Berjalan Bersama Bunda Maria (11)


"MARIA, PERAWAN MUDA YANG PENUH IMAN"


Lagi St. Lukas mencatat percakapan indah nan menarik antara Malaikat Gabriel, utusan Allah dengan Maria, wanita muda, sang perawan desa Nazaret dalam Kitabnya Luk 1:26-38 sebagai berikut:

Malaikat berkata kepada Maria: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh KASIH KARUNIA di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus."

(Sekarang coba Anda renungkan jawaban polos seorang wanita muda, wanita desa yang masih perawan tapi sangat tahu bagaimana seorang wanita bisa memperoleh anak).

Jawab Maria kepada Malaikat; "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

(Lihat hubungannya antara ALLAH BAPA yang mengutus Malaikat-Nya dan peranan ROH KUDUS yang akan melanjutkan dan mewujud-nyatakan rencana Allah Bapa lewat kata-kata Malaikat-Nya).

Jawab Malaikat kepada Maria: "ROH KUDUS akan turun atasmu dan kuasa ALLAH YANG MAHATINGGI akan menaungi engkau..."

(Dan, akhirnya dibalik semua keraguan, kecemasan dan ketakutannya sebagai seorang wanita muda perawan, Maria membuat sebuah kejutan, yang mungkin saja membuat sang Malaikat terheran-heran mendengarnya).

Maria pun menjawab: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Wow...wow...dan wow....Jawaban Maria itu sungguh membuat sang Malaikat berdecak kagum.....bagaimana mungkin seorang wanita muda yang tahu bahwa resiko dari kehamilannya tanpa suami dalam tradisi Yahudi adalah hukuman rajam batu, tapi terhadap rencana Allahnya ia menjawab dengan penuh keyakinan bahwa aku akan menerima segala yang Engkau kehendaki dariku dengan iman yang mantap? Bayangan terhadap hukuman rajam batu karena kehamilan di luar nikah tidak sama sekali memupuskan harapan dan imannya bahwa kalau kehamilan ini tanpa campur tangan seorang laki-laki, melainkan dari kuat kuasa Allah melalui Roh Kudus-Nya, maka apa yang mustahil bagi Allah untuk melepaskan dia dari hukuman rajam batu itu? Kata-kata Malaikat teringat di benaknya "...sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."(Luk 1:37). Ya, iman yang kokoh kuat akan menghapus segala bentuk kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh jiwa.

Akhirnya, kita harus akui bahwa jawaban Maria kepada Malaikat adalah wujud nyata dari iman yang luar biasa kokoh dan kuat dari seorang wanita muda perawan di Nazaret, yang bernama Maria. Iman seperti itu telah hilang dalam berbagai generasi sejak Abraham, sang bapa bangsa yang dipuji oleh Yahwehnya sendiri karena sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, tapi Abraham percaya bahwa Allahnya mampu menyediakan segalanya untuknya (Bacalah Kej 22:1-19 tentang ujian terhadap iman Abraham yang diminta oleh Yahwehnya untuk mengorbankan Isak, anak tunggalnya).

Inilah juga iman Maria yang terlukis indah dalam tulisan St. Lukas yang mencatat jawaban Maria; "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu," atau yang secara mengagumkan tertulis dalam surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Kor 2:9) Ya, Maria selalu percaya dan mengasihi Allahnya, dan ia selalu percaya bahwa Allahnya akan menyediakan segala sesuatu untuk menghapus segala kerisauan, kekhawatiran dan ketakutan karena kehamilannya yang tanpa campur tangan seorang suami, seorang laki-laki.

Selamat berjalan Bersama Bunda Maria. Dalam kesulitan apa pun yang menderamu di sepanjang perjalanan, ingatlah kata-kata Sang Guru; "INILAH IBUMU!" (Yoh 19:27)


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Rinnong***