Mengenal Simbol Kristiani: Lilin (3)

Lilin melambangkan Kristus dan kita sebagai orang Kristiani. "Kristus adalah cahaya dunia" (bdk. Yoh 8:12) dan cahaya itu juga ditujukan kepada kita ketika Kristus berpesan, "kamulah cahaya dunia" (bdk. Mat 5:14.16). Terang melambangkan Kristus, yang datang ke dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran.

Dalam liturgi Malam Paskah ada bagian yang dikenal dengan Upacara Cahaya. Dalam upacara itu diaraklah sebuah lilin besar yang dinyalakan dari api baru yang sudah diberkati. Biasanya lampu-lampu gereja dipadamkan sehingga ruangan menjadi gelap. Hanya nyala lilin paskah dan juga nantinya lilin-lilin kecil yang dipegang umat yang menyala menerangi ruang gereja hingga Madah Kemuliaan dinyanyikan.

Lilin Paskah ini melambangkan kemuliaan Kristus yang menerangi kegelapan dunia akibat kedosaan umat manusia. Ia membawa cahaya baru bagi dunia. Oleh karena itu umat juga menyanyikan lagu “Kristus Cahaya Dunia”. Lilin Paskah itu penuh simbol yang mengungkapkan Kristus Mulia sang pembawa terang bagi dunia. Dalam lilin itu tertera tanda Alfa (Δ) dan Omega (Ω) yang melambangkan awal dan akhir dan tertera pula tahun bersangkutan sebagai lambang Kristus penguasa waktu. Kemuliaan dan kekuasaan-Nya tak habis dimakan zaman.

Dalam ibadat Kristiani, baik perorangan maupun pribadi selalu dipakai lilin menyala. Hal ini mengingatkan kita pada ibadat umat Kristiani sekitar abad ke-2 yang mengadakan pertemuan-pertemuan secara sembunyi-sembunyi di dalam kuburan bawah tanah dengan penerangan lilin.

Foto: Misa Malam Paskah Purbayan (03/04/2010)
Solopos/Burhan Aris Nugraha