"Kamu harus memberi mereka makan!" (1Yoh 4:7-10; Mzm 72:1-3; Mrk 6:34-44)

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki” (Mrk 6:34-44), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kehadiran dan pelayanan Yesus, Penyelamat Dunia, semakin menarik dan memikat serta mempesona banyak orang, sehingga banyak orang tergerak untuk mengikuti-Nya serta mendengarkan pengajaran-Nya. Entah karena ketertarikan mereka pada Yesus atau karena kemiskinan mereka, tak ada satu pun dari mereka yang membawa bekal makanan untuk jaga-jaga kalau kelaparan. Kiranya hal itu tidak akan terjadi pada masa kini, dimana ketika ada perjumpaan banyak orang pada umumnya orang membawa bekal secukupnya atau yang mengundang menyediakan konsumsi secukupnya. Orang-orang yang mendengarkan pewartaan atau pengajaran Yesus memang kurang memperoleh perhatian dari mereka yang berwenang, maka Yesus pun tergerak memperhatikan mereka dengan memberi ajaran atau pengetahuan dan ketika mereka kelihatan kelaparan dan kelelahan Yesus pun tergerak untuk memberi makanan. Mujizat pun terjadi, karena tiada tersedia makanan untuk sekian banyak orang, maka Yesus mengadakan mujizat dengan penggandaan roti. Sebagai orang beriman kepada Yesus Kristus kita dipanggil untuk meneladan-Nya, maka marilah kita perhatikan saudara-saudari kita yang mengalami kekurangan dalam hal makanan dan minuman di lingkungan hidup atau masyarakat kita tanpa pandang bulu. Dengan kata lain marilah kita tingkatkan jiwa berbagi kepada saudara-saudari kita, kita kembangkan dan perdalam semangat solidaritas dan keberpihakan bagi mereka yang miskin dan berkekurangan dalam kehidupan beriman atau beragama kita.

· “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” (1Yoh 4:7-8). Kita semua sebagai manusia adalah ‘buah kasih’ dari orangtua yang saling mengasihi sebagai wujud kerjasama dengan Allah dalam karya penciptaan manusia atau penghayatan kasih Allah. Dengan kata lain kita semua adalah anugerah Allah, dan kiranya para orangtua yang sungguh beriman pasti menghayati bahwa anak-anak yang dianugerahkan kepada mereka adalah anugerah Allah, dan kita semua pernah menjadi anak. Jika kita tidak hidup dan bertindak saling mengasihi berarti kita mengingkari diri kita, dan juga tidak beriman kepada Allah. Allah adalah kasih, maka jika kita percaya atau beriman kepada Allah marilah kita senantiasa hidup dan bertindak saling mengasihi satu sama lain. Allah hidup dan berkarya dimana saja dan kapan saja, dalam dan melalui ciptaan-ciptaan-Nya maupun dalam aneka karya usaha ciptaan-Nya sebagai wujud partisipasi dalam karya penciptaan. Aneka bentuk kegembiraan, kegairahan, keindahan, daya tarik, daya pikat, daya pesona dll..dalam ciptaan-ciptaan-Nya adalah karya Allah, maka hidup dan bertindak saling mengasihi antara lain dapat kita wujudkan dengan saling mengakui dan menghayati apa yang menggembirakan, menggairahkan, indah, menarik, memikat dan mempesona dalam diri saudara-saudari kita. Jika kita melakukan yang demikian itu secara otomatis hidup bersama dimana pun dan kapan pun akan enak dan nikmat adanya. Hidup dan bertindak saling mengasihi berarti senantiasa berpikir positif baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

“Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran!” (Mzm 72:1-3)

Selasa, 8 Januari 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (1Yoh 3:22-4:6; Mzm 2:7-8.10-11; Mat 4:12-17.23-25)

“Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, -- bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.” (Mat 4:12-17.23-25), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Allah hidup dan berkarya dimana saja dan kapan saja, tak terikat oleh ruang dan waktu, maka marilah kita hayati seruan Yesus: ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat!”. Apakah kita semua butuh pertobatan? Jika kita jujur mawas diri kiranya kita semua perlu bertobat atau memperbaharui diri terus-menerus. Bertobat atau memperbaharui diri berarti senantiasa siap sedia untuk berubah, tentu saja berubah ke lebih baik, lebih luhur, lebih mulia, lebih bermoral dan lebih berbudi pekerti luhur. Barangsiapa tidak berubah akan ketinggalan dan terlindas oleh perkembangan dan pertumbuhan zaman. Segala sesuatu yang ada di dunia ini saat ini berubah begitu cepat, lebih-lebih yang terkait dengan aneka macam produk tehnologi, dan anggota tubuh kita pun juga berubah, terjadi pembaharuan sel-sel dalam tubuh kita. Para peserta didik, pelajar atau mahasiswa karena ketekunannya dalam belajar juga telah tumbuh dan berkembang, mengalami perubahan luar biasa, demikian juga kiranya para pekerja yang rajin dan tekun serta bekerja keras pasti mengalami perubahan dalam hal keterampilan. Kami berharap cara melihat, cara merasa, cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak kita juga berubah, tumbuh berkembang semakin mantap dan handal sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan. Jika kita sungguh berubah lebih baik, mulia, luhur, bermoral dan berbudi pekerti, maka banyak orang akan tertarik, terpesona, dan tergerak untuk mendatangi dan mengikuti cara hidup dan cara bertindak kita. Semoga para penjahat dan pendosa, koruptor segera bertobat, dan marilah kita doakan mereka agar siap sedia untuk bertobat.

