HOMILI: Hari Minggu Biasa XXIV (Kel 32:7-11.13-14; Mzm 51:3.4.12-13.17.19; 1Tim 1:12-17; Luk 15:1-32)

Segala sesuatu kalau ada di hadapannya pada umumnya dibiarkan saja, tetapi ketika tidak ada dan sungguh dibutuhkan dicari dengan segala upaya dan kerja keras. Demikian pula dalam suatu kehidupan bersama mereka yang dinilai jahat atau kurang baik pada umumnya memperoleh perhatian yang cukup banyak; hal yang sama ketika ada bagian atau anggota tubuh kita sedang sakit pada umumnya diperhatikan secara khusus, melebihi anggota-anggota tubuh lainnya. Ketika orang dalam keadaan sehat, segar bugar, jarang dikunjungi, namun ketika yang bersangkutan menderita sakit keras serta dirawat di rumah sakit pasti memperoleh perhatian atau kunjungan luar biasa. Dengan kata lain pada umumnya secara alamiah kita senantiasa memperhatikan anggota atau bagian dari diri kita yang sedang sakit atau dalam keadaan tidak beres. Maka dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk sungguh merenungkan sabda Yesus hari ini dalam rangka menghayati iman kepercayaan kita kepada Allah.

“Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." (Luk 15:10)

Yesus adalah Penyelamat Dunia, Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan dunia seisinya, maka kita semua yang beriman kepada-Nya juga dipanggilmeneladan-Nya, dengan kata lain kita dipanggil untuk menyelamatkan atau memperbaiki segala sesuatu yang ada di lingkungan hidup kita yang tidak selamat atau tidak baik. Adalah sesuatu yang tidak baik atau tidak selamat di lingkungan hidup kita, entah itu manusia, harta benda/barang, tanaman atau binatang atau segala sesuatu yang kita miliki? Jika ada yang tidak baik dan tidak selamat kita sebagai orang beriman dipanggil untuk segera memperbaiki atau menyelamatkannya.

Pertama-tama dan terutama marilah kita cermati lingkungan hidup kita: apakah ada saudara-saudari kita yang tidak baik dan tidak selamat, sedang menderita sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh? Kami percaya bahwa jika kita sungguh mencermati dengan teliti dan sabar pasti akan melihat saudara atau saudari kita yang tidak selamat atau tidak baik. Secara khusus kami berharap kepada para orangtua maupun guru/pendidik untuk memperhatikan anak-anak atau peserta didik yang kurang terdidik, kurang cerdas dst.. Kita dekati dan sikapi serta perlakukan dalam dan oleh cinta kasih anak-anak atau peserta didik yang sungguh membutuhkan perhatian. Wujud cintakasih yang utama adanya pemborosan waktu dan tenaga bagi yang terkasih, maka hendaknya anda sebagai orangtua atau guru/pendidik dengan jiwa besar dan hati rela berkorban memboroskan waktu dan tenaga bagi anak-anak atau peserta didik yang membutuhkan perhatian khusus.

Lingkungan hidup kita juga telah dirusak oleh aneka usaha pembangunan fisik yang begitu gencar: pohon-pohon ditebang, resapan air hujan diurug, tanah halaman dibeton. Kemajuan ekonomi berarti perusakan atau penghancuran lingkungan hidup. Memang kita berada dalam ketegangan yang tak mudah diselesaikan: di satu sisi ingin tumbuh, maju dan berkembang dalam aneka usaha perekonomian, di sisi lain ingin mempertahankan atau melestarikan lingkungan hidup. Jalan tengah untuk itu kiranya hanya dapat kita lakukan dengan mengurangi, misalnya yang marak merusak lingkungan saat ini adalah bahan plastik dan obat pestisida. Maka marilah kita usahakan pemakaian plastik seminim mungkin, demikian juga hendaknya jangan memakai obat pestisida untuk mengamankan tanaman. Dalam hal tanam-menanam: hendaknya aneka tanaman dicampur dalam lingkungan taman atau kebun anda, karena Allah telah menciptakan aneka tanaman untuk saling membunuh dan mengembangkan alias secara alamiah aneka macam hama saling membunuh dan dengan demikian juga menyuburkan tanah. Jika anda berbelanja di warung atau toko-toko, baiklah membawa tas sendiri serta menolak ketika diberi tas plastik.

