungsi, menyembuhkan
orang sakit, dan menyelamatkan orang yang meninggal.
Umat berdoa dalam hati. Lalu Imam melanjutkan:
I. Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghibur yang berduka dan
menguatkan yang menderita. Kiranya jeritan doa semua orang yang tertimpa
kesusahan apa pun sampai ke hadirat-Mu. Semoga semua yang berada dalam
kesesakan bersukacita karena menerima belas kasih-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
KOLEKTE
LAGU: O, Salib Tanda Agung (PS 508)
1. O, Salib tanda agung, tempat Yesus bergantung, mengabdi sampai wafat, menjadi Penyelamat.
2. Ah, bangsa-Mu sendiri yang sangat Kausayangi, telah menuntut darah, teriak: Salibkanlah!
3. O, Salib kayu hina, engkau tanda jaya, yang digunakan Tuhan membawa ke'slamatan.
4. Yesus, Engkau guruku, kuikut jejak-Mu menuju Kalvari di jalan cinta bakti.
1. O, Salib tanda agung, tempat Yesus bergantung, mengabdi sampai wafat, menjadi Penyelamat.
2. Ah, bangsa-Mu sendiri yang sangat Kausayangi, telah menuntut darah, teriak: Salibkanlah!
3. O, Salib kayu hina, engkau tanda jaya, yang digunakan Tuhan membawa ke'slamatan.
4. Yesus, Engkau guruku, kuikut jejak-Mu menuju Kalvari di jalan cinta bakti.
PENGHORMATAN SALIB
PA. Saudara-saudari terkasih, diakon atau prodiakon, putra/i altar akan menjemput salib yang diselubungi kain ungu. Salib diarak ke depan altar atau panti imam, untuk diserahkan kepada Imam, sedikit demi sedikit selubung dibuka setiap kali disertai nyanyian. Kemudian umat berlutut selama nyanyian Hai umat apa salah-Ku dinyanyikan.
LIHATLAH KAYU SALIB (PS 505)
Dinyanyikan tiga kali dengan nada dasar sol = d, e, fis.
I/D Lihatlah kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia.
U. Mari kita bersembah sujud kepada-Nya.
(umat berdiri ketika salib diarak
berjalan menuju ke altar/panti imam dan umat berlutut ketika menyanyi
Lihatlah kayu salib. Sesudah penghormatan salib, salib dibawa oleh
Diakon atau putra/i altar ke tempatnya di dekat altar. Lilin bernyala
diletakkan di sekitar atau di atas meja altar atau di dekat salib)
LAGU PENGHORMATAN SALIB (PS 507) -umat berlutut selama penghormatan salib-
1-9 Hai umat, apa salah-Ku kepadamu? Jawablah, kapan Aku menyusahkanmu?
1. T'lah Kubebaskan dirimu, dan Kupatahkan belenggu. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyerahkan-Ku.
2. Telah Kubimbing langkahmu dengan tuntunan awan-Ku. Tetapi kini balasmu: Kau antar 'Ku ke Pilatus.
3. Dan Laut Merah Kubelah, supaya kamu lewatlah. Tetapi kini balasmu: telah kau tikam lambung-Ku.
4. Telah Kuhujankan manna di padang gurun yang gersang. Tetapi kini balasmu: dera dan cambuk yang kejam.
5. Kupukul para musuhmu, Kubuat tunduk padamu. Tetapi kini balasmu: Kaupukuli kepala-Ku.
6. Kujunjung kau tak terperi, dan tongkat raja Kuberi. Tetapi kini balasmu: mahkota duri yang ngeri.
7. Engkau lemah Kukuatkan, kau susah Aku hiburkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah meninggalkan-Ku.
8. Kau salah Aku ampuni, kau jauh Aku hampiri. Tetapi kini balasmu: Kau sudah mengingkari-Ku.
9. Kau mati Aku hidupkan, kau sakit Aku pulihkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyalibkan-Ku.
LAGU PENGHORMATAN SALIB (PS 507) -umat berlutut selama penghormatan salib-
1-9 Hai umat, apa salah-Ku kepadamu? Jawablah, kapan Aku menyusahkanmu?
1. T'lah Kubebaskan dirimu, dan Kupatahkan belenggu. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyerahkan-Ku.
2. Telah Kubimbing langkahmu dengan tuntunan awan-Ku. Tetapi kini balasmu: Kau antar 'Ku ke Pilatus.
3. Dan Laut Merah Kubelah, supaya kamu lewatlah. Tetapi kini balasmu: telah kau tikam lambung-Ku.
4. Telah Kuhujankan manna di padang gurun yang gersang. Tetapi kini balasmu: dera dan cambuk yang kejam.
5. Kupukul para musuhmu, Kubuat tunduk padamu. Tetapi kini balasmu: Kaupukuli kepala-Ku.
6. Kujunjung kau tak terperi, dan tongkat raja Kuberi. Tetapi kini balasmu: mahkota duri yang ngeri.
7. Engkau lemah Kukuatkan, kau susah Aku hiburkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah meninggalkan-Ku.
8. Kau salah Aku ampuni, kau jauh Aku hampiri. Tetapi kini balasmu: Kau sudah mengingkari-Ku.
9. Kau mati Aku hidupkan, kau sakit Aku pulihkan. Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyalibkan-Ku.
UPACARA KOMUNI
Di atas meja altar dibentangkan
kain altar dan di atasnya diletakkan korporale dan buku misa. Sementara
itu Diakon atau, kalau tidak ada, Imam sendiri mengenakan velum, lalu
mengambil Sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya, dan membawanya
ke altar melalui jalan singkat. Dua putra/i altar mendahului pembawa
Sakramen Mahakudus dengan membawa lilin bernyala dan menempatkan lilin
tersebut di sekitar atau di atas meja altar. Seluruh umat berdiri dalam
keheningan.
