Perayaan Ekaristi: 3 Februari 2019 (Hari Minggu Biasa IV)



 

  
HARI MINGGU BIASA IV
  Minggu, 3 Februari 2019



RITUS PEMBUKA
        
  
LAGU PEMBUKA: Saudara mari semua (PS 322) -berdiri- 
   
Ulangan: Saudara, mari semua, hadaplah altar Tuhan kita. Sambut Tubuh dan Darah dari Putra Allah. Allelu, allelu, allelu, alleluya.
Ayat.
1. Kita adalah satu, ingin hidup yang baru, satu budi dan hati dalam Roh ilahi.
2. Satu dalam sabda-Nya: Kasihi sesamamu! Dalam suka dan duka kita satu padu. 
3. Satukanlah dunia, jadikan keluarga dalam cinta yang mesra agar bahagia.   

      
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri-

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
          
PENGANTAR & SERUAN TOBAT (Tuhan kasihanilah PS 351) -berdiri-
 
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga."
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
 
I. Engkau murah hati kepada siapa saja yang memohon kepada-Mu dengan penuh iman. 
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami.
   
I. Engkau mengajak kami untuk bersukacita dan bergembira, sebab besarlah ganjarannya di surga.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
  
I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
      
MADAH KEMULIAAN (PS 352)
             
I. Kemuliaan kepada Allah di surga.
U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia,
U. kasihanilah kami.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia,
U. kabulkanlah doa kami.
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah kudus,
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus,
U. bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 
              
DOA PEMBUKA -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Tuhan, Allah kami, perkenankanlah kami menghormati Engkau dengan segenap akal budi dan mencintai semua manusia dengan kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
  
LITURGI SABDA
    
  
BACAAN I (Yer 1:4-5.17-19) -duduk-
   
     "Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
  
L. Bacaan dari Kitab Yeremia:
   
Pada masa Raja Yosia turunlah firman Tuhan kepadaku, Yeremia, sebagai berikut, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum engkau dilahirkan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka, segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau. Sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.”
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 829; Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab-17) -duduk-

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku.
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeram orang-orang lalim dan kejam.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari pada-Mu, ya Allah Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang akan memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.     
     
BACAAN II  (1Kor12:31 – 13:13, Singkat: 13:4-13) -duduk-

"Sekarang tinggal iman, harapan dan kasih; namun yang paling besar di antaranya ialah kasih."
   
L.  Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
    
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih itu tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna itu. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambaran samara-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan kasih; dan yang paling besar di antaranya ialah kasih).

L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 963) -berdiri-


BACAAN INJIL (Luk 4:21-30) -berdiri-

"Seperti halnya Elia dan Elisa, Yesus diutus bukan hanya kepada orang-orang Yahudi."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadat di kota asalnya, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci pada waktu kamu mendengarnya.” Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.Lalu mereka berkata, “Bukankah Dia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri! Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!” Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
        
 
HOMILI -duduk-   
   
hening sejenak
          
SYAHADAT NIKEA-KONSTANTINOPEL  (bila dinyanyikan PS 374) -berdiri-   
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)

I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.
               
   
DOA UMAT -berdiri-
             
I.   Kristuslah Sang Mesias. Ia mengajar dengan penuh kuasa demi keselamatan kita. Maka, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita, yang berkenan mengutus Kristus kepada kita sebagai jalan, kebenaran dan hidup untuk menuju kepada-Nya:

L. Bagi para pemimpin Gereja: Semoga Bapa mendampingi para pemimpin Gereja, agar mereka selalu dijiwai oleh semangat kenabian Yesus. Semoga mereka tabah dan setia mewartakan Injil. Marilah kita mohon,...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi kaum muda di antara kita: Semoga Bapa meneguhkan iman kaum muda kita agar berani menanggapi panggilan Tuhan dan bersedia mengikuti Dia. Marilah kita mohon,...
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L.   Bagi masyarakat di sekitar kita: Semoga Bapa mencurahkan semangat cinta kasih kepada masyarakat di sekitar untuk memperkembangkan cinta kasih. Marilah kita mohon,.....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L.  Bagi orang sakit dan cacat: Semoga Bapa memberi pengertian kepada orang sakit dan cacat, bahwa kesulitan-kesulitan mereka akan berlalu dan bahwa kelak mereka akan mati dan bangkit bersama Kristus untuk hidup yang baru. Marilah kita mohon,....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L.  Bagi diri kita sendiri: Semoga Bapa membuka mata dan telinga kami lebar-lebar terhadap segala hal yang baik dan indah, yang telah Kauletakkan di dalam hati setiap insan. Marilah kita mohon,.....  
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 

