
Ayam jantan atau jago menjadi lambang kesiapsiagaan supaya orang beriman tidak jatuh seperti Petrus (bdk. Mrk 14:66-72). Kokok jago sebagai tanda peringatan supaya manusia senantiasa siap siaga menyambut Tuhan sewaktu-waktu.
Patung jago biasanya dipakai di puncak menara gereja bersama-sama dengan salib. Bahkan, ada gereja yang dinamai dengan 'gereja jago' karena pada puncak menaranya di pasang patung jago.
Sumber: Bina Iman - Liturgi 3
Patung jago biasanya dipakai di puncak menara gereja bersama-sama dengan salib. Bahkan, ada gereja yang dinamai dengan 'gereja jago' karena pada puncak menaranya di pasang patung jago.
Sumber: Bina Iman - Liturgi 3