BAPA KAMI (PS 402)
Imam berlutut di belakang altar kemudian dengan tangan terkatup, Imam berkata dengan suara nyaring:
I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah
kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan
kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami
damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda
dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan
tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus
Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
umat berlutut
PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara yang diundang ke perjamuan-Nya.
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh.
PA. Yang diperkenankan menyambut Komuni Kudus adalah mereka yang sudah dibaptis dalam Gereja Katolik, atau yang sudah diterima sebagai anggota Gereja Katolik dan telah menerima Sakramen Komuni Pertama. Mohon selama komuni, hingga berakhirnya Ibadat Jumat Agung umat menjaga keheningan dengan tidak memberikan tepuk tangan kepada paduan suara, petugas liturgi lainnya.
KOMUNI
LAGU KOMUNI 1 (Kepala yang berdarah; PS 488)
1. Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih penuh dengan sengsara dan luka yang pedih, meski mahkota duri, menghina harkat-Mu, Kau patut kukagumi: terima hormatku.
2. O wajah yang mulia, yang patut di sembah, dan layak menerima pujian dunia, sekarang diludahi dihina, dicerca disiksa, dilukai: yang salah siapakah?
3. Syukur sebulat hati kubr'ikan pada-Mu, ya Yesus yang t'lah mati demi selamatku. Hendaklah 'ku terhibur dengan tuntunan-Mu: pada-Mu 'ku berlindung di akhir hayatku.
4. Di saat aku mati, Kau tinggallah serta; di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah! Di kala kecemasan menghimpit hatiku, berilah kekuatan berkat sengsara-Mu.
LAGU KOMUNI 1 (Kepala yang berdarah; PS 488)
1. Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih penuh dengan sengsara dan luka yang pedih, meski mahkota duri, menghina harkat-Mu, Kau patut kukagumi: terima hormatku.
2. O wajah yang mulia, yang patut di sembah, dan layak menerima pujian dunia, sekarang diludahi dihina, dicerca disiksa, dilukai: yang salah siapakah?
3. Syukur sebulat hati kubr'ikan pada-Mu, ya Yesus yang t'lah mati demi selamatku. Hendaklah 'ku terhibur dengan tuntunan-Mu: pada-Mu 'ku berlindung di akhir hayatku.
4. Di saat aku mati, Kau tinggallah serta; di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah! Di kala kecemasan menghimpit hatiku, berilah kekuatan berkat sengsara-Mu.
LAGU KOMUNI 2 (Tenebrae Factae Sunt; LD3 No. 17; atau lagu yang sesuai)
Tenebrae factae sunt, dum crucifixissent Jesum Judaei:
et circa horam nonam exclamavit Jesus voce magna:
Deus meus, ut quid me dereliquisti?
Et inclinato capite, emisit spiritum.
V. Exclamans Jesus voce magna ait: Pater, in manus tuas commendo spiritum meum.
Et inclinato capite, emisit spiritum.
Terjemahan: Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allahku-Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Lalu Yesus berseru dengan nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allahku-Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Lalu Yesus berseru dengan nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
LAGU KOMUNI 3 (PS 483)
1. O Yesus, Putra Bapa, mulia sejak semula, setaraf Yang Esa. Kau
mengosongkan Diri, mengambil rupa abadi: Engkau setaraf manusia.
2. Sebagai manusia, Kau merendahkan Diri tiada batasnya. Kau rela menderita, Kau taat sampai mati di kayu salib yang keji.
3. Kau ditinggikan Allah, dikurniai nama yang tiada taranya. Seluruh alam raya berlutut mengakui, "Tuhanlah Yesus Almasih."
4. Buatlah kami, Tuhan, sepikir dan sehati di dalam kasih-Mu, jadikan kami abdi setia sampai mati mengikut contoh hidup-Mu.
SAAT HENING
DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa
I. Allah yang kekal dan kuasa Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami
berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Peliharalah karya belas kasih-Mu
dalam diri kami, agar kami yang telah ambil bagian dalam misteri ini,
dapat hidup penuh bakti kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami.
U. Amin.
U. Amin.
I. Tundukkanlah kepalamu untuk menerima berkat Tuhan.
I. Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat melimpah ke atas umat-Mu
ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan
kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan,
tumbuhkanlah iman yang kudus, berikanlah jaminan penebusan yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
Sesudah itu, umat meninggalkan
gereja dalam keheningan, dengan lebih dulu berlutut ke arah salib.
Seusai perayaan, altar dikosongkan dari semua perlengkapan, kecuali
salib dan dua atau empat lilin bernyala. Mereka yang telah mengikuti
upacara liturgis meriah sore ini tidak perlu melaksanakan Ibadat Sore.