Berjalan Bersama Bunda Maria (9)



"PANTASKAH ANDA DISEBUT PENGIKUT-KU BILA ANDA MENOLAK MARIA SEBAGAI IBU-MU? INGAT...MARIA ADALAH IBU-KU!"

Santo Yohanes mencatat kata-kata Yesus yang didengarnya sendiri dari mulut Sang Guru ketika ajal hendak menjemput-Nya; Ketika YESUS melihat IBU-NYA dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya; "Ibu, inilah, anakmu!". Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya; "Inilah ibumu!"(Yoh 19:26-27)

Penegasan singkat bagi semua yang menamakan diri pengikut Kristus alias orang Kristen bahwa "BILA YESUS MEMINTAH YOHANES (yang mewakili semua murid-Nya) UNTUK MENJADIKAN MARIA SEBAGAI IBUNYA (MEREKA), TAPI BANYAK DI ANTARA KITA MENOLAKNYA, maka pertanyaan untuk direnungkan adalah "PANTASKAH ANDA DISEBUT PENGIKUT KRISTUS? Bagaimana Anda sendiri mengagungkan Yesus dan menjadikan-Nya JURU SELAMATmu tapi menolak perintah-Nya? Bila Yesusmu adalah seorang Penyelamat, Tuhan dan Allahmu maka seharusnya Anda mematuhi perintah-Nya, ataukah seperti yang pernah kutuliskan sebelumnya bahwa "mungkin yesusmu tak beribu" pun "yesusmu juga bukan yang disalibkan sehingga ia tak pernah memintahmu untuk menjadikan ibunya menjadi ibumu, ataukah memang karena KETEGARAN HATIMULAH SEHINGGA ENGKAU MENOLAK MARIA SEBAGAI IBUMU walaupun Anda percaya bahwa Yesusmu adalah Penyelamat yang kata-kata-Nya dicatat oleh Yohanes dalam Kitabnya? Tapi, maaf karena kami orang Katolik adalah ORANG KRISTEN SEJATI, yang bersatu dengan Yohanes dan para Rasul yang lain menerima Maria sebagai ibu kami, yang selalu menjadi kekuatan bagi para Rasul dalam ketakutan yang besar di masa-masa awal kekristenan sambil menantikan turun-Nya Roh Kudus dalam peristiwa Pentekosta; "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta MARIA, IBU YESUS, dan saudara-saudara Yesus."(Kis 1:14).

Ujian terhadap iman Maria selama puluhan tahun hidup bersama dengan Yesus, putranya, yang adalah Tuhan yang hidup di dunia ini sudah cukup bagi Yesus untuk percaya bahwa ibu-Nya pantas menemani para Murid-Nya baik dalam suka maupun duka setelah kepergian-Nya kembali kepada Bapa di Surga. Tanpa penegasan ini pun, kita harus yakin dan percaya bahwa sejak awal Allah telah mempersiapkan Maria menjadi Bunda Putra-Nya, yang walaupun sebagai manusia biasa seperti kita, namun TERPUJI dan TERBERKATI di antara kita dan mendapatkan tempat khusus di hati Allah yang terbukti lewat salam Malaikat Gabriel kepadanya: "Salam, hai ENGKAU YANG DIKARUNIA, TUHAN MENYERTAI ENGKAU"(Luk 1:29). Karena itu, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Yesus tahu bahwa kegoncangan akan melandai hati dan budi para murid-Nya, maka Ia tahu kepada siapa Ia harus mempercayakan para murid-Nya. Baca baik-baik dan renungkanlah Yoh 19:26-27 itu bahwa Yesus berpesan lebih dulu kepada ibu-Nya; "Ibu, inilah anakmu!" dan kemudian kepada murid-Nya, Yohanes; "Inilah ibumu!" Yesus memastikan kepada Yohanes bahwa "SEBELUM DIA MEMIKIRKAN TENTANG KEPADA SIAPA IA BERTEDUH, MAKA MARIA SEBAGAI SEORANG IBU TELAH MENYIAPKAN TEMPAT DI HATINYA UNTUK YOHANES (untuk semua Rasul yang lain dan para pengikut Kristus kemudian).

Dengan membaca apa yang tertulis di dalam Kitab Suci dan mengakui kebenaran ini, maka SEHARUSNYA SEMUA PENGIKUT KRISTUS MENERIMA MARIA SEBAGAI IBUNYA (IBU MEREKA). Penolakan terhadap kebundaan Maria BUKAN HANYA MENJADI SEBUAH TINDAKAN YANG MENGABAIKAN KITAB SUCI, TAPI DENGAN SENDIRINYA MELAWAN YESUS, YANG ADALAH TUHAN DAN JURU SELAMAT SEMUA PENGIKUT-NYA." Jika Anda melawan Yesus dan tidak melaksanakan perintah-Nya, lalu pengikut macam apakah Anda? Ingat bahwa menduakan Tuhan itu lebih keji daripada tidak percaya kepada-Nya.

Karena itu, kuingatkan kepadamu bahwa debat tentang topik ini dengan berbagai dalil dan alasan lain untuk menolak kebundaan Maria hanya mengungkapkan bahwa Anda bukan seorang Kristen sejati alias Anda bukan seorang pengikut Kristus. Ingatlah kata-kataku selalu bahwa "YESUS PUN TIDAK MAMPU MENAHAN DIRI UNTUK SEGERA MENGHUKUM MEREKA YANG MENGHINA IBU-NYA!"

Selamat berjalan bersama Maria menuju Yesus.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,


***Rinnong***