“Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes” (Kel 32:7-14; Mzm 106:19-20.21-22.23; Yoh 5:31-47)

“Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?" (Yoh 5:31-47), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Menanggapi tuduhan dan ancaman orang-orang Farisi beserta anak buahnya Yesus semakin membuka jati diri-Nya, sebagai Penyelamat Dunia, yang datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Allah Bapa. Aneka mujizat yang telah dilakukan-Nya membuat orang-orang Farisi semakin tersingkir atau kurang pengaruhnya terhadap rakyat, maka mereka menuduh Yesus sebagai orang yang aneh atau sinthing. Apa yang dilakukan oleh Yesus bukan kehendak atau keinginan-Nya sendiri, maka baiklah pada masa Prapaska ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua umat beriman untuk sungguh-sungguh menjadi saksi iman di dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari dimana pun dan kapan pun. Memang hidup dan bertindak berdasarkan iman akan menghadapi aneka masalah dan tantangan, dan ada kemungkinan akan dicurigai oleh orang-orang yang kurang atau tidak beriman. Menjadi saksi kebenaran atau pejuang kebenaran, hidup jujur pada masa kini akan menghadapi tekanan dan ancaman dari orang-orang yang tak bermoral seperti para koruptor, sehingga para hakim pun juga dapat dipengaruhi oleh para penguasa dan kemudian tidak jujur lagi dalam memproses pengadilan. Dengan rendah hati kami mengajak dan mengingatkan para pejuang dan saksi kejujuran serta kebenaran tetap setia pada tugas dan panggilannya, dan percayalah bahwa banyak orang akan lebih percaya perbuatan atau perilaku anda daripada omongan atau wacana. Kami juga mengajak para promoter panggilan untuk melaksanakan tugas dan panggilan lebih-lebih dan terutama melalui cara hidup dan cara bertindak alias perilaku atau tindakan bukan ceramah, omongan dst..

· "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” (Kel 32:7-8), demikian firman Tuhan kepada Musa, yang sedang memimpin bangsanya dalam perjalanan menuju tanah terjanji. Firman ini kiranya baik untuk direnungkan atau direfleksikan oleh para pemimpin dalam kehidupan bersama apapun dan dimanapun. Para pemimpin diingatkan dan diajak untuk sering turun ke bawah, memberi sapaan dan perhatian kepada yang dipimpin, serta secara langsung mengingatkan mereka yang menyimpang dari tugas utama, yang tidak melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan benar dan baik. Hendaknya jangan menunda mengingatkan dan mengajak mereka yang menyimpang dari perjalanan atau berselingkuh atau korupsi untuk segera bertobat atau meninggalkan cara hidup dan cara bertindaknya yang tidak baik, tidak bermoral. Tentu saja kami berharap juga bahwa para pemimpin dapat menjadi contoh atau teladan sebagai pribadi yang baik dalam menghayati panggilan maupun melaksanakan tugas pengutusan.

“Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir: perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau” (Mzm 106:19-22)


Kamis, 22 Maret 2012

Romo Ignatius Sumarya, SJ