Pemakaman Kristiani

Tujuan akhir hidup Kristiani adalah persatuan dengan Allah. Pemakaman Kristiani adalah perayaan liturgi Gereja; merupakan kesempatan untuk mewartakan kehidupan abadi, mewartakan ajaran persekutuan para kudus, dan memungkinkan umat untuk berkumpul dalam rangka pemakaman guna saling berbagi dalam persekutuan ini. Dengan pemakaman gerejawi, Gereja mohon bantuan rohani bagi mereka yang telah meninggal dan menghormati tubuh mereka, serta sekaligus memberikan penghiburan berupa harapan bagi yang masih hidup. Gereja menganjurkan dengan sangat agar kebiasaan saleh untuk mengebumikan jenazah dipertahankan; namun Gereja tidak melarang kremasi, kecuali cara itu dipilih demi alasan-alasan yang bertentangan dengan ajaran kristiani [Kitab Hukum Kanonik, kanon 1176].

Keyakinan Gereja sejak awal mengenai kematian adalah: dengan kematian, hidup seseorang tidak dilenyapkan melainkan hanya diubah [bdk. Prefasi Arwah I TPE]; “ ... sebab dalam keadaan apa pun, entah hidup atau mati, kita selalu bersama Tuhan dan milik Tuhan” [Rm. 14:8]. “Tiap orang yang mati dalam Kristus akan dibangkitkan Allah” [2Tim.2:11].

Iman Gereja mengatakan, di satu pihak Kristus akan membangkitkan orang pada akhir zaman, tapi di lain pihak setiap orang kristiani telah ikut mengalami kebangkitan Kristus melalui pembaptisan dan terutama Ekaristi kudus. Maka dalam kehidupan kita sekarang ini kita mulai mencicipi hidup abadi bersama Allah.

oleh Fr Antonius Pramono.