· “Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (1Yoh 3:24). Marilah kita sadari dan hayati bahwa kita semua adalah ciptaan Allah, dan hanya dapat tumbuh berkembang dengan baik sebagaimana adanya pada saat ini tidak lain adalah karena Roh yang dikaruniakan kepada kita, orang yang lemah dan rapuh ini. Dengan kata lain hendaknya disadari dan dihayati bahwa apa yang baik dalam diri kita sungguh merupakan karya Allah, Roh-Nya, yang hidup dan berkarya dalam diri kita. Maka jangan sekali-kali menyombongkan diri atas kebaikan dan keberhasilan yang telah anda capai dan nikmati, melainkan hendaknya semakin rendah hati, dan semakin menuruti segala perintah-Nya. Perintah Allah dapat kita temukan antara lain di dalam Kitab Suci serta aneka tata tertib dan aturan yang dijiwai oleh perintah Allah sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci. Maka pertama-tama kami mengajak anda sekalian untuk senantiasa mentaati dan melaksanakan aneka tata tertib atau aturan yang terkait dengan hidup dan panggilan serta tugas pengutusan kita, sebagaimana diserukan dalam pesan Natal Bersama PGI-KWI 2012. Jika dalam mentaati dan melaksanakan aneka tata tertib dan aturan kita tidak ada masalah lagi alias tata tertib dan aturan sungguh menjadi kebutuhan hidup dan bertindak untuk berubah, bertobat, maka hemat saya kita akan terbantu untuk mentaati dan melaksanakan perintah Allah, sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci, maupun yang dibisikkan oleh Roh ke dalam lubuk hati kita yang terdalam. Kami berharap anak-anak sedini mungkin dibiasakan dan dididik untuk mentaati dan melaksanakan aneka tata tertib atau aturan hidup bersama.

“Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar”
(Mzm 2:7-8.10-11)

Senin, 7 Januari 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ   

Konser Natal Keuskupan Agung Semarang 2013 Bergembira dalam iman, bergairah dalam pewartaan

Kamis, 3 Januari 2013 Panitia Konser Natal Keuskupan Agung Semarang 2012 mengundang sejumlah wartawan untuk mengadakan siaran press tentang Konser Natal 2012 di ruang pertemuan Keuskupan Agung Semarang Jl. Pandanaran 13, Semarang 50244. Konser Natal 2012 akan diselenggarakan pada Kamis, 10 Januari 2013, jam 18.00 WIB. Krakatau Grand Ballroom Hotel Horison – Jl. KH. Ahmad Dahlan, Semarang. Dengan sungguh mereka telah mempersiapkan peristiwa tersebut. Please watch on: http://www.youtube.com/watch?v=rv9hIBbROwE!

I. LATAR BELAKANG

Momentum 50 tahun pembukaan Konsilil Vatikan II (1962-2012) dijadikan peristiwa untukbersyukur atas iman dan bergairah dalam pewartaan. Tahun Iman (11 Oktober 2012- 24 Nopember 2013) merupakan kesempatan bagi kita merayakan iman.

Konser Natal 2012 diselenggarakan sebagai pernyataan syukur dan ungkapan kegembiraan karena Yesus Kristus telah lahir bagi kita, dan tinggal di tengah-tengah kita. Karena kelahiran-Nya para malaikat dan sejumlah bala tentara sorga memuji Allah, katanya, “Kemuliaan bagi Allash di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk 2: 13-14).

Konser Natal Keuskupan Agung Semarang “Bergembira dalam Iman, Bergairah dalam Pewartaan” dipersembahkan bagi umat Keuskupan Agung Semarang dengan tujuan:

1. Merefleksikan peristiwa kelahiran Yesus dengan kehidupan sehari-hari, apakah sebagai umat Katolik, kita sudah bergembira dalam iman dan bergairah dalam pewartaan.

2. Menyadari bahwa sebagai uamt Alllah memiliki tugas dan tanggungjawab melakukan pewartaan denganb erbagaic ara, salah satunya dalah melalui puji-pujian yang dilambungkan demi kemuliaan-Nya.

3. Mengalam suka cita Natal bersama umat dengan lebih mengiman kelahiran Yesus sebagai jalan pembuka pada penebusan yagn dilakukan oleh Yesus, yangmerupakan inti dari iman Katolik.

4. Mengobarkan gairah pewartaan mulai dari anak—anak sampai orang dewasa, agar semakin banyak orang mengenal Yesus dan mendapatkan kabar suka cita.

5. Merayakan Natal besama umat Keuskupan Agung Semarang dengan konser Natal, agar suka cita dan damai Natal dapat dirasakan dalam sebuah keluarga besar.

II. PELAKSANAAN KONSER

Hari / tanggal : Kamis, 10 Januari 2013

Waktu : Pukul 18.00 WIB – selesai

Tempat : Krakatau Grand Ballroom

Hotel Horison – Jl. KH. Ahmad Dahlan

Semarang

III. BENTUK ACARA

Konser Natal Keuskupan Agung Semarang 2012 akan dikemas dalam operet cerita tentang kelahiran Yesus yang akan disuguhkan dengan iringan orchestra, tarian, tata panggung yang megah, layar LED, lighting dan sound system terbaik untuk mendukung jalannya cerita dan konser. Para tamu undangan akan diajak terlibat dalam acara dengan menyanyi dan menari bersama.

Para pendukung acara:

1. Mgr. J. Pujasumarta yang akan memberi renungan Natal

2. Rm. R. Sugihartanto,Pr

3. Rm. Ign. Aria Dewanto, SJ

4. Rm. Aloysius Budi Purnomo, pr

5. Giselle Anastasia

6. Christopher Abimanyu

7. PS TOR Sanjaya Jangli

8. PS Seminari Menengah Mertoyudan

9. PS Vocalista Maria

10. PS SMA PL Don Bosko

11. PS SMP PL Domenico Savio

12. The Concerto Orchestra

13. Riana Dance


IV. HARGA UNDANGAN DAN TIKET BOX


Disediakan 2.000 undangan, yang terbagi menjadi:

1. Silver : Rp. 50.000,-

2. Gold : Rp. 100.000,-

3. Platinum : Rp. 200.000,-

4. Balcony : Rp. 250.000,-


TIKET BOX:

1. Radio KIS 103,2 FM : Tyas 024.8446341

2. Aria : 08164890928

3. Krisenko : Paula 024.3581708

4. Maura Bakery : Tika 024.3566856

5. Mahkota Wedding : Phanie 024.3560090


Marilah kita bersyukur atas iman dan bergairah dalam pewartaan.

