HOMILI: Hari Minggu Adven II (Yes. 40:1–5,9–11; Mzm 85:9ab–10,11–12,13–14; 2Ptr. 3:8–14; Mrk. 1:1–8)

"Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”


Mempersiapkan kedatangan atau kunjungan pejabat tinggi pada umumnya orang sungguh mempersiapkan diri sebaik mungkin, sehingga kunjungan atau kedatangan pejabat tinggi tersebut mengesan bagi siapapun. Hal yang sama juga terjadi dalam diri orang-orang yang mempersiapkan diri untuk suatu acara penting seperti perkawinan atau tahbisan imamat. Persiapan yang dilakukan antara lain: kebersihan lingkungan, dan bagi yang akan menikah atau ditahbiskan imam kiranya mempersiapkan diri dengan mawas diri sambil bertanya-tanya pada diri sendiri apakah dirinya layak atau mampu hidup berkeluarga sebagai suami-isteri atau menjadi imam, yang harus melayani umat Allah dengan rendah hati. Pada Minggu Adven II hari ini kepada kita dihadapkan tokoh Yohanes Pembaptis, yang sering juga disebut sebagai bentara Penyelamat Dunia, orang yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Penyelamat Dunia. Ia juga dikenal sebagai nabi besar dan terkenal serta disanjung-sanjung, namun dengan rendah hati ia menanggapi sanjungan para pengikutnya dengan berkata “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Marilah kita yang mempersiapkan diri kedatangan Penyelamat Dunia, Pesta Natal, meneladan semangat Yohanes Pembaptis.


"Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” (Mrk 1:7-8)


Yohanes Pembaptis sebagai ‘bentara Penyelamat Dunia’ mempersiapkan para pengikutnya dalam rangka menyambut kedatangan Penyelamat Dunia dengan membaptis mereka dengan air. Air memang antara berfungsi untuk membersihkan, antara lain kita mandi dengan air untuk membersihkan tubuh, tetapi hanya bagian luar, yang kelihatan saja. Tubuh kita mungkin kelihatan bersih, namun apakah hati, jiwa dan akal budi kita sungguh bersih kiranya dapat dipertanyakan. Yang mampu membersihkan hati, jiwa dan akal budi kita adalah Tuhan, maka Yohanes Pembaptis dengan rendah hati berkata "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

Kebersihan bagian luar sedikit banyak memang juga mencerminkan kebersihan bagian dalam (hati, jiwa, akal budi), maka marilah pertama-tama kita usahakan yang lebih mudah dahulu, yaitu kebersihan bagian luar, entah itu berarti tubuh kita atau lingkungan hidup, tempat tinggal atau tempat kerja kita. Orang berkata bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan, tentu saja kesehatan phisik. Kesehatan phisik hemat saya dapat menjadi jembatan menuju ke kesehatan spiritual, termasuk juga kesehatan emosional dan social. Maka ketika kebersihan phisik atau bagian luar sudah baik dan memadai, marilah dengan rendah hati kita usahakan bersama kebersihan bagi dalam: hati, jiwa dan akal budi. Dengan kata lain saya mengajak anda sekalian untuk mawas diri bahwa kita telah dibaptis juga dalam Roh serta menerima Sakramen Krisma: apakah kita senantiasa juga hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak dan bisikan Roh Kudus, dan dengan demikian kita memiliki kecerdasan spiritual atau hidup dan bertindak sesuai dengan Roh Kudus sehingga cara hidup dan cara bertindak kita menghasilkan buah-buah Roh seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembut-an, penguasaan diri.” (Gal 5:22-23).

“Damai sejahtera” itulah kiranya yang menjadi dambaan atau kerinduan kita bersama dan juga yang kita nantikan perayaannya, kedatangan Penyelamat Dunia, yang membawa damai sejahtera bagi semua umat manusia di bumi yang berkehendak baik. Marilah sejak sekarang kita usahakan damai sejahtera ini. Salah satu cara atau usaha yang hendaknya kita lakukan atau hayati dalam rangka mengusahakan damai sejahtera adalah hidup dalam kasih pengampunan, artinya kita sadari dan hayati bahwa kita telah menerima kasih pengampunan dari Tuhan secara melimpah ruah melalui orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita dan mengasihi kita, dan selanjutnya kita dipanggil untuk menyebarluaskan kasih pengampunan kepada saudara-saudari kita kapan pun dan dimana pun. Marilah kita hayati dengan sungguh-sungguh bagian dari doa Bapa Kami, yang kita doakan setiap hari, yaitu “ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami”.

Saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2Ptr 3:8-9)

Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari”, inilah yang mungkin baik kita renungkan atau refleksikan bersama dalam rangka menyongsong kedatangan Penyelamat Dunia. Di hadapan Tuhan mau tak mau kita harus hidup dan bertindak bersama dan bersatu dengan Tuhan alias dikuasai atau dirajai oleh Tuhan. Hidup dan segala sesuatu yang menyertai kita, atau kita miliki dan kuasai sampai saat ini adalah anugerah Tuhan, yang Maha Murah dan Maha Kasih, maka berada di hadapan Tuhan apa yang kita dambakan dan rindukan, yaitu damai sejahtera pasti menjadi kenyataan atau terwujud.

Tuhan senantiasa menepati janji-Nya dan sabar terhadap kita semua demi pertobatan atau pembaharuan hidup kita, orang-orang lemah, rapuh dan berdosa ini. Kita tanggapi kesetiaan dan kesabaran Tuhan dengan hati, jiwa, akal budi dan tubuh terbuka, sehingga kita pun juga menerima anugerah kesetiaan dan kesabaran, dan sebagai ucapan syukur dan terima kasih kita atas anugerah tersebut, tidak lain adalah meneruskan atau menyebarluaskan kesetiaan dan kesabaran melalui cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun dan kapan pun.

“Setia adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keterikatan dan kepedulian atas perjanjian yang terkait”, sedangkan “sabar adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kemampuan dalam mengendalikan gejolak diri dan tetap bertahan seperti keadaan semula dalam menghadapi berbagai ransangan atau masalah”. (Lih Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 24). Kesetiaan dan kesabaran hemat saya merupakan keutamaan-keutamaan yang mendesak dan up to date pada masa kini untuk kita hayati dan sebarluaskan, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang tidak setia dan tidak sabar dalam cara hidup dan cara bertindak mereka.

Salah satu bentuk hidup dalam damai sejahtera dalam Tuhan memang antara lain hidup setia pada panggilan dan tugas pengutusan, serta sabar dalam menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah, yang muncul karena kesetiaan tersebut. Setia pada panggilan dan tugas pengutusan tak akan terbebaskan dari aneka tantangan, masalah dan hambatan, maka hadapilah dengan kesabaran sebagai wahana untuk meneguhkan dan memperkuat kesetiaan. Kami harapkan para suami-isteri dapat menjadi teladan kesabaran dan kesetiaan bagi anak-anak, demikian juga para pimpinan rumah atau komunitas bagi para anggota atau bawahannya.


“Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.”

