Bulan Liturgi hari ke 3: Tobat dan Tuhan Kasihanilah (Kyrie)

3. Tobat dan Tuhan Kasihanilah (Kyrie)

a. Tobat
Dalam perayaan Ekaristi ada beberapa cara dan teks Tobat

Cara 1
Imam mengajak umat menyesali dan mengakui dosa. Menaggapi ajakan tersebut, umat (berlutut dan) hening sejenak. Kemudian, seluruh umat mengakui dosanya disertai sikap tobat:
Saya mengaku - kepada Allah yang mahakuasa - dan kepada Saudara sekalian, - bahwa saya telah berdosa - dengan pikiran dan perkataan, - dengan perbuatan dan kelalaian.
Baris berikut diucapkan sambil menebah dada.
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Oleh sebab itu saya mohon - kepada Santa Perawan Maria, - kepada para malaikat dan orang kudus - dan kepada Saudara sekalian, - supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

Sesudah pernyataan tobat, imam memohonkan pengampunan. Perlu dicamkan bahwa pengampunan di sini berbeda dengan absolusi yang diberikan imam dalam Sakramen Tobat . Maka, kita (imam dan umat) tidak membuat tanda salib ketika imam mengucapkan permohonan ampun. Dalam Tata Perayaan Ekaristi dengan jelas ditulis “Dengan tangan terkatup” imam mengucapkan rumus absolusi. Kebiasaan tanda salib ini berasal dari rumus tobat Misale Trente yang sudah dihapus dalam Missale Romanum 1970. Tobat Cara 1 disusul Tuhan, kasihanilah kami.

Cara 2

Umat menyatakan tobat dengan mendaras mazmur tobat. Tobat Cara 2 disusul Tuhan, kasihanilah kami.

Cara 3 (tobat yang dipadukan dengan Tuhan Kasihanilah Kami)

Ayat-ayat Tobat 3 pada dasarnya merupakan seruan pujian kepada Tuhan Yesus dan memohon belaskasih-Nya. Ketiga ayat harus mewartakan karya keselamatan Kristus. Maka, tidaklah tepat kalau kita mengalihkan fokus ayat-ayat Tobat 3 pada diri kita, pada kelemahan dan dosa-dosa kita, misalnya “Tuhan Yesus Kristus, banyak kali kami acuh tak acuh terhadap sesama, dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Tuhan, kasihanilah kami.” Juga tidak tepat kalau dalam ayat-ayat Tobat 3 ini orang berseru kepada Bapa atau Roh Kudus.

Kalau dipakai Tobat 3, tidak lagi diucapkan/dilagukan Tuhan Kasihanilah Kami secara tersendiri, karena sudah tercakup dalam Tobat 3. Maka, perlu sekali ada komunikasi dan koordinasi yang baik antara kor/dirigen dan imam, supaya tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu, misalnya: sesudah Tobat 3 kor masih melagukan Tuhan, Kasihanilah Kami tersendiri.

Cara 4

Pada hari Minggu, khususnya selama Masa Paskah, pernyataan tobat dapat diganti dengan pemberkatan dan perecikan dengan air suci untuk mengenang pembaptisan. Acara perecikan diiringi nyanyian Asperges me atau nyanyian lain yang sesuai (di luar Masa Paskah) atau Vidi aquam (selama Masa Paskah).

Tips - Latihan

Umat dilatih membawakan / melagukan beberapa rumus tobat yang ada dalam Tata Perayaan Ekaristi, lihat TPE Umat, hlm. 14-27.

Pendalaman

1. Ada berapa cara tobat? Jelaskan masing-masing!
2. Dalam Tobat Cara 3, apa isi ayat-ayat seruan? Ayat-ayat seruan ini ditujukan kepada siapa?

7. Lihat PUMR 51.
8. Dennis C. Smolarski, How Not to Say Mass, hlm. 41.
9. Lihat Tata Perayaan Ekaristi imam, hlm. 6-11,Tata Perayaan Ekaristi Umat, hlm. 15-19.
10. Pedoman Umum Buku Misa, 30. Lihat, misalnya, rumus pada Puji Syukur, 231.
11. Lihat Tata Perayaan Ekaristi Imam, hlm. 12-16,Tata Perayaan Ekaristi Umat, hlm. 19-22. Bdk. Dennis, sda., hlm. 40.
12. Lihat KL, 34 dan 50.
13. PUMR 51.
14. Lihat misalnya Puji Syukur, hlm. [12]-[14], no. 233-234.


Sumber: Mengenal, Mendalami, Mencintai Ekaristi -- Ernest Mariyanto