Menggali Makna Bagian-bagian Misa: Perarakan Persembahan dan Nyanyian Persiapan Persembahan (Edisi 11)

Perarakan Persembahan

Yang dibawa ke depan altar saat perarakan persembahan adalah roti dan anggur, buah-buahan, bunga, lilin, kolekte. Kolekte atau pengumpulan uang dilakukan agar umat memiliki kesempatan untuk partisipasi dalam bahan persembahan yang disiapkan untuk perayaan kenangan kurban Kristus di altar. Bahan persembahan ini memiliki makna rohani sebagai ungkapan syukur atas kebaikan Allah, dan atas tanggapan kasih Allah melalui tanda persembahan uang atau barang-barang bagi keperluan Gereja dan orang miskin. Umat perlu menyadari bahwa kolekte itu bukan untuk membebani umat atau memperkaya Gereja. Kolekte menjadi ungkapan syukur dan keinginan kita untuk berpartisipasi dalam hidup Gereja, dan sekaligus solider kepada orang-orang miskin. Maka hasil kolekte juga digunakan untuk membantu orang miskin.

Hasil kolekte bersama dengan roti, anggur, dan bahan-bahan persembahan lain sebaiknya dibawa umat dalam perarakan persembahan. Imam atau diakon kemudian menerimanya. Hanya roti dan anggur saja (dan atau lilin – bila ada), yang diletakkan di atas altar. Sementara itu uang kolekte dan bahan persembahan ditempatkan di tempat yang pantas, dan tidak di atas altar.

Nyanyian Persiapan Persembahan

Nyanyian persiapan persembahan dimaksudkan untuk mengiringi perarakan persembahan. Bahan persembahan yang dibawa dalam perarakan sebaiknya diiringi dengan nyanyian persiapan persembahan. Nyanyian ini berlangsung sampai bahan persembahan tertata di atas altar. Kalau tidak ada perarakan persembahan, tidak perlu ada nyanyian. Selama ini banyak terjadi kebiasaan untuk menyanyikan lagu pada saat persiapan persembahan, entah itu ada atau tidak ada perarakan persembahan.

Nyanyian persiapan persembahan ini sudah dikenal sejak zaman Santo Agustinus. Nyanyian ini digunakan untuk mengiringi perarakan persembahan. Pada waktu itu yang biasa dipakai untuk nyanyian persiapan persembahan adalah Kitab Mazmur – misalnya Mazmur 72 dan Mazmur 96. Nyanyian persiapan persembahan dapat diganti dengan musik instrumental ataupun saat hening.


Sumber:
Fr. Antonius Pramono, www.reginacaeli.org
Martasudjita, E. Pr., Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral, Yogyakarta: Kanisius 2005.



Bagikan