I. Bapa Yang Mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Sebab Engkaulah Sumber hidup sejati kami. Dengarkanlah doa kami dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.    
LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
            
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 564) -duduk-

    1. Yesus Tuhan, t'rimalah diri kami: jiwa dan raga dan seluruh hati, supaya kami hidup bagi-Mu, dan suka duka dalam nama-Mu; supaya kami hidup bagi-Mu dan suka duka dalam nama-Mu.
    2. Banyaklah domba yang sesat dan lari. Kami pun ingin beserta mencari dan menyatukan dalam kawanan, dalam Engkau, Gembala dan Tuhan; dan menyatukan dalam kawanan, dalam Engkau, Gembala dan Tuhan. 
    3. Kuatkanlah dengan berkat dan rahmat, supaya kami pun selalu taat pada perintah dan amanat-Mu dan menghayati hidup bagi-Mu; pada perintah dan amanat-Mu dan menghayati hidup bagi-Mu. 
    4. Yesus, Tuhan, di saat akhir nanti kami berharap Kau menyongsong kami untuk pergi ke rumah Bapa-Mu dan menerima kesukaan-Mu; untuk pergi ke rumah Bapa-Mu dan menerima kesukaan-Mu.                   
   
umat berdiri ketika didupai
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.   
I. Ya Allah, kami, hamba-hamba-Mu, membawa persembahan ke atas altar-Mu ini. Semoga Engkau menerimanya dengan rela dan mengubahnya menjadi sakramen keselamatan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
   
B. DOA SYUKUR AGUNG
                  
            

PREFASI  (Prefasi IV Minggu Biasa - Sejarah Keselamatan) -berdiri-
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I.  Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab sejak lahir di tengah-tengah kami, Kristus telah menjadikan kami manusia baru: dengan sengsara-Nya Ia melebur dosa kami; dengan kebangkitan-Nya dari alam maut Ia merintis jalan menuju hidup abadi dan dengan kenaikan-Nya ke surga, ke hadapan-Mu, Ia membuka pintu surga bagi kami. Maka, kami melambungkan madah kemuliaan bagi-Mu bersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi yang tak henti-hentinya bernyanyi:     
Bersama mereka, dan atas segala ciptaan di bawah langit, kami pun melambungkan pujian bagi nama-mu, dan dengan sukacita bernyanyi/berseru:
                 
KUDUS (PS 392)      
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.

DOA SYUKUR AGUNG III (umat berlutut/berdiri)
      
I. Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa. Segala ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umat-Mu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan nama-Mu.
  
Maka kami mohon, ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.
  
Sebab pada malam Ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
  
Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu  
  
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).
 
     
Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
 
Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku. 
  

(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat). 
    
AKLAMASI ANAMNESIS
I. Sungguh agung misteri iman kita
U. Tuhan, penebus dunia, dengan salib dan kebangkitan-Mu, Engkau membebaskan manusia. Selamatkanlah kami umat-Mu.
 
I. Bapa, kami mengenangkan sengsara Putra-Mu yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau.
 
I. Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Nya, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Nya, agar kami sehati dan sejiwa dalam Kristus. Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi suatu persembahan abadi bagi-Mu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama dengan pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, para rasul-Mu yang kudus dan para martir-Mu yang jaya, dan bersama (Santo/a... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.
 
I. Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.
 
I. Kuatkanlah iman dan cinta kasih Gereja-Mu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hamba-Mu, Paus kami ...., Uskup kami...., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayangan-mu.
 
I. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setia-Mu, ya Bapa, persatukanlah semua anak-Mu di manapun mereka berada.
 
I. Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan pada-Mu, yang telah beralih dari dunia ini.
 
I. Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaan-Mu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.
 
