31. Penutup Perayaan Ekaristi
1. Penutup perayaan Ekaristi terdiri atas:
2. Ritus Penutup perayaan Ekaristi tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa, tetapi juga jangan sebaliknya: diulur-ulur dan memberi kesan dibuat-buat. 86
Penutup Perayaan Ekaristi merupakan saat peralihan: dari doa bersama ke kehidupan harian kita masing-masing. Setelah selesai doa sesudah komuni, tibalah saat-saat terakhir perayaan Ekaristi; perayaan keselamatan hampir usai. Penutup Perayaan Ekaristi ibarat upacara perpisahan. Di saat semacam ini sahabat-sahabat membulatkan tekat, saling memberi semangat, dan berharap dapat segera berjumpa lagi. 87
Sangat penting melihat semua acara dalam ritus penutup ini dalam kaitan dengan tujuan bagian ini: suatu tindak lanjut, suatu misi. Yang perlu mendapat perhatian ialah kesan baik yang diperoleh setiap orang dari apa yang terjadi di dalam perayaan Ekaristi. Setiap orang merasa bahagia, mantap, penuh semangat membawa pesan Ekaristi ke dalam kehidupan sehari-hari.
a. Berkat
Salam “Tuhan bersamamu – Dan bersama rohmu” yang telah mengawali perayaan Ekaristi sekarang merupakan salam perpisahan. Salam ini mau mengatakan bahwa kita akan tetap berjalan bersama Tuhan sampai akhir zaman. Ekaristi sebagai tanda kehadiran Kristus menjadi juga jaminan pendampingan-Nya dalam seluruh perjuangan kita.
Sesudah jemaat menyadari kembali kehadiran Tuhan, pemimpin memberikan berkat yang merupakan bagian terpenting dari upacara penutup. Pemimpin memohon berkat Allah atas seluruh umat, supaya seluruh umat yang akan meninggalkan ruang ibadat, yang akan melaksanakan aneka kegiatan sebagai tindak lanjut Perayaan Ekaristi, yang akan mengamalkan perutusan, dan lain-lain diberkati oleh Tuhan.
Tata Perayaan Ekaristi menyiapkan banyak bentuk pemberkatan. Semuanya berakhir dengan “Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa ... “. Dalam pemberkatan ini terdapat juga tata gerak, baik dari pihak pemimpin maupun dari pihak umat: Pemimpin mengulurkan tangan ke arah umat sambil mengucapkan rumus berkat, umat menundukkan kepala, dan akhirnya membuat tanda salib pada saat kata-kata pemberkatan diucapkan pemimpin sambil membuat tata gerak berkat. Kalau dipakai rumus berkat meriah, maka seluruh jemaat menjawab “Amin” sesudah setiap ayat/ujud dalam doa berkat. Seruan “Amin” haruslah spontan dan mantap. 88
Tips – Latihan
Umat hendaknya dilatih melagukan aklamasi berkat (Amin), lihat TPE Umat, hlm. 105-109.
Sumber: Mengenal, Mendalami, Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto
1. Penutup perayaan Ekaristi terdiri atas:
- • amanat singkat, kalau diperlukan;
- • salam dan berkat imam, yang pada hari-hari dan kesempatan tertentu disemarakkan dengan berkat meriah atau dengan doa untuk jemaat;
- • pengutusan jemaat oleh diakon atau imam;
- • penghormatan altar: imam dan diakon mencium altar; kemudian mereka bersama para pelayan yang lain membungkuk khidmat ke arah altar.
2. Ritus Penutup perayaan Ekaristi tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa, tetapi juga jangan sebaliknya: diulur-ulur dan memberi kesan dibuat-buat. 86
Penutup Perayaan Ekaristi merupakan saat peralihan: dari doa bersama ke kehidupan harian kita masing-masing. Setelah selesai doa sesudah komuni, tibalah saat-saat terakhir perayaan Ekaristi; perayaan keselamatan hampir usai. Penutup Perayaan Ekaristi ibarat upacara perpisahan. Di saat semacam ini sahabat-sahabat membulatkan tekat, saling memberi semangat, dan berharap dapat segera berjumpa lagi. 87
Sangat penting melihat semua acara dalam ritus penutup ini dalam kaitan dengan tujuan bagian ini: suatu tindak lanjut, suatu misi. Yang perlu mendapat perhatian ialah kesan baik yang diperoleh setiap orang dari apa yang terjadi di dalam perayaan Ekaristi. Setiap orang merasa bahagia, mantap, penuh semangat membawa pesan Ekaristi ke dalam kehidupan sehari-hari.
a. Berkat
Salam “Tuhan bersamamu – Dan bersama rohmu” yang telah mengawali perayaan Ekaristi sekarang merupakan salam perpisahan. Salam ini mau mengatakan bahwa kita akan tetap berjalan bersama Tuhan sampai akhir zaman. Ekaristi sebagai tanda kehadiran Kristus menjadi juga jaminan pendampingan-Nya dalam seluruh perjuangan kita.
Sesudah jemaat menyadari kembali kehadiran Tuhan, pemimpin memberikan berkat yang merupakan bagian terpenting dari upacara penutup. Pemimpin memohon berkat Allah atas seluruh umat, supaya seluruh umat yang akan meninggalkan ruang ibadat, yang akan melaksanakan aneka kegiatan sebagai tindak lanjut Perayaan Ekaristi, yang akan mengamalkan perutusan, dan lain-lain diberkati oleh Tuhan.
Tata Perayaan Ekaristi menyiapkan banyak bentuk pemberkatan. Semuanya berakhir dengan “Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa ... “. Dalam pemberkatan ini terdapat juga tata gerak, baik dari pihak pemimpin maupun dari pihak umat: Pemimpin mengulurkan tangan ke arah umat sambil mengucapkan rumus berkat, umat menundukkan kepala, dan akhirnya membuat tanda salib pada saat kata-kata pemberkatan diucapkan pemimpin sambil membuat tata gerak berkat. Kalau dipakai rumus berkat meriah, maka seluruh jemaat menjawab “Amin” sesudah setiap ayat/ujud dalam doa berkat. Seruan “Amin” haruslah spontan dan mantap. 88
Tips – Latihan
Umat hendaknya dilatih melagukan aklamasi berkat (Amin), lihat TPE Umat, hlm. 105-109.
86 Lihat Gabe Huck, Liturgi yang Anggun dan Menawan, hlm. 177-178.
87 Lihat Gabe Huck, Liturgi yang Anggun dan Menawan, hlm. 177.
88 Bdk. Gabe Huck, Liturgi yang Anggun dan Menawan, hlm. 178.
Sumber: Mengenal, Mendalami, Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto