“Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita” (Yer 17:5-10; Mzm 1:1-3; Luk 16:19-31)

“Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati." (Luk 16:19-31), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “Berakit-rakit ke hulu, berrenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu dan bersenang-senang kemudian”, demikian kata sebuah peribahasa. Isi peribahasa ini hemat saya telah dihayati dalam dunia kerja, yaitu bekerja keras lebih dahulu baru kemudian menerima imbal jasa atau gajian. Ada rumor juga bahwa apa yang telah kita nikmati di dunia ini di akhirat nanti tidak boleh menikmati lagi, sedangkan apa yang belum kita nikmati selama di dunia ini maka di akhirat nanti dengan leluasa dan seenaknya kita boleh menikmati. Misalnya orang yang selama di dunia jarang dan tak pernah berdoa, maka di akhirat nanti harus berdoa terus menerus, orang yang selama di dunia ini hidup seenaknya dan berpesta- pora, maka di akhirat nanti harus bekerja keras dan bermatiraga. Maka marilah selama masa Prapaska ini kita mawas diri sejauh mana kita bermatiraga alias berusaha mengendalikan gerak langkah raga atau anggota tubuh sedemikian rupa sehingga gerak langkahnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Secara konkret kami berharap kepada para pelajar atau mahasiswa agar belajar sungguh-sungguh setiap hari, demikian juga para pekerja yang bekerja dalam bidang apapun, kami harapkan sungguh bekerja keras. “Bekerja keras adalah sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal yang positif dan tidak suka berpangku tangan serta selalu gigih dan sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka-Jakarta 1997, hal 10). Mereka yang bermalas-malas kami harapkan segera bertobat.

· “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yer 17:7-8), demikian peringatan nabi Yeremia kepada kita semua umat beriman. Kita semua kiranya mendambakan senantiasa di dalam berkat dan rahmat Tuhan, sehingga cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa kerbuahkan apa-apa yang baik, menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan dan kebahagiaan jiwa, entah jiwa kita sendiri maupun jiwa orang-orang yang kena dampak cara hidup dan cara bertindak kita. Maka hendaknya kita sungguh menaruh harapan kepada Tuhan, bukan kepada manusia atau ciptaan-ciptaan lainnya di bumi ini, seperti tanaman atau binatang maupun aneka macam jenis harta benda, jabatan dan kehormatan duniawi. Menaruh harapan kepada Tuhan berarti cita-cita, dambaan, kerinduan atau impian kita senantiasa sesuai dengan kehendak Tuhan. Secara konkret sebagai orang yang telah dibaptis berarti senantiasa hidup dan bertindak menolak semua godaan setan dan hanya mengabdi Tuhan saja, sebagai suami-isteri senantiasa saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit, sebagai biarawan-biarawati atau anggota lembaga hidup bakti senantiasa membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan melalui sesamanya maupun tugas pekerjaan, dst… Semoga cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa menghasilkan buah-buah kebaikan dimanapun dan kapanpun.

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mzm 1:1-3)



Kamis, 8 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani “ (Yer 18:18-20; Mzm 31:14-16; Mat 20:17-28)

“Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mat 20:17-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Memperhatikan dan mencermati aneka kekerasan dan kebrutalan yang hampir setiap hari terjadi di kota-kota di Indonesia masa kini menunjukkan bahwa mereka yang terlibat di dalam kekerasan atau kebrutalan menerima pendidikan yang keras di dalam keluarga atau sekolahnya, atau mereka terbiasa melihat kekerasan di lingkungan hidup mereka. Kekerasan yang terjadi belum tentuk secara phisik, mungkin secara social, emosional, psikis atau spiritual, namun demikian berarti tetap akan menjiwai orang yang bersangkutan untuk bertindak keras dan brutal jika ada kesempatan. Pemerintah-pemerintah melalui aparat-aparatnya juga sering melaksanakan pemerintahannya dengan kekerasan. Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk memerintah dengan semangat melayani. Kepada mereka yang berada di jajaran pemerintahan, entah menjadi pejabat atau pegawai, kami ingatkan akan sumpah anda, yaitu ketika diangkat menjadi pejabat atau pegawai anda berjanji untuk melayani atau mengabdi rakyat. Hendaknya tidak hanya manis di mulut ketika sedang bersumpah, tetapi juga manis dalam cara hidup dan cara bertindak atau memfungsikan jabatannya. Layanilah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan tenaga anda, mereka yang harus anda layani. Melayani atau mengabdi orang lain berarti berusaha dengan sungguh-sungguh membahagiakan orang yang dilayani, demi keselamatan dan kesejahteraan hidup mereka. Semoga anda para pejabat atau pegawai pemerintahan tidak gila harta benda/uang, jabatan/kedudukan atau kehormatan duniawi.