I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin. 
       
            
(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
     
C. KOMUNI

BAPA KAMI (PS 402) -berdiri-

I. Praeceptis salutaribus moniti, et divina institutione formati, audemus dicere
I+U. Pater noster, qui es in caelis: sanctificetur nomen tuum; adveniat regnum tuum; fiat voluntas tua, sicut in caelo et in terra.  Panem nostrum cotidianum da nobis hodie; et dimitte nobis debita nostra, sicut et nos dimittimus debitoribus nostris; et ne nos inducas in tentationem; sed libera nos a malo.
  
I. Libera nos, quaesumus, Domine, ab omnibus malis, da propitius pacem in diebus nostris, ut, ope misericordiae tuae adiuti, et a peccato simus semper liberi et ab omni perturbatione securi: exspectantes beatam spem et adventum Salvatoris nostri Iesu Christi
U. Quia tuum est regnum, et potestas, et gloria in saecula.  
                

DOA DAMAI -berdiri-
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin. 

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
                 
ANAK DOMBA ALLAH (PS 413) -berdiri- 
  
PERSIAPAN KOMUNI -berlutut/berdiri-

Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
    
KOMUNI                                  
                

LAGU KOMUNI 1  (PS 498) -berlutut-
U: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan
K: Cinta Kristus menyatukan kita semua. Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah. Bertakwalah, sayangilah Tuhan yang hidup. Mari saling mengasihi sebulat hati.
U: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
K: Marilah kita berkumpul bersatu hati. Hendaklah kita hindarkan perselisihan. Hentikanlah perbantahan dan permusuhan. Semoga di tengah kita hadirlah Kristus.
U: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
K: Beserta orang kudus-Mu, ya Kristus Tuhan, kami memandang wajah-Mu yang mengagumkan. Itu sukacita kami yang tak terhingga, dan berbahagialah kami selama-lamanya. Amin. 
        
LAGU KOMUNI 2 (PS 423) -berlutut-
Aku rindu akan Tuhan dalam Sakramen terkudus. Aku rindu menerima Yesus, Allah Manusia. Yesus, Yesus datanglah.

Yesus tinggal di hatiku, aku amat bahagia. Yesus sungguh sahabatku dalam suka, dalam duka. Yesus Kau sahabatku.

Salam, Tubuh yang mulia. Salam, Darah yang berharga. Kau menghapus dosa dunia dalam wafat-Mu di salib. Puji syukur bagi-Mu.
        
SAAT HENING -duduk-
  
DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri-
I. Marilah kita berdoa:
I. Ya Allah, Engkau telah menghidupkan kami dengan anugerah penebusan. Semoga berkat bantuan keselamatan abadi ini bertumbuhlah selalu iman kami yang sejati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
U. Amin. 


 
RITUS PENUTUP

  
BERKAT 
-berdiri-

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
     
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
    
PENGUTUSAN

  
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
I. Marilah pergi, kita diutus!
U. Amin.

LAGU PENUTUP (PS 627)

   
Alma redemptoris mater
quae pervia caeli porta manes
et stella maris, succurre cadenti,
surgere qui curat populo.
tu quae genuisti natura mirante,
tuum sanctum genitorum.
Virgo prius ac posterius,
Gabrielis ab ore sumens illud “ave,”
peccatorum miserere.

             
Salam, Bunda Sang Penebus,
pintu surga yang tetap terbuka,
bintang samud'ra, tolonglah manusia yang jatuh dan berhasrat bangun.
Dengan mengagumkan engkau melahirkan Sang Penciptamu yang kudus.
 Kauterima salam Gabriel,
dikau tetap perawan untuk selama-lamanya,
doakan orang berdosa.              
              
PERARAKAN KELUAR (PS 663)
Hidup kita dalam dunia satu dengan sesama. Marilah kita saling cinta dalam persaudaraan. Amalkan cinta Tuhan, buanglah kebencian hidup dalam damai-Nya, agar hidup di dunia berkenan kepada Tuhan.
Satu di dalam perjuangan memperoleh anug'rah. Jadi saksi pembawa damai melayani sesama. Jauhkan cinta diri, kembangkan dengan giat sikap rela berkurban, yang setia sampai akhir akan hidup selamanya. 


