Istilah “Adven” berasal dari bahasa Latin “adventus”, yang berarti “kedatangan dengan semarak”. Sebelum hari Natal, ada 4 minggu masa Adven, dimana Gereja memperingati dan mengenangkan bahwa Tuhan datang. Tuhan datang dalam diri Yesus Kristus yang lahir di dunia ini. Tuhan Yesus datang untuk mewartakan Kerajaan Allah. Melalui kelahiran-Nya di dunia, Dia mau memberikan kegembiraan kepada manusia.
Maka dari itu kita tidak sepantasnya sembarangan menyambut kelahiran Yesus di dunia ini. Kita harus mempersiapkan diri dan hati kita untuk menyambut kedatangan-Nya. Untuk mempersiapkan kelahiran Tuhan Yesus, Gereja telah menetapkan masa Adven sebagai masa persiapan menyambut kelahiran Tuhan Yesus.
Merayakan masa Adven berarti pula mengalami sungguh-sungguh kerinduan akan kedatangan Allah, serta bertobat dan berbalik kepada-Nya. Maka hendaknya kesempatan ini dipakai untuk bertobat dan mengaku dosa melalui pastor. Sekaranglah saatnya kita bertobat. Masa Adven menjadi masa pertobatan bagi kita semua. Kita bertobat, mohon ampun atas dosa-dosa kita, agar kita bersih dan tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. [Fr. A.Pramono-www.reginacaeli.org]
Yesaya, Pewarta Kedatangan Kristus
Yesaya adalah tokoh yang menonjol dalam liturgi Masa Adven. Ada tiga tokoh yang ditonjolkan dalam Masa Adven, yaitu Bunda Maria, Yohanes Pembaptis, dan Yesaya. Yesaya merupakan Nabi yang berkarya di Kerajaan Selatan [Kerajaan Yehuda]. Ia berkarya sampai akhir abad ke-8 SM.
Kitab Nabi Yesaya paling sering dipakai dalam Masa Adven karena banyak menubuatkan tentang datangnya Mesias. Bab 7 sampai dengan bab 12 disebut sebagai “buku tentang Immanuel”. Nubuat-nubuat tentang Immanuel ini, oleh umat Kristen dihubungkan dengan kedatangan Yesus Kristus. Nubuat yang menunjukkan persiapan kedatangan Kristus dapat dilihat dalam Yesaya 40:3, bunyinya: ”Ada suara yang berseru-seru: ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!’ ” Suara yang berseru-seru ini menurut Injil Markus adalah Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis diutus Tuhan untuk mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus. Jadi, nabi Yesaya telah dipakai Tuhan untuk mengabarkan kedatangan Mesias. Kabar itu terlaksana dengan kehadiran Yesus Sang Mesias ke dunia.
Yesaya punya kepercayaan yang besar; ia mengimani dengan teguh bahwa Allah akan menganugerahkan Kristus kepada manusia. Keteguhan iman Yesaya terungkap dalam kata-kata: “Kuatkanlah hatimu, jangan takut, lihat itu Allahmu!” Nabi Yesaya mengajak kita untuk selalu berharap kepada Allah, sebab Allah pasti menguatkan dan menghibur kita, saat kita lemah dan berduka. [Fr. A.Pramono--www.reginacaeli.org]
Bagikan