“
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang
ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus
kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak
Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah
karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga
yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam
nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yoh 14:7-14), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Sebagai
orang beriman atau beragama kiranya kita sering berdoa dan dalam
doa-doa kita pasti kita mengajukan permohonan-permohonan kepada Tuhan.
Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua agar jika mengajukan
permohonan-permohonan kepada Tuhan, hendaknya dalam nama Tuhan.
Permohonan dalam nama Tuhan berarti apa-apa yang berguna bagi
keselamatan atau kebahagiaan jiwa manusia, entah jiwa kita sendiri
maupun jiwa saudara-saudari kita. Di dalam doa umat pada Perayaan
Ekaristi hari Minggu dapat kita lihat bahwa ada 4 (empat) permohonan,
dimana 3 (tiga) permohonan pertama untuk orang lain dan baru permohonan
keempat atau terakhir untuk diri sendiri. Pertama-tama kita mohon agar
para pemimpin, entah pemimpin masyarakat maupun Gereja, senantiasa
memperhati-kan mereka yang dipimpin, antara lain dengan menghayati
fungsi kepemimpinan dalam semangat melayani. Kemudian kita mohon bagi
mereka yang tersingkir, miskin dan berkekurangan dengan harapan
memperoleh perhatian atau uluran kasih dari saudara-saudarinya dan baru
kemudian mohon untuk diri sendiri agar kita hidup dan bertindak sesuai
dengan sabda Tuhan, sebagaimana diwartakan pada hari yang bersangkutan.
Maka mengajukan permohonan dalam nama Tuhan untuk diri sendiri berarti
kita mohon agar dapat hidup baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur.
Percayalah bahwa jika kita mohon hal ini pasti dikabulkan dan tentu saja
pengabulan tersebut butuh kerjasama kita, dengan kata lain kita
senantiasa berusaha untuk hidup baik, bermoral dan berbudi pekerti
luhur.
· “Inilah
yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi
terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau
membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."(Kis 13:47). Perintah
kepada Petrus ini kiranya juga bagi kita semua umat beriman. Sebagai
umat beriman kita telah ditentukan “menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah serta membawa keselamatan sampai ke ujung bumi”. Untuk
itu tentu saja kita sendiri senantiasa berada di dalam ‘terang’,
artinya kita sungguh menjadi orang baik, bermoral dan berbudi pekerti
luhur. Pada masa kini kiranya cukup banyak orang berada di dalam
kegelapan alias kurang baik, kurang bermoral atau kurang berbudi pekerti
luhur, entah karena mereka masih suka melakukan korupsi atau dosa dalam
aneka bentuk, seperti bohong, menipu, malas, suka menyakiti orang lain
dan balas dendam, dst… Marilah mereka yang berada di dalam kegelapan ini
kita dekati dengan rendah hati untuk meninggalkan kegelapan menuju ke
terang, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan
kehendak Allah dan kemudian hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak
Allah. Kami percaya kita semua setiap hari bepergian, entah dekat atau
jauh, dalam rangka melaksanakan tugas pengutusan atau pekerjaan kita
masing-masing, maka kami berharap kemana pun anda pergi atau dimana pun
anda berada kami harapkan anda dapat menjadi ‘terang’ bagi
saudara-saudari anda atau sesama anda. Percayalah jika kita sungguh
dalam terang alias hidup dan bertindak senantiasa bersama dan bersatu
dengan Tuhan, maka kita pasti akan mampu mengajak mereka yang berada
didalam kegelapan untuk menuju ke terang, bertobat dengan meninggalkan
aneka perbuatan jahat dan kemudian senantiasa berbuat baik.
“Nyanyikanlah
nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan
yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. TUHAN telah memperkenalkan
keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan
mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap
kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada
Allah kita.Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi,
bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! “ (Mzm 98:1-4)
Sabtu, 5 Mei 2012
Romo Ignatius Sumarya, SJ