HOMILI: Hari Raya Penampakan Tuhan (Yes 60:1-6; Mzm 72:7-8.10-11; Ef 3:2-3a.5-6; Mat 2:1-12)

"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Kelahiran calon mahkota atau penerus tahta kerajaan senantiasa membuat daya tarik bagi banyak orang, sebagaimana terjadi di Kerajaan Inggris dll, atau di Indonesia di wilayah kesultanan, misalnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Begitulah yang terjadi dengan kelahiran Yesus, Penyelamat Dunia: raja Herodes merasa akan tersaingi dan akhirnya membunuh semua anak-anak dibawah usia 2 (dua) tahun di kota Betlekem, sementara itu dalam Warta Gembira hari ini dikisahkan ‘orang-orang majus atau bijak’ dari Timur Jauh tergerak untuk bersembah sujud kepada Bayi, Penyelamat Dunia yang baru saja dilahirkan. Dengan kata lain kelahiran Penyelamat Dunia begitu cepat tersiarkan, yang berarti si Bayi mungil telah memiliki cirikhas missioner. Hari ini oleh Gereja juga dijadikan “Hari Anak Misioner Sedunia”, dengan harapan agar kita sedini mungkin membina anak-anak dalam hal penghayatan semangat missioner, diutus atau dalam bahasa lain disebut “to man or woman with/for others”. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua untuk senantiasa memberi perhatian yang memadai pada anak-anak kita, terutama anak-anak balita.

"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (Mat 2:2)

Kutipan di atas ini, pertanyaan dari orang-orang majus dari Timur kepada raja Herodes, hendaknya juga menjadi pertanyaan kita semua. Bagi kita hal itu berarti kita diajak untuk ‘bersembah-sujud’ kepada anak-anak. Marilah kita sadari dan hayati bahwa anak-anak lebih suci dari orangtuanya maupun orang-orang dewasa, dan dalam hidup beriman hemat saya mereka yang lebih suci selayaknya kepada mereka kita bersembah-sujud. Di beberapa gereja atau kapel sering secara khusus imam memberkati anak-anak sesudah penerimaan komuni kudus. Bukankah hal itu merupakan salah satu bentuk perhatian kepada anak-anak? Yesus sendiri juga mengasihi anak-anak, memangku dan menciumi, sementara orang-orang dewasa sering merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak.

Marilah kita sadari bahwa anak-anak adalah masa depan kita; mereka lah yang akan meneruskan apa yang kita usahakan dan lakukan pada masa kini, maka tidak memperhatikan anak-anak hemat saya kita ‘bunuh diri’ pelan-pelan. Kami berharap kepada rekan-rekan imam, bruder dan suster sungguh memperhatikan anak-anak dalam karya pelayanan, selain memberi perhatian kepada mereka sekaligus promosi panggilan, siapa tahu dari anak-anak akhirnya tergerak untuk menjadi imam, bruder atau suster. Tentu saja pertama-tama dan terutama kami berharap kepada para orangtua yang memiliki anak-anak balita untuk sungguh memperhatikan mereka, berani ‘memboroskan waktu dan tenaga bagi anak-anak balita’, dan jangan dengan mudah menitipkan anak-anak balita kepada pengasuh anak-anak maupun neneknya, sebagaimana sering dilakukan keluarga muda berada atau kaya. Kepada para ibu kami harapkan memberi ASI secara memadai kepada anak-anaknya, tidak cukup menyusui hanya selama tiga bulan saja; kata seorang dokter anak-anak dan ibu, hendaknya menyusui bayi atau anak sampai kurang lebih selama satu tahun.

“Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali, bagi sang surya menyinari dunia”, demikian bunyi syair lagu yang menggambarkan kasih ibu kepada anak-anaknya. Semoga kasih ibu kepada anak-anaknya tidak hanya memberi aneka macam sarana permainan, melainkan ‘boroskan waktu dan tenaga’ bagi anak-anak anda. Kasih yang dihayati oleh anak-anak kelak kemudian hari akan menjadi bekal dan modal yang mendorong anak yang bersangkutan berjiwa missioner. Jika anak-anak merasa kurang dikasihi oleh orangtuanya, maka anak-anak yang bersangkutan akan tumbuh-berkembang sebagai pribadi egois, yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi, cari enaknya sendiri, yang pada giliranya akan membuat orangtua resah dan menderita di masa tuanya.

Kepada semuanya kami harapkan untuk memperhatikan pembinaan kader dalam diri anak-anak. Kader sejati adalah orang yang fungsional menyelamatkan lingkungan hidupnya, maka hendaknya anak-anak sedini mungkin dididik dan dibina untuk fungsional dalam lingkungan keluarganya. Dengan kata lain jangan pernah memanjakan anak-anak, ajak dan didiklah anak-anak sedikit demi sedikit berfungsi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di dalam keluarga, misalnya mematikan lampu yang tak terpakai, mematikan kran air, menyapu dst..

“Memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu” (Ef 3:2-3a)

Anak-anak adalah kasih karunia Allah, dan kiranya dalam diri anak-anak terkandung aneka harapan, dambaan dan cita-cita, sebagaimana menjadi nyata dalam pemberian nama pada anak-anak yang dianugerahkan oleh Allah, yang dilakukan oleh orangtuanya. Rahasia yang terkandung dalam diri anak-anak pelan-pelan akan terkuak alias dapat kita ketahui jika anak-anak diberi kemungkinan dan kesempatan untuk tumbuh berkembang dalam semangat ‘cintakasih dan kebebasan Injili’. Maka dengan ini kami berharap kepada para orangtua untuk senantiasa memberi aneka kesempatan dan kemungkinan pada anak-anaknya seluas mungkin, agar anak-anak dapat mengembangkan bakat, keterampilan serta anugerah Allah yang telah diterimanya. Kami berharap kepada para orangtua untuk tidak memproyeksikan dirinya kepada anak-anaknya.

“Semangat cintakasih dan kebebasan Injili” hendaknya juga menjiwai para pengelola dan pelasakna karya pelayanan pastoral pendidikan di sekolah-sekolah. Memang untuk itu di sekolah-sekolah perlu disediakan aneka kemungkinan dan kesempatan bagi para peserta didik untuk mengembangkan dan memperdalam bakat, keterampilan dan anugerah Allah, maka hendaknya anggaran belanja untuk pendidikan atau sekolah sungguh memadai. Kepada mereka yang kaya akan harta benda atau uang kami ajak untuk dengan besar hati memberi sumbangan kepada sekolah-sekolah yang sungguh membutuhkan. Ingat, sadari dan hayati bahwa anda dapat tumbuh berkembang sebagai orang kaya kiranya antara lain karena jasa pelayanan sekolah dimana anda pernah belajar, terutama pendidikan dasar, Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Pertama.

