Memahami Perayaan Ekaristi: Doa Pembuka (Edisi 4)

Doa Pembuka


Doa pembuka merupakan doa yang menutup Ritus Pembuka. Doa pembuka biasa disebut oratio collecta atau doa kolekta. Artinya bahwa doa ini bersifat mengumpulkan dan meringkaskan ujud-ujud doa dari umat beriman. Yang mengumpulkan dan meringkaskan doa-doa dari umat adalah imam yang memimpin Ekaristi. Imam mengajak umat untuk berdoa, lalu semua hening sejenak untuk menyadari kehadiran Tuhan, dan dalam hati mengungkapkan doa yang menjadi ujud pribadi. Lalu, imam membawakan doa pembuka yang disebut “collecta”.

Doa pembuka selalu ditutup dengan rumusan panjang “trinitaris”. Artinya, setiap doa pembuka menyebut kepengantaraan Yesus Kristus yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus. (Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami)

Doa pembuka bersama dengan doa persiapan persembahan, dan doa sesudah komuni disebut Oratio (bahasa Latin). Kata oratio berasal dari kata orare yang bukan hanya berarti berdoa tapi juga berbicara, mengajar, dan mewartakan.

Peran dan partisipasi umat dalam doa pembuka, selain memadukan hati dalam doa (saat hening dan saat imam berdoa dengan lantang), umat juga perlu menjadikan doa ini sebagai doa mereka sendiri dengan menjawab “Amin”. Dengan jawaban “Amin”, umat menyetujui dan menjadikan doa yang disampaikan oleh pemimpin itu sebagai doa mereka sendiri. [Fr. A. Pramono].

Sumber: Martasudjita, E. Pr., Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral, Yogyakarta: Kanisius 2005.