"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!”

Hari Minggu Biasa XXI
Yes 66:18-21; Ibr 12:5-7.11-13; Luk 13:22-30
Ketika mengalami penderitaan, orang yang beriman teguh akan menjadi teguh, tetapi mereka yang beriman lemah akan menjadi semakin lemah.


Kerja banyak hasil sedikit. Ini sering kita alami. Para buruh bekerja seharian dari pagi sampai sore dan upah atau gajinya ya tetap sedikit. Seorang guru mengajar seharian dan gajinya juga tidak sangat banyak. Tetapi hasil juga bisa dalam arti efek atau dampaknya. Kita sering mengambil renungan ini itu kepada umat kelompok kita, tetapi renungan kita rasanya tidak mengubah hidup mereka. Ada kelompok yang rajin rekoleksi dan retret, tetapi sepertinya hidupnya ya sama saja. Banyak yang dikerjakan tetapi sedikit hasilnya.

Pengalaman "kerja banyak hasil sedikit" ini ternyata juga pengalaman Yesus. Yesus berkeliling tetapi yang percaya kepada-Nya tidak banyak. Hal itu terungkap dari pertanyaaan seseorang kepada Yesus: "Tuhan, sedikit sajakah yang diselamatkan?" Jawaban Yesus mengenai berjuanglah masuk melalui pintu yang sesak menggambarkan betapa sulitnya jalan mengikuti Yesus. Nyatanya Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi. Namun Yesus sudah meramalkan bahwa yang percaya kepada-Nya adalah justru orang-orang dari segala bangsa, dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan. Itu pula yang sudah dinubuatkan Nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini. Segala bangsa akan melihat kemuliaan Tuhan.

Yesus mengajar tentang perjuangan untuk mencapai keselamatan. Menurut Yesus, perjuangan untuk mencapai keselamatan disamakan dengan perjuangan seseorang untuk memasuki pintu yang sempit. Diperlukan suatu kesabaran, ketekunan, kesetiaan, dan perjuangan yang tidak mudah untuk menjadi umat Allah yang layak mendapat keselamatan abadi.

Sanggupkah kita sampai kepada keselamatan jika tuntunannya begitu berat? Saudara-saudari terkasih, Allah tahu akan kesulitan manusia untuk mencapai keselamatan abadi. Untuk itu, Dia tidak pernah membiarkan manusia sendirian berjuang. Dengan cara yang kadang tidak terduga, Allah setia mendampingi umat-Nya dan mengulurkan bantuan-Nya.

Apa pesan hari ini?

Pertama, menjadi murid Kristus berarti harus akrab dengan "bekerja banyak tetapi hasil sedikit". Bukan kita yang menilai hasil, tetapi biarlah Tuhan sendiri yang menilai buah dan hasil pekerjaan kita. Yang penting bagi kita ialah bahwa kita bekerja banyak. Kedua, hasil sedikit juga bagian dari proses pendidikan Tuhan atas hidup kita. Bacaan kedua mewartakan kepada kita bahwa Tuhan mendidik dan mengajar kita justru karena Ia mengasihi kita. Bukan hasil sedikit itu yang penting tetapi buah kebenaran yang memberikan damai itulah yang kita pegang sebagai penghiburan kita.

Sebagai umat beriman, kita sadar akan sulitnya mencapai keselamatan abadi. Namun, kita juga sadar bahwa tangan Allah selalu membantu kita. Kalau kita jujur dan peka, dengan mudah dapat kita sebutkan segala bantuan dan pertolongan Allah yang pernah kita alami secara nyata. Keselamatan abadi adalah rahmat Allah, namun rahmat tersebut tidak efektif jika manusia tidak mau menanggapinya. Perjuangan menuju keselamatan memang sulit, tetapi bukan berarti mustahil terjadi. Ada rahmat dan pertolongan Allah yang memampukan manusia mencapai keselamatan. Mari kita menambahkan waktu untuk Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati.