“Semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya” (Ezr 1:1-6; Mzm 126:1-6; Luk 8:16-18)

"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.” (Luk 8:16-18), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatansederhana sebagai berikut:

Setiap manusia menerima anugerah Tuhan, antara lain berupa bakat, hobby atau keterampilan, tergantung dari lingkungan hidupnya. Dalam iman kiranya harus kita hayati bahwa semua anugerah tersebut kita terima secara cuma-cuma dari Tuhan, maka selayaknya kita bagikan dengan murah hati kepada saudara-saudari kita dalam lingkungan hidup dan kerja maupun pergaulan kita dimanapun dan kapanpun. “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya”, demikian sabda Yesus. Ingatlah, sadari dan hayati bahwa keterampilan semakin dibagikan kepada orang lain tidak akan berkurang melainkan semakin bertambah dan handal, demikian juga dengan bakat, hobby, kecerdasan/kepandaian dll… Sumbangkan keterampilan, bakat, hobby, kecerdasan/kepandaian anda kepada sesama anda dimanapun dan kapanpun, hendaknya jangan pelit untuk membagikan atau menyumbangkannya. Selain diberikan atau disumbangkan kepada orang lain, baiklah jika keterampilan, bakat, hobby, kepandaian atau kecerdasan tersebut juga terus diperdalam dan dikuatkan dengan belajar terus-menerus, misalnya mengikuti aneka kursus atau pendidikan yang terkait atau sesuai dengan keterampilan, bakat, hobby dan kecerdasan anda. Hendaknya jangan malu menampilkan atau menghadirkan diri dengan penuh aktif dan proaktif dalam hidup bersama untuk membagikan keterampilan, bakat, hobby atau kecerdasan tersebut, yang anda miliki. Mereka yang pelit membagikannya akan menjadi orang ‘kerdil’ dalam segala hal.

Berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem.Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela” (Ezr 1:5-6).

Mungkin pada saat ini di lingkungan hidup atau tempat tinggal dan kerja anda sedang ada kegiatan pembangunan, entah fisik maupun spiritual. Secara fisik misalnya pembangunan aneka macam sarana-prasarana untuk kepentingan umum seperti gedung pertemuan, tempat ibadat, dll.., hendaknya anda tidak berpangku tangan, melainkan marilah meneladan umat di sekitar Yerusalem pada waktu itu: “membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela”. Jika kita tidak memiliki harta benda atau uang, baiklah kita sumbangkan tenaga dan waktu kita bagi pembangunan tersebut. Yang tidak kalah penting adalah pembangunan kehidupan bersama sebagai umat Allah. Kami berharap kita senantiasa dapat berpartipasi dalam pembangunan hidup bersama sebagai umat Allah, sehingga kebersamaan hidup umat Allah mempesona, menarik dan menggairahkan. Secara konkret dalam kehidupan beragama sering ada perjumpaan bersama seperti ibadat di tempat ibadat, pendalaman iman atau doa bersama di lingkungan atau tempat kerja dst.. Kami mengajak anda sekalian untuk aktif dan proaktif serta selalu menghadiri perjumpaan-perjumpaan umat Allah tersebut. Ingatlah, sadari dan hayati bahwa dalam kebersamaan pada umumnya kita akan diperkaya dengan berbagai pengalaman melalui curhat atau percakapan, dimana masing-masing membagikan pengalamannya. Percayalah bahwa jika hatim, jiwa dan akal budi kita baik, maka perjumpaan antar kita dalam bentuk apapun dan dimanapun akan membuahkan hasil-hasil yang menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan atau kebahagiaan jiwa.

“Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kitapenuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita” (Mzm 126:1-3)


Senin, 19 September 2011

Romo Ign Sumarya, SJ