· “Perhatikanlah aku, ya TUHAN, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka” (Yer 18:19-20), demikian doa Yeremia yang menerima ancaman untuk dibunuh oleh mereka yang memusuhinya. Orang baik, benar, jujur dan rendah hati di negeri ini juga sering menerima ancaman atau terror dari para penguasa yang gila harta benda/uang, jabatan maupun kehormatan duniawi, entah secara langsung atau melalui suruhan/perantara. Kepada mereka yang sering menerima ancaman atau terror yang demikian itu kami harapkan tetap tenang dan tegar seraya persembahkan semuanya kepada Tuhan. Jangan hadapi dan sikapi ancaman atau terror dengan takut dan balas dendam, karena dengan demikian kekerasan dan kebrutalan akan muncul. Tetap berdirilah teguh dalam Tuhan, yang berarti tetap baik, benar, jujur dan rendah hati, karena dengan demikian ancaman atau terror akan mundur dan berhenti dengan sendirinya. Ancaman dan terror berasal dari setan, dengan kekuatan setan, dan kita percaya Tuhan pasti mengalahkan setan, maka bersama dan bersatu dengan Tuhan kita dapat mengatasi ancaman dan terror. Marilah kita ingat dan kenangkan dan belajar darinya, yaitu para ibu dan anak-anak berbaris teratur seraya berdoa rosario dengan tenang dan tegar menghadapi tentara-tentara dengan tank perang serta pesenyataan mutakhir lainnya, dimana akhirnya kekerasan yang dikirim oleh Presiden Marcos, yang gila akan harta benda/uang, jabatan dan kehormatan duniawi, mundur teratur. Doa telah mengalahkan kekerasan phisik, itulah yang terjadi.

“Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, -- ada kegentaran dari segala pihak! -- mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!” (Mzm 31:14-16)


Rabu, 7 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ

“Barangsiapa terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu” (Yes 1:10.16-20; Mzm 50:8-9; Mat 23:1-12)


“Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Mat 23:1-12), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Para pemimpin pada umumnya sering suka memberi perintah, petunjuk, arahan atau peraturan dan kebijakan, tetapi mereka sendiri tidak melaksanakan atau menghayati apa yang telah mereka katakan. Dengan kata lain mereka sungguh munafik, seperti orang-orang Farisi: melakukan perbuatan baik agar dilihat dan dipuji orang, sedangkan ketika tak dilihat orang bertindak atau berperilaku seenaknya sendiri. Sering mereka juga memberi pengarahan atau petunjuk kepada bawahannya untuk hidup dan bertindak saling melayani, namun mereka sendiri tidak melayani melainkan minta dilayani. Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua bahwa siapapun merasa diri sebagai yang terbesar atau terkemuka, hendaknya menjadi pelayan bagi yang lain. Melayuni berarti dengan rendah hati senantiasa berusaha untuk membahagiakan mereka yang harus dilayani. Pertama-tama kami berharap kepada para orangtua atau bapak-ibu untuk senantiasa berusaha membahagiakan anak-anaknya. Hal ini tidak berarti memanjakannya, melainkan membina dan mendidik anak-anak sedini mungkin dalam hal saling melayani, maka pertama-tama mereka harus mengalami dilayani. Kebahagiaan sejati orangtua hemat terletak pada kenyataan bahwa anak-anak tumbuh berkembang sebagai pribadi yang cerdas beriman, hidup dan bertindak dalam dan dengan semangat melayani. Para orangtua hendaknya dapat menjadi teladan hidup saling melayani bagi anak-anaknya, demikian juga para pemimpin atau atasan hendaknya menjadi teladan bagi anak buah atau bawahannya dalam hidup saling melayani. Marilah kita hidup dan bertindak saling melayani, saling membahagiakan, saling menyelamatkan.

· “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!” (Yes 1:16-17). Seruan Tuhan melalui nabi Yesaya ini selayaknya kita renungkan dan hayati. Kita semua diajak untuk membersihkan diri, entah secara spiritual maupun phisik dan tentu saja terutama atau lebih-lebih secara spiritual, karena jika orang memiliki hati dan jiwa yang bersih maka yang bersangkutan pasti akan hidup dan bertindak baik kepada siapapun dan dimana pun. Orang yang bersih hati dan jiwanya senantiasa akan hidup dengan jujur dan tidak pernah menipu atau berbohong. Jika kita semua belum bersih hati dan jiwa kita, maka marilah kita tanggapi seruan Yesaya “Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik: usahakan keadilan, kendalikan orang kejam, belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda”. Anak-anak yatim maupun para janda sering diperlakukan dengan kejam, mungkin tidak secara phisik melainkan secara psikologis dan social atau spiritual. Lebih-lebih para janda muda dan cantik sering menjadi bahan omongan atau ngrumpi atau ngrasani, entah yang dilakukan oleh kaum lelaki maupun perempuan. Ngrumpi atau ngrasani berarti melecehkan harkat martabat manusia, karena pada umumnya memperbincangkan kekurangan atau kelemahan orang lain dan jarang membicarakaan kelebihan atau kebaikan orang lain. Maka orang yang suka ngrumpi atau ngrasani berarti berdosa, dan kami harapkan untuk bertobat. Ngrasani atau ngrumpi juga berarti sombong, kebalikan dari rendah hati. Rendah hati merupakan cirikhas utama siapapun yang hidup dan bertindak melayani.

“Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu” (Mzm 50:8-9)

Selasa, 6 Maret 2012


Romo Ignatius Sumarya, SJ

Perayaan Ekaristi: Senin, 26 Maret 2012


HARI RAYA KABAR SUKACITA
SENIN, 26 MARET 2012


RITUS PEMBUKA


LAGU PEMBUKA (PS 450)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya Yesus Kristus bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR
I. Pada hari ini 26 Maret 2012 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, karena pada hari ini diperingati peristiwa Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke seorang perawan sederhana Maria di Nazaret menyampaikan kabar sukacita. Pada Hari Raya Kabar Sukacita hari ini, meski jatuhnya dalam Masa Prapaskah, Misa dirayakan dengan meriah. Sesuai aturan Pedoman Umum Misale Romawi, gereja dan altar boleh dihias dengan bunga dan organ boleh digunakan. Seturut rubrik Misale Romawi, Madah Kemuliaan dan Syahadat diucapkan/dinyanyikan.

SERUAN TOBAT (TUHAN KASIHANILAH KAMI PS 351)

I. Tuhan Yesus Kristus, sabda kekal yang menjelma Engkau telah memilih Bunda Maria menjadi bunda-Mu yang tak bernoda, bebaskanlah kami dari noda dosa.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami

I. Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia melalui malaikat Gabriel, Engkau meminta kesediaan Bunda Maria untuk menerima Engkau di dalam rahimnya. Buatlah hati kami tanggap menerima Engkau.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami

I. Tuhan Yesus Kristus, Allah Putra, melalui Bunda Maria, Engkau menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

MADAH KEMULIAAN
(PS 352)

DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah bersabda, maka jadilah Putra-Mu telah menjelma menjadi manusia dalam diri Bunda Maria, wanita yang tersuci di antara wanita. Kami mengimani Dia sebagai penyelamat kami, sebagai sungguh Allah dan sungguh manusia. Kami mohon dengan rendah hati semoga hidup kami selanjutnya ditandai oleh hidup ilahi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 7:10-14; 8:10)

"Seorang perempuan muda akan mengandung."


L. Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita.”

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 850)
Refren: Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Mazmur:
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

BACAAN II (Ibr 10:4-10)

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."


L. Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani:

Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku.” Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. – “ Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

BACAAN INJIL (Luk 1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA (NICEA KONSTANTINOPEL PS 2/MB 115)
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil berlutut)


I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.

Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

DOA UMAT


LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 636)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penjelmaan Putra-Mu yang tunggal yaitu misteri penyelamatan-Mu yang kami rayakan pada hari ini, layaklah Gereja-Mu bersyukur. Terimalah kiranya persembahan roti dan anggur yang diunjukkan ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 392)

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI



BAPA KAMI


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH
(PS 413)

PERSIAPAN KOMUNI

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, teguhkanlah di dalam diri kami iman kepercayaan yang kami akui dengan bangga bahwa Putra-Mu yang dikandung dan dilahirkan oleh Santa Perawan Maria sungguh Allah dan sungguh manusia semoga berkat daya kebangkitan Putra-Mu itu kami akhirnya memperoleh kehidupan kekal. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT

PENGUTUSAN


LAGU PENUTUP (PS 633)


***


Perayaan Ekaristi: Sabtu-Minggu, 24-25 Maret 2012

HARI MINGGU PRAPASKAH V
SABTU-MINGGU, 24 - 25 Maret 2012


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 479 bait 1 dan 4)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita, Yesus Kristus, bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR
I. Gambaran biji gandum yang jatuh di tanah dan mati, agar dapat menghasilkan buah, menunjukkan hidup dan wafat Yesus. Bahwa kita harus bersedia kehilangan nyawa agar dapat memperolehnya, tetaplah merupakan misteri bagi kita. Namun kita tidak dapat menghindarinya: kabar gembira kebangkitan dan kemuliaan Kristus mencakup pula berita duka sengsara dan wafat-Nya. Persiapan Paskah kita ini hendaknya memperdalam iman kita dan ikut serta kita dalam penderitaan dan wafat Yesus. Kalau demikian maka kita dapat ikut serta bangkit pada hari Paskah yang mendatang.


SERUAN TOBAT (Tuhan kasihanilah kami PS 355)
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati agar dapat menghasilkan buah melimpah.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Engkaulah Putera Allah yang belajar menjadi taat dalam penderitaan untuk menjadi pokok keselamatan kekal bagi mereka yang taat kepada-Mu.
K. Kristus, kasihanilah kami
U. Kristus, kasihanilah kami.

I. Engkaulah pelaksanaan perjanjian Allah yang baru, di mana Allah mengampuni kejahatan umat-Nya dan tidak akan mengingat lagi dosa-dosa mereka.
K. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

TANPA KEMULIAAN


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa kami yang mahasetia, Engkau telah membatalkan perjanjian lama dan menawarkan perjanjian baru kepada kami, serta menulis hukum cinta kasih dan pengampunan di dalam hati kami. Arahkanlah kiranya pandangan kami kepada Yesus Kristus, Tuhan kami, yang karena taat dan wafat telah mempersembahkan pepulih bagi kami dan seluruh umat manusia. Dialah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Yer 31:31-34)

"Aku akan mengikat perjanjian baru dan takkan lagi mengingat dosa mereka."