(Mzm 85:11-14)

Minggu, 4 Desember 2011


Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk (Rm 10:8-17; Mzm 117:1.2; Mat 28:16-20)

“Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” (Mrk 16:15-20), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan Pesta St Fransiskus Xaverius, imam dan pelindung Misi, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “SJ” = Setan Jalanan, alias orang yang suka pergi, demikian kata plesetan yang sering dikenakan pada Sahabat-sahabat Yesus atau anggota Serikat Yesus, para pengikut St.I gnatius Loyola. Fransiskus Xaverius adalah pengikut Ignatius Loyola atau termasuk anggota Serikat Yesus yang pertama, yang sering disebut sebagai ‘primi patres’. Terpanggil menjadi sahabat Yesus memang akhirnya harus meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus, antara lain senantiasa berkeliling dari desa/kota ke desa/kota untuk mewartakan Kabar Baik atau Kerajaan Allah. Maka dalam rangka mengenangkan pesta St. Fransiskus Xaverius, Pelindung Misi, kami mengajak segenap umat yang percaya kepada Yesus Kristus untuk setia menjadi sahabat-sahabat-Nya juga, “pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Kabar Baik kepada segala makhluk”. Dengan kata lain marilah kita mawas diri apakah di lingkungan hidup kita masing-masing dalam umat basis kita sungguh menjadi pewarta-pewarta kabar baik, senantiasa berbuat baik kepada orang lain dan yang terdengar atau tersiar dari diri kita juga apa-apa yang baik karena kita senantiasa berbuat baik. Percayalah bahwa “Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya”, antara lain setan-setan atau aneka kejahatan minggir atau mundur, yang sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh akan menjadi sembuh, dan kita sendiri tahan dan tabah terhadap aneka macam serangan virus penyakit. Kita dipanggil untuk mempersembahkan dunia seisinya kepada Tuhan, yang telah menciptakannya dengan penuh kasih dan kemurahan hati, yang berarti menyelamatkan bagian-bagian dunia yang tidak selamat, mengatur yang tidak teratur dst..

· “Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya” (Rm 10:14), demikian pertanyaan reflektif Paulus kepada umat di Roma, kepada kita semua umat beriman. Iman memang terutama muncul dan lahir melalui pendengaran, apa-apa yang didengarkan. Kita semua dipanggil untuk memberitakan apa-apa yang dijiwai oleh iman, entah kata-kata, tindakan, ceritera, pengalaman dst.. Maka marilah kita senantiasa hidup dan bertindak dijiwai oleh iman kita, sehingga yang teerberitakan atau terwartakan dari kita apa-apa yang dijiwai iman, dan dengan demikian siapapun yang mendengarkan cara hidup dan cara bertindak kita, apalagi melihatnya, semakin beriman, semakin membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan. Untuk itu kami berharap agar segala usaha atau upaya pendidikan, entah pendidikan informal maupun pendidikan formal, diselenggarakan dalam dan oleh iman atau lebih mengedepankan atau mengutamakan agar anak-anak atau para peserta didik tumbuh berkembang menjadi pribadi yang baik dan berbudi pekerti luhur atau bermoral atau cerdas spiritual. Suasana proses pendidikan hendaknya hendaknya dijiwai oleh kebebasan dan cintakasih Injili. Ingatlah dan sadari bahwa masing-masing dari kita diciptakan dalam kebebasan dan cintakasih, serta dapat tumbuh berkembang sebagaimana adanya pada saat ini juga hanya dengan kebebasan dan cinta kasih. Cintakasih itu bebas alias tak dapat dibatasi atau dipagari oleh apapun dan kebebasan dibatasi oleh cinta kasih. Cinta kasih antara lain berarti tidak pernah melecehkan atau menginjak-injak harkat martabat manusia, sebagai ciptaan Allah terluhur dan termulia di dunia ini,yang diciptakan sebagai citra atau gambar Allah. Mendidik berarti berpartisipasi dalam karya penciptaan, yang bersifat menghidupkan, mengembangkan dan menumbuhkan.

“Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!” (Mzm 117)

Sabtu, 3 Desember 2011

Romo Ignatius Sumarya, SJ

"Jadilah kepadamu menurut imanmu." (Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31)

“Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan Yesus pun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu” (Mat 9:27-31), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Orang buta matanya memang memiliki kerugian besar, karena tidak dapat melihat dan menikmati keindahan ciptaan-ciptaan Tuhan, entah itu manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Maka kiranya ia memiliki kerinduan atau dambaan dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Dalam Warta Gembira hari ini dikisahkan dua orang buta yang mengikuti Yesus dan akhirnya berseru-seru dan berkata kepada-Nya: ”Kasihanilah kami, hai Anak Daud”. Karena iman mereka, maka mereka pun menerima anugerah penyembuhan dari Tuhan dan “meleklah mata mereka”. Marilah dengan rendah hati kita hayati bahwa kita pun juga tidak dapat melihat segala sesuatu dengan jelas karena terhalang oleh aneka bentuk egoisme dan semangat materialistis, sehingga kita hanya melihat samar-samar tentang keindahan dan kemuliaan ciptaan-ciptaan Tuhan. Dengan kata lain marilah kita mawas diri apakah kita sungguh hidup dan bertindak dijiwai oleh iman kita, artinya bersama dan bersatu dengan Tuhan kita hidup dan bertindak, melihat segala sesuatu yang ada di lingkungan hidup kita. Dalam dan dengan iman kita hayati bahwa Tuhan senantiasa berkarya dalam ciptaan-ciptaan-Nya di dunia ini. “Jadilah kepadamu menurut imanmu”, demikian sabda Yesus, kepada dua orang buta yang mohon penyembuhan, kepada kita semua yang beriman kepadaNya. Apa dambaan dan kerinduan kita? Marilah kita usahakan dalam dan dengan iman, dengan demikian akan menjadi kenyataan. Dengan dan dalam iman berarti kita bekerja keras, 100% mengerahkan kekuatan untuk mewujudkan dambaan atau kerinduan dan 100% mengandalkan diri pada rahmat Tuhan.

· “Orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran” (Yes 29:24), demikian kata-kata penghiburan Tuhan melalui hambaNya, nabi Yesaya, kepada bangsanya yang mengalami kesulitan, yang tersesat dan bersungut-sungut. Memang pada umumnya orang yang tersesat akan mudah mengeluh, menggerutu dan bersungut-sungut, demikian juga orang-orang yang mengalami kesulitan atau menghadapi masalah, hambatan dan tantangan. Pengertian, pengajaran, pencerahan dan kekuatan akan dianugerahkan kepada kita jika kita dengan rendah hati membuka diri pada Penyelenggaraan Ilahi. Penyelenggaraan Ilahi menjadi nyata atau menggejala antara lain dalam diri orang-orang yang berkehendak baik, maka marilah kita buka diri kita terhadap aneka sentuhan, sapaan dan bantuan orang-orang yang berkehendak baik ketika kita sedang mengadapi masalah, tantangan, kesulitan atau hambatan. Orang-orang yang berkehendak baik lebih banyak jumlahnya daripada yang berkehendak jahat dan ada di mana-mana. Hendaknya kita juga tidak membatasi diri dalam kehendak baik dari orang-orang yang seagama, sesuku , seras atau sebangsa saja, melainkan seluruh umat manusia tanpa pandang bulu atau SARA. Dengan kata lain di masa Adven ini kita diajak untuk mawas diri perihal hidup persaudaraan atau persahabatan kita: apakah kita bersaudara atau bersahabat dengan siapapun. Ingatlah dan sadari bahwa yang kita nantikan kedatanganNya adalah Penyelamat Dunia: Ia akan datang untuk menyelamatkan dunia seisinya. Kita siapkan kedatanganNya dengan membangun dan memperdalam hidup dalam persaudaraan atau persahabatan sejati. Dalam persaudaraan dan persahabatan sejati kita akan memperoleh aneka pengertian dan pengajaran yang berguna bagi keselamatan dan kebahagiaan hidup atau jiwa kita.

“TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN”

(Mzm 27:1.4.13-14)

Jumat, 2 Desember 2011


Romo Ign Sumarya, SJ

Saran Nyanyian Liturgi 2012 Tahun B

SARAN NYANYIAN LITURGI 2012 TAHUN B
TAHUN B
27 November 2011: MINGGU ADVEN I
Bacaan: Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1 Kor. 1:3-9; Mrk,13:33-37
Saran Nyanyian: PS 437, 438, 441, 443, 445, 718, 720, 865, 951
4 Desember 2011: MINGGU ADVEN II
Bacaan: Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2 Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8
Saran Nyanyian: PS 439, 443, 444, 445, 449, 598, 718, 815, 962
11 Desember 2011: MINGGU ADVEN III
Bacaan: Yes. 61:1-2a,10-11; Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1 Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28
Saran Nyanyian: PS 326, 440, 448, 449, 674, 720, 840, 960
18 Desember 2011: MINGGU ADVEN IV
Bacaan: 2Sam. 7:1-5,8b-12,14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 16:25-27; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 440, 445, 448, 449, 450, 549, 720, 721, 868, 955
25 Desember 2011: MINGGU, MALAM NATAL
Bacaan: Yes. 9:1-9; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 455, 456, 459, 806, 953
HARI RAYA NATAL (Siang)
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 460, 461, 462, 463, 465, 466, 476, 806, 953
30 Desember 2011: JUMAT, PESTA KELUARGA KUDUS: YESUS, MARIA, YUSUF
Bacaan: Kej. 15:1-6; 21:1-3; Mzm. 105:1b-2,3-4,5-6,8-9; R:7a,8a; Ibr. 11:8,11-12,17-19; Luk. 2:22-40
Saran Nyanyian: PS 463, 464, 465, 466, 467, 608, 613, 614, 845, 962
1 Januari 2012: MINGGU, HARI RAYA S,P, MARIA BUNDA ALLAH
Bacaan: Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Ul:2a; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21
Saran Nyanyian: PS 454, 455, 466, 475, 476, 477, 633, 809, 990,
8 Januari 2012: MINGGU, HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
Bacaan: Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ul:11; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
Saran Nyanyian: PS 455, 472, 473, 475, 494, 549, 807, 951,
9 Januari 2012: SENIN, Pesta Pembaptisan Tuhan
Bacaan: Yes. 55:1-11; Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:3; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11
Saran Nyanyian : PS 424, 425, 475, 586 (bait 3-4), 591, 594, 864, 991,


