“Semua orang yang menjamahNya menjadi sembuh.” (Kej 1:1-19; Mzm 104:1-2.5-6; Mrk 6:53-56)

 “Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.” (Mrk 6:53-56), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan ‘Hari Orang Sakit Sedunia’ hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Sehat dan sakit maupun sembuh dari penyakit yang dideritanya erat sekali dengan beriman atau tidak beriman. Kami percaya bahwa kita semua mendambakan hidup sehat, segar-bugar dan tidak pernah jatuh sakit, maka dalam rangka Tahun Iman ini juga marilah kita perdalam dan perkembangkan iman kita. Iman pertama-tama dan terutama harus menjadi nyata dalam tindakan atau perilaku, tidak berhenti pada wacana atau omongan. Salah satu kesibukan sehari-hari yang selalu kita lakukan adalah makan dan minum, maka hendaknya dalam hal makan dan minum sungguh dijiwai oleh iman. Hendaknya dalam hal makan dan minum mengkonsumi jenis makanan dan minuman yang sehat, dan belum tentu enak dan nikmat. Kepada mereka yang pada saat ini sedang menderita sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi maupun sakit tubuh, kami harapkan dengan rendah hati mohon penyembuhan kepada Tuhan melalui pelayanan dan kebaikan saudara-saudari kita yang mampu menyembuhkan. Sedangkan kepada para dokter, perawat maupun mereka yang melayani orang sakit di rumah-rumah sakit kami harapkan melayani, merawat dan mengurus pasien dengan lemah lembut. Secara khusus kepada para dokter kami harapkan sungguh jujur dalam melayani pasien, artinya tidak menjadi ‘agen komersial obat maupun rumah sakit’ dengan menjadikan pasien korban semangat materialistis atau duniawi, sebagaimana sering dilakukan oleh sementara dokter di kota-kota besar. Demikian juga kami harapkan tidak ada dokter atau perawat yang membantu tindakan aborsi. Kepada kita semua marilah kita jaga dan rawat diri kita dengan makan, minum, istirahat, olahraga teratur dst.. demi kesehatan dan kebugaran tubuh kita dan dengan demikian tidak mudah jatuh sakit.

· “Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” (Kej 1:17-18). Kutipan ini mengingatkan kita semua bahwa apa yang diciptakan oleh Allah senantiasa baik adanya; semua ciptaan di permukaan bumi maupun di alam raya diciptakan untuk membantu manusia, ciptaan terluhur dan termulia di bumi ini, agar dapat hidup sehat, segar-bugar, selamat dan damai sejahtera. Kita semua dipanggil untuk merawat dan mengurus semua ciptaan Allah, misalnya tanaman dan binatang, agar senantiasa baik adanya, tumbuh dan berkembang biak sebagaimana dikehendaki oleh Allah, Sang Pencipta. Rasanya sungguh memprihatinkan ketika ada orang-orang karena hobby-nya dengan begitu mudah mengurungi binatang dalam sangkar sendirian, sehingga tidak dapat berkembang biak, demikian juga aneka jenis intervensi teknologi terhadap tanaman demi tujuan komersial. Allah mendambakan agar semua ciptaanNya tumbuh dan berkembang dalam suasana atau iklim ‘cintakasih dan kebebasan’, sehingga tiada ciptaan satupun yang dilecehkan. Kebetulan pada tahun ini para gembala Gereja Katolik di Indonesia mengajak kita semua untuk memperhatikan lingkungan hidup sebagaimana mestinya, sebagaimana digariskan dalam pesan pastoral KWI 2012. Untuk kebutuhan oksigen yang memadai, marilah kita rawat dan urus aneka jenis tanaman yang mendukung hal itu, dan kiranya lahan-lahan kosong dapat ditanami dengan tanaman yang mungkin juga menghasilkan buah yang berguna bagi kesehatan manusia. Jenis tanaman seperti mangga, misalnya, kiranya dengan mudah dapat ditanam dan tanaman mangga tetap baik dalam segala cuaca (selain membuat lingkungan hidup lebih segar, kiranya buah mangga juga berguna bagi manusia). Semoga penebangan hutan seenaknya juga dapat dihentikan.

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda, yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya. Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung.” (Mzm 104:1-2.5-6)

Senin, 11 Februari 2013

Romo Ignatius Sumarya, SJ