Berjalan Bersama Bunda Maria (3)




"BUNDAMU SELALU MEMOHON BELAS KASIH PUTRANYA UNTUKMU"

Merenungkan tentang kedalaman kasih yang mengalir dari hati Santa Perawan Maria, St. Yohanes Maria Vianey, imam yang sederhana dan kudus itu menulis:

"Perawan Suci sering dibandingkan dengan seorang ibu, tetapi bagiku Maria lebih dari seorang ibu; karena seorang ibu yang baik sering menghukum anak-anaknya ketika tingkah laku mereka tidak menyenangkannya, bahkan kadang sampai memukul mereka; dia berpikir bahwa dia sedang melakukan hal yang benar. Akan tetapi, Perawan Suci tidak pernah melakukan seperti itu; Bunda Maria selalu sabar dan baik setiap sambil menyanyangi dan memperhatikan kita dengan cinta keibuannya, dan tak pernah menghukum kita, putra-putrinya.

Kebaikan hati dari Bunda Maria selalu dipenuhi oleh cinta dan belas kasihan; Kerinduan terdalam hati Bunda adalah ingin melihat kita bahagia. Apa yang harus kita perbuat hanyalah berpaling kepadanya dan mendengarkan dia. Sang Putra memiliki penghakiman-Nya, tetapi Bunda Maria tidak mempunyai sesuatu yang lain selain cintanya. Allah sangat mencintai kita sehingga Ia rela mati untuk kita; Namun di hati-Nya selalu ada keadilan (penghakiman) yang merupakan ciri khas Hati Allah; di dalam hati Sang Perawan Suci tidak ada sesuatu yang lain selain belas kasihan seorang ibu. Sang Putra sudah siap untuk mengadili dan menghukum para pendosa, tapi Sang Bunda selalu memohon belas kasihan Sang Putra untuk para pendosa. Karena itu, Tuhan berkata kepada Sang Perawan Suci; "Aku tidak dapat menolak sesuatu pun darimu. Bahkan jika neraka dapat bertobat, engkau akan tetap mendapatkan belas kasihannya."
   
Karena itu, Sang Perawan Suci selalu menempatkan hatinya di antara Sang Putra dan kita, para pendosa. Seberapa besar dan beratnya dosa kita, selalu menjadi alasan bagi Sang Bunda untuk memohon belas kasih dan memohonkan pengampunan untuk kita.

========================

Kawan....Jika engkau membaca catatan St. Yohanes Maria Vianey tentang Sang Perawan Suci dan menghubungkan dengan kisah-kisah penampakan Sang Bunda di berbagai tempat di belahan bumi ini, maka engkau akan mengakui kebenarannya; Bunda tidak pernah memintah manusia untuk menghormati, apalagi sampai menyembahnya. Apa yang Bunda selalu mintah adalah bertobat dan percayalah kepada Yesus, Putraku. Ya, pedang penghakiman ada di tangan Sang Putra, tapi Ia tak akan menghunusnya hanya karena di sana ada Bunda yang memohon belas kasih dan pengampunan Sang Putra untuk kita para pendosa.
 
Karena itu, memang benarlah apa yang dikatakan oleh St. Yohanes Maria Vianey; walaupun Sang Putra telah mati untuk saudara dan aku, tapi penghakiman tidak pernah ditiadakan dari hati-Nya. Tapi, untuk seorang Bunda; Ia tidak memiliki yang lain selain hatinya yang penuh cinta dan belas kasihan untuk kita para pendosa.
  
Kawan....Berpalinglah kepada Sang Putra dalam tobat lewat Sang Bunda. Sang Bunda tidak memberimu pengampunan dosa, tapi ia akan selalu memohon pengampunan itu dari Putranya untuk kita para pendosa.


Selamat beraktivitas....Tuhan memberkatimu selalu.

Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***
Facebook FANS of IMAN KATOLIK