"Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau melainkan karena Engkau menghujat Allah’ (Yer 20:10-13; Mzm 18:2-4; Yoh 10:31-42)

“Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya” (Yoh 10:31-42), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

· Minggu suci atau Minggu Sengsara semakin mendekat, yang dimulai hari Minggu Palma dan diakhiri dengan Hari Raya Minggu Paskah. Kepada kita semua yang beriman kepada Yesus Kristus kami ajak mawas diri: apakah saya siap sedia memasuki Minggu Suci, berpartisipasi dalam penyerahan Diri total Yesus dengan menderita sengsara, wafat di kayu salib dan dibangkitkan dari mati. Dalam warta gembira hari ini dikisahkan bahwa Yesus menghadapi tekanan dan ancaman dari musuh-musuhnya, dengan tuduhan Ia menghojat Allah atau sebagai manusia menyamakan Diri dengan Allah. Tuduhan dilakukan oleh para tokoh Yahudi yang tidak percaya kepadaNya bahwa Ia adalah Penyelamat Dunia, yang mereka nantikan, sementara itu banyak orang alias rakyat biasa semakin percaya bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, yang datang untuk membebaskan mereka dari penindasan yang dilakukan oleh orang-orang yang gila akan harta benda/uang, jabatan dan kehormatan duniawi. Ada kemungkinan bahwa jika semakin dekat, bersatu dan bersahabat dengan Tuhan alias hidup jujur, baik dan berbudi pekerti luhur, akan menerima tekanan, ancaman dan tuduhan palsu dari orang-orang yang gila akan harta benda/uang, jabatan dan kehormatan duniawi. Para pejuang kebenaran dan kejujuran di negeri ini juga sering menerima ancaman dan tekanan dari para penguasa yang korup melalui aneka cara atau bentuk. Kepada para pejuang kebenaran dan kejujuran kami ajak untuk tetap setia berjuang, maju terus pantang mundur, dan percayalah bahwa perjuangan anda akan sukses atau berhasil, dan ada kemungkinan anda sendiri tidak dapat menikmati hasilnya, melainkan menikmati perjuangan yang lebih membahagiakan daripada hasil.

· “TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan! Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.” (Yer 20:11-13), demikian keyakinan iman nabi Yeremia yang menerima tekanan dan ancaman untuk dibunuh. Sebagai orang beriman kita memiliki tugas panggilan untuk menghayati rahmat kenabian, yang berarti senantiasa membela dan memperjuangkan kebenaran dan kejujuran, dan tentu saja kita sendiri senantiasa juga hidup dan bertindak benar dan jujur. Jika kita sungguh benar dan jujur, baiklah kita juga memiliki keyakinan iman seperti Yeremia. Ketika menerima ancaman atau tekanan hendaknya tetap bernyanyi dalam Tuhan dan memujiNya, artinya ancaman dan tekanan semakin mendorong kita untuk berdoa serta semakin membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan. Tuhan sendirilah yang akan mengatasi ancaman dan tekanan melalui diri kita yang lemah dan rapuh. Hadapi ancaman dan tekanan dengan cintakasih yang rendah hati dan lemah lembut, jangan dengan kekerasan. Percayalah bahwa dalam hati setiap orang ada kerindunan akan cintakasih, maka ketika kita dekati, sikapi dan perlakukan dalam dan oleh cintakasih mereka akan menjadi sahabat kita, dan tidak akan mengancam dan menekan kita.

"Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.” (Mzm 18:2-4)

Jumat, 30 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