15 Januari 2012: MINGGU BIASA II
Bacaan: 1 Sam. 3:3b-10,19; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; Ul:8a,9a; 1 Kor. 6:13c-15a,17-20; Yoh. 1:35-42
Saran Nyanyian: PS 336, 373, 376, 539, 572, 586 (bait 1), 588, 664, 690, 850, 990,
22 Januari 2012: MINGGU BIASA III
Bacaan: Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Ul:4a; 1 Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20
Saran Nyanyian: PS 329, 597, 598, 601, 603, 606, 656, 690, 845, 992,
29 Januari 2012: MINGGU BIASA IV
Bacaan: Ul. 18:15-20; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Ul:8; 1Kor. 7:32-35; Mrk. 1:21-28
Saran Nyanyian: PS 331, 382, 540, 544, 546, 585, 600, 691, 854, 961
5 Februari 2012: MINGGU BIASA V
Bacaan: Ayb. 7:1-4,6-7; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Ullh, 3a; 1 Kor. 9:16-19,22-23; Mrk. 1:29-39
Saran Nyanyian: PS 328, 423, 424, 546, 562, 699, 817, 958
12 Februari 2012: MINGGU BIASA VI
Bacaan: Im. 13:1-2,44-46; Mzm. 32:1-2,5,11; R:7; 1 Kor. 10:31 - 11:1; Mrk. 1:40-45
Saran Nyanyian: PS 329, 546, 562, 676, 683, 699, 847, 953
19 Februari 2012: MINGGU BIASA VII
Bacaan: Yes. 43:18-19,21-22,24b-24; Mzm. 41:2-3,4-5,13-14; 2Kor. 1:18-22; Mrk. 2:1-12
Saran Nyanyian: PS 596, 597, 599, 600, 601, 603, 818, 958
22 Februari 2012: HARI RABU ABU
Bacaan: Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20 - 6:2; Mat. 6:1-6,16-18
Saran Nyanyian : PS 479, 481, 490, 601, 602, 606, 813, 965
26 Februari 2012: MINGGU PRAPASKAH I
Bacaan: Kej. 9:8-15; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7ab,8-9; Ul:lh, 10a; 1 Ptr. 3:18-22; Mrk. 1:12-15
Usulan Nyanyian : PS 483, 486, 490, 585, 588, 589, 590, 845, 966
4 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH II
Bacaan: Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18; Mzm. 116:10,15,16-17,18-19; Ul:9; Rm. 8:31b-34; Mrk. 9:2-10
Usulan Nyanyian: PS 479, 482, 483, 484, 485, 487, 539, 855, 965
11 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH III
Bacaan: Kel. 20:1-17; Mzm. 19:8,9,10,11; Ul: Yoh. 6:68c; 1 Kor. 1:22-25; Yoh. 2:13-15
Saran Nyanyian: PS 368, 480, 484, 486, 541, 543, 622, 852, 965
18 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH IV
Bacaan: 2 Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ul:6a; Ef. 2:4-10; Yoh. 3:14-21
Saran Nyanyian: PS 487, 486, 483, 539, 541, 691, 842, 965
25 Maret 2012: MINGGU PRAPASKAH V
Bacaan: Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ul:12a; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33
Saran Nyanyian: PS 479 (bait 1,4), 483, 486, 715, 811, 965
1 April 2012: MINGGU SENGSARA/PALMA
Bacaan sebelum perarakan: Mrk. 11:1-10
Bacaan: Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Ul:2a; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1 - 15:47
Saran Nyanyian : Pembukaan Dan. Perarakan Palma: PS 491, 492, 493, 494, 495
Ekaristi: PS 480, 482, 487, 488, 510, 512, 819, 965
5 April 2012: KAMIS PUTIH
Bacaan: Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; Ul:1Kor. 10:16; 1 Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15
Saran Nyanyian: PS 496, 497, 498, 660, 685, 686, 856, 965
Perarakan Sakramen: PS 501, 502
Tugur: PS 500, 503
6 April 2012: JUMAT AGUNG
Bacaan: Yes. 52:13 - 53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ul: Luk. 23:46; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1 - 19:42
Saran Nyanyian:
Pembukaan: (tanpa nyanyian)
Mazmur Tanggapan : Ul. 820, BPI 966
Selingan Kisah : PS 480, 482
PenghorMat.an Salib : 504/505, 506, 507, 508, 509, 512
8 April 2012: MALAM PASKAH
Bacaan I: Kej. 1:1 - 2:2; Mzm. Tgpn: Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Ul: lh, 30; Bacaan II: Kej. 22:1-18; Mzm. Tgpn: Mzm. 16:5,8,9-10,11; Ul:1; Bacaan III: Kel. 14:15 - 15:1; Mzm. Tgpn: Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Ul:1a; Bacaan IV: Yes. 54:5-14; Mzm. Tgpn: Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Ul:2a; Bacaan V: Yes. 55:1-11; Mzm. Tgpn: Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:3; Bacaan VI: Bar. 3:9-15,32 - 4:4; Mzm. Tgpn: Mzm. 19:8,9,10,11; Ul: Yoh. 6:68c; Bacaan VII: Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. Tgpn: Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4; Ul:42:2; Epistola: Rm. 6:3-11; Mzm. Tgpn: Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Injil: Mat. 28:1-10
Saran Nyanyian :
Upacara Cahaya : PS 513/513a, 673, 514
Liturgi Sabda sesuai dengan bacaan yang dipilih:
PS 830, 847, 671, 838, 864, 852, 843, 867
Liturgi Baptis : PS 592
Persembahan : PS 521
Madah Syukur : PS 520
Pengutusan : PS 524
8 April 2012: HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN
Bacaan: Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Ul:24; Kol. 3:1-4; Yoh. 20:1-9
Saran Nyanyian: PS 516, 518, 521, 523, 524, 527, 821, 518 Dan. 959
15 April 2012: MINGGU PASKAH II
Bacaan: Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; R:1; 1 Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31
Saran Nyanyian: PS 517, 519 (1,6-10), 521, 524, 619, 691, 831, 955,
22 April 2012: MINGGU PASKAH III
Bacaan: Kis. 3:13-15,17-19; Mzm. 4:2,4,7,9; R:7b; 1 Yoh. 2:1-5; Luk. 24:35-48
Saran Nyanyian: PS 522, 523, 525, 526, 527, 530, 859, 955,
29 April 2012: MINGGU PASKAH IV
Bacaan: Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29; R:22; 1 Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18
Saran Nyanyian: PS 421, 542, 539 (bait 4,5), 646, 656, 824, 959,
6 Mei 2012: MINGGU PASKAH V
Bacaan: Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; R:26a; 1 Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8
Saran Nyanyian: PS 429, 430, 433, 520, 523, 525, 528, 661, 662, 834, 954,
13 Mei 2012: MINGGU PASKAH VI
Bacaan: Kis. 10:25-26,34-35,44-48; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; R:2b; 1 Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17
Saran Nyanyian: PS 526, 529, 530, 660, 661, 662, 663, 659, 807, 951
17 Mei 2012: HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Bacaan: Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; R:6; Ef. 4:1-13; Mrk. 16:15-20
Saran Nyanyian: PS 531, 532, 533, 534, 548, 551, 676, 825, 962
20 Mei 2012: MINGGU PASKAH VII
Bacaan: Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; R:19a; 1 Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19
Saran Nyanyian: PS 520, 616, 617, 618, 619, 620, 621, 622, 835, 959
27 Mei 2012: HARI RAYA PENTAKOSTA
Bacaan: Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac-30,31,34; R:lh, 30; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27; 16:12-15
Saran Nyanyian :
Pembuka: PS 565; Mzm. Tgpn: PS 828; BPI: PS 964; Sekuensia: PS 569; Persembahan: PS 573; Madah Syukur: PS 577; Pengutusan: PS 570; Pilihan lain: 566, 567, 569
3 Juni 2012: HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Bacaan: Ul. 4:32-34,39-40; 33:4-5,6,9,18-19,20-22; Ul: 12b; Rm. 8:14-17; Mat. 28:16-20
Saran Nyanyian: PS 578, 579, 581, 582, 583, 584, 580, 840, 960
10 Juni 2012: HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Bacaan: Kel. 24:3-8; Mzm. 116:12-13,15,16bc,17-18; Ul:13; Ibr. 9:11-15; Mrk. 14:12-16,22-26
Saran Nyanyian:
Mazmur Tanggapan: PS 856; Bait P, Injil: PS 953; Sekuensi: PS 556; Nyanyian lain: PS 335, 384, 421, 428, 429, 430, 432
15 Juni 2012: JUMAT, HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS
Bacaan: Hos. 11:1,3-4,8c-9; Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37
Saran Nyanyian: PS 337, 422, 561, 563, 564, 659 (2-3), 864, 957
17 Juni 2012, MINGGU BIASA XI
Bacaan: Yeh. 17:22-24; Mzm. 92:2-3,13-14,15-16; Ul: lh,2a; 2 Kor. 5:6-10; Mrk. 4:26-34
Saran Nyanyian: PS 650, 653, 654, 674, 675, 676(4-6), 831, 957
24 Juni 2012: MINGGU HARI RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS
Bacaan: Yes. 49:1-6; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Kis. 13:22-26; Luk. 1:57-66,80.
Saran Nyanyian: PS 447, 549, 641, 642, 643, 830, 952
1 Juli 2012: MINGGU BIASA XIII
Bacaan: Keb. 1:13-15; 2:23-24; Mzm. 30:2,4,5-6,12a,13b;Ul:2a; 2 Kor. 8:7,9,13-15;
Mrk. 5:21-43
Saran Nyanyian: PS 539, 540, 542, 544, 546, 549(2-3), 699, 838, 963
8 Juli 2012: MINGGU BIASA XIV
Bacaan: Yeh. 2:2-5; Mzm. 123:1-2a,2bcd,3-4; Ul:2cd; 2Kor. 12:7-10; Mrk. 6:1-6
Saran Nyanyian: PS 381, 496, 574, 603, 691, 673, 682, 818, 961
15 Juli 2012: MINGGU BIASA XV
Bacaan: Ams.7:12-15; Mzm. 85:9a-10,11-12,13-14; Ul:8; Ef. 1:3-14; Mrk. 6:7-13
Saran Nyanyian: PS 362, 540, 541, 592, 682, 683, 691, 692, 695, 815, 962
22 Juli 2012: MINGGU BIASA XVI
Bacaan: Yer. 23:1-6; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5b; Ul:1; Ef. 2:13-18; Mrk. 6:30-34
Saran Nyanyian: PS 542, 617, 618, 646, 649, 654, 656, 689, 849, 952
29 Juli 2012: MINGGU BIASA XVII
Bacaan: 2Raj. 4:42-44; Mzm. 145:10-11,15-16,17-18; Ul: lh 16; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15
Saran Nyanyian: PS 421, 431, 434, 536, 616, 619, 622, 653, 857, 956
5 Agustus 2012: MINGGU BIASA XVIII
Bacaan: Kel. 16:2-4,12-15; Mzm. 78:3,4bc,23-24,25,54; Ul:24b; Ef. 4:17,20-24; Yoh. 6:24-35
Saran Nyanyian: PS 380, 430, 432, 434, 536, 653, 846, 956
12 Agustus 2012: HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Bacaan: Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12,16;Ul:10d; 1 Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-55
Saran Nyanyian: PS 257, 625, 628, 631, 633, 674, 675, 861, 953
17 Agustus 2012: JUMAT, HARI RAYA KEMERDEKAAN RI (17 Agustus)
Bacaan: Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21
Saran Nyanyian: PS 257, 666, 667, 668, 704, 705, 706, 707, 862, 956
19 Agustus 2012: MINGGU BIASA XX
Bacaan: Ams. 9:1-6; Mzm. 34:2-3,10-11,12-13,14-15; Ul:9a; Ef. 5:15-20; Yoh. 6:51-58
Saran Nyanyian: PS 257, 322, 380, 434, 536, 541, 556, 653, 858, 960
26 Agustus 2012: MINGGU BIASA XXI
Bacaan: Yos. 24:1-2a,15-17,18b; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19,20-21,22-23; Ul:9a; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69
Saran Nyanyian: PS 257, 384, 366, 368, 369, 539, 650, 652, 654, 857, 956
2 September 2012: MINGGU BIASA XXII, Minggu Kitab Suci Nasional
Bacaan: Ul. 4:1-2,6-8; Mzm. 15:2-3a,3cd-4ab,5;Ul:1a; Yak. 1:17-18,21b-22,27; Mrk. 7:1-8,14-15,21-23
Saran Nyanyian: PS 257, 337, 370, 371, 647, 655, 670, 685, 848, 956
9 September 2012: MINGGU BIASA XXIII
Bacaan: Yes. 35:4-7a; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10;Ul,:1; Yak. 2:1-5; Mrk. 7:31-37
Saran Nyanyian: PS 337, 364-373, 544, 549, 832, 953
16 September 2012: MINGGU BIASA XXIV
Bacaan: Yes. 50:5-9a; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9;Ul:9; Yak. 2:14-18; Mrk. 8:27-35
Saran Nyanyian: PS 320, 376, 536, 541, 647, 651, 654, 656, 809, 951
23 September 2012: MINGGU BIASA XXV
Bacaan: Keb. 2:12,17-20; Mzm. 54:3-4,5,6,8;Ul:6b; Yak. 3:16 - 4:3; Mrk. 9:30-37
Saran Nyanyian: PS 331, 370, 541, 542, 647, 649, 650, 652, 654, 658, 810, 952
30 September 2012: MINGGU BIASA XXVI
Bacaan: Bil. 11:25-29; Mzm. 19:8,10,12-13,14;Ul:9; Yak. 5:1-6; Mrk. 9:38-43,45,47-48
Saran Nyanyian: PS 328, 366, 367, 368, 369, 381, 697, 853, 960
7 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXVII
Bacaan: Kej. 2:18-24; Mzm. 128:1-2,3,4-5,6;Ul:lih,5; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16
Saran Nyanyian: PS 616, 617, 619, 662, 663, 664, 846, 957
14 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXVIII
Bacaan: Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17;Ul:14; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30
Saran Nyanyian: PS 320, 368, 369, 376, 671, 690, 697, 846, 961
21 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXIX
Bacaan: Yes. 53:10-11; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22;Ul:22; Ibr. 4:14-16; Mrk. 10:42-45
Saran Nyanyian: PS 377, 381, 483, 536, 541, 657, 682, 690, 693, 815, 962
28 Oktober 2012: MINGGU BIASA XXX
Bacaan: Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52
Saran Nyanyian: PS 539, 544, 546, 549, 562, 653, 674, 830, 954
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (2 November)
Bacaan dipilih dari kutipan-kutipan yang tersedia dalam "Misa untuk Orang Mat.i", Buku Bacaan III, hlm, 1163 dst,
Saran Nyanyian : PS 524, 527, 708, 710, 711, 715, 717, 953,
4 November 2012: MINGGU BIASA XXXI
Bacaan: Ul. 6:2-6; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;Ul:2; Ibr. 7:23-28; Mrk. 12:28b-34
Saran Nyanyian: PS 497, 498, 499, 659, 660, 661, 662, 663, 839, 962
11 November 2012: MINGGU BIASA XXXII
Bacaan: 1 Raj. 17:10-16; Mzm. 146:7,8-9a,9c-10; Ul:1; Ibr. 9:24-28; Mrk. 12:38-44
Saran Nyanyian: PS 321, 381, 421, 481, 557, 646 atau 656, 674 atau 675, 863, 957
18 November 2012: MINGGU BIASA XXXIII
Bacaan: Dan. 12:1-3; Mzm. 16:5,8,9-10,11; R:Ul. 1; Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32
Saran Nyanyian: PS 422(1,2,3), 543, 618, 657, 658, 704, 851, 962
25 November 2012: MINGGU BIASA XXXIV:
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Bacaan: Dan. 7:13-14; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Ul: 1a; Why. 1:5-8; Yoh. 18:33b-37
Saran Nyanyian: PS 547, 548, 549, 551, 552, 553, 554, 837, 955
2 Desember 2012: MINGGU ADVEN I (C)
Bacaan: Yer. 33:14-16; Mzm. 25:4-5ab,8-9,10,14; Ul:1; 1Tes. 3:12 - 4:2; Luk. 21:25-28,34-36
Saran Nyanyian: PS 438, 443, 445, 446, 720, 865, 951
9 Desember 2012: MINGGU ADVEN II (C)
Bacaan: Bar. 5:1-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Flp. 1:4-6,8-11; Luk. 3:1-6
Saran Nyanyian: PS 443, 445, 539, 718, 719, 720, 830, 952
16 Desember 2012: MINGGU ADVEN III (C)
Bacaan: Zef. 3:14-18a; Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18
Saran Nyanyian: PS 440, 446, 448, 449, 718, 719, 720, 836, 956
23 Desember 2012: MINGGU ADVEN IV (C)
Bacaan: Mi. 5:1-4a; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Ul: 4; Ibr. 10:5-10; Luk. 1:39-45
Saran Nyanyian: PS 448, 674, 675, 719, 720, 721, 802, 951
25 Desember 2012: SELASA, HARI RAYA NATAL (C)
Misa Malam:
Bacaan: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13;Ul:Luk. 2:11; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 456, 458, 460, 806, 953
Misa Fajar:
Bacaan: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Saran Nyanyian: PS 448, 455, 457, 461, 462, 464, 465, 476, 806, 953
Misa Siang:
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;Ul:3c; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 459, 463, 466, 467, 468, 475, 477, 806, 953
30 Desember 2012: Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf
Bacaan: 1Sam. 1:20-22,24-28; Mzm. 84:2-3,5-6,9-10; Ul:lh,5a; 1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52
Saran Nyanyian: PS 463, 464(1,2,4), 466, 608, 613, 841, 956,