Kepada para penyelenggara dan pelaksana pemerintahan alias para petinggi Negara dan penentu kebijakan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kami harapkan mengalokasikan dana anggaran untuk pendidikan yang memadai dan tentu saja juga tidak dikorupsi sebagaimana masih berlangsung sampai saat ini. Saya sungguh prihatian dan sedih jika mendengar dan melihat tindakan korupsi di jajaran Departemen Pendidikan di negeri tercinta ini. Semangat atau sikap mental ‘proyek’ kiranya masih menjiwai para pejabat dan petinggi di Negara kita ini: sudah menerima imbal jasa atau gaji cukup besar masih melakukan korupsi dengan topeng ‘proyek’. Jika departemen yang membina manusia saja sarat dengan korupsi apa yang dapat diharapkan di negeri kita ini?

Di semua jenjang dan jalur pendidikan atau sekolah hendaknya dibiasakan penghayatan keutamaan jujur dan disiplin. “Jujur adalah sikap dan perilaku yang tidak suka berbohong dan berbuat curang, berkata-kata benar apa adanya dan berani mengakui kesalahan, serta rela berkoban untuk kebenaran”, sedangkan “berdisiplin adalah kesadaran akan sikap dan perilaku yang sudah tertanam dalam diri sesuai dengan tata tertib yang berlaku dalam suatu keteraturan secara berkesinambungan yang diarahkan pada suatu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan” (lih: Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 10 dan 17).

“Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya” (Mzm 72:7-8.10-11)

Minggu, 6 Januari 2013


Romo Ignatius Sumarya, SJ

"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (1Yoh 3:11-21; Mzm 100; Yoh 1:43-51)

“ Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."(Yoh 1:43-51), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
 
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kiranya banyak orang dengan mudah curiga terhadap orang-orang yang baru saja dikenal, apalagi jika orang yang bersangkutan dikenal berasal dari daerah-daerah yang kurang dikenal oleh umum. Memang itulah suatu rahasia atau misteri yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Jika dicermati mereka yang saat ini menjadi tokoh penting dalam hidup bersama yang sungguh mengabdi atau melayani, entah itu dalam hidup menggereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, berasal dari desa atau pelosok yang kurang dikenal. Sebagai contoh mereka yang tergerak menjadi imam melalui Seminari Menengah Mertoyudan, yang kemudian sukses sampai tahbisan imam maupun dalam penghayatan imamat pada umumnya berasal dari desa-desa, pegunungan, yang miskin dan sederhana. “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”, demikian keraguan dan kekurang-percayaan Natanael ketika menerima info dari Filipus bahwa ia telah bertemu dengan Penyelamat Dunia, Mesias, dan berasal dari Nazaret. Natanael kiranya bukan orang jelek atau jahat, melainkan orang baik, dan mungkin ia terlalu berpikir logis dan jujur. Warta Gembira hari ini kiranya mengajak dan mengingatkan kita semua untuk tidak meremehkan orang-orang desa atau pelosok. Bukankah tenaga-tenaga terampil dalam rumah tangga atau pembangunan gedung di kota-kota besar mayoritas adalah berasal dari desa atau pelosok? Dengan kata lain kami mengajak anda sekalian untuk ‘melihat’ lebih dahulu sebelum memberi komentar atau kritik.

· “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (1Yoh 3:15). Membenci dalam menjadi konkret dalam aneka bentuk, misalnya menceriterakan kelemahan dan kekurangannya dengan ngrumpi atau ngrasani, memarahi, ‘mendiamkan’ dst… Apakah anda membenci seseorang, jika ya kami ajak untuk segera berdamai. Membenci memang dalam hatinya mengharapkan agar yang dibenci tidak ada alias musnah atau mati. Orang yang dengan mudah membenci makanan atau minuman yang tidak enak padahal sehat pada umumnya dengan mudah membenci saudara-saudarinya. Maka pelatihan untuk tidak membenci hemat saya antara lain dengan mencintai alias menikmati makanan atau minuman yang sehat meskipun tidak enak atau tidak nikmat. Mencintai situasi atau kondisi yang ada dalam lingkungan hidup juga merupakan pelatihan untuk tidak membenci saudara-saudarinya, misalnya cuaca panas atau dingin. Jika anda mendambakan hidup damai sejahtera dan bahagia selama di dunia ini dan juga di akhirat nanti, silahkan anda menikmati apapun yang mendatangi anda, termasuk orang yang mengritik, mencemooh maupun melecehkan. Marilah kita meneladan keluarga kudus dari Nazaret, yang pernah ‘dibenci oleh saudara-saudari mereka di Betlehem’, tetap setia pada kehendak Allah, tidak membenci orang-orang Betlehem, melainkan mendoakannya. Maka jika anda tidak berani bertatap muka dalam mengasihi orang lain, yang membenci dan melecehkan anda, silahkan didoakan. Kita dapat mendoakannya kapan saja dan dimana saja. Kami percaya semua agama mengajarkan agar kita hidup dan bertindak untuk saling mengasihi, maka marilah kita senantiasa saling mengasihi kapan pun dan dimana pun serta dengan siapapun.

“Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” (Mzm 100)

Sabtu, 5 Januari 2013 

Romo Ignatius Sumarya, SJ 

Perayaan Ekaristi: 5 - 6 Januari 2013 Hari Raya Penampakan Tuhan


HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
SABTU-MINGGU, 5 - 6 Januari 2013


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 473)
DARI TIMUR JAUH BENAR
1. Dari Timur, jauh benar, kami cari Raja besar. Lewat gurun, naik turun, dituntun bintang-Nya.
2. Lahir Raja damai baka. Mas kubawa kepada-Nya, kar'na Ia memerintah sampai selamanya.
3. Aku bawa dupa menyan, lambang doa yang beriman. Ya Tuhanku, pujianku kiranya berkenan.
4. Damar pahit aku beri, lambang duka cita pedih dang sengsara tak bertara dan kubur yang sepi.
5. Agunglah kebangkitan-Nya, Raja, Tuhan, Kurban esa. Alleluya, alleluya! Pujian bergema.

Ulangan: O, bintang pandu yang cerah, bintang Raja mulia, jalan kami kausinari, langkah kami tuntunlah..

  
TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U. Dan bersama rohmu.