L. Pembacaan dari Kitab Yeremia:

Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka," demikianlah firman tuhan. "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya, dengan mengatakan 'Kenalkan Tuhan!' sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 51:3.4.12-13.14-15 - PS 811)
Refren: Karna belas kasih-Mu sayangi hamba-Mu. Semoga Dikau rela bersihkan jiwaku.
Mazmur:
1. Aku hamba durhaka dalam kecemasan. Mohon belas kasih-Mu, di takhta-Mu Tuhan. Karna kemurahan-Mu, bersihkan jiwaku. Semoga Kauleburkan segala dosaku.
2. Hati merasa malu datang kepada-Mu. Karna ingat selalu, noda di hatiku. Dengan rendah di hati mohon kepada-Mu. Semoga Kauampuni segala dosaku.
3. Mohon kekuatan-Mu mohon bantuan-Mu. Agar tiap langkahku, Dikau serta selalu. Dari lembah sengsara, angkatlah diriku. Hingga pada akhirnya sampai kepada-Mu.

BACAAN II (Ibr 5:7-9)

"Kristus telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan yang abadi."


L. Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani:

Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Barangsiapa melayani Aku, harus mengikuti Aku, sabda Tuhan. Di mana Aku berada, di situ pun hambaku hendaknya berada.

BACAAN INJIL (Yoh 12:20-33)

"Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan berdua menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar bukan karena Aku, melainkan karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila sudah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
I.: Demikianlah Injil Tuhan
U.: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA

DOA UMAT

I. Marilah kita berdoa kepada Bapa dengan pengantaraan Kristus, yang telah membawa kebahagiaan bagi kita karena taat kepada Bapa:

L. Bagi para pemimpin Gereja dan Negara: Ya Bapa, dampingilah mereka agar setia melayani umat-Mu dan rakyat dengan penuh rasa tanggung jawab. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi mereka yang diserahi tugas membimbing kaum muda: Ya Bapa, bantulah para pembimbing kaum muda dengan sinar terang rahmat-Mu, agar jangan mengurangi pewartaan mengenai penderitaan, wafat dan kebangkitan Kristus. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi para penderita: Ya Bapa, dampingilah para penderita dengan rahmat-Mu agar dengan rela mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi diri kita yang hadir di sekitar altar: Ya Bapa, berkatilah kami agar perayaan Ekaristi ini menghasilkan sesuatu bagi hidup kami sehari-hari. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I. Allah Bapa surgawi, kami merasa asing terhadap penderitaan dan kematian. Ajarilah kami menerimanya bukan sebagai sesuatu yang tak dapat dielakkan, melainkan sebagai jalan yang harus kami lalui agar hidup kami semakin mirip dengan hidup Yesus, Putra-Mu.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 486)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa yang Mahakudus, berkatilah kiranya roti dan anggur ini dan baruilah perjanjian-Mu dengan kami di situ, serta perdengarkanlah suara-Mu yang menghidupi kami, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 394)

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI


BAPA KAMI
(PS 402)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 415)

PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa kami sumber kehidupam sejati, anugerahilah kami daya hidup Putra-Mu, yang bagaikan biji gandum jatuh ke tanah dan mati, untuk menjadikan bumi kami tempat kedamaian, di mana kesepian berbalik menjadi keramaian; di mana orang berani mempertaruhkan hidup demi kebahagiaan sesama dan di mana salib menjadi pedoman hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT


PENGUTUSAN

LAGU PENUTUP (PS 715)


***


Perayaan Ekaristi: Sabtu-Minggu, 17-18 Maret 2012


HARI MINGGU PRAPASKAH IV
SABTU-MINGGU, 17-18 Maret 2012


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 487)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita, Yesus Kristus, bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR

SERUAN TOBAT
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini

I+U: Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

TUHAN KASIHANILAH KAMI
(PS 339)

TANPA KEMULIAAN


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa kami yang maharahim, Engkau telah mengutus Putra-Mu bukan untuk menghukum melainkan untuk menyelamatkan. Dan dalam cinta kasih-Mu Engkau mencakup segala yang ada dan mengampuni dosa-dosa manusia. Tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami, bukan karena kami telah berjasa, melainkan karena Engkau kaya akan belas kasih terhadap orang-orang berdosa. Dengan pengantaraan Kristus, .........
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (2Taw 3:14-16,19.23)

"Aku tidak mengingat-ingat dosamu."


L. Pembacaan dari Kitab Kedua Tawarikh:

Ketika Israel diperintah oleh Raja Zedekia, semua pemimpin di antara imam dan rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan Tuhan di Yerusalem mereka najiskan. Namun Tuhan, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Tuhan sayang kepada umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok para utusan Allah itu, menghina segala firman Allah dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi ada pemulihan. Maka Tuhan menggerakkan raja orang-orang Kasdim. Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu, sehingga musnahlah segala perabotan yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan terluput dari pedang diangkutnya ke Babel, mereka dijadikan budak raja dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian genaplah firman Tuhan yang diucapkan Yeremia, sampai tanah ini pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabat, karena tanah itu menjadi tandus selama tahun sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu, untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia. Maka dimaklumkanlah di seluruh kerajaan Koresh, secara lisan dan tulisan maklumat ini, "Beginilah perintah Koresh, raja Persia. Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, kiranya Tuhan Allah menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 137:1-2.3.4-5.6- PS 842)
Refren: Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Mazmur:
1. Di tepi Sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita gantungkan kecapi kita.
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita, "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

BACAAN II (Ef 2:4-10)

"Kamu mati karena kesalahan, tetapi diselamatkan berkat kasih karunia"


L. Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara, terdorong oleh kasih karunia-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus. Sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kamu diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan memberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan itu Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kepada kita kasih karunia-Nya yang berlimpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah hasil usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah dari hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada orang yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

BACAAN INJIL (Yoh 3:14-21)

"Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada Nikodemus yang datang kepada-Nya pada waktu malam, "Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikianlah juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat, sebab barangsiapa berbuat jahat, ia membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatan yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.

I.: Demikianlah Injil Tuhan
U.: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA

DOA UMAT

I. Tuhan telah membuat kita seperti adanya, manusia terang dan gelap, yang menyadari bahwa yang baik adalah anugerah dari Bapa. Berkat belas kasih-Nya yang tak terbatas Ia akan mendengarkan doa-doa kita:

L. Bagi pemimpin Gereja: Ya Bapa, jiwailah kiranya para pemimpin Gereja dengan Roh-Mu agar kegembiraan dan harapan umat manusia tetap memancar dari mereka. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi pimpinan masyarakat: Ya Bapa, terangilah para pemimpin masyarakat kami agar melihat salib sebagai tanda semangat pengorbanan bagi sesama. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi mereka yang kehilangan segala-galanya, yaitu para pengungsi, para buangan dan korban perang: Ya Bapa, kasihanilah dan hiburlah mereka yang karena keadaan terpaksa mengungsi dan dibuang dari tengah masyarakatnya dengan mengakhiri penderitaan mereka. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L. Bagi sahabat-sahabat yang sedang mengalami cobaan: Ya Bapa, tunjukkanlah kiranya kepada sahabat-sahabat kami yang sedang mengalami cobaan, salib Putra-Mu agar mampu mengatasi kesulitan mereka. Marilah kita mohon....
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L. Bagi kita di sini: Semoga kehadiran Allah Bapa di tengah-tengah kita menghalau kegelapan dari hati kita. Marilah kita mohon.....
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.


I. Allah Bapa kami, Engkau telah mengutus Putra-Mu ke dunia, bukan untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkannya. Dampingilah kami dalam suka duka dan jadilah penyelamat kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 483)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa di surga, bukalah hati kami, agar kami dapat menangkap bahasa tanda-tanda-Mu. Yakinkanlah kami bahwa Engkaulah yang menyertai kami meninggalkan tanah penjajahan menuju tanah kebebasan berkat jasa Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 385)

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI


BAPA KAMI
(PS 404)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 406)

PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa yang mahakudus, buktikanlah kiranya janji-Mu dan dengarkanlah kami yang berseru mohon bantuan-Mu. Semoga segala sesuatu yang kami lakukan ditopang oleh iman kepada-Mu, sebagai mana diajarkan kepada kami oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT


PENGUTUSAN

LAGU PENUTUP (PS 691)


***


“Hendaklah kamu murah hati” (Dan 9:4b-10; Mzm 79:8-9.11; Luk 6:36-38)


“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk 6:36-38), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Murah hati secara sederhana dan harafiah kiranya dapat diartikan sebagai ‘hatinya dijual murah’, maksudnya siapapun diberi perhatian tanpa pandang bulu. Hal ini kiranya sangat sesuai dengan tema APP tahun ini yaitu “Katolik Sejati Harus Berbagi dan Peduli”, ajakan bagi kita semua untuk tidak menjadi orang egois, yang hanya mementingkan atau mengedepankan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. Jika kita dengan jujur mawas diri kiranya kita akan menyadari dan menghayati diri sebagai pribadi yang telah menerima kemurahan hati Allah secara berlimpah-limpah melalui sekian banyak orang yang telah memperhatikan kita melalui aneka cara dan bentuk, maka selayaknya kita menyalurkan kemurahan hati Allah tersebut kepada saudara-saudari kita. Tentu saja pertama-tama dan terutama kita hendaknya bermurah hati kepada mereka yang setiap hari hidup dan bekerja dengan kita, entah di dalam keluarga maupun tempat kerja. Jika seluruh anggota keluarga saling bermurah hati, kemudian kami harapkan bersama-sama bermurah hati kepada keluarga-keluarga lain dalam satu ruikun tetangga atau warga, sehingga terjadilah kebersamaan hidup masyarakat yang ditandai dengan saling bermurah hati. Kepada para pemimpin karya atau perusahaan atau kantor kami harapkan mewujudkan kemurahan hati dengan sering mendatangi dan menyapa dengan rendah hati rekan-rekan kerja, para pembantu maupun bawahannya. Secara khusus kita semua diingatkan dan diajak untuk memperhatikan saudara-saudari kita yang miskin dan berkekurangan, entah secara spiritual maupun phisik, rohani maupun jasmani. Kemurahan hati juga dapat diwujudkan dengan mengampuni siapapun yang telah bersalah kepada kita atau menyakiti kita, sebagaimana sering kita doakan dalam Doa Bapa Kami “ampunilah kami seperti kami pun mengampuni mereka yang bersalah kepada kami”. Tak henti-hentinya saya mengingatkan dan mengajak anda sekalian agar anak-anak sedini mungkin dididik dan dibiasakan dalam hal saling bermurah hati.

· “Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.” (Dan 9:8-10). Para pemimpin dan tokoh di Indonesia ini kiranya telah terbiasa melakukan perbuatan yang tak berkenan di hati Tuhan alias berdosa, melakukan apa yang jahat seperti korupsi dan berbohong tak terasa lagi alias mereka telah kehilangan rasa malu atau “rasa bersalah”, yang dalam bahasa Jawa disebut “rai gedeg” (=bermuka gedeg), dimana semua perbubatan dosa atau jahatnya dengan jelas diketahui oleh banyak orang tak tahu malu lagi. Mereka omong dan memberi pengarahan bagus-bagus, tetapi perilaku mereka jahat dan brengsek. Ketika orang berbohong dan berusaha menutupi kebohongannya maka kebohongan yang kemudian lebih besar dan mencolok, semakin berbohong semakin sombong. Sudah menjadi rahasia umum dan pemberitaan di berbagai mass media bahwa para pejabat pemerintah memperkaya diri pribadi atau golongannya melalui aneka macam jenis proyek. Sebagai contoh: proyek senilai 100 milyard rupiah pada umumnya akan dikorupsu sebesar kurang lebih 30% s/d 40% dari jumlah anggaran tersebut, sehingga dana untuk proyek secara konkret tidak memadai lagi. Maka tidak mengherankan bahwa hasil proyek atau pembangunan gedung sering terbengkali, jalan-jalan tol cepat rusak, maupun jalan-jalan raya demikian adanya juga, dst.. Marilah kita doakan agar para pemimpin atau pejabat tidak memperkaya diri atau hanya mencari kepentingan diri sendiri maupun kelompoknya, semoga mereka setia pada janji atau sumpahnya yaitu untuk melayani atau mangabdi rakyat, yang berarti senantiasa mengutamakan atau mengedepankan kepentingan, kesejahteraan atau kebahagiaan dan keselamatan rakyat. Semoga mereka yang berada di poros badan publik maupun poros bisnis memihak kepentingan dan kebutuhan mereka yang berada di poros komunitas atau rakyat.

“Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami. Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu! Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh” (Mzm 79:8-9.11)

Senin, 5 Maret 2012


Romo Ignatius Sumarya, SJ

Perayaan Ekaristi: 10 - 11 Maret 2012


HARI MINGGU PRAPASKAH III
SABTU-MINGGU, 10-11 Maret 2012


RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA (PS 543)

TANDA SALIB DAN SALAM
I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan kita, Yesus Kristus, bersamamu
U. Dan bersama rohmu


PENGANTAR

SERUAN TOBAT (PS 359 - Nyanyian ini berfungsi sebagai cara tobat 4)
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini dengan menyanyikan Tuhan kasihanilah kami Puji Syukur nomor 359.

Umat:
1. Tuhan, kasihanilah kami, kasihanilah. Tuhan, kasihanilah kami.
Tunjukkan belas kasihan-Mu kepada kami, ya Putra Bapa.
2. Kristus, kasihanilah kami, kasihanilah. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah pengantara kami kepada Bapa kasihanilah kami.
3. Tuhan, kasihanilah kami, kasihanilah. Tuhan, kasihanilah kami.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U. Amin.

TANPA KEMULIAAN


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Allah Bapa yang mahabaik, Engkau telah memberikan perintah-Mu yang mengarah pada kehidupan agar kami jangan sampai menempuh jalan sesat. Curahkanlah roh-Mu kepada kami, agar kami dapat menyadari, bahwa hidup sejati tumbuh dari salib Putera-Mu, dan bahwa Putera-Mu telah membangunkan dunia berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Dialah Tuhan dan pengantara kami...........................
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Kel 20:1-17)

"Hukum telah diberikan melalui Musa."


L. Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, "Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 19:8.9.10.11 - PS 852)
Refren: Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Mazmur:
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.

BACAAN II (1Kor 1:22-25)

"Kami memberitakan Kristus yang tersalib.
Suatu sandungan bagi orang Yahudi.
Tetapi bagi mereka yang dipanggil,
Kristus adalah hikmat Allah. "


L. Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

BACAAN INJIL (Yoh 2:13-25)

"Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikan kembali."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, "Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka, "Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberikan kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

HOMILI

AKU PERCAYA

DOA UMAT

I. Marilah berdoa kepada Allah yang setia akan perjanjian-Nya, agar kita boleh menyembah-Nya dengan seluruh hidup kita dan saling membantu untuk menjadi bahagia dan merdeka.

L. Semoga para kepala pemerintahan serta Perserikatan Bangsa-Bangsa mematuhi perjanjian dan kesepakatan dalam membela hak-hak asasi manusia, tidak dengan kekuatan senjata, melainkan dengan saling pengertian dan saling membantu. Marilah berdoa kepada Tuhan:
U. Tuhan, jadikanlah kami umat-Mu yang baru.

L. Semoga para pembuat undang-undang diilhami oleh kepentingan umum dalam membuat undang-undang yang adil bagi semua orang. Marilah berdoa kepada Tuhan.
U. Tuhan, jadikanlah kami umat-Mu yang baru.

L. Semoga mereka yang tidak mengenal Allah, juga setia menaati hukum Allah yang tertanam dalam hati nurani semua manusia, agar mereka pun ikut serta membangun dunia yang lebih manusiawi. Marilah berdoa kepada Tuhan.
U. Tuhan, jadikanlah kami umat-Mu yang baru.

L. Semoga umat kristiani di mana pun berada membangun persekutuan, dan menjadi tanda bagi dunia sebagaimana manusia dapat hidup bersama dalam kasih. Marilah berdoa kepada Tuhan.
U. Tuhan, jadikanlah kami umat-Mu yang baru.

L. Bagi kepentingan paroki: (teks doa supaya dibuat oleh paroki)........ Marilah kita mohon
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.


I.Tuhan Allah, semoga setiap perintah-Mu bagi kami menjadi undangan untuk mengasihi serta melayani saudara-saudari kami, untuk memahami dan menghargai, untuk menuntun dan dituntun, agar bersama-sama kami menjadi umat-Mu, dalam Kristus Yesus, Tuhan kami.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 541)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Allah Bapa di surga, bukalah hati kami, agar kami dapat menangkap bahasa tanda-tanda-Mu. Yakinkanlah kami bahwa Engkaulah yang menyertai kami meninggalkan tanah penjajahan menuju tanah kebebasan berkat jasa Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI

KUDUS (PS 396)

DOA SYUKUR AGUNG


C. KOMUNI


BAPA KAMI
(PS 402)


I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI
I. Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH (PS 417)

PERSIAPAN KOMUNI
Ajakan menyambut Komuni

I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI (PS 480/484/486/ 622)

DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa kami yang mahapengasih, semoga sabda-Mu memberi kami harapan akan bumi baru, tempat orang bertindak jujur dan adil, tempat para bangsa menemukan ruang hidup dan tempat kekuasaan jahat dikalahkan oleh kebaikan demi Yesus Kristus, Putra-Mu, yang telah merintis jalannya dan menjadi Pengantara kami di hadapan-Mu.
U. Amin.

RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT


PENGUTUSAN

LAGU PENUTUP (PS 703)


***


HOMILI: Hari Minggu Prapaskah II (Kej 22:1-2.9a.10-13.15-18; Mzm 116:15-18; Rm 8:31b-34; Mrk 9:2-10)

“Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."

Masa Prapaska/Tobat/Retret Agung Umat antara lain untuk mempersiapkan diri menyambut puncak iman kita, yaitu wafat dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, dengan harapan agar kita sungguh setia pada iman kita kepada Yesus yang telah wafat dan bangkit dari mati. Beriman kepada wafat dan kebangkitanNya memang antara lain berarti kita harus setia menghayati kata-kata ketika menerima abu di hari Rabu Abu, yaitu suatu seruan “Bertobatlah dan percayalah pada Injil”. Bertobat berarti meninggalkan cara hidup dan cara bertindak yang tidak baik, tak bermoral atau tidak sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan, sedangkan percaya kepada Injil berarti senantiasa melaksanakan atau menghayati kehendak atau sabda-sabda Tuhan, antara lain tertulis di dalam Kitab Suci. Bukankah kita sampai kini masih mempersoalkan hal itu, entah itu berarti menanyakan apakah saya sudah sungguh bertobat dan percaya pada Tuhan atau saya senantiasa berusaha untuk bertobat dan percaya pada Tuhan. Marilah kita hayati masa Prapaska/ Tobat/Retret Agung Umat mawas diri dengan sungguh-sungguh seruan “Bertobatlah dan percayalah pada Injil”

"Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia(Mrk 9:7)

Kutipan di atas ini adalah sabda Tuhan Allah kepada para rasul, ketika mereka menyaksikan kemuliaan Yesus di bukit Tabor. Pengalaman yang mempesona bagi para rasul, sehingga mereka berniat membuat sesuatu yang indah, yaitu kemah bagi Yesus dan para nabi. Pengalaman yang demikian itu kiranya juga terjadi dalam diri kita masing-masing ketika dalam keadaan damai, gembira dan ceria, misalnya selesai retret atau rekoleksi, baru saja mengikrarkan kaul, saling berjanji menjadi suami-isteri, diterima sebagai pegawai atau siswa/mahasiswa baru, dst.., dan dalam pengalaman yang demikian itu kita juga menjanjikan sesuatu yang luhur, mulia, indah dan baik. Maka marilah kita mawas diri apakah kita setia melaksanakan apa yang kita janjikan tersebut atau setia ‘mendengarkan sabda Tuhan dan menghayatinya di dalam cara hidup dan cara bertindak’ setiap hari dimana pun dan kapan pun.

Dengarkanlah Dia”, demikian sabda Tuhan Allah. Mendengarkan merupakan salah satu keutamaan penting di dalam kehidupan kita, apa yang kita dengarkan sangat dominan membentuk dan membina kepribadian kita. Selama masa Tobat atau Retret Agung Umat ini marilah kita berusaha, entah secara pribadi atau bersama-sama, untuk membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci atau dengan sungguh-sungguh merenungkan teks-teks kitab suci yang setiap hari saya angkat. Sebagaimana telah saya angkat, alangkah indahnya jika selama masa Tobat atau Retret Agung Umat kita juga membaca dan meresapkan kembali apa-apa yang tertulis di dalam Konstitusi, Pedoman Hidup, Anggaran Dasar, Undang-Undang, Peraturan dst.. seraya melihat diri sendiri apakah cara hidup dan cara bertindak kita telah sesuai dengan apa yang digariskan dalam dokumen-dokumen tersebut.

