Teks inspirasi: 1 Tes. 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus”
Yang menjadi latar belakang dan mewarnai ide Tahun Syukur adalah:
1. Syukur atas habitus baru dengan pelaksanaan Ardas 2006-2010
2. Syukur atas 70 tahun KAS
3. Syukur atas Tahun Imam – Menghayati kekudusan (19 Juni 2009 - 11 Juni 2010)
Situasi sosial kemasyarakatan yang perlu mendapat perhatian secara umum maupun khusus:
1. Pilwakot Semarang, 18 April 2010, Kota Solo, 26 April, Kota Magelang, 6 Juni; atau Pilkada di Kabupaten Kendal 6 juni, Kab Semarang 31 Juli, Kab Demak, Kab Grobogan, Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Gunung Kidul.
2. Rawan bencana di masing-masing tempat yang perlu disadari dan diantisipasi khususnya di musim penghujan dan kondisi geografis masing-masing daerah.
3. Global warming dan perubahan iklim terkait sikap hidup manusia yang membutuhkan kesadaran dan tindakan nyata sebagai upaya mewujudkan keutuhan ciptaan
4. Kelanjutan fokus pastoral untuk mewujudkan Habitus Baru berdasarkan semangat Injil.
5. Gereja ambil bagian secara nyata dalam usaha menciptakan kesejahteraan bersama berdasarkan prinsip-prinsip bonum commune, misalnya serius menggarap Credit Union.
Kegiatan rapat koordinasi:
1. Dewan Karya Pastoral meminta kesanggupan beberapa orang untuk menjadi tim SC yang diketuai oleh Rm M. Purwatma, Pr sebagai pengarah untuk kegiatan Tahun Syukur serta meminta supaya dibentuk Tim OC dengan ketua Rm. FX. Sukendar Wignyosumarta, Pr sebagai pelaksana di tingkat Keuskupan. Dibentuk pula panitia kecil di masing-masing kevikepan yang diketuai oleh Rama Delegatus Administrator.
2. Rapat koordinasi Tim SC di PSM, Minggu, 15 November 2009 dan rapat bersama tim SC dan OC di PSM, Minggu, 13 Desember 2009 untuk curah gagasan mengenai gerak tahun syukur 2010 dan pembentukan kepanitiaan lengkap.
Kegiatan dalam rangka Tahun Syukur dan Habitus Baru:
1. Kegiatan yang terpusat di Keuskupan:
a. Syukur 70 tahun KAS di Kompleks Musium Misi Muntilan, 27 Juni 2010 pukul 10.00, diawali dengan novena di masing-masing paroki. Puncak Syukur 70 tahun KAS di Kompleks Musium Misi/Gereja Muntilan, dipimpin Konselebrasi oleh Nuntius, Bapa Kardinal, Mgr. Ignatius Suharyo dan para Bapa Uskup yang berasal dari KAS. Yang diundang hadir perwakilan dari paroki-paroki se KAS masing-masing sekitar 50 orang serta perwakilan komunitas biarawan-biarawati dan kelompok kategorial-Ormas Katolik. Masing-masing paroki tetap mengadakan Misa syukur dengan ada pengaturan jadwal misa pada hari Minggu di Paroki sehingga ada Romo Paroki yang bisa hadir di Muntilan
b. Pembuatan Buku Sejarah Keuskupan dan profil masing-masing Kevikepan
c. Retret para imam dalam hidup sehari-hari, mulai bulan Februari hingga Mei serentak untuk seluruh imam yang ada di lingkup KAS, sharing pengalaman hidup imamat pada bulan Juni di PSM. Persiapan telah dibuat di kevikepan pada akhir Januari 2010.
2. Kegiatan yang penggeraknya tingkat kevikepan:
a. Puncak Syukur atas Habitus Baru, sekitar Pesta Keluarga Kudus, 26 Desember 2010 di masing-masing Paroki.
b. Festival Budaya Kaum Muda, sekitar bulan Oktober (Sumpah Pemuda) sebagai program K3AS, Lomba Macapat Injil (Injil Papat).
c. Peduli Lingkungan Hidup dan penanaman pohon sebagai kegiatan yang dimotori oleh KOKERMA (Komisi Karya Kerasulan Kemahasiswaan) dan K3AS
3. Kegiatan di Paroki-paroki:
a. Prapaskah (Februari – April) dengan bahan yang disiapkan oleh tim APP/PSE KAS
b. Bulan Katekese Liturgi (BKL) pada bulan Mei bahan disediakan oleh Komlit KAS
c. Novena Syukur menuju 70 tahun di paroki-paroki. Novena dilaksanakan Sabtu-Minggu mulai 24-25 April hingga 19-20 Juni di tiap paroki. Bahan disiapkan oleh Komlit KAS.
d. Perayaan 70 th KAS, 27 Juni di paroki, bahan akan disiapkan oleh Komlit KAS
e. Gerakan menabung tiap hari Jumat selama bulan Agustus (sebagai Bulan Ajaran Sosial Gereja atau ASG) di dalam keluarga-keluarga sebagai bentuk kepedulian kepada orang lain, misalnya untuk peduli bencana/peduli kesehatan, dll.
f. Puncak Syukur atas Habitus Baru, sekitar Pesta Keluarga Kudus, 26 Desember 2010 di masing-masing Paroki. Bentuk dan kreatifitas diserahkan kepada masing-masing paroki, dengan memberi perhatian kepada peran keluarga.
g. Gerakan berbagi 5 roti dan 2 ikan, tiap tanggal 7 di sekolah-sekolah Katolik, penggeraknya MPK dan BKS masing-masing Kevikepan dengan pedoman yang lebih jelas dan terbuka (Mohon segera disosialisasikan lagi dan didengungkan sebagai gerakan solidaritas nyata di masing-masing sekolah).
h. Pengembangan gerakan peduli pendidikan melalui kotak peduli pendidikan di paroki-paroki yang hasilnya dikelola oleh Tim Peduli Pendidikan Kevikepan. Dengan harapan masing-masing paroki telah memperhatikan pendidikan dengan usaha nyata. Perlu paradigma baru dalam pola pendidikan.
4. Konsep tahun syukur, apa yang mau disyukuri dan ditawarkan? Penyadaran gerak di kelompok kategorial/fungsional dan teritorial: Ide dasar yang ditawarkan dikemas dengan memberi apresiasi rasa syukur atas segala kebaikan yang telah dibuat dan dialami oleh umat. Tidak harus dengan hal-hal baru, namun memberi makna dan memberi informasi dari pelbagai hal yang telah dilaksanakan. Pelbagai kegiatan yang terkait dengan ungkapan syukur atas habitus baru misalnya:
a. Refleksi atas militansi kekatolikan, profesionalitas karya dengan menampakkan ciri kekatolikan (misal dokter, dosen, eksekutif, legislatif, pamong projo, dll)
b. Bahan Bulan Kitan Suci (BKS) pada bulan September, disiapkan oleh Komisi Kitab Suci KAS memberi dukungan mengenai warna syukur seluruh umat dengan pencerdasan.
c. Bahan Ajaran Sosial Gereja (ASG) pada bulan Agustus, disediakan oleh PK4AS
d. Konteks IKHRAR: Rekoleksi bagi orangtua terpanggil, promosi panggilan ke sekolah-sekolah katolik dan Paroki di masing-masing rayon/kevikepan. Koordinasi ada pada IKHRAR kevikepan maupun rayon. Perlu juga dibuat leflet untuk promosi panggilan.
Sumber: Kantor Sekretariat KAS