KATEKESE: KETAATAN PADA GEREJA



Umat Katolik sekarang ini, terutama di negara Indonesia, seringkali melupakan ketaatan pada Gereja (Katolik) yang diberi kuasa oleh Sang Jalan dan Kebenaran dan Hidup untuk mengajarkan ajaran Iman dan Moral secara infallible/tidak dapat sesat (Matius 16:18-19, 1 Timotius 3:15). Dalam Lukas 10:16, dapat kita temukan bahwa ketaatan kepada Gereja adalah hal yang diinginkan Tuhan Yesus Kristus.
 

Kristus sendiri meminta orang-orang Israel taat pada apa yang diajarkan orang Farisi dan ahli taurat meskipun mereka tidak diberi karunia infallibilitas dan mereka juga sering melalaikan apa yang mereka ajarkan (Mat 23:1-3).


Kepada orang Farisi dan Ahli taurat yang tidak memiliki karunia infallibilitas, Kristus meminta umat Israel taat; apalagi kepada Gereja (Katolik) yang memiliki karunia tersebut, tentunya sudah layak dan sewajibnya umat Katolik taat pada pengajaran Iman dan Moral Gereja Katolik karena Kristus menghendaki demikian. Sebagai umat Katolik, kita juga harus yakin dan percaya dan tetap memegang teguh kebenaran bahwa Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik ini didirikan oleh Kristus sendiri di atas Sang Batu Karang (Mat 16:18). 



Alam maut tidak akan dapat menguasai Gereja Katolik (Mat 16:18) karena Kristus telah berjanji akan senantiasa menyertai Gereja sampai pada akhir zaman (Mat 28:20) dan karena kasih-Nya juga, Ia mengutus Roh Kudus untuk menyertai Gereja dan menuntun Gereja ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 14:16, 16:13). 
   


Umat Katolik secara istimewa menjunjung tinggi ketaatan, sebab teladan Kristus Sendiri dan sebab dalam diri para superior kita yang sah, kita melihat wakil Kristus Sendiri. Superior adalah mereka kepada siapa Allah mendelegasikan sebagian otoritas-Nya atas kita: orangtua, guru, para imam, pemimpin, dan sebagainya.

P John Anthony Hardon, S.T.D. (1914-2000) - seorang teolog Yesuit terkenal - dalam bukunya “Pocket Catholic Dictionary” mendefinisikan ketaatan sebagai: “Kebajikan moral yang mencondongkan kehendak agar tunduk pada kehendak yang lain yang mempunyai wewenang untuk memerintah.” Sebab itu, orang yang bertaut pada ketaatan menyerahkan kehendaknya pada orang yang mempunyai otoritas sah atas dirinya. St Thomas Aquinas (1225-1274) dalam Summa Theologica memaklumkan bahwa Allah harus ditaati dalam segala hal, sementara otoritas manusia harus ditaati dalam hal-hal tertentu. P Hardon menerangkan: “… ketaatan kepada Allah adalah tanpa batas, sedangkan ketaatan kepada manusia dibatasi oleh hukum yang lebih tinggi yang tidak boleh dilanggar, dan oleh kompetensi atau otoritas dia yang memberikan perintah.”

Katekismus Gereja Katolik membicarakan keutamaan ketaatan dengan bahkan menyebutnya sebagai suatu kewajiban: “Kewajiban taat menuntut dari semua orang supaya memberi penghormatan yang pantas kepada orang yang berwenang dan pribadi-pribadi yang melaksanakan tugasnya dan menyampaikan kepada mereka - sesuai dengan jasanya - tanda terima kasih dan simpati” (#1900).
 
Allah menghendaki kita berkembang dalam keutamaan ketaatan sebab Ia tahu bahwa nasib akhir kita masih belum pasti. Dengan Yesus sang Imam Agung Abadi sebagai teladan cemerlang, Bunda-Nya dan Bapa Asuh-Nya sebagai pendamping setia kita, kita akan mampu melaksanakan dengan baik kewajiban taat kepada Tuhan kita dan kepada superior manusia yang berwenang atas kita hingga suatu hari kelak kita boleh menikmati sukacita abadi di surga.