Setia menghayati atau melaksanakan aneka aturan atau tata tertib yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing, memang tak akan terlepas dari aneka penderitaan, tantangan, hambatan atau masalah. Penderitaan, tantangan, hambatan atau masalah yang lahir dari kesetiaan kita merupakan jalan ke arah atau menuju ke keselamatan atau kebahagiaan sejati, maka hendaknya jangan dihindari melainkan hadapi dengan rendah hati dan kerja keras bersama dengan bantuan rahmat Tuhan. Kita dapat bercermin atau belajar dari dunia pewayangan, misalnya kelima bersaudara dari Pandowo: Puntodewa, Werkudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa, yang dikenal jujur, baik, berbudi pekerti luhur, ketika menghadapi cobaan-cobaan berat mereka tetap setia sebagai orang-orang yang jujur, baik dan berbudi pekerti luhur, sehingga enaka cobaan dan penderitaan yang mereka alami merupakan penggemblengan pribadi mereka untuk tumbuh berkembang menjadi ksatria-kesatria yang unggul dan handal serta berbudi pekerti luhur.

Rawe-rawe rantas, malang-malang putung” = Semua hambatan atau masalah dapat diatasi atau diselesaikan, untuk mencapai pemenuhan suatu cita-cita, demikian kata sebuah peribahasa Jawa. Kita semua memiliki cita-cita luhur dan mulia, yaitu keselamatan dan kebahagiaan jiwa kini dan selamanya, maka marilah dengan penuh keteguhan hati dan kepercayaan kita selesaikan aneka masalah dan hambatan yang ada di depan kita. “Selama kita memiliki kemauan, keuletan dan keteguhan hati, besi batangan pun bila digosok terus-menerus pasti akan menjadi sebatang jarum….Milikilah keteguhan hati”, demikian salah satu motto bapak Andrie Wongso, promotor terkenal di Indonesia.

“Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” (Rm 8:33-34).

Apa yang dikatakan oleh Paulus kepada umat di Roma di atas ini kiranya baik kita renungkan dan hayati. Masing-masing dari kita adalah orang-orang pilihan Allah (ingat, sadari dan hayati bahwa masing-masing dari kita adalah salah satu dari jutaan sperma yang telah terpilih oleh Allah untuk bersatu dengan sel telor, sehingga menjadi manusia sebagaimana adanya saat ini). Maka hendaknya sebagai yang telah terpilih oleh Allah sungguh-sungguh menghayati diri sebagai milik Allah dan mau tak mau harus hidup dan bertindak bersama dan bersatu dengan Allah dimana pun dan kapan pun. Jika kita sungguh bersama dan bersatu dengan Allah maka tak akan ada seorangpun yang mampu menggugat diri kita alias menjatuhkan dan merusak jati diri kita sebagai pilihan Allah, orang yang senantiasa hidup baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur.

Allah akan menjadi Pembela kita jika kita harus menghadapi aneka ancaman, tantangan, masalah maupun hambatan. Jika Allah menjadi Pembela kita maka tak akan ada seorang sepandai atau secerdik apapun mampu mengalahkan kita. Bersama dan bersatu dengan Allah kita senantiasa akan menemukan jawaban atau tanggapan yang jitu, benar dan handal dalam rangka menghadapi aneka serangan, pertanyaan maupun tekanan yang akan memojokkan dan menyingkirkan kita, sehingga kita tetap berada dalam kebersamaan dan persatuan dengan Allah alias tetap tegar, segar dan sehat wal’afiat secara lahir maupun batin, jasmani maupun rohani.

"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman TUHAN --: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” (Kej 22:16-18), demikian sabda Tuhan Allah kepada Abraham yang taat dan setia kepadaNya. Barangsiapa setia pada panggilan atau tugas pengutusan akan menerima berkat Allah berlimpah-limpah, itulah keyakinan iman kita yang benar. Jika sebagai pelajar atau mahasiswa kita setia belajar setiap hari, kata berkat Tuhan Allah berlimpah-limpah pada diri anda, karena kesuksesan atau keberhasilan dalam belajar, hal yang sama juga akan terjadi pada diri pekerja yang setia melaksanakan tugas pekerjaannya, bagi suami-isteri yang setia saling mengasihi baik dalam untung maupun malang sampai mati, bagi para anggota lembaha hidup bakti yang sungguh membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan, bagi para imam yang sungguh menjadi penyalur rahmat Tuhan dan adoa umat, dst.. Marilah kita tingkatkan dan perdalam kesetiaan kita. “Setia adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keterikatan dan kepedulian atas perjanjian yang telah dibuat” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1994, hal 24).

Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya” (Mzm 116:15-18)



Minggu, 4 Maret 2012


Romo Ignatius Sumarya, SJ