Pagar Rumah Kasimo seperti Kandang Ayam

Ignasius Joseph Kasimo Endrowahjono seorang tokoh politik yang hidupnya sangat sederhana. Dari segi materi, dia tidak pernah hidup mewah. Urusan keluarga pun jauh dari hidup perkoncoan; kolusi dan nepotisme. Kondisi rumah mantan menteri dan mantang anggota Dewan Pertimbangan Agung itu jauh di bawah layak.

Demikian dikemukakan sejumah orang berkompeten saat ditemui Tribunnews di sela dan usai nyekar ke makam IJ Kasimo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (12/11/2011). "Hidupnya sangat sederhana, semua orang sudah tahu itu, itu tidak perlu disangsikan lagi," ujar politisi gaek Partai Golkar, Krissantono.

Politisi yang 20 tahun menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Karya Pembangunan ini mengatakan, hidup keserdehanaan Kasimo, semakin mengautkannya layak menjadi pahlawan nasional yang diteladani. "Keserderhanaan dan hidup konsisten, integritas tinggi, kejujuran dan pengabdian pada bangsa membutnya bukan saja dihormati di kalangan Katolik, tetapi juga kalangan lainnya," kata Krissantono.

Contoh konkret kesederhanaan hidup Kasimo, terlihat sampai saat ini. "Belaiu itu berapa kali jadi menteri, kemudian anggota DPR. Walau menjabatan menteri, tidak menggunakan kekuasaan untuk kolusi. Buktinya, anak-anaknya sampai saat ini hidup seperti orang kebanyakan," kata Kris.

Fransiskus Xaverius Widagdo, menantu Kasimo menuturkan hal senada. "Satu hal yang saya ingat dari mertua saya itu adalah orang sederhana, tidak pernah minta yang aneh-aneh," kata suami dari Wartawi, putri bungsu pasangan Kasimo-Mujiran.

Widagdo menceritakan suatu pengalaman ketika merenovasi rumah keluarga Kasimo di Menteng, kawasan elite di Jakarta Pusat. "Walaupun rumahnya di Menteng, saat itu, sangat rawan dari keamanan, karena bisa dimasuki siapa saja. Pagarnya hanya terbuat dari kawat, kayak kandang ayam. Kalau ada tamu yang datang, apalagi perempuan, pasti belepotan. Jadi waktu saya renovasi, beliau senang sekali," kata Widagdo yang mengaku turut mengantar Kasimo berobat mengatasi masalah pada jantungnya menjelang akhir masa hidupnya.

Pengamat politik J Kristiadi mengatakan, Kasimo pun antikorupsi. "Kalau bisa dibilang, DNA- nya Kasimo itu antikorupsi. Dia tidak menggunakan kekuasaan dan jabatan untuk memperkaya diri," kata dia. (Tribunnews/domu d ambarita)