PENGANTAR

SERUAN TOBAT (TPE HAL 23/SYUKUR KEPADAMU TUHAN MB 427/PS 592)
(umat berdiri)

I. Saudara-saudari sekalian, kita semua bersatu padu dalam iman akan Kristus yang kita ikrarkan ketika kita dibaptis. Oleh karena itu, marilah mengawali perayaan ini dengan mengenangkan saat pembaptisan kita masing-masing.
U. Amin.

Pemberkatan Air

Imam berdiri di depan tempat duduknya menghadap ke arah umat, pelayan altar menyiapkan bejana berisi air dan alat pemercik di hadapan imam.

I. Saudara-saudari, kita semua bersatu dalam iman akan Kristus yang kita nyatakan dalam Sakramen Baptis. Marilah memohon supaya Allah, Bapa kita, berkenan menguduskan air yang akan dipercikkan atas kita untuk mengenangkan pembaptisan kita. Semoga Allah menolong kita supaya kita tetap setia kepada Roh Kudus yang kita terima dalam pembaptisan.

Hening Sejenak

Kemudian menyusul pemberkatan air. Dengan tangan terulur di atas, Imam mengucapkan doa pemberkatan berikut:

(tangan terulur di atas air)
I. Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar jiwa pun dibersihkan dan dianugerahi hidup ilahi berkat curahan air, sumber kehidupan dan sarana penyucian. Kami mohon, (+) kuduskanlah air, yang kami gunakan untuk meneguhkan penghayatan iman kami.

(Tangan terkatup)
I. Segarkanlah sumber kurnia-Mu dalam diri kami supaya kami dapat menghadap Engkau dengan hati yang suci murni dan menjadi layak memperoleh keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

(Imam memerciki diri sendiri dan pelayan altar, kemudian memerciki seluruh umat.)

SYUKUR KEPADA-MU TUHAN (PS 592/MB 427)
K+U.
1. Syukur kepada-Mu, Tuhan, sumber segala rahmat. Meski kami tanpa jasa, Kaupilih dan Kauangkat. Dosa kami Kauampuni. Kauberi hidup ilahi, kami jadi putra-Mu.
2. Kautumbuhkan dalam hati pengharapan dan iman. Kaukobarkan cinta suci dan semangat berkurban. Kami Kaulahirkan pula untuk hidup bahagia dalam kerajaan-Mu.
3. Kami hendak mengikuti jejak Yesus Sang Abdi: Mengamalkan cinta bakti di masyarakat kami. Syukur kepada-Mu Tuhan, atas baptis yang mulia, tanda rahmat dan iman.

(Setelah pemercikan, Imam dan pelayan altar kembali ke panti Imam, lalu berkata:)

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

(setelah selesai umat tetap berdiri, dilanjutkan Kemuliaan)

MADAH KEMULIAAN
(PS 356)

DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang mahamulia, Engkau hari ini menampakkan Putra-Mu yang tunggal kepada para bangsa dengan menggunakan bintang. Berkat iman kami telah mengenal Engkau. Kini kami mohon, bimbinglah kiranya kami supaya dapat memandang Engkau dalam kemuliaan-Mu yang sepenuh-penuhnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 60:1-6)


"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."

L. Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan-perbuatan masyhur Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 807)
Refren: Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Mazmur:
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera-berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan, kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti; kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya.
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

BACAAN II (Ef 3:2-3a.5-6)


"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan, dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."

L. Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 951)
Refren. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Ayat. Kami telah melihat bintang Tuhan terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.

BACAAN INJIL (Mat 2:1-12)

"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya kete-rangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.

I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA (PS 374)
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil berlutut -masa Natal-)


I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

DOA UMAT
I. Marilah berdoa kepada Tuhan kita Yesus Kristus, terang yang menerangi semua bangsa dengan sinar kebenaran dan teladan hidup-Nya. Marilah berdoa kepada-Nya:
L. Bagi Gereja Kristus, Ya Tuhan Yesus, semoga Gereja menjadi cahaya yang menerangi makna kehidupan serta memancarkan kegembiraan, kasih dan damai bagi semua orang. Marilah kita berdoa:
U. Semoga terang-Mu menyinari kami, ya Tuhan.

L. Bagi semua orang yang menamakan diri umat beriman serta menjadi penganut suatu Gereja: Ya Tuhan Yesus, semoga semua orang beriman tidak merasa paling memiliki segala hikmat dan kebenaran, tetapi sebaliknya semoga mereka tetap mencari Tuhan dan tumbuh dalam iman. Marilah kita berdoa:
U. Semoga terang-Mu menyinari kami, ya Tuhan.

L. Bagi semua orang dan semua bangsa yang mencari kebenaran dan kebahagiaan, pembebasan, dan pengampunan: Ya Tuhan Yesus, semoga bangsa-bangsa tidak mencari dengan sia-sia, tetapi menemukan Kristus sebagai bintang yang menuntun jalan hidup semua orang. Marilah kita berdoa:
U. Semoga terang-Mu menyinari kami, ya Tuhan.

L. Bagi umat yang berkumpul di tempat ini: Ya Tuhan Yesus, semoga kami tetap menyambut Engkau, juga bila Engkau menampakkan diri kepada kami dengan cara-cara yang tidak seperti kami harapkan. Marilah kita berdoa:
U. Semoga terang-Mu menyinari kami, ya Tuhan.

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau lebih dekat dengan kami daripada manusia mana pun juga. Terangilah kegelapan kami dan tolonglah kami untuk menyinari terang kasih dan kebenaran-Mu kepada dunia sekarang dan selama-lamanya.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 474)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa, yang mahaagung, berkenanlah menerima persembahan Gereja-Mu. Tetapi bukan emas, dupa dan wangi-wangian yang diunjukkan, melainkan yang dinyatakan dengan persembahan itu, ialah Yesus Kristus, yang dijadikan kurban dan perjamuan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.


B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 394)

DOA SYUKUR AGUNG



C. KOMUNI


BAPA KAMI
(PS 404)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Kristus adalah Raja damai yang memanggil kita dari kegelapan dengan cahaya iman, harapan dan cinta kasih. Bimbingan bintang itulah yang kita perlukan agar dapat mencapai kerajaan damai-Nya yang kekal. Maka marilah kita berdoa kepada-Nya: Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 415)

PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI


SAAT HENING

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa, sumber cahaya abadi, bimbinglah kami selalu dan di mana-mana dengan cahaya surgawi-Mu, agar kami dengan pandangan yang jernih dapat merayakan misteri, di mana kami Kaukehendaki ikut ambil bagian, sehingga kami dapat hidup dengan pantas di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.

I. Saudara sekalian, Tuhan telah memanggil Saudara keluar dari kegelapan masuk terang-Nya yang mengagumkan. Semoga Ia melimpahi Saudara dengan berkat dan meneguhkan Saudara dengan iman, harapan dan kasih.
U. Amin.
I. Kristus yang Saudara ikuti dengan setia hari ini menampakkan diri sebagai cahaya yang memancar dalam kegelapan. Semoga Ia menjadikan Saudara terang bagi sesama.
U. Amin.
I. Dengan bimbingan bintang, para majus menemukan Kristus Tuhan, terang segala terang. Semoga sesudah peziarahan di dunia ini, Saudara pun sampai kepada-Nya.
U. Amin.
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN
D/I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai
U. Syukur kepada Allah.
D/I. Marilah pergi! Kita diutus.
U. Amin.

LAGU PENUTUP (PS 472)


***


"Marilah dan kamu akan melihatnya." (1Yoh 3:7-10; Mzm 98:7-9; Yoh 1:35-42)

“Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).” (Yoh 1:35-42), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Simon dan Andreas, para pengikut Yohanes Pembaptis, tertarik dan terpesona kepada Yesus, dan mereka pun bertanya kepada-Nya dimana Ia tinggal. Mendengar pertanyaan tersebut Yesus menjawab: “Marilah dan kamu akan melihatnya”. Setelah melihat tempat tinggal-Nya mereka pun percaya bahwa Ia adalah Mesias, dan kemudian menceriterakan apa yang dilihatnya kepada saudara-saudaranya. Kepada Simon sendiri Yesus bersabda: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau dinamakan Kefas (artinya Petrus). Perjumpaan secara pribadi dengan Yesus memang akan merubah pribadi seseorang, tentu berubah lebih baik, dan perjumpaan dengan-Nya akan mendorong untuk kemudian menceriterakan apa yang dilihat dan dialaminya kepada saudara-saudarinya. Pertama-tama kami mengajak anda sekalian mawas diri: sejauh mana anda bertemu dengan Yesus atau Tuhan secara pribadi dalam dan melalui cara hidup dan cara bertindak setiap hari. Marilah kita sadari dan hayati bahwa apa yang baik, mulia dan luhur dalam diri kita merupakan buah perjumpaan pribadi dengan Tuhan, dan selanjutnya marilah kita ceriterakan apa yang baik, mulia dan luhur kepada saudara-saudari kita, tentu pertama-tama kepada segenap anggota keluarga atau komunitas alias kepada mereka yang setiap hari tinggal dan hidup bersama dengan kita, dan kemudian kepada rekan bekerja atau belajar, di tempat kerja atau tempat belajar. Selanjutnya kepada kita semua kami ajak dan ingatkan untuk senantiasa menceriterakan apa yang baik, mulia dan luhur, sehingga kehidupan bersama kita dimana pun senantiasa dalam keadaan baik, damai sejahtera dan bahagia.
    
· “Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah” (1Yoh 3:7-9). Kita semua kiranya telah ‘lahir dari Allah’, maka baiklah kita tidak melakukan dosa lagi sekecil atau sedikitpun, dan ketika menghadapi godaan Iblis melalui aneka media atau cara hendaknya dihadapi bersama dengan Allah, karena Allah mampu mengatasi atau mengalahkan Iblis. Dengan kata lain bersama dan bersatu dengan Allah jangan takut sedikitpun untuk bertindak jujur serta memberantas ketidak-jujuran, kebohongan atau korupsi yang masih marak di negeri kita tercinta ini. Sebagaimana saya ingatkan dan angkat bahwa tahun 2013 adalah ‘Tahun ular’, maka hadapi dan sikapi godaan Iblis dengan sabar dan tekun, karena ada pepatah bahwa ‘orang sabar disayangi oleh Allah’. Hidup dan bertindak dengan sabar dan tekun pada masa kini hemat saya sungguh mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan, mengingat masih banyak orang kurang sabar dan kurang tekun dalam melaksanakan tugas pekerjaannya ataupun panggilannya. Budaya ‘instant’ yang begitu menjiwai banyak orang ini telah membuat banyak orang kurang atau tidak sabar dan tidak tekun: apa-apa serba ingin cepat. Ingatlah dan sadari bahwa apa-apa yang dengan cepat-cepat diperoleh pada umumnya dengan cepat juga hilang atau musnah. Marilah kita hidup dan bertindak mengikuti proses kehidupan sebagaimana dikehendaki oleh Allah; jangan mengintervensi dengan cara apapun proses kehidupan manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan atau tanaman.

“Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.” (Mzm 98:7-9)

Jumat, 4 Januari 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.” (1Yoh 2:29-3:6; Mzm 98:4-6; Yoh 1:29-34)

“ Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”(Yoh 1;29-34), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Yesus adalah Allah, maka Ia ada sebelum Yohanes; Ia adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia, dan kesatuan-Nya dengan Roh Kudus tak dapat dipisahkan sama sekali, maka benarlah apa yang dikatakan oleh Yohanes tentang Dia, bahwa “Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus”. Kita semua yang telah dibaptis juga menerima baptisan dengan Roh Kudus, maka marilah kita hayati rahmat pembaptisan itu dengan hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Roh Kudus. Hidup dan bertindak sesuai dengan Roh Kudus berarti tidak seenaknya sendiri atau mencari keuntungan diri sendiri. Maka masih dalam suasana Natal marilah kita meneladan Penyelamat Dunia, yang mendatangi kita dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, tidak berfoya-foya dan sombong. Cara untuk itu antara lain adalah dengan hidup ‘membumi’ atau ‘turun kebawah’, sebagaimana nasihat nenek moyang orang Jawa, yang mengatakan “Yen mlaku ndungkluk, ojo ndlangak” (=Jika berjalan hendaknya menunduk, jangan menengadah). Nasihat ini tidak lain adalah agar kita senantiasa memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan di lingkungan hidup kita masing-masing. Kami harapkan kita semua senantiasa berorientasi ke bawah, melihat dan mengarahkan diri kita kepada mereka yang lebih miskin, lebih bodoh, lebih terbatas dari kita serta kemudian kita perhatikan sesuai dengan kemampuan dan kesempatan kita, dan tentu saja harus disertai dengan pengorbanan. Salah satu cirikhas orang beriman atau senantiasa siap sedia berkorban demi kebahagiaan atau keselamatan orang lain.

· “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” (1Yoh 3:1). Sebagai orang yang beriman kepada Allah kiranya dapat disebut sebagai anak-anak Allah, artinya orang yang senantiasa melaksanakan kehendak Allah dalam situasi dan kondisi macam apapun, kapan pun dan dimana pun, sehingga mereka yang melihat cara hidup dan cara bertindak kita akan tergerak atau termotivasi untuk (semakin) membaktikan diri sepenuhnya kepada Allah. Marilah kita sadari dan hayati bahwa hidup kita serta segala sesuatu yang kita miliki dan kuasai sampai saat ini adalah anugerah Allah, dan kita sendiri akan hidup bahagia, damai-sejahtera dan selamat lahir dan batin jika kita sungguh melaksanakan kehendak dan perintah Allah dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari. Allah hidup dan berkarya dimana saja dan kapan saja, tiada terikat oleh ruang dan waktu, maka marilah kita temukan dan hayati kehadiran dan karya-karya dalam ciptaan-ciptaan-Nya, dan tentu saja pertama-tama dan terutama dalam diri manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah. Dengan kata lain marilah kita lebih memperhatikan dan mengedepankan apa-apa yang baik, mulia dan bermoral serta berbudi pekerti luhur, baik dalam diri kita sendiri maupun saudara-saudari kita, dengan kata lain hendaknya kita senantiasa saling bersikap positif satu sama lain. Kami percaya bahwa dalam diri kita masing-masing lebih banyak apa yang baik, luhur, bermoral daripada apa yang tidak baik dan tidak bermoral. Ketika apa yang baik, luhur dan bermoral lebih kita angkat dan kedepankan, maka dengan otomatis pelan-pelan apa yang tidak baik dan tidak bermoral akan terhapus atau musnah dengan sendirinya. Cara berpikir positif ini hendaknya juga dihayati oleh para guru atau pendidik di sekolah-sekolah atau tempat-tempat pembinaan dimana pun.

“Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN”
(Mzm 98:4-6)

Kamis, 3 Januari 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Barangsiapa terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu” (Ef 4:1-7.11-13; Mzm 23:1-5; Mat 23:8-12)

“Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Mat 23:8-12), demkian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Basilius Agung dan St.Gregorius dari Nazianze hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Siapapun orangnya pada umumnya memiliki dambaan, impian atau cita-cita agar dirinya terkenal, dipuja dan dipuji oleh banyak orang. Untuk mewujudkan dambaan, impian atau cita-cita tersebut ada berbagai kemungkinan cara untuk ditempuh atau dikerjakan. Pada umumnya orang memilih cara atau jalan untuk menjadi orang kaya raya, berkedudukan dan menjadi pemimpin hidup bersama. Saya merasa hal itu tidak salah asal semuanya dihayati dan difungsikan dengan semangat melayani dalam kerendahan hati, sebagaimana disabdakan oleh Yesus di atas. “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”, demikian sabda Yesus. Sabda ini kiranya baik untuk direnungkan dan dihayati oleh siapapun yang menjadi pemimpin hidup bersama sekecil atau sebesar apapun, dalam bentuk kehidupan bersama apapun. Mengingat dan kebanyakan dari kita adalah hidup berkeluarga, maka perkenankan saya mengajak dan mengingatkan para kepala keluarga untuk sungguh melayani dengan rendah hati semua anggota keluarganya. Ketika anak-anak didalam keluarga memperoleh perlakuan pelayanan yang rendah hati, kita berharap ketika mereka tumbuh berkembang sebagai orang dewasa dalam bentuk hidup terpanggil apapun akan hidup dan bertindak melayani dengan rendah hati juga. Secara khusus kami ingatkan rekan-rekan gembala umat untuk meneladan Penyelamat Dunia, yang baru saja kita kenangkan kelahiranNya di hari Natal yang lalu: layanilah umat dengan rendah hati, dan hendaknya juga hidup sederhana dalam segala hal, tidak berfoya-foya dan memboroskan waktu, tenaga maupun harta benda dan uang tiada guna.
· “Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef 4:11-13). Kutipan ini mengingatkan siapapun yang berpartisipasi dalam kehidupan beragama atau menggereja dalam penggembalaan umat. Hendaknya segala usaha dan upaya kegiatan senantiasa terarah untuk pembangunan hidup bersama yang penuh damai sejahtera, aman dan tenteram baik lahir maupun batin, fisik maupun spiritual. Semuanya hendaknya berusaha untuk bekerjasama “mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Allah”. Allah telah menciptakan dunia seisinya ini baik adanya, dan jika ada yang tidak baik hemat saya karena kecerobohan, kelalaian atau dosa manusia. Masa kini ada tiga keprihatinan utama yang harus kita hadapi dan selesaikan bersama, yaitu ‘rusaknya lingkungan hidup, hidup persaudaraan yang dirongrong oleh kelompok tertentu yang fanatik sempit serta kemiskinan’. Ketiganya kiranya telah merusakkan dan mengaburkan pembangunan hidup bersama, sehingga hidup bersama sampai kini masih diwarnai oleh aneka tawuran dan permusuhan yang membawa korban kematian manusia. Salah satu usaha dan upaya untuk membangun dan memperteguh hidup bersama antara lain adalah berusaha menghayati apa yang sama di antara kita secara mendalam dan handal, misalnya sama-sama manusia, ciptaan Allah, sama-sama beriman, sama-sama warga dst.. Jika apa yang sama dapat kita hayati dengan mendalam dan handal, maka apa yang berbeda antar kita akan fungsional memperteguh dan memperdalam pembangunan hidup bersama. Maka hendaknya jangan mengangkat-angkat dan membesar-besarkan perbedaan yang ada di antara kita.

