1. Berbahagialah mereka yang mengetahui apa artinya: mencintai Yesus, menganggap hina dirinya sendiri demi Yesus yang kita cintai itu, kita harus meninggalkan semua lain-lainnya karena Yesus menghendaki supaya kita mencintai Dia di atas segala-galanya.
Cinta para makhluk itu penuh tipu dan tak tetap. Tetapi cinta Yesus tetap dan setia. Marilah kita mencintai Dia dan bersahabat dengan Dia, karena Ia tidak akan meninggalkan kita, meskipun semua orang meninggalkan kita, dan akhirnya Ia juga tidak akan membiarkan kita binasa. Sekali waktu kita mau tidak mau harus berpisah dari segala-galanya.
2. Baik hidup maupun mati hendaklah kita berdekatan dengan Yesus dan kita serahkan diri kita kepada kesetiaan-Nya. Sebab hanya Dialah satu-satunya yang dapat menolong kita, jika segala-galanya meninggalkan kita. Adapun yang dikehendaki oleh Sahabat kita yang terkasih itu ialah, bahwa tidak boleh ada orang lain yang kita cintai keculai Dia. Yesus ingin menguasai hati kita sepenuhnya dan bertakhta di situ bagaikan di atas mahligainya sendiri. Apabila kita berhasil melepaskan diri kita dari segala makhluk, maka Yesus akan berkenan sekali berdiam di dalam hati kita. Hampir semua yang kita temukan di kalangan orang-orang di luar Yesus akan hancur binasa. Janganlah hendaknya kita percaya ataupun bersandar pada ilalang yang digoyangkan angina, sebab segala daging itu bagaikan rumput dan segala kemuliaannya akan layu laksana bunga di lading (Yes 40:6).
3. Segera kita akan merasa tertipu, apabila kita memandang orang lain hanya pada lahirnya saja. Sebab jika kita mencari penghiburan dan keuntungan pada orang lain, maka seringkali kita malah akan menderita rugi. Sebaliknya apabila dalam segala usaha kita mencari Yesus, maka kitapun akan menemukan Yesus. Tetapi jika kita mencari diri kita sendiri, kita juga akan menemukan diri kita sendiri, namun akibatnya kehancuran diri kita sendiri pula. Sebab jika orang tidak mencari Yesus, ia akan merugikan dirinya sendiri lebih daripada kerugian yang dapat dideritanya dari musuh-musuhnya dan dari seluruh dunia.
dikutip dari buku berjudul "Mengikuti Jejak Kristus"; Buku ke II, bab 7
Cinta para makhluk itu penuh tipu dan tak tetap. Tetapi cinta Yesus tetap dan setia. Marilah kita mencintai Dia dan bersahabat dengan Dia, karena Ia tidak akan meninggalkan kita, meskipun semua orang meninggalkan kita, dan akhirnya Ia juga tidak akan membiarkan kita binasa. Sekali waktu kita mau tidak mau harus berpisah dari segala-galanya.
2. Baik hidup maupun mati hendaklah kita berdekatan dengan Yesus dan kita serahkan diri kita kepada kesetiaan-Nya. Sebab hanya Dialah satu-satunya yang dapat menolong kita, jika segala-galanya meninggalkan kita. Adapun yang dikehendaki oleh Sahabat kita yang terkasih itu ialah, bahwa tidak boleh ada orang lain yang kita cintai keculai Dia. Yesus ingin menguasai hati kita sepenuhnya dan bertakhta di situ bagaikan di atas mahligainya sendiri. Apabila kita berhasil melepaskan diri kita dari segala makhluk, maka Yesus akan berkenan sekali berdiam di dalam hati kita. Hampir semua yang kita temukan di kalangan orang-orang di luar Yesus akan hancur binasa. Janganlah hendaknya kita percaya ataupun bersandar pada ilalang yang digoyangkan angina, sebab segala daging itu bagaikan rumput dan segala kemuliaannya akan layu laksana bunga di lading (Yes 40:6).
3. Segera kita akan merasa tertipu, apabila kita memandang orang lain hanya pada lahirnya saja. Sebab jika kita mencari penghiburan dan keuntungan pada orang lain, maka seringkali kita malah akan menderita rugi. Sebaliknya apabila dalam segala usaha kita mencari Yesus, maka kitapun akan menemukan Yesus. Tetapi jika kita mencari diri kita sendiri, kita juga akan menemukan diri kita sendiri, namun akibatnya kehancuran diri kita sendiri pula. Sebab jika orang tidak mencari Yesus, ia akan merugikan dirinya sendiri lebih daripada kerugian yang dapat dideritanya dari musuh-musuhnya dan dari seluruh dunia.
dikutip dari buku berjudul "Mengikuti Jejak Kristus"; Buku ke II, bab 7