HOMILI: Hari Minggu Prapaskah III (Kel 20:1-17; Mzm 19:8-11; 1Kor 1:22-25; Yoh 2:13-25)

"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”

Sikap mental materilistis begitu menjiwai cara hidup dan cara bertindak mayoritas orang masa kini, termasuk orang-orang Indonesia. Yang cukup atau sangat memprihatinkan adalah bidang pendidikan dan keagamaan, dimana seharusnya mereka yang berkarya di dalam dua bidang pelayanan ini sungguh memperhatikan jiwa manusia, namun ternyata lebih memperhatikan aneka harta benda atau uang. Bahkan jika dicermati dengan teliti korupsi yang terjadi di Indonesia ini mayoritas terjadi di dua bidang pelayanan tersebut: pendidikan dan agama. Dalam bidang pendidikan misalnya masalah BOS (Bantuan Operasional Sekolah): kiranya kurang lebih kebocoran anggaran dalam BOS alias yang dikorupsi kurang lebih 30% jumlahnya, yang dilakukan oleh pegawai atau pejabat dijajaran pelayanan pendidikan dari tingkat menteri sampai kepala sekolah atau bahkan para guru. Dalam bidang pelayanan pendidikan juga terjadi korupsi dalam bentuk ‘mark-up’ anggaran, yang dilakukan di sekolah-sekolah maupun kantor-kantor pelayanan pendidikan. Di bidang pelayanan agama, misalnya dalam pengurusan naik haji, yang setiap tahun melibatkan ribuan orang: saya memperoleh info bahwa korupsi dilakukan sejak pendaftaran naik haji sampai dengan pelaksanaan. Padahal jika dicermati cukup banyak umat Islam yang naik haji dengan tekun menabung sedikit demi sedikit dari beaya yang harus dikumpulkan atau mungkin harus menjual tanah warisan leluhur. Warta Gembira hari ini mengingatkan dan mengajak kita untuk memberantas aneka bentuk komersialisasi atau korupsi di pelayanan keagamaan.

"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” (Yoh 2:16).

Tempat ibadat seperti gereja, masjid, kuil dst.. adalah tempat suci, dimana orang datang untuk berdoa atau beribadat kepada Tuhan dengan harapan agar dirinya semakin suci, semakin membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan. Dalam kisah Warta Gembira hari ini dikisahkan tentang adanya orang-orang yang menjadikan tempat ibadat sebagai pasar alias tempat untuk mencari keuntungan pribadi. Hal ini berarti terjadi pelecehan tempat ibadat, merendahkan jati diri tempat ibadat, maka dengan keras Yesus memarahi mereka yang melecehkan tempat ibadat tersebut, menjadikan tempat ibadat sebagai pasar, tempat berjualan, tempat untuk mengeruk dan mengumpulkan keuntungan pribadi sebesar-besarnya.

Tema APP tahun ini adalah “Katolik Sejati harus Berbagi dan Peduli”, suatu ajakan bagi kita semua untuk mawas diri perihal keimanan kita sebagai orang Katolik. Katolik sering diartikan sebagai ‘umum”, maka menjadi Katolik sejati antara lain harus memperhatikan kepentingan umum, terutama memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan di dalam lingkungan hidup maupun lingkungan kerja kita masing-masing. Kita diharapkan memiliki dan menghayati kepekaan social, dan tidak egois. Marilah kita ingat atau kenangkan bahwa ketika berada di tempat ibadat dan sedang beribadat bersama pada umumnya kebersamaan kita sungguh menarik, mempesona dan memikat, karena semuanya kelihatan ceria serta tidak kelihatan materialistis, tidak ada pameran kekayaan dst..

Apa yang terjadi di tempat ibadat atau tempat suci hendaknya juga terjadi di dalam cara hidup dan cara bertindak dimana pun dan kapan pun, atau dengan kata lain ada kesatuan antara doa dan karya, spiritual dan phisik. Dalam tempat suci hanya dapat diizinkan hal-hal yang berguna bagi pelaksanaan atau peningkatan ibadat, kesalehan dan keagamaan, serta dilarang segala sesuatu yang tidak cocok dengan kesucian tempat itu. Namun Ordinaris sesekali dapat memberi izin untuk penggunaan lain, asalkan tidak bertentangan dengan kesucian tempat itu” (KHK kan 1210). Senada tempat suci adalah aneka fungsi atau jabatan gerejani/keagamaan, misalnya seksi-seksi atau komisi-komisi dalam keagamaan. Maklum ada beberapa oknum yang berfungsi sebagai seksi social di paroki mengkomersielkan diri melalui pelayanan kematian atau pemakaman, ada juga seksi social paroki yang mencari keuntungan pribadi dalam aneka pelayanan social dengan mengambil sebagian sumbangan dari umat yang diterima, dengan kata lain mereka memanfaatkan orang miskin maupun orang sedang susah untuk mencari keuntungan pribadi. Kami berharap kepada para pastor paroki untuk mencermati apa yang terjadi dalam seksi-seksi paroki, dan ketika terjadi komersialisasi fungsi hendaknya segera dibereskan.

Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia (1Kor 1:22-25).

Orang-orang Yahudi begitu mengandalkan diri pada rumus-rumus hukum atau peraturan, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, sedangkan orang-orang Yunani begitu mengandalkan otak atau kecerdasan berpikir, sehingga mereka tak mampu memahami bahwa Penyelamat Dunia, Yesus, Mesias harus mati disalibkan dalam rangka memenuhi tugas pengutusanNya. Maka Paulus berkata bahwa ‘pemberitaan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi bagi mereka yang dipanggil merupakan kekuatan dan hikmat Allah’. Sebagai orang beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus kami ajak dan ingatkan agar mengimani pemberitaan Kristus yang disalibkan.