Sumber : KOMISI LITURGI KWI

REKOMENDASI ATAS NYANYIAN-NYANYIAN PERKAWINAN
http://santoantonius.blogspot.com/2011/12/rekomendasi-atas-nyanyian-nyanyian.html

“Ia akan menghasilkan banyak buah” (Sir 51:1-8; Mzm 118:1.8-9; Yoh 12:24-26)

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” (Yoh 12:24-26), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta Beato Dionisius dan Redemptus, biarawan dan martir Indonesia, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Menjadi biarawan berarti membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan melalui pelayanan kepada sesamanya yang disertai dengan doa-doa. Sedangkan martir kiranya sebagaimana disabdakan oleh Yesus, yaitu orang yang “tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal”. Sebagai orang beriman atau beragama kita memiliki dimensi kemartiran yang harus kita hayati dan sebarluaskan, maka marilah kita mawas diri apakah dalam hidup sehari-hari kita setia menghayati kemartiran kita. Nyawa adalah gairah, cita-cita, harapan atau dambaan, dan sebagai orang yang dipanggil untuk menghayati kemartiran kita diharapkan tidak mencintai atau hidup dan bertindak hanya mengikuti gairah, cita-cita, harapan dan dambaan pribadi, melainkan terutama dan pertama-tama adalah mengikuti kehendak dan perintah Tuhan. Kita dapat belajar dari atau meneladan Yesus yang telah menyerahkan nyawa-Nya sampai wafat di kayu salib demi keselamatan atau kebahagiaan seluruh umat manusia di dunia, terutama keselamatan dan kebahagiaan jiwa manusia. Mengikuti kehendak dan perintah Tuhan antara lain dapat kita wujudkan dengan mengikuti dan melaksanakan aneka tata tertib yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Kami berharap kesetiaan dan ketaatan untuk melaksanakan tata tertib ini dibiasakan dan dididikkan pada anak-anak di dalam keluarga kita masing-masing, dengan teladan konkret dari orangtua atau bapak-ibu. Kesetiaan dan ketaatan melaksanakan tata tertib hemat saya merupakan salah satu bentuk penghayatan kemartiran masa kini yang mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan.

· “Dari segala pihak aku dikelilingi orang dan tidak ada penolong, aku memandang keliling mencari bantuan dari manusia, tapi tidak ada. Maka teringatlah aku akan belas kasihan-Mu, ya Tuhan, dan akan pekerjaan-Mu dari dahulu kala, bahwasanya Engkau melepaskan orang yang berharap kepada-Mu serta menyelamatkan mereka dari tangan para musuhnya” (Sir 51:7-8). Kutipan ini kiranya baik kita renungkan atau refleksikan dalam rangka mawas diri perihal kemartiran kita. Setia dan taat pada iman dalam segala situasi atau keadaan memang dengan mudah akan dimusuhi atau dibenci oleh orang lain, apalagi di Indonesia ini yang masih sarat dengan tindak korupsi dan penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang berpengaruh dalam kehidupan bersama. Menghayati kemartiran memang berarti senantiasa mengandalkan diri pada belas kasihan atau rahmat Tuhan. Mereka yang membenci atau memusuhi orang yang setia dan taat pada imannya adalah orang yang mengandalkan diri pada setan atau roh jahat, maka jika kita mengandalkan diri para rahmat Tuhan, yang berarti bersama dan bersatu dengan Tuhan, dengan demikian kita akan mampu menghadapi orang-orang yang membenci dan memusuhi kita. Tuhan pasti akan melepaskan orang dari kebencian dan permusuhan, jika yang bersangkutan sungguh bearharap atau mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Hadapi aneka kebencian dan permusuhan dengan cintakasih, karena cintakasih mengatasi segalanya. Sejelek-jelek orang yang membenci dan memusuhi kiranya yang bersangkutan masih memiliki cintakasih, maka jika dihadapi dan disikapi dengan cintakasih, mereka pasti akan bertobat alias tidak akan membenci dan memusuhi lagi. Ingatlah bahwa cintakasih pasti menang atas kebencian dan balas dendam. Binatang-binatang buas yang kelihatan menakutkan dan mengancam pun ketika didekati dan disikapi dalam dan dengan cinta kasih dapat menjadi sahabat, apalagi manusia, ciptaan terluhur dan termulia di dunia ini.

“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.” (Mzm 118:1.8-9)

Rabu, 1 Desember 2011


Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Rm 10:9-18; Mzm 19:2-5; Mat 4:18-22)


“Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.” (Mat 4:18-22), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan Pesta St. Andreas, rasul, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Tugas utama seorang rasul adalah menjadi ‘penjala manusia’, artinya berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia, terutama keselamatan jiwa manusia. Kebanyakan dari dua belas rasul yang mengikuti Yesus berasal dari para penjala ikan, dengan kata lain panggilan menjadi penjala manusia merupakan pengembangan dan pendalaman anugerah yang telah diterimanya. Sebagai orang beriman kita semua juga memiliki panggilan rasuli, tugas untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia, maka marilah dalam rangka mengenangkan Pesta St. Andreas, rasul, ini kita mawas diri perihal panggilan rasuli kita masing-masing. Salah satu bentuk usaha karya penyelamatan dunia adalah perbuatan baik, maka hendaknya kapan pun dan dimana pun kita senantiasa melakukan apa yang baik, menyelamatkan dan membahagiakan jiwa manusia. Tanda bahwa kita semua saling berbuat baik satu sama lain antara lain adalah kita semua senantiasa dalam keadaan baik, sehat wal’afiat dan damai sejahtera baik lahir maupun batin, phisik maupun spiritual. Maka baiklah kita lihat, perhatikan dan cermati apakah di lingkungan hidup dan kerja kita ada yang menderita sakit, entah sakit hati, sakit jiwa sakit akal budi atau sakit phisik, dan kemudian kita tolong penyembuhannya. Rasanya di antara kita cukup banyak yang menderita sakit hati atau sakit jiwa, meskipun belum begitu parah dan baru sedikit saja, misalnya mereka yang suka marah, menggerutu atau mengeluh terhadap aneka macam peristiwa atau kejadian.

· “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm 10:17), demikian kata Paulus kepada umat di Roma, kepada kita semua umat beriman. Mendengarkan hemat saya merupakan anugerah Tuhan dari pancaindera yang pertama-tama dianugerahkan Tuhan kepada kita semua. Ketika kita masih berada di rahim ibu kita masing-masing, kita telah dapat mendengarkan aneka suara di lingkungan hidup kita dan apa yang kita dengarkan membekas dalam diri kita, membentuk pribadi kita sebagaimana adanya saat ini. Maka dengan ini kami berharap kepada kita semua untuk memperdengarkan atau menyuarakan apa-apa yang baik, menyelamatkan dan membahagiakan manusia, terutama keselamatan jiwa manusia. Secara khusus sebagai orang beragama kita diharapkan mewartakan atau menyebarluaskan firman Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci. Hemat saya seluruh isi firman sebagaimana tertulis di dalam kitab-kitab suci apapun dapat dipadatkan ke dalam firman Tuhan atau perintah Tuhan untuk hidup saling mengasihi satu sama lain, sebagaiman Tuhan telah mengasihi kita sampai kini. Maka marilah kita hidup dan bertindak saling mengasihi kapan pun dan dimana pun, sehingga yang terdengar atau terwartakan dari cara hidup dan cara bertindak kita, entah secara pribadi atau bersama adalah perihal saling mengasihi. Panggilan atau tugas saling mengasihi hemat saya mudah kita hayati atau lakukan jika masing-masing dari kita menyadari dan menghayati diri sebagai ‘yang terkasih’, diciptakan dan dibesarkan dalam dan oleh kasih. Ingat dan hayati bahwa masing-masing dari kita adalah buah atau korban hidup bersama bapak-kita yang saling mengasihi, saling bekerjasama atau bergotong-royong. Hendaknya jangan mengingkari diri bahwa kita adalah buah kasih dan gotong-royong, maka selayaknya kita menghayati diri sebagai yang terkasih dan dengan demikian bertemu dengan siapapun berarti yang terkasih bertemu dan yang terkasih dan dengan demikian saling mengasihi.

“Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari”

(Mzm 19:2-5)

Rabu, 30 November 2011

Romo Ignatius Sumarya, SJ

Perayaan Ekaristi: Sabtu, 24 Desember 2011 (B)

(B)

MISA MALAM NATAL
Sabtu, 24 Desember 2011

P. Pengantar (P)
Saudara-saudari terkasih, "Hari ini Sang Juru Selamat lahir untuk kalian". Demikianlah pesan Malaikat kepada para gembala. Ia sungguh-sungguh lahir dalam wujud manusia. Allah sungguh-sungguh memberikan tanda nyata, kasih-Nya yang begitu besar kepada umat manusia. Inilah yang menjadi tanda bagimu, Engkau akan menemukan seorang bayi, terbendung dalam kain lampin dan terbaring di palungan: Ini bukan kekuasaan, melainkan kelemahan; ini bukan mengerikan, melainkan mengajak! Kanak-kanak dan kepapaan adalah tanda ketidakberdayaan kita, akibat dosa-dosa kita. Marilah kita bangkit berdiri seraya membuka hati, menerima hujan rahmat yang melimpah:

LAGU PERARAKAN MASUK (PS 445): HAI ANGKATLAH, KEPALAMU
1. Hai, angkatlah kepalamu, gapura nan megah, sambutlah Raja mulia di dalam kotamu. Siapa Raja mulia? Tuhanmu yang kekal. Dialah Tuhan yang megah, perkasa dan teguh. Dialah Tuhan yang megah perkasa dan teguh.
2. Hai, angkatlah kepalamu, gapura abadi, sambutlah Raja mulia di dalam kotamu. Sang Raja itu siapakah? Siapa Raja mulia? Dialah Tuhan semesta; Yang Mahamulia. Dialah Tuhan semesta: Yang Mahamulia. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya, alleluya. Amin, amin, amin.

MAKLUMAT KELAHIRAN YESUS


S. Maklumat tentang kelahiran Yesus Kristus Penyelamat dunia. Beribu-ribu abad sesudah bumi dan segala isinya diciptakan; delapan belas abad sesudah Abraham menanggapi panggilan Allah; dua belas setengah abad sesudah Musa diutus Allah untuk mengantarkan umat Israel ke tanah yang dijanjikan; sepuluh abad sesudah Daud dipilih Allah menjadi raja umat-Nya; lima abad sesudah sisa umat Allah diantarkan kembali dari pembuangan Babel; sesudah kegenapan masa tiba, waktu Kaisar Agustus mengeluarkan perintah untuk mengadakan cacah jiwa di seluruh wilayah kerajaannya. Maka sesudah dikandung Perawan Maria oleh kuasa Roh Kudus, lahirlah di Betlehem daerah Yehuda, Yesus Kristus, Putera Bapa, untuk menyelamatkan manusia.

