Pengumuman berkaitan dengan Teks Misa

Efektif pekan depan, Sabtu-Minggu, 22 - 23 Februari 2014 kami keluarkan bagian bacaan liturgi sabda dari teks misa lembar umat, kami pindahkan ke lembar imam (sekarang baca: lembar imam dan lektor)

Dasarnya adalah: Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu.  Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. (Pedoman Umum Misale Romawi, 29) 

Jadi prinsipnya adalah, saat Kitab Suci dibacakan pada Liturgi Sabda, umat mendengarkan. Maka yang terbaik adalah, kita sudah membaca terlebih dahulu teks Kitab Suci bacaan Misa pada hari itu, entah pada pagi hari sebelum mengikuti perayaan Ekaristi, atau semalam sebelumnya. Jadi pada saat teks dibacakan di Misa, kita sudah tidak perlu membaca teks, tetapi sungguh-sungguh mendengarkan dan meresapkannya. Ini adalah sikap penghormatan yang lebih baik terhadap kehadiran Tuhan Yesus di dalam Sabda-Nya yang sedang dibacakan.

Cara Lektor membaca tetap sama, yaitu mulai bagian dengan tanda L, lihat contoh font berwarna merah tidak perlu dibacakan. Judul yang ada di atas adalah tambahan penyunting untuk mempermudah si pembaca (lektor) agar bisa membawakan sesuai dengan tekanan Bacaan.

BACAAN I (Im 19:1-2.11-18)

"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."

L. Bacaan dari Kitab Imamat

Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegur orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.
L. Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Pada kesempatan-kesempatan tertentu/khusus (contoh: Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah, Pekan Suci) teks misa akan hadir secara penuh untuk membantu umat dalam mengikuti jalannya Misa Kudus, namun tidak dimaksudkan untuk mengubah pola yang telah ditentukan.