"Aku menjadi tersadar beberapa detik dalam suasana hati yang campur aduk antara bersyukur dan menyesal. Aku bersyukur karena diperkenankan memahami rahasia ini dan menjadi tahu bagaimana yang seharusnya bersikap pada saat Ekaristi. Aku juga merenung sambil menyesali sikap dan perilaku diriku di masa lalu akibat dari ketidakpahamanku tentang rahasia suasana ilahi ini. Oh, betapa kita telah melecehkan Tuhan karena kebodohan kita". Ini adalah sepenggal pengalaman seorang bapak dan ibu yang merasa tersentuh saat merayakan Ekaristi. Bagi bapak ibu ini, perayaan Ekaristi adalah saat tinggal bersama dan dalam Yesus.
Hari ini Hari Raya Kenaikan Tuhan. Dengan kenaikan-Nya, Tuhan Yesus dimuliakan. Kini Ia duduk di sisi kanan Allah Bapa. Dia masuk dalam kemuliaan-Nya yang penuh bersama Bapa dan Roh Kudus. Akan tetapi Tuhan Yesus yang dimuliakan itu tetap tinggal dan hadir di tengah kita. Kini Ia hadir di tengah kita tidak dalam bentuk fisik seperti saat di Palestina dahulu tetapi dalam macam-macam cara, dan yang paling istimewa ialah dalam Ekaristi. Justru karena Kristus telah dimuliakan dan kini hadir di tengah kita dalam Ekaristi, Ekaristi sekaligus menghadirkan kemuliaan surgawi. Istilah kernnya: inilah dimensi eskatologis. Kata eskatologi berasal dari bahasa Yunani: eschata (= hal-hal terakhir) dan logos (=pembicaraan). Dapat dikatakan, dimensi eskatologis berarti dimensi kemuliaan surgawi yang kini telah mulai hadir dalam sejarah hidup kita sekarang ini. Dengan indah Paus Yohanes Paulus II berkata: "Sungguh Ekaristi adalah secercah penampakan surga di atas bumi. Ekaristi adalah seberkas sinar mulia dari Yerusalem surgawi yang menembus awan sejarah dan menerangi peziarahan kita" (Ensiklik Ecclesia de Eucharistia no. 19).
Bila kita tinggal dalam Kristus secara khusus melalui Ekaristi dan Adorasi, ternyata kita pun telah mencicipi perayaan perjamuan surgawi. Sebab Yesus sendiri juga berkata: "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman." (Yoh 6:54)
Hari ini Hari Raya Kenaikan Tuhan. Dengan kenaikan-Nya, Tuhan Yesus dimuliakan. Kini Ia duduk di sisi kanan Allah Bapa. Dia masuk dalam kemuliaan-Nya yang penuh bersama Bapa dan Roh Kudus. Akan tetapi Tuhan Yesus yang dimuliakan itu tetap tinggal dan hadir di tengah kita. Kini Ia hadir di tengah kita tidak dalam bentuk fisik seperti saat di Palestina dahulu tetapi dalam macam-macam cara, dan yang paling istimewa ialah dalam Ekaristi. Justru karena Kristus telah dimuliakan dan kini hadir di tengah kita dalam Ekaristi, Ekaristi sekaligus menghadirkan kemuliaan surgawi. Istilah kernnya: inilah dimensi eskatologis. Kata eskatologi berasal dari bahasa Yunani: eschata (= hal-hal terakhir) dan logos (=pembicaraan). Dapat dikatakan, dimensi eskatologis berarti dimensi kemuliaan surgawi yang kini telah mulai hadir dalam sejarah hidup kita sekarang ini. Dengan indah Paus Yohanes Paulus II berkata: "Sungguh Ekaristi adalah secercah penampakan surga di atas bumi. Ekaristi adalah seberkas sinar mulia dari Yerusalem surgawi yang menembus awan sejarah dan menerangi peziarahan kita" (Ensiklik Ecclesia de Eucharistia no. 19).
Bila kita tinggal dalam Kristus secara khusus melalui Ekaristi dan Adorasi, ternyata kita pun telah mencicipi perayaan perjamuan surgawi. Sebab Yesus sendiri juga berkata: "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman." (Yoh 6:54)
SUMBER: Renungan Bulan Maria dan Bulan Katekese Liturgi KAS 2012 hari 17.