“Kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah” (Kis 18:23-28; Mzm 47:2-3.8-10; Yoh 16:23b-28)

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yoh 16:23b-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Allah telah mengasihi kita dengan total melalui Yesus Kristus yang telah mempersembahkan Diri-Nya sampai wafat di kayu salib dan kemudian dibangkitkan dari mati. Maka selayaknya jika kita harus mengasihi Yesus serta percaya bahwa Ia datang dari Allah ke dunia untuk menyelamatkan seluruh dunia seisinya. Sebagai bukti bahwa kita mengasihi Yesus adalah kita dipanggil untuk meneruskan karya penyelamatan dunia dengan berpartisipasi dalam seluk beluk dunia alias dengan sepenuh hati ‘mendunia’. Memang hidup ‘mendunia’ pada masa kini kita harus menghadapi aneka macam tantangan, masalah dan hambatan, maka baiklah dengan penuh percaya kita mohon kepada Allah agar Ia senantiasa menyertai dan mendampingi kita dimana pun kita berada atau kemana pun kita pergi. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam nama-Ku”, demikian sabda Yesus. Memohon sesuatu kepada Allah atas nama Yesus kiranya berarti mohon karunia Roh Kudus, sebagaimana sedang kita hayati pada hari-hari ini dalam rangka Novena Roh Kudus. Mohon karunia Roh Kudus berarti mohon agar dianugerahi keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan, seperti “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23), sehingga cara hidup dan cara bertindak kita dijiwai oleh keutamaan-keutamaan tersebut. Pada masa kini yang perlu kita hayati dan sebarkan antara lain adalah ‘kesetiaan’, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang tidak atau kurang setia pada iman, panggilan dan tugas pengutusannya, yang nampak dalam aneka bentuk pelanggaran tata tertib dan aturan setiap hari.

· “Dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.” (Kis 18:28), demikian berita perihal Apolos yang berpartisipasi dalam pewartaan Kabar Baik, bahwa Yesus adalah Mesias, Penyelamat Dunia yang dinantikan semua orang. Kitab Suci memang merupakan refleksi atas iman kepada Yesus Kristus, Mesias, Penyelamat Dunia. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita dipanggil untuk menyebarluaskan iman kita dimana pun dan kapan pun, dan untuk itu ada kemungkinan kita harus menghadapi aneka bantahan atau sanggahan perihal iman kita. Ketika berusaha menanggapi bantahan atau sanggahan hendaknya berpedoman pada apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, maka untuk itu kami berharap kepada kita semua untuk dengan tekun dan rajin membaca apa yang tertulis di dalam Kitab Suci serta merenungkannya. Bacalah Kitab Suci setiap hari agar memperoleh kekuatan dan inspirasi untuk penghayatan iman maupun memperjuangkan aneka kebenaran. Ingatlah dan sadari bahwa para santo-santa atau tokoh-tokoh di dalam Gereja Katolik sungguh hidup dan bertindak berdasarkan sabda Allah sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci, sehingga mereka sungguh setia dalam penghayatan iman maupun panggilan dan tugas pengutusan. Baiklah dalam rangka Novena Roh Kudus dimana juga dibacakan Kitab Suci kita dengarkan dan renungkan dengan baik, sehingga kita dapat memahami apa yang tertulis di dalam Kitab Suci serta kemudian menjadikannya pedoman atau inspirasi dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari dimana pun dan kapan pun, sehingga kita senantiasa siap sedia menghadapi aneka bantahan atau sanggahan iman kita.

“Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan” (Mzm 47:8-10)

Sabtu, 19 Mei 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