Mengimani Dia yang wafat di kayu salib berarti siap sedia dengan jiwa besar dan hati rela berkorban dalam cara hidup dan cara bertindak demi keselamatan jiwa manusia. Dengan kata lain siap sedia untuk menderita demi sesuatu yang baik, luhur, mulia dan suci. “Jer basuki mowo beyo” = Untuk hidup mulia dan damai sejahtera orang harus rela berjuang atau berkorban, demikian kata dan makna sebuah peribahasa Jawa. Ajaran dan hukum yang utama dan pertama-tama adalah cintakasih, panggilan untuk saling mengasihi satu sama lain dalam hidup sehari-hari. Cintakasih sejati pasti disertai dengan pengorbanan dan perjuangan, sebagaimana disabdakan oleh Yesus:”Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu” (Yoh 16:21-22). Bukankah kelahiran seorang anak merupakan buah saling mengasihi?

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” (Kel 20:12-17). Kutipan dari Kitab Keluaran ini hemat saya merupakan perintah moral yang sangat jelas dan kiranya dapat dilaksanakan dalam “kekuatan Allah dan hikmat Allah”, artinya dalam kesatuan dan kebersamaan dengan Tuhan. Maka marilah kita mawas diri: apakah sebagai orang beriman kita sungguh mengandalkan diri pada kekuatan dan hikmat Allah, hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak dan perintah Allah. Kehendak dan perintah Allah antara lain dapat kita temukan dalam spiritualitas atau visi-misi hidup dan kerja bersama, sebagaimana tertulis di dalam Anggaran Dasar, Konstitusi atau Pedoman Hidup. “Apakah karena dorongan Roh Kudus kita hidup dan bertindak?”

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah

(Mzm 19:8-11)

Minggu, 11 Maret 2012


Romo Ignatius Sumarya, SJ

"Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." (Mi 7:14-15.18-20; Mzm 103:1-4; Luk 15:1-3.11-32)


“Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka” (Luk 15:1-3), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat memang dikenal sebagai orang-orang yang sombong, yang senantiasa merasa dirinya yang terbaik dan meremehkan atau melecehkan orang-orang berdosa. Padahal jika dicermati secara mendalam banyak orang melakukan dosa atau berbuat jahat karena kesombongan mereka, sebagaimana juga terjadi di negeri kita ini. Hemat saya banyak orang berbuat jahat atau melakukan apa yang tidak baik disebabkan oleh cara hidup dan cara bertindak para pejabat atau petinggi atau mereka yang berpengaruh dalam kehidupan bersama, yang sombong, yang melecehkan mereka yang miskin, bodoh, kurang terdidik dst.. Perumpamaan perihal anak hilang hari ini hemat saya lebih terarah atau ditujukan kepada orang-orang sombong seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang bersungut-sungut ketika menyaksikan Yesus menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan siapapun yang sombong untuk bertobat serta menjadi rendah hati, kemudian meneladan Yesus yang dengan penuh belas kasih menerima dan makan bersama-sama dengan orang berdosa.
Saya percaya bahwa kita semua sebenarnya juga berdosa, namun sering tak menyadarinya atau memang sengaja menyembunyikannya. Ketika ada orang mengampuni mereka yang berdosa atau bersalah, hendaknya juga tidak bersungut-sungut, melainkan bersyukur dan berterima kasih. Sekali lagi rasanya kita ini lebih seperti anak sulung yang merasa diri baik-baik terus-menerus, padahal tindakan baik yang kita lakukan hanya bertujuan agar dipuji orang. Sekiranya anda merasa diri bagaikan anak bungsu, yang hilang, hendaknya dengan rendah hati serta penuh harapan mengakui dosa-dosanya serta mohon kasih pengampunan Allah. Fungsikan aneka kesempatan mengaku dosa yang ada di gereja-gereja atau kapel-kapel untuk mengaku dosa sccara pribadi.

· “Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala” (Mi 7:18-20). Kutipan ini kiranya dapat menjadi kekuatan dan dorongan bagi kita semua untuk tidak takut dan tidak malu mengakui dosa dan kesalahan kita kepada Allah maupun saudara-saudari yang telah kena dampak perilaku dosa dan perubuatan salah kita. Allah adalah Maha Setia dan Maha Pengampun, kesetiaan dan kasih pengampunanNya telah menjadi nyata melalui sekian banyak orang yang telah memperhatikan kita serta tidak pernah memperhitungkan kesalahan dan dosa-dosa kita. Tentu saja pertama-tama dan terutama mereka itu adalah ibu kita masing-masing. Bukankah ketika kita masih bayi atau kecil pasti senantiasa menyusahkan dan membuat ibu menderita, dan ibu tidak pernah mengingat dan memperhitungkan kesalahan dan dosa-dosa kita, sebagaimana sering dikidungkan dalam sebuah nyanyian “Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia”?. Kakak-kakak kandung kita atau bapak kita juga demikian adanya, dengan setia dan kasih pengampunan memperlakukan kita. Jika kita berani dan mampu menghayati kesetiaan dan kasih pengampunan ibu dengan mendalam, kiranya kita memiliki kekuatan dan keberanian untuk mengakui kesalahan dan dosa-dosa kita terhadap saudara-saudari kita yang lain serta mohon kasih pengampunan mereka. Marilah kita saling setia dalam mengasihi dan mengampuni satu sama lain, tanpa pandang bulu.