Kita semua perlu menjaga dan mengusahakan kebugaran dan kesegaran tubuh kita, maka jika memang ada anggota tubuh yang sakit hendaknya segera diobati. Namun ingat bahwa gerakan preventif lebih murah dari pada gerakan kuratif, maka baiklah kami mengajak dan mengingatkan anda sekalian untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita, antara lain dengan mengkosumsi makanan dan minuman yang sehat serta rajin berolah raga. Olah raga yang baik dan murah adalah ‘jogging’ (lari, jalan cepat atau renang). Gerakan preventif yang hendaknya juga dilakukan antara lain membiasakan budaya menanam atau merawat, entah tanaman atau binatang.

“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku -- aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa” (1Tim 1:12-15)

Dengan rendah hati Paulus, rasul agung, menyatakan dan menghayati diri sebagai ‘yang paling berdosa’. Memang benarlah bahwa orang semakin suci pada umumnya juga semakin menyadari dosa dan kelemahan serta kerapuhannya, demikian juga orang semakin banyak belajar serta mengetahui banyak ilmu pengetahuan juga semakin menyadari keterbatasan dan ketidak-tahuannya akan banyak hal alias menyadari kebodohan atau kegoblokkannya. Pepatah mengatakan bahwa ‘bulir padi semakin berisi semakin menunduk, sebaliknya jika tidak berisi akan menengadah’.

Sebagai orang beriman kita dipanggil untuk meneladan Paulus, maka marilah kita tidak malu dan dengan rendah hati menyadari dan menghayati kebodohan atau ketidak-tahuan kita akan banyak hal. Semakin tinggi jabatan atau kedudukan atau fungsi dalam hidup bersama hendaknya semakin rendah hati. Kami percaya bahwa masing-masing dari kita pasti pernah berbuat salah atau jahat, entah kecil atau besar, maka baiklah kami mengajak dan mengingatkan kita semua untuk dengan jujur mengakui kesalahan dan kejahatan kita terhadap mereka yang telah menderita karena kesalahan atau kejahatan kita. Lebih mengakui lebih dahulu kesalahan dan kejahatan sebelum nanti dipermalukan di muka umum, atau diadili di pengadilan serta kemudian disebarluaskan melalui aneka media massa, entah elektronik maupun tulis.

Kita semua juga diingatkan bahwa kita telah menerima kasih karunia Allah sccara melimpah ruah yang kita terima melalui orang-orang yang telah mengasihi dan memperhatikan kita, sejak kita dilahirkan di dunia ini. Maka selayaknya selanjutnya kita saling memperhatikan dan bermurah hati satu sama lain dalam hidup kita sehari-hari. Marilah kita saling memboroskan waktu dan tenaga kepada saudara-saudari kita yang setiap hari hidup dan bekerja bersama dengan kita. Perhatian dan kemurahan hati kita kepada orang lain hendaknya lebih diwujudkan dengan kehadiran daripada dengan kata-kata atau pesan melalui SMS atau email. Anda yang pernah atau sedang berpacaran atau tunangan kiranya dapat mawas diri dengan baik, karena saya percaya bahwa anda pasti begitu perhatian dan murah hati kepada pacar atau tunangan anda. Semoga pengalaman ini terus diperkembangkan dan diperdalam dalam pergaulan yang lebih luas.

“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku” (Mzm 51:3-4.12-13)

Minggu, 15 September 2013

Romo Ign Sumarya, SJ