“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.” (Mzm 23:1-5)

Rabu, 2 Januari 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ 

Perayaan Ekaristi: 31 Desember 2012 - 1 Januari 2013


HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA BUNDA ALLAH
HARI PERDAMAIAN SEDUNIA 

Senin Sore/Malam-Selasa, 
31 Desember 2012 - 1 Januari 2013


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 464)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
  

PENGANTAR
I. Hari ini kita merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah. Bunda Maria menjadi teladan bagi kita bagaimana dia menanggapi rahmat Allah dengan hati terbuka dan kooperatif, bekerjasama dengan Allah. Bunda Maria tidak membiarkan rahmat itu berlalu dengan sia-sia kendati dia tahu konsekuensi yang harus ditanggungnya atau dihadapinya sungguh tidak mudah dan tidak ringan. Selanjutnya, kejadian demi kejadian membentuk Bunda Maria untuk menimba kekuatan hanya di dalam Tuhan: saat ia harus melahirkan Yesus di kandang hewan karena tak ada yang mau memberikan tempat baginya dan Yusuf; saat ia melihat kemuliaan Tuhan di dalam kemiskinan yang ekstrim; saat para malaikat dan para gembala menyembah bayi Yesus; saat ia mendengar nubuat nabi Simeon, akan penderitaan yang harus dialaminya; saat ia bersama Yusuf dan bayi Yesus harus mengungsi ke Mesir. Maria menyimpan perkara di dalam hatinya, juga saat hari demi hari ia melihat Yesus bertambah besar. Ya, betapa Maria menyadari, bahwa meskipun Yesus adalah anaknya, namun Yesus tidaklah menjadi ‘milik’nya. Hari demi hari Maria melihat Tuhan yang Maha Besar mau merendahkan diri dan mau tinggal bersamanya sebagai anak yang menghormatinya. Ia adalah Sang Sabda yang menjadi manusia, dan tinggal satu atap dengannya. Kehidupan Maria adalah permenungan tanpa henti akan Sabda Tuhan yang hidup!


SERUAN TOBAT  (PS 351)
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang menjadi manusia, Putra Bunda Maria yang suci dan tak bernoda.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami
I. Engkaulah Putra Allah, yang dilahirkan oleh Bunda Maria di gua Betlehem yang amat sederhana.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami
I. Engkaulah Putra Allah, yang datang guna menyelamatkan umat manusia dan mengangkat kami menjadi putra dan putri Allah Bapa serta Bunda Maria.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami. 

 
I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
 

MADAH KEMULIAAN (PS 352)


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menganugerahi umat manusia keselamatan kekal dengan perantaraan Santa Maria, Perawan dan Bunda. Kami mohon, semoga kami pun Kauperkenankan menikmati doa dan perlindungannya, sebab ia telah melahirkan bagi kami Putra-Mu, pemberi hidup, yakni Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Bil 6:22-27)



"Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel: maka Aku akan memberkati mereka."

L. Pembacaan dari Kitab Bilangan:
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah kamu harus memberkati orang Israel: Katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 809)
Refren: Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim.
Mazmur:
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

BACAAN II (Gal 4:4-7)


"Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan."

L. Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; kalau kamu anak, maka kamu juga menjadi ahli-ahli waris oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 960)
Refren. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Ayat. Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putera-Nya.

BACAAN INJIL (Luk 2:16-21)


"Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi. Pada hari kedelapan Ia diberi nama Yesus."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

HOMILI

AKU PERCAYA (NICEA KONSTANTINOPEL PS 2/MB 115)
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)

I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

DOA UMAT
I. Allah kita bukanlah Allah yang jauh. Kita diperkenankan menyapa-Nya: Allah - Bapa. Tahun yang baru ini kita serahkan kepada-Nya dalam doa kita.

L. Bagi Gereja:
Ya Bapa, jadikanlah kiranya Gereja-Mu ibu bagi siapa pun yang menghadapi kesulitan dan tidak tahu jalan keluarnya, serta menjadi pelabuhan yang aman sentosa bagi mereka yang tersesat. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi nusa dan bangsa:
Ya Bapa, berkatilah nusa dan bangsa kami agar selama tahun baru ini dapat berhasil dalam mengusahakan keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan umum. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi anak-anak kita:
Ya Bapa, dampingilah anak-anak kami agar mengalami masa muda yang tenang dan segar serta menggembirakan orang tua mereka. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi kita semua:
Ya Bapa, dampingilah kiranya kami agar dalam tahun ini berhasil maju dalam menaruh belas kasih kepada sesama dan tidak menuntut yang lebih berat kepada orang lain melebihi tuntutan kepada diri sendiri. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

I. Allah Bapa kami, kami mohon agar Bunda Maria yang Kauperkenankan mengandung Allah manusia, merestui dan mengantar permohonan kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.


LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 472)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang mahakuasa, segala sesuatu yang baik Engkaulah yang memulai dan menyelesaikannya pula. Dengan gembira hati kami merayakan Santa Maria Bunda Allah, pada pembukaan tahun baru 2013 ini. Engkau telah memulai karya-Mu dengan rahmat. Kini kami mohon, selesaikanlah kiranya karya-Mu itu sehingga kami dapat memperoleh kebahagiaan yang bersumber pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.


B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Khususnya pada hari raya Santa Perawan Maria Bunda Allah ini, pantaslah kami memuji dan memuliakan Dikau. Sebab ia telah mengandung Putra Tunggal-Mu karena kuasa Roh Kudus. Dia yang tetap perawan mulia memancarkan terang abadi bagi dunia, yakni Yesus Kristus, Tuhan kami. Dengan pengantaraan Kristus itu pula, para malaikat memuji keagungan-Mu bersama segenap kuasa surga. Kami pun ingin memadu suara dengan mereka, dan melambungkan pujian dengan bernyanyi:

KUDUS (PS 392)

DOA SYUKUR AGUNG



C. KOMUNI


BAPA KAMI
(Konvenas)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 413)

PERSIAPAN KOMUNI
 
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.


 KOMUNI (PS 549/ 471/ 450 ayat.1,3.4)

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa yang mahamurah, kami bersyukur karena dengan gembira hati kami telah menyambut Sakramen surgawi. Kami mohon, semoga Santa Maria tetap perawan, yang kami imani sebagai Bunda Putra-Mu dan Bunda Gereja, merestui kami dalam perjalanan menuju hidup kekal di bawah bimbingan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT
PENGUTUSAN


LAGU PENUTUP (PS 476)


***