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat” (Mzm 103:1-4)

Sabtu, 10 Maret 2012


Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”

(Kej 37:3-4.12-13a.17b-28; Mzm 105:16-19; Mat 21:33-43.45-46)

"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.” (Mat 21:33-43.45-46), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “Diwenehi ati ngrogoh rempelo”, demikian kata sebuah peribahasa Jawa yang menggambarkan orang serakah. Perumpamaan sebagaimana dikisahkan dalam Warta Gembira hari ini juga menggambarkan para imam dan orang-orang Farisi yang serakah, maka ketika mereka tahu disindir oleh Yesus kemudian berusaha ‘menangkap Dia’. Keserakahan kiranya juga terjadi di Indonesia masa kini, yang nampak dalam aneka bentuk korupsi yang dilakukan oleh para pejabat atau petinggi negeri, sebagaimana hampir setiap hari menjadi bahan pembicaraan atau percakapan melalui aneka jenis atau macam media massa. Mereka melakukan korupsi atau tindakan serakah tidak tahu malu lagi, meskipun sudah diketahui oleh banyak orang. Memang mereka lebih suka dirajai oleh harta benda/uang, jabatan atau kehormatan duniawi daripada dirajai oleh Allah, dengan kata lain yang menjadi ‘tuan’ mereka adalah harta benda/uang, jabatan dan kehormatan duniawi, bukan Allah. Sebagai orang beriman atau beragama kita diingatkan bahwa kita adalah anggota Kerajaan Allah, artinya kita dikuasai oleh Allah, dan karena Allah maha segalanya maka mau tak mau kita harus senantiasa melaksanakan kehendak dan perintah Allah di dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari dimana pun dan kapanpun. Saya pribadi sampai kini merasa lebih banyak belajar perihal Allah yang meraja atau Kerajaan Allah dari dan melalui orang-orang miskin dan sederhana; belajar perihal keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan, yang menyelamatkan dan membahagiakan jiwa. Mereka lebih dirajai oleh Allah daripada orang-orang kaya atau para pejabat tinggi.

· "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita."(Kej 37:26-27), demikian kata Yehuda kepada saudara-saudaranya dalam rangka menyelamatkan saudara mereka, yang bernama Yusuf. Dengan cerdas Yehuda menanggapi keserakahan dan kebencian saudara-saudaranya. Masa kini kiranya kita juga membutuhkan orang-orang cerdas dalam rangka menanggapi kebejatan moral para tokoh dan pemuka negeri kita ini. Maka dengan ini kami mengetok hati anda sekalian, orang-orang jujur dan baik, marilah kita hadapi para koruptor negeri kita ini dengan cerdas. Orang-orang jujur dan baik hendaknya dijaga dan dilindungi, atau kepada anda yang jujur dan baik kami harapkan untuk tetap setia dalam kejujuran dan kebaikan. Percayalah bahwa kejujuran dan kebaikan pada waktunya nanti pasti akan mengalahkan dan menumpas aneka bentuk kejahatan, kebohongan dan tindakan korupsi. Kita siapkan anak-anak atau generasi muda kita agar tetap hidup jujur dan baik, agar masa depan mereka mampu menyelamatkan negeri ini dari kehancuran. Kita tahu sejarah Yusuf, yang dibenci saudara-saudaranya, akhirnya menjadi penyelamat mereka. Sabar dan tekunlah dalam kejujuran dan kebaikan.

“ Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas negeri itu, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak. Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya” (Mzm 105:16-19)

Jumat, 9 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ

Perayaan Ekaristi: Sabtu-Minggu, 31 Maret - 1 April 2012

HARI MINGGU PALMA
SABTU-MINGGU, 31 Maret - 1 April 2012


RITUS PEMBUKA

(Umat Berdiri)

LAGU PEMBUKA
(PS 494)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita, Yesus Kristus, bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR
I. Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, sudah sejak awal masa Prapaskah kita mempersiapkan diri dengan usaha tobat dan karya amal. Hari ini kita semua berkumpul dan bersama seluruh umat Allah membuka peringatan misteri Paskah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu sengsara dan kebangkitan-Nya. Untuk melaksanakan misteri itulah Yesus memasuki Kota Yerusalem. Oleh karena itu, marilah kita menyambut Dia dengan khidmat sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan itu. Dengan demikian kita berharap dapat menikmati hasil salib suci, ialah kebangkitan dan kehidupan.


DOA PEMBERKATAN PALMA
I. Marilah kita berdoa: Allah Bapa kami yang mahaagung, teguhkanlah iman umat yang berharap kepada-Mu dan dengarkanlah dengan rela doa-doa kami. Perkenankanlah kami yang hari ini mengikuti Kristus dengan palma di tangan dalam perarakan jaya-Nya, juga mempersembahkan hasil amal baik kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

BACAAN INJIL
(Mrk 11:1-10)

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus
U. Dimuliakanlah Tuhan
I. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud! Hosanna di tempat yang Mahatinggi!"
I : Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

PERARAKAN

I. Saudara-saudari terkasih, hendaklah kita mencontoh khalayak ramai di Yerusalem yang mengelu-elukan Yesus. Marilah kita berarak mengiringi Yesus.

