27. Persiapan Komuni
Setelah pemecahan roti, menyusul persiapan pribadi, baik oleh pemimpin perayaan Ekaristi maupun oleh umat. Imam menyiapkan diri dengan berdoa dalam hati, supaya Tubuh dan Darah Kristus yang ia sambut sungguh membawa buah bagi hidup dan pelayanannya. 79 Antara lain, imam memohon:
[…] semoga tubuh dan darah-Mu yang akan kusambut melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku, dan jangan sampai membawa kematian.”
Persiapan batin yang sama dilakukan oleh umat beriman dengan berdoa sendiri-sendiri dalam hati (hening). 80 Inti permohonan dapat memetik ilham dari permohonan imam di atas; atau ujud-ujud lain yang intinya memohon agar umat pantas menyambut komuni dan agar komuni hari ini membawa buah nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Kemudian, imam berlutut, mengambil roti kudus, mengangkatnya sedikit di atas patena atau piala, lalu berkata kepada seluruh umat:
Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
Umat menanggapi kata-kata imam dengan berdoa satu kali.
Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh
Makna - Dua kalimat diucapkan oleh imam sambil menunjukkan roti kudus kepada umat: “Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh 1:29). Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya” (Why 19:9). Kalimat pertama menyatakan bahwa yang akan kita sambut adalah Dia yang menghapus dosa dunia; artinya juga dosa kita. Sedangkan kalimat kedua mau membangkitkan gairah, sukacita, kebahagiaan bahwa kita diundang makan bersama dalam perjamuan Tuhan.
Meskipun demikian, umat tetap merasa belum pantas untuk serta merta maju ke meja Tuhan. Umat menanggapi seruan imam itu dengan iman dan dengan kerendahan hati, “Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh” (Mat. 8:9). Siapakah yang pantas menerima Allah di rumahnya? Kita mengakui ketidaklayakan kita, sebab itu kita mohon, agar Allah dengan Sabda-Nya dapat menyembuhkan kita, membersihkan kita dari dosa, dan membuat kita pantas menjadi tempat tinggal-Nya. Dan dengan membawa kesembuhan ini (bebas dari noda dosa) kita maju dengan lapang ke meja Tuhan.
Pendalaman
1. Apa inti sari persiapan komuni?
2. Ucapkan kata-kata imam waktu menunjukkan hosti kudus kepada umat? Pesan apa yang Anda tangkap dari kata-kata itu?
3. Ucapkan kata-kata yang kita ucapkan menanggapi kata-kata imam itu? Pesan apa yang Anda tangkap dari kata-kata itu?
Sumber: Mengenal, Mendalami, Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto
Setelah pemecahan roti, menyusul persiapan pribadi, baik oleh pemimpin perayaan Ekaristi maupun oleh umat. Imam menyiapkan diri dengan berdoa dalam hati, supaya Tubuh dan Darah Kristus yang ia sambut sungguh membawa buah bagi hidup dan pelayanannya. 79 Antara lain, imam memohon:
[…] semoga tubuh dan darah-Mu yang akan kusambut melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku, dan jangan sampai membawa kematian.”
Persiapan batin yang sama dilakukan oleh umat beriman dengan berdoa sendiri-sendiri dalam hati (hening). 80 Inti permohonan dapat memetik ilham dari permohonan imam di atas; atau ujud-ujud lain yang intinya memohon agar umat pantas menyambut komuni dan agar komuni hari ini membawa buah nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Kemudian, imam berlutut, mengambil roti kudus, mengangkatnya sedikit di atas patena atau piala, lalu berkata kepada seluruh umat:
Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
Umat menanggapi kata-kata imam dengan berdoa satu kali.
Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh
Makna - Dua kalimat diucapkan oleh imam sambil menunjukkan roti kudus kepada umat: “Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh 1:29). Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya” (Why 19:9). Kalimat pertama menyatakan bahwa yang akan kita sambut adalah Dia yang menghapus dosa dunia; artinya juga dosa kita. Sedangkan kalimat kedua mau membangkitkan gairah, sukacita, kebahagiaan bahwa kita diundang makan bersama dalam perjamuan Tuhan.
Meskipun demikian, umat tetap merasa belum pantas untuk serta merta maju ke meja Tuhan. Umat menanggapi seruan imam itu dengan iman dan dengan kerendahan hati, “Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh” (Mat. 8:9). Siapakah yang pantas menerima Allah di rumahnya? Kita mengakui ketidaklayakan kita, sebab itu kita mohon, agar Allah dengan Sabda-Nya dapat menyembuhkan kita, membersihkan kita dari dosa, dan membuat kita pantas menjadi tempat tinggal-Nya. Dan dengan membawa kesembuhan ini (bebas dari noda dosa) kita maju dengan lapang ke meja Tuhan.
Pendalaman
1. Apa inti sari persiapan komuni?
2. Ucapkan kata-kata imam waktu menunjukkan hosti kudus kepada umat? Pesan apa yang Anda tangkap dari kata-kata itu?
3. Ucapkan kata-kata yang kita ucapkan menanggapi kata-kata imam itu? Pesan apa yang Anda tangkap dari kata-kata itu?
79 PUMR 84
80 PUMR 84
Sumber: Mengenal, Mendalami, Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto