“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:21-26), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Yesus berpesan kepada para rasul dan kita semua yang beriman kepada-Nya agar senantiasa melaksanakan segala sesuatu yang pernah Ia ajarkan. Apa yang diajarkan Yesus antara lain dicatat dalam bentuk tulisan atau buku, Injil, sebagaimana kita miliki pada saat ini. Maka baiklah saya mengingatkan dan mengajak kita semua yang beriman kepadaNya untuk rajin dan setia membaca, merenungkan, memahami dan melaksanakan apa yang tertulis di dalam Injil. Memang tidak mudah memahami apa yang tertulis didalam Injil, apalagi melaksanakan atau menghayatinya, namun demikian marilah kita ingat dan imani bahwa kepada kita dijanjikan Roh Kudus yang akan membantu kita untuk memahami serta melaksanakan apa yang tertulis di dalam Injil. Apa yang dijanjikan oleh Yesus ini kiranya mulai dari saat ini dapat kita wujudkan secara konkret, antara lain kita bersama-sama membaca, merenungkan dan memahami serta kemudian menghayati apa yang tertulis di dalan Injil. Maka hendaknya diusahakan adanya gerakan pendalaman Injil atau iman bersama, pertama-tama di dalam keluarga kita masing-masing dan kemudian diperluas di tingkat lingkungan atau stasi. Di dalam keluarga hemat saya dapat diselenggarakan setiap hari, serta dapat menggunakan apa yang saya kirimkan via email setiap hari ini. Dengan kata lain usaha saya yang sederhana dan kecil untuk merefleksikan Injil pada hari yang bersangkutan, silahkan diperluas dan diperdalam kembali pemahaman maupun penghayatan konkret sesuai dengan situasi dan kondisi anda atau keluarga anda. Sedangkan di tingkat lingkungan atau stasi hendaknya mimimal seminggu sekali diselenggarakan pendalaman Injil dan iman bersama-sama. Percayalah bahwa dengan cara demikian ini anda akan semakin memahami Injil dan menghayati apa yang disabdakan atau diajarkan oleh Yesus.
· "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya” (Kis 14:15), demikian kata Barnabas dan Paulus kepada umat yang mendengarkan pengajaran atau kotbah mereka. Apa yang dilakukan atau dikatakan oleh Barnabas dan Paulus kiranya dapat menjadi bahan permenungan atau refleksi yang baik bagi para pewarta Injill, misalnya para katekis, entah katekis resmi maupun relawan, dan tentu saja juga bagi kita semua yang beriman kepada Yesus Kristus. Pemberitaan Injil bertujuan agar mereka yang mendengarkannya ‘meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup’. Perbuatan sia-sia tidak lain adalah perbuatan dosa, segala tindakan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, misalnya bermalas-malas, berfoya-foya alias memboroskan waktu dan tenaga tiada guna bagi kesehatan fisik maupun spiritualitas. Sedangkan berbuat atau bertindak sesuai dengan kehendak Allah antara lain melakukan apa yang baik demi kesehatan fisik dan spiritual atau orang senantiasa bekerja keras melakukan apa yang baik guna keselamatan fisik dan spiritual. Maka kepada mereka yang sedang bertugas belajar kami harapkan belajar sungguh-sungguh, tidak hanya belajar dari apa yang diajarkan di tempat-tempat pendidikan resmi atau sekolah-sekolah, melainkan juga belajar dari kehidupan dan pengalaman. Kepada mereka yang bertugas untuk bekerja kami harapkan bekerja keras melaksanakan tugas-tugasnya dan tentu saja juga dengan semangat belajar terus menerus guna meningkatkan dan memperdalam keterampilan dan kecakapan bekerja. Marilah meneledan orang-orang yang sukses dimana dalam dan dan dengan cintakasih besar melakukan apa yang harus dikerjakan.
“ Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?" Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,”
(Mzm 115:2-4)
Senin, 7 Mei 2012
Romo Ignatius Sumarya, SJ