Sebelum Misa dimulai
- datanglah ke gereja 5-10 menit sebelum misa dimulai, perhitungkanlah segala sesuatu yang dapat membuat anda terlambat mengikuti perayaan ekaristi (macet, gangguan tak terduga, dll)
- bagi gereja-gereja yang memiliki jadwal misa 2-3 kali secara berurutan dengan jeda 30 menit, untuk yang membawa kendaraan, perhitungkanlah waktu keluar misa sebelumnya, jangan datang terlalu awal, karena bisa diperkirakan anda tidak dapat masuk, harus memutar, dan akhirnya memakan waktu yang lama.
- bacalah dahulu bacaan-bacaan yang akan dipergunakan dalam misa kudus, akan lebih baik lagi, ketika sebelum berangkat ke gereja anda telah membaca bacaan-bacaan yang akan dipergunakan dalam misa kudus, sehingga anda akan lebih mudah mencerna sabda Allah yang dibacakan dan homili yang disampaikan oleh imam.
- sampai di gereja, nonaktifkan segala alat komunikasi, yang dapat mengganggu umat lain dalam beribadat, jangan egois dengan kepentingan diri sendiri.
apabila dapat datang lebih awal
- waktu sebelum misa dapat digunakan dengan berdoa (misalnya: doa rosario atau ciptakanlah situasi hening), jangan gunakan waktu ini untuk mengobrol, menggunakan alat komunikasi yang tidak berhubungan dengan jalannya misa.
- selama tempat duduk di dalam misa, carilah tempat duduk di dalam, jangan mencari tempat duduk tambahan di pelataran gereja, karena bisa jadi membuat konsentrasi anda dalam mengikuti misa kudus terganggu.
Saat Misa berlangsung
- Liturgi selalu merupakan tindakan komunal atau tindakan bersama, yakni perayaan seluruh Gereja, bukan tindakan perayaan pribadi (lih. Sacrosanctum Concilium, 26). Liturgi merupakan perayaan yang bersifat resmi karena di dalamnya Gereja mengungkapkan hakekat dirinya secara resmi (lih. Sacrosanctum Concilium, 2) oleh karena itu ikutilah seluruh tata gerak liturgi yang sebagaimana telah tercantum pada buku Tata Perayaan Ekaristi, bukan membuat tata/gerak dan cara yang baru menurut selera namun tidak ada dalam aturan. Sebagai contoh: Ketika lagu pembuka, umat bersama paduan suara menyanyi bersama.
- Apabila membawa anak-anak, saat perayaan ekaristi berlangsung, anak-anak tersebut menangis segeralah dibawa keluar, setelah tenang bisa diajak kembali masuk, Ingatkanlah anak-anak supaya saat misa berlangsung tidak berlari-lari di dalam gereja, supaya tidak mengganggu umat lain yang beribadat.
- Ketika anda mengajak saudara/i yang belum dibaptis dalam Gereja Katolik, dan atau masuk secara resmi ke dalam Gereja Katolik (khusus bagi saudara/i dari Protestan), ataupun sudah dibaptis dalam Gereja Katolik namun belum mengikuti Komuni Pertama, ingatkanlah mereka supaya tidak ikut menyambut komuni. Jikalau mereka tetap ingin ikut dalam antrian, ikutlah dalam antrian di mana imam membagi komuni, untuk mendapat berkat. Ketika sampai di depan imam, silangkanlah kedua tangan di dada sebagai tanda belum saatnya menyambut komuni. Menerima Komuni Kudus dalam keadaan belum bersih dari dosa berat itu sendiri adalah suatu dosa berat yaitu dosa sakrilegi (dosa melanggar hal-hal suci). Seseorang yang telah melakukan dosa berat haruslah terlebih dahulu membersihkan jiwanya dalam Sakramen Tobat sebelum menerima Komuni Kudus. St. Paulus mengatakan bahwa barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap Tubuh dan Darah Tuhan (1Kor 11:27). (Dosa sakrilegi karena menerima Komuni secara tidak pantas, tentu saja dapat diampuni dalam Sakramen Tobat).
- Laporkanlah segera kepada prodiakon maupun imam apabila ada umat yang menerima komuni, tetapi tidak segera menyambutnya. Komuni kudus harus disantap, tidak boleh membawanya ke tempat duduk, dibawa pulang, dimasukkan ke tempat, dalam kondisi belum disantap (apabila dilanggar, ini amat berkaitan dengan dosa sakrilegi bagi yang melakukannya). Apabila ada orang sakit yang membutuhkan prodiakon maupun imam, supaya prodiakon atau imam dapat memberi Komuni Kudus kepada yang bersangkutan.
- Umat menyambut Tubuh Kristus dengan lidah atau di tangan. Jika di tangan, maka tangan harus diangkat ke atas, paling tidak sejajar dengan mulut, sebagai tanda hormat. Jika ada bahaya profanasi, Tubuh Kristus tidak diterimakan di tangan melainkan dengan lidah.
- Selama komuni berlangsung, sedapat mungkin ikutilah dalam menyanyikan lagu Komuni. Sangat tidak dianjurkan memberikan apresiasi dalam bentuk tepuk tangan kepada petugas liturgi sebelum doa sesudah Komuni, karena akan membuat situasi tidak lagi khusuk dan khidmat!
Setelah Misa usai
- Setelah berkat penutup, hendaknya jangan langsung pulang, minimal tunggulah imam bersama pelayan liturgi meninggalkan gereja / masuk sakristi atau tunggu nyanyian penutup usai dinyanyikan.
- Buku-buku Nyanyian maupun TPE, jangan terbawa pulang.
- Bagi yang duduk di luar kembalikanlah tempat duduk pada tempatnya.
Sebelum, Saat dan Setelah Misa
- buanglah sampah pada tempatnya!
Sebelum, Saat dan Setelah Misa
- buanglah sampah pada tempatnya!