(Sementara dalam perarakan. Umat menyanyi lagu-lagu dari PS. 491-495, PS 535-557, atau MB 395)

Yerusalem, Lihat Rajamu
1. Di kala Yesus disambut di gerbang Yerusalem,
umat bagai lautan dengan palma di tangan
Di kala Yesus disambut di gerbang Yerusalem,
umat bagai lautan dengan palma di tangan
gemuruh sorak dan sorai, "Kristus Raja Damai"

Yerusalem, Yerusalem, lihatlah rajamu
Hosanna terpujilah, Kristus raja mahajaya (2x)

2. Lihatlah Kristus Tuhanmu, Dialah Penebusmu
duka hati terhibur, hina cela terlebur
Lihatlah Kristus Tuhanmu, Dialah Penebusmu
duka hati terhibur, hina cela terlebur
maka lekaslah bersyukur, luhurkan nama-Nya.

Yerusalam, Yerusalem, lihatlah rajamu
Hosanna terpujilah, Penebus umat manusia (2x)

3. Dan di akhir dunia nanti Kristus raja abadi,
hadirlah yang dinanti, wajah bumi berganti,
Dan di akhir dunia nanti Kristus raja abadi,
hadirlah yang dinanti, wajah bumi berganti,
seluruh alam bernyanyi luhurkan nama-Nya.

Yerusalem, Yerusalem lihatlah rajamu,
hosanna, terpujilah Kristus pembaharu dunia (2x)


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putera-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Perkenankanlah kami sebagai hamba-hamba mengikuti rajanya dalam duka cita penderitaan, agar dapat ikut serta dalam suka cita kebangkitan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 50:4-7)

"Aku tidak memalingkan wajahku dari cercaan, dan aku yakin takkan dipermalukan."


L. Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Tuhan Allah menganugerahkan kepadaku lidah yang fasih, supaya aku tahu menghibur orang yang letih lesu. Setiap pagi Allah membuka telingaku, supaya aku mendengarkan sabda-Nya sebagai murid. Tuhan Allah membuka telingaku, dan aku tidak melawan pun tidak mundur. Punggungku kubiarkan dipukuli orang, daguku kuserahkan kepada yang mencabuti janggutku, dan aku tidak memalingkan wajahku dari cercaan dan ludahan. Tuhan Allah menolong aku, dan penghinaan itu takkan menggoncangkan daku. Hatiku tabah, sebab aku yakin, aku takkan dipermalukan.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 819)
Refren: Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
Mazmur:
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: "Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?"
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku, segala tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka; dan membuang undi atas jubahku. Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.

BACAAN II (Flp 2:6-11)

"Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."


L. Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi:

Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat.
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.

BACAAN INJIL (Mrk 15:1-39)

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus
U. Dimuliakanlah Tuhan.


D.Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya:

P.Benarkah Engkau Raja orang Yahudi?

I.Memang benar.

D.imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap-Nya. Pilatus bertanya lagi:

P.Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!

D.Tetapi Yesus tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus sangat heran. Biasanya pada hari raya Pilatus melepaskan seorang tahanan seturut pilihan mereka. Ketika itu seorang tahanan bernama Barabas, yang ditahan bersama pemberontak lainnya. Dalam pemberontakan ia telah membunuh. Rakyat menghadap dan meminta supaya Pilatus menjalankan kebiasaan itu. Pilatus menjawab dan berkata:

P.Maukah kamu kulepaskan Raja orang Yahudi?

D.Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena iri hati. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabas dibebaskan. Pilatus menjawab:

P.Kalau begitu, apa yang harus kuperbuat terhadap Raja orang Yahudi?

D.Mereka berteriak:

S.Salibkanlah Dia!

D.Tetapi Pilatus berkata kepada mereka:

P.Kesalahan apa yang telah dibuat-Nya?

D.Mereka semakin berteriak:

S.Salibkanlah Dia!

D.Maka Pilatus yang ingin mengambil hati rakyat, melepaskan Barabas bagi mereka, sedang Yesus diserahkannya untuk didera dan kemudian disalibkan.

D.Serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya:

T.Salam, hai raja orang Yahudi!

D.Sesudah itu mereka memukul kepala-Nya dengan sebatang buluh, meludahi-Nya dan berlutut memberi hormat kepada-Nya. Setelah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan mantol jingga itudan mengenakan pada-Nya pakaian-Nya sendiri, lalu menggiring-Nya keluar untuk disalibkan.

D.Ketika itu lewatlah seorang bernama Simon, orang Kirene, bapak dari Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian- Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing- masing. Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang dipasang di situ: "Raja orang Yahudi." Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. Maka terpenuhilah sabda Kitab Suci:"Ia akan terhitung di antara orang-orang jahat."

D.Orang-orang yang lewat disitu menghujat Yesus. Sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka berkata:

R.Hai Engkau, - yang merombak kenisah Allah - dan mendirikannya dalam tiga hari, - selamatkanla diri-Mu dan turunlah dari salib.

D.Imam-imam kepala juga mengolok-olok-Nya dan berkata seorang kepada yang lain:

R.Orang lain diselamatkan-Nya - tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan. - Hendaklah Kristus, Raja Israel itu, - turun dari salib sekarang, - agar kita lihat dan kita percaya.

D.Juga kedua orang yang disalibkan bersama Yesus menghinakan Dia.

D.Mulai pukul dua belas siang sampai pukul tiga sore seluruh negeri diliputi kegelapan. Pukul tiga Yesus berseru dengan suara nyaring:

I.Eloi, Eloi, lamma sabachtani?

D.Yang berarti:

I.Allah, ya Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Daku?

D.Beberapa dari hadirin yang mendengar itu berkata:

R.Ia memanggil Elia.

D.Maka seseorang segera datang mencelupkan bunga karang ke dalam cuka, mencocokkannya pada sebatang buluh, dan memberi Yesus minum sambil berkata:

R.Tunggu, - kita lihat saja, - apa Elia datang menurunkan-Nya.