MENYAMBUT KANAK-KANAK YESUS

(Putra altar menjemput petugas pembawa patung Kanak-kanak Yesus. Imam beserta pendamping berdiri di tangga depan altar, menerima Kanak-kanak Yesus, membaringkannya di Palungan. Setelah Kanak-kanak Yesus ditempatkan: Imam, kemudian mendupai dan berdoa sejenak sampai nyanyian selesai. Prosesi ini juga dapat dipindah di bagian awal sebelum ritus pembuka)


MALAM KUDUS (MB 343; PS 452)
1. Malam kudus, sunyi senyap, bintang-Mu gemerlap
Juru s'lamat manusia, sudah turun dari surga.
Kristus penebus dunia, raja maha mulia.
2. Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.
3. Malam kudus, sunyi senyap, domba-Mu berderap.
Para gembala yang jaga, menghadap Yesus Sang Putra,
Lahir dalam haru, lahir dalam haru.
4. Malam kudus, sunyi senyap, "Gloria!" menggegap.
Bala surga menyanyikannya, dan gembala menyaksikannya:
lahir Sang Penebus, lahir Sang Penebus.
5. Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia, dan berkat,
tercermin bagi kami terus, di wajah-Mu, ya Anak kudus:
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 451)

MALAM KUDUS, MALAM KUDUS

1. Malam kudus, malam kudus. Langit bersinar gemilang dan indah, tampak cahaya terang benderang. Turun malaikat membawa berita: Damai di bumi, Mesias datang. Marilah kita pergi segera, turut gembala bersujud sembah. Palungan takhta-Nya, kandang istana-Nya: Putra Allah, Putra Allah.
2. Putra Allah, Putra Allah wujud jelmaan Allah yang pengasih, Dikau terbit dari akar Yesse. Biar kubalas cinta-Mu yang baka dengan cintaku yang tulus mesra. Juru selamat yang mahabesar, sucikan jiwaku yang tercemar. Bukalah tangan-Mu, limpahkan padaku damai tenang, damai tenang.

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus, bersamamu
U. Dan bersama rohmu

PENGANTAR

SERUAN TOBAT

I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

TUHAN KASIHANILAH KAMI (PS 353)
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
KEMULIAAN
(PS 354)
(selama Kemuliaan, lonceng dibunyikan)


do = c, 4/4
I. Kemuliaan kepada Allah di surga.
organ
U. Dan damai di bumi, dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
organ
K. Kami bersyukur, kami bersyukur. Kami bersyukur pada-Mu.
U. Karena kemuliaan-Mu yang besar
organ
K. Kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
4/4 U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa
3/4 K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal
4/4 U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah Putra Bapa
3/4 K. Engkau yang menghapus dosa dunia
4/4 U. Kasihanilah kami,
K. Engkau yang menghapus dosa dunia
U. Kabulkanlah doa kami
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. Kasihanilah kami
organ
K. Karena hanya Engkaulah kudus
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus
organ
U. Bersama Roh Kudus, bersama Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa, dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.


DOA PEMBUKA

I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
Imam: Allah Bapa kami, Engkau membuat malam kudus ini bermandikan cahaya sejati. Kami mohon, semoga kami yang di dunia ini mengagumi misteri cahaya, kelak di surga dapat menikmatinya pula dengan sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Umat: Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 9:1-6)


“Seorang Putra telah diberikan kepada kita.”

L. Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Median. Setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, seorang putra telah diberikan kepada kita. Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan orang menyebut dia: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besarlah kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan me-ngokohkan kerajaannya itu dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 806)
Refren: Hendaklah langit bersukacita, dan bumi bersorak sorai di hadapan wajah Tuhan kar'na Ia sudah datang.
Mazmur:
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan
menyanyilah bagi Tuhan hai seluruh bumi!
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari
keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa,
kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai
Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atas-Nya,
biar gemuruhlah laut serta segala isinya!
dan segala pohon di hutan bersorak- sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan,
sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

BACAAN II (Tit 2:11-14)


“Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.”

L. Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan pe-nyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 953)
Refren. Alleluya, Alleluya.
Ayat.
Kabar gembira kubawa kepadamu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.


BACAAN INJIL (Luk 2:1-14)

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat.”

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftar semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi walinegeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing ke kota asalnya. Demikian juga Yusuf. Ia pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tuna-ngannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka berada di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka, sehingga mereka sangat ketakutan. Maka kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.”
I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

HOMILI

AKU PERCAYA
(Umat berdiri, berlutut pada saat "Ia dikandung dari Roh Kudus dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi manusia)

I+U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa
pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan.
Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad.
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi manusia
Ia pun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus. Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus; Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra.
Yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.
Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di akhirat. Amin.

DOA UMAT
I. Seorang Putra telah lahir bagi kita, Emanuel, Tuhan-beserta-kita nama-Nya. Dialah tanda tetap bahwa Allah menyayangi kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya dengan perantaraan Yesus Putra-Nya, yang terbaring di palungan:

L. Bagi Gereja: Ya Bapa, semoga iman akan perutusan Yesus tetap mendorong Gereja untuk selalu memperbaharui diri, umat dan masyarakat seturut kehendak-Mu. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi perdamaian di antara umat manusia: Ya Bapa, semoga nyanyian para malaikat terwujud benar, dan tercapailah perdamaian, bukan perang; kebahagiaan bukan penderitaan, kegembiraan, bukan kesedihan, bagi seluruh umat manusia. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi para penganggur, gelandangan, pengungsi, dan tawanan: Ya Bapa, semoga mereka dapat menemukan pada diri kami segala sesuatu yang mereka perlukan, tangan-tangan yang mau menolong, dan terutama hati yang penuh kasih. Marilah kita mohon.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi diri kita: Ya Bapa, semoga dalam suasana Perayaan Natal ini kami tak melupakan mereka yang terpencil dan menderita. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi kepentingan diri kita masing-masing: ......... (hening)
Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

I. Allah Bapa, maha pengasih dan penyayang, kami mohon, pandanglah kami dengan kasih sayang-Mu, agar kami semakin sadar bahwa Engkau beserta kami dan kami beserta Engkau, bahwa Engkau Allah kami dan kami umat-Mu, bahwa Engkau Bapa kami dan kami putera dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 454 dan 457)

HAI DENGARKAN, KAU GEMBALA

Hai dengarkan, kau gembala, kabar indah bagimu. Datanglah menuju gua dan menghadap Tuhanmu. Damai, damai, damailah senantiasa, bagi umat manusia.


Jangan takut, jangan bimbang, sambut kabar yang cerah. Kabut dosa akan musnah oleh sinar Sang Terang. Damai, damai, damailah senantiasa, bagi umat manusia.

Lahirlah Sang Juru s'lamat dalam kandang yang sepi. Damai nyata dibawa-Nya bagi hati yang bersih. Damai, damai, damailah senantiasa, bagi umat manusia.

GITA SURGA BERGEMA

1. Gita surga bergema, "Lahir Raja mulia! Damai dan sejahtera turun dalam dunia." Bangsa-bangsa, bangkitlah, permaklumkan segera, Kabar Baik cemerlang. Lahir Kristus, Sang Terang! Gita surga bergema, "Lahir Raja mulia!"
2. Yang di surga disembah, Kristus Raja yang baka, lahir dalam dunia dan Maria bunda-Nya. Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal, dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel! Gita surga bergema, "Lahir Raja mulia!"
3. Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar, menyembuhkan dunia dinaungan sayap-Nya, tak memandang diri-Nya, maut pun di t'rima-Nya, lahir untuk memberi hidup baru abadi! Gita surga bergema, "Lahir Raja mulia!"

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U. Terpujilah Allah selama-lamanya.

I. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari pohon anggur dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U. Terpujilah Allah selama-lamanya.

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang mahapenyayang, kiranya Engkau berkenan menerima persembahan hari raya ini. Sebagai penukarnya berilah kini rahmat-Mu. Semoga kami semakin mirip dengan Dia, yang tetap bersatu dengan Dikau dan dengan kami, ialah Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

(DSA IV - Prefasi berikut tidak boleh diganti, merupakan satu rangkaian dengan DSA IV)

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan.
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I.
Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, kami bersyukur dan memuliakan Dikau.
Sebab Engkaulah satu-satunya Allah yang hidup dan benar. Sebelum awal zaman Engkau sudah ada dan akan tetap ada selama-lamanya; Engkau bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Hanya Engkaulah yang baik, sumber kehidupan, Pencipta segala sesuatu. Engkau melimpahkan berkat-Mu dan membahagiakan segala makhluk dengan terang cahaya-Mu. Di hadirat-Mu para malaikat yang tak terbilang jumlahnya siang-malam berbakti kepada-Mu, dan sambil memandang wajah-Mu yang mulia tak henti-hentinya memuliakan Dikau.
Bersama mereka, dan atas segala ciptaan di bawah langit, kami pun melambungkan pujian bagi nama-mu, dan dengan sukacita bernyanyi/berseru:
KUDUS (PS 393)
K. Kudus, kudus,
U. Kuduslah Tuhan.
K. Allah segala kuasa. Surga dan bumi, surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Surga dan bumi, surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
U. Terpujilah Engkau di surga
K. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, dalam nama Tuhan.
U. Terpujilah Engkau di surga.

