“Tetapi engkau nyatakan kepada orang kecil” (Yes 11:1-10; Mzm 72:2.7-8; Luk 10:21-24)


“ Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” (Luk 10:21-24), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
 
·   Penyelamat Dunia yang kita nantikan kedatangan-Nya adalah Allah yang Mahabesar dan rela menjadi manusia hina/orang kecil seperti kita kecuali dalam hal dosa. Maka selayaknya dalam rangka mempersiapkan kedatangan-Nya kita memperhatikan orang-orang kecil, miskin dan berkekurangan, agar nanti kita tidak kecewa menyambut kedatangan-Nya dalam puncak kemiskinan dan kesederhanaan. Dari pengalaman saya pribadi memperhatikan atau melayani mereka yang miskin dan berkekurangan sungguh membahagiakan, karena dengan memperhatikan dan melayani mereka saya juga dapat belajar banyak hal perihal nilai-nilai atau keutamaan-keutamaan kehidupan yang tak saya temukan dalam diri orang-orang kaya (maaf bukan berarti saya melecehkan orang-orang kaya lho). Saya pernah terlibat melayani dengan sangat bagus orang kaya, namun demikin yang bersangkutan masih tetap mengritik dan menuntut seenaknya, maklum mungkin setiap hari di rumah atau di tempat kerja mereka terbiasa mengritik, memerintah dan dilayani. Sementara itu melayani orang miskin dan berkekurangan apa adanya, mereka yang dilayani mengucapkan terima kasih luar biasa. Maka benarlah apa yang didoakan oleh Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu”. Memang kutipan ini bagi kita semua antara lain berarti merupakan ajakan bagi kita semua untuk senantiasa hidup dan bertindak dengan rendah hati, tidak sombong. Di dalam keluarga kiranya anda dapat belajar dari anak-anak kecil atau bayi anda, dimana yang bersangkutan senantiasa ceria, terbuka, tidak marah, dst.. Mereka siap sedia untuk diperlakukan apapun tanpa melawan. 
 
·   “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya” (Yes 11:6-9). Itulah gambaran Yesaya perihal kedamaian sejati yang akan dibawakan oleh Penyelamat Dunia. Suasana hidup bersama macam itu kiranya menjadi dambaan atau kerinduan kita semua, umat beriman, maka marilah kita usahakan bersama-samaa. Kita semua dipanggil untuk senantiasa hidup dalam damai, persaudaraan atau persahabatan sejati dengan semua ciptaan Allah di bumi ini, entah itu manusia, binatang maupun tanaman atau tumbuh-tumbuhan. Salah satu kunci mengusahakan dan menghayati damai, persaudaraan atau persahabatan sejati adalah ‘cintakasih’. Pengalaman menunjukkan bahwa binatang buas dapat menjadi sahabat manusia ketika ia dikasihi, demikian juga aneka tanaman dan tumbuh-tumbuhan dapat berkembang dengan baik serta menghasilkan buah karena cintakasih penanam atau perawatnya. Baiklah secara khusus saya mengajak dan mengingatkan anda sekalian, yang mungkin masih sakit hati karena dipersulit atau dikecewakan orang lain, kami ajak untuk mengampuni mereka dengan penuh kasih. Salah satu cara mempersiapkan kedatangan-Nya adalah berusaha untuk berdamai dengan siapapun yang sampai kini masih saling bermusuhan atau membenci. 
 
“Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan!Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi” (Mzm 72:2.7-8)
 


Selasa, 4 Desember 2012
 
Romo Ignatius Sumarya, SJ