D. Akan tetapi Yesus berseru dengan suara nyaring, lalu wafat.

D.Maka tirai kenisah tercarik dua, dari atas sampai ke bawah. Ketika kepala pasukan, yang terdiri di depan salib menyaksikan Yesus wafat sambil berseru, ia pun berkata:

T.Sungguh orang ini Putera Allah

I.: Demikianlah Injil Tuhan
U.: Terpujilah Kristus.

HOMILI SINGKAT

AKU PERCAYA

DOA UMAT
I. Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi oleh Bapa-Nya, kita menghadap bapa dan memanjatkan doa bersama:

L.Bagi Gereja yang menderita:
Ya Bapa, tabahkanlah mereka yang menderita, dihina, dianiaya, dan difitnah karena imannya, agar mereka tetap optimistis bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L.Bagi para pemimpin masyarakat:
Ya Bapa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan jangan ternoda oleh kepentingan diri. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L.Bagi mereka yang menjauhkan diri dari Gereja:
Semoga demi kerahiman-Mu. Kausapa lagi mereka yang menjauhkan diri daripada-Mu dan dari umat-Mu. Marilah kita mohon:
U.Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L.Bagi sanak-saudara yang menderita :
Ya Bapa, berkatilah saudara-saudara kami yang sedang tertimpa penderitaan, agar dengan rela mempersatukan kemalangannya dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Kami mohon. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L.Bagi kita sendiri:
Ya Bapa, curahilah kami semangat Yesus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul salib kami sehari-hari mengikuti jejak Putera-Mu. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

I. Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu, Engkau menghendaki kami menjadi putera dan puteri-Mu berkat jasa Yesus, Hamba-Mu yang menderita Kami mohon, terimalah dan kabulkanlah doa-doa kami yang diilhami Roh-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 382)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang maharahim, Putera-Mu telah menderita banyak bagi kami. Maka dampingilah kami dan gabungkanlah persembahan kami dengan korban Putera-Mu terkasih. Limpahilah kami dengan kekayaan belas kasih-Mu, yaitu pengampunan dosa, yang kami mohon dengan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


DIALOG PEMBUKA

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya


PREFASI SENGSARA I
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu.
Sebab sengsara Putra-Mu sungguh mendatangkan keselamatan. Secara amat meyakinkan, pada salib tersingkaplah hukuman dunia, dan bersinarlah kuasa Penyelamat yang menyerahkan diri bagi kami. Bahkan seluruh dunia mulai menyadari bahwa keagungan-Mu pantas dipuji.
Dari sebab itu, ya Bapa, bersama para malaikat dan orang kudus kami memuji Dikau dan dengan segenap hati bernyanyi.

KUDUS (PS 391)

U. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa.
Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Terpujilah Engkau di surga.
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
Terpujilah Engkau di surga.

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI


BAPA KAMI
(Konvenas)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Kristuslah Raja damai, yang demi cinta kasih-Nya rela berkorban sampai sehabis-habisnya agar dapat membawa kita memasuki kedamaian-Nya. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 412)

PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI

SAAT HENING


DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim, dengan gembira kami menerima Putera-Mu di tengah kami, dan kami pun telah mengenangkan-Nya dengan rasa syukur betapa berat dan hina Ia menderita agar kami hidup. Peliharalah buah belas-Mu. Semoga dengan rela pula kami memanggul salib kami, mengikuti jejak-Nya menempuh jalan penderitaan menuju kebangkitan mulia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT


PENGUTUSAN

LAGU PENUTUP (PS 487 )


***


“Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita” (Yer 17:5-10; Mzm 1:1-3; Luk 16:19-31)

“Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati." (Luk 16:19-31), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “Berakit-rakit ke hulu, berrenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu dan bersenang-senang kemudian”, demikian kata sebuah peribahasa. Isi peribahasa ini hemat saya telah dihayati dalam dunia kerja, yaitu bekerja keras lebih dahulu baru kemudian menerima imbal jasa atau gajian. Ada rumor juga bahwa apa yang telah kita nikmati di dunia ini di akhirat nanti tidak boleh menikmati lagi, sedangkan apa yang belum kita nikmati selama di dunia ini maka di akhirat nanti dengan leluasa dan seenaknya kita boleh menikmati. Misalnya orang yang selama di dunia jarang dan tak pernah berdoa, maka di akhirat nanti harus berdoa terus menerus, orang yang selama di dunia ini hidup seenaknya dan berpesta- pora, maka di akhirat nanti harus bekerja keras dan bermatiraga. Maka marilah selama masa Prapaska ini kita mawas diri sejauh mana kita bermatiraga alias berusaha mengendalikan gerak langkah raga atau anggota tubuh sedemikian rupa sehingga gerak langkahnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Secara konkret kami berharap kepada para pelajar atau mahasiswa agar belajar sungguh-sungguh setiap hari, demikian juga para pekerja yang bekerja dalam bidang apapun, kami harapkan sungguh bekerja keras. “Bekerja keras adalah sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal yang positif dan tidak suka berpangku tangan serta selalu gigih dan sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka-Jakarta 1997, hal 10). Mereka yang bermalas-malas kami harapkan segera bertobat.