DOA SYUKUR AGUNG (IV)

I. Kami memuji Engkau, ya Bapa yang kudus, sebab agunglah Engkau dan segala karya-Mu Engkau laksanakan dengan penuh kebijaksanaan serta kasih sayang. Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu dan menyerahkan kepadanya tugas untuk memelihara alam semesta supaya ia berkuasa atas segala ciptaan dan berbakti kepada-Mu, Pencipta alam semesta. Meskipun manusia kehilangan persahabatan dengan Dikau karena tidak setia, ia tidak Engkau biarkan merana di bawah kuasa maut. Dengan penuh belas kasih, Engkau menolong semua orang untuk mencari dan menemukan Engkau kembali. Begitu pula berulang-ulang Engkau mengundang mereka untuk mengikat perjanjian dan dengan pengantaraan para nabi Engkau mengajar mereka untuk mengharapkan keselamatan.

I. Ya Bapa yang kudus, demikian besar kasih-Mu terhadap dunia sehingga ketika sudah genaplah waktu penantian, Engkau mengutus Putra-Mu yang tunggal menjadi Juru Selamat kami. Ia menjadi manusia oleh kuasa Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan hidup sama seperti kami dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.

I. Ia mewartakan kabar sukacita: keselamatan bagi kaum miskin, pembebasan bagi para tawanan, dan penghiburan bagi yang berduka. Guna menghadapi rencana penyelamatan-Mu, Ia menyerahkan hidup-Nya. Namun, dengan bangkit dari alam maut, Ia memusnahkan kematian dan membangun kembali kehidupan. Dan, agar kami tidak lagi hidup bagi diri kami sendiri, melainkan bagi Dia yang wafat dan bangkit bagi kami, Ia mengutus Roh Kudus dari-Mu sebagai anugerah pertama bagi kaum beriman. Roh Kudus itu menyempurnakan karya Putra-Mu dan menyelesaikan karya pengudusan-Nya di bumi.

I. Dari sebab itu kami mohon, ya Bapa, semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan (+) Darah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri agung ini yang Ia wariskan kepada kami sebagai perjanjian abadi.   
  
Putra Altar membunyikan lonceng/gong
I. Ya Bapa yang kudus, Putra-Mu senantiasa mencintai murid-murid-Nya di dunia. Maka, tatkala tiba saatnya Engkau muliakan, Ia mencurahkan cinta sehabis-habisnya. Ketika bersantap bersama mereka, Ia mengambil roti, memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

TERIMALAH DAN MAKANLAH:
INILAH TUBUH-KU YANG DISERAHKAN BAGIMU


(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat)

I. Demikian pula, Ia mengambil piala berisi anggur, mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

TERIMALAH dan MINUMLAH: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkat-Nya, Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat)

I: Agunglah misteri iman kita:
U: Tuhan Engkau telah wafat.
Tuhan, sekarang Kau hidup
Engkau Sang Juru Selamat:
Datanglah, ya Yesus Tuhan.

I. Oleh karena itu, ya Bapa, sambil merayakan kenangan akan penebusan kami, kami kenangkan Kristus yang telah wafat dan turun ke tempat penantian. Kami mengakui bahwa Ia telah bangkit dan naik ke surga, duduk di sisi kanan-Mu. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya dalam kemuliaan, kami mempersembahkan pada-Mu Tubuh dan Darah-Nya: kurban yang berkenan pada-Mu dan membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Ya Bapa, sudilah memandang kurban ini yang telah Engkau sediakan sendiri bagi Gereja-Mu. Perkenankanlah agar semua yang ikut menyantap roti yang satu dan minum dari piala yang sama ini dihimpun oleh Roh Kudus menjadi satu tubuh. Semoga dalam Kristus, mereka menjadi kurban yang hidup sebagai pujian bagi kemuliaan-Mu.

I. Ingatlah, ya Bapa, akan semua orang, terutama Paus kami......, Uskup kami......, para uskup di seluruh dunia, para imam dan diakon, serta semua yang Engkau panggil untuk melayani umat-Mu; juga akan semua yang ikut dalam kurban persembahan ini: semua yang hadir di sini, seluruh umat-Mu, dan semua yang mencari Engkau dengan tulus hati. Bagi mereka semua, kurban ini kami persembahkan.

I. Ingatlah juga saudara-saudari kami yang telah berpulang dalam damai Kristus dan semua orang yang meninggal; hanya Engkaulah yang mengenal iman mereka.

I. Bapa yang mahamurah, perkenankanlah kami semua, anak-anak-Mu, mewarisi kebahagiaan surgawi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, bersama para rasul dan semua orang kudus-Mu di dalam kerajaan-Mu. Di sanalah, bersama segala ciptaan-Mu yang bebas dari kuasa dosa dan maut, kami akan memuliakan Dikau dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U.Amin.

(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)



C. KOMUNI


BAPA KAMI
(Konvenas)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Pada malam Natal yang suci para malaikat bernyanyi, “Kemuliaan kepada Allah di surga, dan damai sejahtera di bumi kepada orang yang berkenan kepada-Nya.” Maka kita mohon damai Natal kepada Sang Raja Damai: Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 414)
PERSIAPAN KOMUNI
I. Inilah Yesus Kristus, Raja Penyelamat yang dijanjikan Allah, dan kini berada di tengah-tengah kita. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.

U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa kami, kami bersyukur telah dapat merayakan bersama kelahiran Penyelamat kami dengan gembira. Kami mohon, perkenankanlah kami mengikuti jejak Kristus agar bersama Dia dapat ikut serta dalam hidup ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


MENGHAYATI EKARISTI DALAM HIDUP
P. Setiap anak dilahirkan membawa sesuatu yang baru. Tetapi Bayi Betlehem membuat segalanya baru (Why 21:5). Dalam kegembiraan dan kesegaran Anak Allah memasuki dunia dalam penciptaan-Nya. Maria, Yosef dan para gembala adalah pelopor keluarga besar kaum beriman. Kemiskinan palungan sudah merupakan lambang kemiskinan salib. Merayakan Natal berarti sanggup miskin dalam Kristus dan dengan demikian memasuki perdamaiannya.

PENGUMUMAN

BERKAT MERIAH
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

I. Semoga Allah meneguhkan keyakinan iman, yang malam ini ditumbuhkan-Nya dalam hati Saudara.
U. Amin.
I. Semoga Allah Putra yang datang di tengah kita, mendampingi Saudara dalam mewartakan kabar gembira keselamatan dalam hidup Saudara.
U. Amin.
I. Semoga Allah Roh Kudus memberi semangat untuk tekun mengikuti bimbingan Kristus dan mengusahakan damai bahagia bagi Saudara.
U. Amin.
I. Dan semoga Saudara sekalian, diberkati oleh Allah yang mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
I. Dengan ini Perayaan Kelahiran Tuhan Kita Yesus Kristus sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.

PENGUTUSAN

I. Marilah pergi! Kita diutus!
U. Amin.

UCAPAN SELAMAT NATAL OLEH IMAM

LAGU PENUTUP (PS 477)

HAI SIARKAN DI GUNUNG

Ulangan:
Hai siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai siarkan di gunung lahirnya Almasih!

Ayat.
1. Ketika penggembala menjaga dombanya, terpancar dari langit cahaya mulia.
2. Gembala sangat takut ketika mendengar nyanyian bala surga gempita menggegar.
3. Terbaring di palungan yang hina dan rendah, Sang Bayi menyampaikan selamat dunia.


***