Liputan Paroki: Ibadat Syukur Natal Lingkungan Yosep - Gandekan


Jumat, 8 Januari 2010, lingkungan Yosep - Gandekan mendapat giliran sebagai penyelenggara perayaan Natal di Wilayah. Perayaan dilakukan dengan mengadakan Ibadat Syukur, yang dimulai pukul 19.00 WIB, bertempat di Kediaman Ketua Lingkungan Yosep Bp. Y. Pareng P. dan dipimpin oleh Bp. Gesang Dulngadmadi, Prodiakon Wilayah Fransiskus Asisi Gandekan. Ibadat yang dihadiri oleh seluruh Umat Lingkungan Yosep serta pengurus lingkungan lainnya di wilayah Gandekan ini memberikan suka cita serta berkesan di hati umat.

Romo A. Mangunhardjana, SJ turut hadir di tengah umat untuk memberikan Homili. Dalam Homilinya Romo Mangun bercerita mengenai pengalaman masa kecil hingga apa yang dicitak-citakan beliau. Romo juga memberikan kesempatan kepada umat untuk bertanya tentang apapun yang belum dipahami. Beberapa pertanyaan yang diungkapkan antara lain; Apa yang dimaksud dengan Habitus Baru? Apakah Misa Lingkungan hanya intern lingkungan yang mengadakan atau mengundang lingkungan lain?, juga Peringatan Natal dan Paskah mana yang harus dimeriahkan? Secara singkat Romo memberikan penjelasan kepada umat, bahwa habitus baru merupakan "sistem disposisi atau keadaan batin, berupa kecenderungan dan cara memandang, berpikir dan bertindak". Sistem disposisi itu bersifat tahan lama dan dinamis, dapat berubah kedudukan dan pentingnya. Disposisi tercipta dan berkembang dalam diri manusia, sebagai hasil tanggapannya terhadap struktur-struktur masyarakat yang menentukan, seperti kelas sosial, keluarga, pendidikan, dan kondisi luar, seperti kondisi alam, sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, keagamaan, yang dijumpai manusia dalam hidupnya. Untuk penyelenggaraan Misa Lingkungan, lingkungan yang mengadakan adalah Lingkungan yang mengkoordinasi dan pada akhirnya mengundang seluruh Umat di Wilayah Fransiskus Asisi. Untuk pertanyaan terakhir dijelaskan bahwa secara makna memang lebih bermakna Paskah, namun dalam budaya yang berkembang, perayaan Natal dirayakan secara lebih meriah. Menutup Homili, Romo mengungkapkan harapan beliau agar gereja dapat menjadi tempat untuk belajar, sehingga umat bisa lebih berkembang dan maju.

Ibadat Syukur Perayaan Natal diakhiri dengan pengundian 33 doorprice sehingga membuat suasana menjadi lebih meriah. Rangkaian ibadat ini selesai tepat pukul 21.30.

Oleh: Redaksi LIFRA - Liputan Fransiskus Asisi Gandekan - Buletin Pelegrina Purbayan edisi No.04 Tahun ke-1, 05 Februari 2010