Pekan suci sudah berakhir, hari raya Paskah telah berlalu…., namun, apakah pesta telah berakhir ?? Lebih jauh ada istilah « Oktaf Paskah », apa sih oktaf Paskah itu ?
Oktaf Paskah adalah masa delapan hari setelah hari Minggu Paskah ; masa hari raya panjang selama delapan hari, sampai hari Minggu berikutnya. Suatu perayaan atau pesta yang berlangsung selama delapan hari. Dalam tradisi Gereja para baptisan baru mengalami rahmat suka cita dengan tetap mengenakan pakaian putihnya ; maka pada hari Minggu II Paskah disebut Minggu Putih atau « Dominica in Albis » ( karena hari terakhir para baptisan baru mengenakan pakaian putih).
Perayaan keagamaan oktaf ini bisa ditemukan dalam Perjanjian Lama, pada perayaan Pondok Daun di Kitab Imamat 23-24. Pada abad IV, jaman Konstantin dimasukkan ke dalam Liturgi Gereja (Katolik).
Selama Oktaf Paskah liturgi sama seperti hari raya Paskah : Gloria/Madah Kemuliaan dikumandangkan, Alleluya dinyanyikan dengan meriah, doa dan bacaan tetap menunjukkan hal yang sama, yakni peristiwa paskah / kebangkitan, Prefasi Paskah I sama seperti hari Minggu Paskah, … Jadi boleh dikatakan liturgi hari raya Paskah yang diperpanjang selama delapan hari, yang berakhir pada hari Minggu Paskah II, yang disebut juga « Dominica in Albis » (Minggu Putih) atau sekarang ini disebut hari Minggu Kerahiman Ilahi.
Menurut aturan penanggalan liturgi, pada hari-hari pekan suci, oktaf paskah tidak boleh diadakan perayaan atau peringatan santo atau santa. Termasuk Hari Raya St Yusuf, Suami SP Maria, Hari Raya Kabar Sukacita yang terkadang berada dalam Pekan Suci atau Oktaf Paskah dipindahkan ke hari di luar Pekan Suci dan Oktaf Paskah.
Oktaf Paskah adalah masa delapan hari setelah hari Minggu Paskah ; masa hari raya panjang selama delapan hari, sampai hari Minggu berikutnya. Suatu perayaan atau pesta yang berlangsung selama delapan hari. Dalam tradisi Gereja para baptisan baru mengalami rahmat suka cita dengan tetap mengenakan pakaian putihnya ; maka pada hari Minggu II Paskah disebut Minggu Putih atau « Dominica in Albis » ( karena hari terakhir para baptisan baru mengenakan pakaian putih).
Perayaan keagamaan oktaf ini bisa ditemukan dalam Perjanjian Lama, pada perayaan Pondok Daun di Kitab Imamat 23-24. Pada abad IV, jaman Konstantin dimasukkan ke dalam Liturgi Gereja (Katolik).
Selama Oktaf Paskah liturgi sama seperti hari raya Paskah : Gloria/Madah Kemuliaan dikumandangkan, Alleluya dinyanyikan dengan meriah, doa dan bacaan tetap menunjukkan hal yang sama, yakni peristiwa paskah / kebangkitan, Prefasi Paskah I sama seperti hari Minggu Paskah, … Jadi boleh dikatakan liturgi hari raya Paskah yang diperpanjang selama delapan hari, yang berakhir pada hari Minggu Paskah II, yang disebut juga « Dominica in Albis » (Minggu Putih) atau sekarang ini disebut hari Minggu Kerahiman Ilahi.
Menurut aturan penanggalan liturgi, pada hari-hari pekan suci, oktaf paskah tidak boleh diadakan perayaan atau peringatan santo atau santa. Termasuk Hari Raya St Yusuf, Suami SP Maria, Hari Raya Kabar Sukacita yang terkadang berada dalam Pekan Suci atau Oktaf Paskah dipindahkan ke hari di luar Pekan Suci dan Oktaf Paskah.