· “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yer 17:7-8), demikian peringatan nabi Yeremia kepada kita semua umat beriman. Kita semua kiranya mendambakan senantiasa di dalam berkat dan rahmat Tuhan, sehingga cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa kerbuahkan apa-apa yang baik, menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan dan kebahagiaan jiwa, entah jiwa kita sendiri maupun jiwa orang-orang yang kena dampak cara hidup dan cara bertindak kita. Maka hendaknya kita sungguh menaruh harapan kepada Tuhan, bukan kepada manusia atau ciptaan-ciptaan lainnya di bumi ini, seperti tanaman atau binatang maupun aneka macam jenis harta benda, jabatan dan kehormatan duniawi. Menaruh harapan kepada Tuhan berarti cita-cita, dambaan, kerinduan atau impian kita senantiasa sesuai dengan kehendak Tuhan. Secara konkret sebagai orang yang telah dibaptis berarti senantiasa hidup dan bertindak menolak semua godaan setan dan hanya mengabdi Tuhan saja, sebagai suami-isteri senantiasa saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit, sebagai biarawan-biarawati atau anggota lembaga hidup bakti senantiasa membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan melalui sesamanya maupun tugas pekerjaan, dst… Semoga cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa menghasilkan buah-buah kebaikan dimanapun dan kapanpun.

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mzm 1:1-3)



Kamis, 8 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani “ (Yer 18:18-20; Mzm 31:14-16; Mat 20:17-28)

“Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mat 20:17-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Memperhatikan dan mencermati aneka kekerasan dan kebrutalan yang hampir setiap hari terjadi di kota-kota di Indonesia masa kini menunjukkan bahwa mereka yang terlibat di dalam kekerasan atau kebrutalan menerima pendidikan yang keras di dalam keluarga atau sekolahnya, atau mereka terbiasa melihat kekerasan di lingkungan hidup mereka. Kekerasan yang terjadi belum tentuk secara phisik, mungkin secara social, emosional, psikis atau spiritual, namun demikian berarti tetap akan menjiwai orang yang bersangkutan untuk bertindak keras dan brutal jika ada kesempatan. Pemerintah-pemerintah melalui aparat-aparatnya juga sering melaksanakan pemerintahannya dengan kekerasan. Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk memerintah dengan semangat melayani. Kepada mereka yang berada di jajaran pemerintahan, entah menjadi pejabat atau pegawai, kami ingatkan akan sumpah anda, yaitu ketika diangkat menjadi pejabat atau pegawai anda berjanji untuk melayani atau mengabdi rakyat. Hendaknya tidak hanya manis di mulut ketika sedang bersumpah, tetapi juga manis dalam cara hidup dan cara bertindak atau memfungsikan jabatannya. Layanilah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan tenaga anda, mereka yang harus anda layani. Melayani atau mengabdi orang lain berarti berusaha dengan sungguh-sungguh membahagiakan orang yang dilayani, demi keselamatan dan kesejahteraan hidup mereka. Semoga anda para pejabat atau pegawai pemerintahan tidak gila harta benda/uang, jabatan/kedudukan atau kehormatan duniawi.

· “Perhatikanlah aku, ya TUHAN, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka” (Yer 18:19-20), demikian doa Yeremia yang menerima ancaman untuk dibunuh oleh mereka yang memusuhinya. Orang baik, benar, jujur dan rendah hati di negeri ini juga sering menerima ancaman atau terror dari para penguasa yang gila harta benda/uang, jabatan maupun kehormatan duniawi, entah secara langsung atau melalui suruhan/perantara. Kepada mereka yang sering menerima ancaman atau terror yang demikian itu kami harapkan tetap tenang dan tegar seraya persembahkan semuanya kepada Tuhan. Jangan hadapi dan sikapi ancaman atau terror dengan takut dan balas dendam, karena dengan demikian kekerasan dan kebrutalan akan muncul. Tetap berdirilah teguh dalam Tuhan, yang berarti tetap baik, benar, jujur dan rendah hati, karena dengan demikian ancaman atau terror akan mundur dan berhenti dengan sendirinya. Ancaman dan terror berasal dari setan, dengan kekuatan setan, dan kita percaya Tuhan pasti mengalahkan setan, maka bersama dan bersatu dengan Tuhan kita dapat mengatasi ancaman dan terror. Marilah kita ingat dan kenangkan dan belajar darinya, yaitu para ibu dan anak-anak berbaris teratur seraya berdoa rosario dengan tenang dan tegar menghadapi tentara-tentara dengan tank perang serta pesenyataan mutakhir lainnya, dimana akhirnya kekerasan yang dikirim oleh Presiden Marcos, yang gila akan harta benda/uang, jabatan dan kehormatan duniawi, mundur teratur. Doa telah mengalahkan kekerasan phisik, itulah yang terjadi.

“Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, -- ada kegentaran dari segala pihak! -- mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!” (Mzm 31:14-16)


Rabu, 7 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Barangsiapa terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu” (Yes 1:10.16-20; Mzm 50:8-9; Mat 23:1-12)


“Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Mat 23:1-12), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Para pemimpin pada umumnya sering suka memberi perintah, petunjuk, arahan atau peraturan dan kebijakan, tetapi mereka sendiri tidak melaksanakan atau menghayati apa yang telah mereka katakan. Dengan kata lain mereka sungguh munafik, seperti orang-orang Farisi: melakukan perbuatan baik agar dilihat dan dipuji orang, sedangkan ketika tak dilihat orang bertindak atau berperilaku seenaknya sendiri. Sering mereka juga memberi pengarahan atau petunjuk kepada bawahannya untuk hidup dan bertindak saling melayani, namun mereka sendiri tidak melayani melainkan minta dilayani. Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua bahwa siapapun merasa diri sebagai yang terbesar atau terkemuka, hendaknya menjadi pelayan bagi yang lain. Melayuni berarti dengan rendah hati senantiasa berusaha untuk membahagiakan mereka yang harus dilayani. Pertama-tama kami berharap kepada para orangtua atau bapak-ibu untuk senantiasa berusaha membahagiakan anak-anaknya. Hal ini tidak berarti memanjakannya, melainkan membina dan mendidik anak-anak sedini mungkin dalam hal saling melayani, maka pertama-tama mereka harus mengalami dilayani. Kebahagiaan sejati orangtua hemat terletak pada kenyataan bahwa anak-anak tumbuh berkembang sebagai pribadi yang cerdas beriman, hidup dan bertindak dalam dan dengan semangat melayani. Para orangtua hendaknya dapat menjadi teladan hidup saling melayani bagi anak-anaknya, demikian juga para pemimpin atau atasan hendaknya menjadi teladan bagi anak buah atau bawahannya dalam hidup saling melayani. Marilah kita hidup dan bertindak saling melayani, saling membahagiakan, saling menyelamatkan.

· “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!” (Yes 1:16-17). Seruan Tuhan melalui nabi Yesaya ini selayaknya kita renungkan dan hayati. Kita semua diajak untuk membersihkan diri, entah secara spiritual maupun phisik dan tentu saja terutama atau lebih-lebih secara spiritual, karena jika orang memiliki hati dan jiwa yang bersih maka yang bersangkutan pasti akan hidup dan bertindak baik kepada siapapun dan dimana pun. Orang yang bersih hati dan jiwanya senantiasa akan hidup dengan jujur dan tidak pernah menipu atau berbohong. Jika kita semua belum bersih hati dan jiwa kita, maka marilah kita tanggapi seruan Yesaya “Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik: usahakan keadilan, kendalikan orang kejam, belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda”. Anak-anak yatim maupun para janda sering diperlakukan dengan kejam, mungkin tidak secara phisik melainkan secara psikologis dan social atau spiritual. Lebih-lebih para janda muda dan cantik sering menjadi bahan omongan atau ngrumpi atau ngrasani, entah yang dilakukan oleh kaum lelaki maupun perempuan. Ngrumpi atau ngrasani berarti melecehkan harkat martabat manusia, karena pada umumnya memperbincangkan kekurangan atau kelemahan orang lain dan jarang membicarakaan kelebihan atau kebaikan orang lain. Maka orang yang suka ngrumpi atau ngrasani berarti berdosa, dan kami harapkan untuk bertobat. Ngrasani atau ngrumpi juga berarti sombong, kebalikan dari rendah hati. Rendah hati merupakan cirikhas utama siapapun yang hidup dan bertindak melayani.

“Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu” (Mzm 50:8-9)

Selasa, 6 Maret 2012


Romo Ignatius Sumarya, SJ

Perayaan Ekaristi: Senin, 26 Maret 2012


HARI RAYA KABAR SUKACITA
SENIN, 26 MARET 2012


RITUS PEMBUKA


LAGU PEMBUKA (PS 450)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR
I. Pada hari ini 26 Maret 2012 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, karena pada hari ini diperingati peristiwa Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke seorang perawan sederhana Maria di Nazaret menyampaikan kabar sukacita. Pada Hari Raya Kabar Sukacita hari ini, meski jatuhnya dalam Masa Prapaskah, Misa dirayakan dengan meriah. Sesuai aturan Pedoman Umum Misale Romawi, gereja dan altar boleh dihias dengan bunga dan organ boleh digunakan. Seturut rubrik Misale Romawi, Madah Kemuliaan dan Syahadat diucapkan/dinyanyikan.

SERUAN TOBAT (TUHAN KASIHANILAH KAMI PS 351)

I. Tuhan Yesus Kristus, sabda kekal yang menjelma Engkau telah memilih Bunda Maria menjadi bunda-Mu yang tak bernoda, bebaskanlah kami dari noda dosa.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami

I. Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia melalui malaikat Gabriel, Engkau meminta kesediaan Bunda Maria untuk menerima Engkau di dalam rahimnya. Buatlah hati kami tanggap menerima Engkau.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami

I. Tuhan Yesus Kristus, Allah Putra, melalui Bunda Maria, Engkau menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

MADAH KEMULIAAN
(PS 352)

DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah bersabda, maka jadilah Putra-Mu telah menjelma menjadi manusia dalam diri Bunda Maria, wanita yang tersuci di antara wanita. Kami mengimani Dia sebagai penyelamat kami, sebagai sungguh Allah dan sungguh manusia. Kami mohon dengan rendah hati semoga hidup kami selanjutnya ditandai oleh hidup ilahi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 7:10-14; 8:10)

"Seorang perempuan muda akan mengandung."


L. Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita.”

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 850)
Refren: Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Mazmur:
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

BACAAN II (Ibr 10:4-10)

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."


L. Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani:

Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku.” Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. – “ Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

BACAAN INJIL (Luk 1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA (NICEA KONSTANTINOPEL PS 2/MB 115)
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil berlutut)


I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

DOA UMAT


LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 636)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penjelmaan Putra-Mu yang tunggal yaitu misteri penyelamatan-Mu yang kami rayakan pada hari ini, layaklah Gereja-Mu bersyukur. Terimalah kiranya persembahan roti dan anggur yang diunjukkan ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 392)

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI



BAPA KAMI


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH
(PS 413)

PERSIAPAN KOMUNI

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, teguhkanlah di dalam diri kami iman kepercayaan yang kami akui dengan bangga bahwa Putra-Mu yang dikandung dan dilahirkan oleh Santa Perawan Maria sungguh Allah dan sungguh manusia semoga berkat daya kebangkitan Putra-Mu itu kami akhirnya memperoleh kehidupan kekal. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT

PENGUTUSAN


LAGU PENUTUP (PS 633)


***


Perayaan Ekaristi: Sabtu-Minggu, 24-25 Maret 2012

HARI MINGGU PRAPASKAH V
SABTU-MINGGU, 24 - 25 Maret 2012


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 479 bait 1 dan 4)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita, Yesus Kristus, bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR
I. Gambaran biji gandum yang jatuh di tanah dan mati, agar dapat menghasilkan buah, menunjukkan hidup dan wafat Yesus. Bahwa kita harus bersedia kehilangan nyawa agar dapat memperolehnya, tetaplah merupakan misteri bagi kita. Namun kita tidak dapat menghindarinya: kabar gembira kebangkitan dan kemuliaan Kristus mencakup pula berita duka sengsara dan wafat-Nya. Persiapan Paskah kita ini hendaknya memperdalam iman kita dan ikut serta kita dalam penderitaan dan wafat Yesus. Kalau demikian maka kita dapat ikut serta bangkit pada hari Paskah yang mendatang.


SERUAN TOBAT (Tuhan kasihanilah kami PS 355)
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati agar dapat menghasilkan buah melimpah.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Engkaulah Putera Allah yang belajar menjadi taat dalam penderitaan untuk menjadi pokok keselamatan kekal bagi mereka yang taat kepada-Mu.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami.

I. Engkaulah pelaksanaan perjanjian Allah yang baru, di mana Allah mengampuni kejahatan umat-Nya dan tidak akan mengingat lagi dosa-dosa mereka.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

TANPA KEMULIAAN


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa kami yang mahasetia, Engkau telah membatalkan perjanjian lama dan menawarkan perjanjian baru kepada kami, serta menulis hukum cinta kasih dan pengampunan di dalam hati kami. Arahkanlah kiranya pandangan kami kepada Yesus Kristus, Tuhan kami, yang karena taat dan wafat telah mempersembahkan pepulih bagi kami dan seluruh umat manusia. Dialah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yer 31:31-34)

"Aku akan mengikat perjanjian baru dan takkan lagi mengingat dosa mereka."


L. Pembacaan dari Kitab Yeremia:

Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka," demikianlah firman tuhan. "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya, dengan mengatakan 'Kenalkan Tuhan!' sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 51:3.4.12-13.14-15 - PS 811)
Refren: Karna belas kasih-Mu sayangi hamba-Mu. Semoga Dikau rela bersihkan jiwaku.
Mazmur:
1. Aku hamba durhaka dalam kecemasan. Mohon belas kasih-Mu, di takhta-Mu Tuhan. Karna kemurahan-Mu, bersihkan jiwaku. Semoga Kauleburkan segala dosaku.
2. Hati merasa malu datang kepada-Mu. Karna ingat selalu, noda di hatiku. Dengan rendah di hati mohon kepada-Mu. Semoga Kauampuni segala dosaku.
3. Mohon kekuatan-Mu mohon bantuan-Mu. Agar tiap langkahku, Dikau serta selalu. Dari lembah sengsara, angkatlah diriku. Hingga pada akhirnya sampai kepada-Mu.

BACAAN II (Ibr 5:7-9)

"Kristus telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan yang abadi."


L. Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani:

Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Barangsiapa melayani Aku, harus mengikuti Aku, sabda Tuhan. Di mana Aku berada, di situ pun hambaku hendaknya berada.

BACAAN INJIL (Yoh 12:20-33)

"Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan berdua menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar bukan karena Aku, melainkan karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila sudah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
I.: Demikianlah Injil Tuhan
U.: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA

DOA UMAT

I. Marilah kita berdoa kepada Bapa dengan pengantaraan Kristus, yang telah membawa kebahagiaan bagi kita karena taat kepada Bapa:

L. Bagi para pemimpin Gereja dan Negara: Ya Bapa, dampingilah mereka agar setia melayani umat-Mu dan rakyat dengan penuh rasa tanggung jawab. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi mereka yang diserahi tugas membimbing kaum muda: Ya Bapa, bantulah para pembimbing kaum muda dengan sinar terang rahmat-Mu, agar jangan mengurangi pewartaan mengenai penderitaan, wafat dan kebangkitan Kristus. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi para penderita: Ya Bapa, dampingilah para penderita dengan rahmat-Mu agar dengan rela mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi diri kita yang hadir di sekitar altar: Ya Bapa, berkatilah kami agar perayaan Ekaristi ini menghasilkan sesuatu bagi hidup kami sehari-hari. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I. Allah Bapa surgawi, kami merasa asing terhadap penderitaan dan kematian. Ajarilah kami menerimanya bukan sebagai sesuatu yang tak dapat dielakkan, melainkan sebagai jalan yang harus kami lalui agar hidup kami semakin mirip dengan hidup Yesus, Putra-Mu.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 486)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang Mahakudus, berkatilah kiranya roti dan anggur ini dan baruilah perjanjian-Mu dengan kami di situ, serta perdengarkanlah suara-Mu yang menghidupi kami, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 394)

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI


BAPA KAMI
(PS 402)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 415)

PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa kami sumber kehidupam sejati, anugerahilah kami daya hidup Putra-Mu, yang bagaikan biji gandum jatuh ke tanah dan mati, untuk menjadikan bumi kami tempat kedamaian, di mana kesepian berbalik menjadi keramaian; di mana orang berani mempertaruhkan hidup demi kebahagiaan sesama dan di mana salib menjadi pedoman hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT


PENGUTUSAN

LAGU PENUTUP (PS 715)


***