Bulan Liturgi hari ke 8: Mazmur Tanggapan

8. Mazmur Tanggapan

Makna dan Maksud - Mazmur Tanggapan merupakan unsur pokok dalam liturgi sabda, dan mempunyai makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas sabda Allah. 33 Maksud mazmur tanggapan adalah menanggapi sabda Tuhan! Dan tanggapan ini bukan dengan sembarang kata, tetapi dengan kata-kata Alkitab, yang telah dipilih secara saksama oleh para ahli liturgi.

Struktur - Mazmur Tanggapan terdiri dari ulangan dan ayat. Maksud yang terkandung di balik bentuk ini a.l.:

1. Ulangan dimaksudkan sebagai kunci penafsiran atau sebagai amanat inti dari bacaan yang baru saja didengar.
2. Ulangan memungkinkan umat ambil bagian secara aktif dalam permohonan, pujian, renungan, dll. sebagai tanggapan terhadap firman Allah.
3. Ayat/bait-bait bermaksud memperdalam amanat pewartaan.
4. Dialog antara ayat - ulangan, antara pemazmur - umat, antara pewarta dan penerima sabda, menggambarkan dialog antara Allah dan umat-Nya.

Pelaksanaan - Mazmur tanggapan muncul dari suasana hening, tanpa keributan atau pun pengumuman. Itulah sebabnya ulangan sebaiknya dihafal, sehingga umat tidak harus membaca. Saat ini bukan saat untuk memegang buku atau membalik-balik kertas. Cara membawakan mazmur tanggapan adalah sbb:

1. Pemazmur melagukan [ayat-ayat] mazmur dari mimbar atau tempat lain yang cocok. 34
2. Sesudah intro dari organis, pemazmur melagukan ulangan, kemudian umat menirukan pemazmur: melagukan ulangan.
3. Kemudian pemazmur melagukan ayat-ayat, dan sesudah setiap ayat, umat melagukan ulangan.
4. Hendaklah dihindari kebiasaan buruk: umat ikut bersenandung pada saat pemazmur melagukan ayat-ayat mazmur. Tugas umat waktu pemazmur melagukan ayat adalah meresapkan syair ayat mazmur sehingga dapat menanggapi secara mantap waktu melagukan ulangan.

Pemazmur memainkan peranan kunci dalam membawakan mazmur tanggapan. Maka ia harus sungguh memahami fungsi mazmur tanggapan dan menguasai teknik-teknik membawakannya, a.l:

1. Ulangan: Pemazmur harus mampu mengangkat ulangan dengan mantap dan meyakinkan, sesuai dengan jiwa teks, sehingga umat pun dapat serempak mengulanginya.
2. Ayat-ayat: Ayat-ayat mazmur mengungkapkan inti tanggapan kita terhadap sabda Allah.
Maka harus dibawakan dengan tepat.

Ada beberapa kemungkinan membawakan ayat-ayat mazmur:
Pertama: dilagukan sesuai dengan pola lagu yang disediakan dalam mazmur ybs. 35 Pemazmur harus mengenal pola lagu dan menjiwainya. Ia harus membawakan ayat-ayat dengan lancar, mengalir, tidak terlalu lambat atau patah-patah, tetapi sekaligus harus menjaga artikulasi supaya jelas.
Kedua: dibacakan. Kalau pemazmur tidak pandai menyanyi, ulangan dapat dilagukan sedang ayat-ayat dilafalkan/dibacakan.

Suasana dan penjiwaan: Mazmur tanggapan sangat bervariasi jiwa dan suasananya: gembira, pujian, syukur, gagah, agung / megah, susah, merana merintih, tenang (doa, renungan), dll. Semua ini harus mendapat perhatian dari pemazmur, agar ia dapat membawakan ayat-ayat mazmur tanggapan dengan suasana dan penjiwaan yang tepat.

Tempat pemazmur membawakan ayat-ayat mazmur ialah mimbar atau tempat lain yang cocok. 36 Umat mendengarkan sambil duduk. Sedapat mungkin umat berpartisipasi dengan menyanyikan ulangan, kecuali kalau yang dinyanyikan itu hanya mazmur saja tanpa ulangan.

Pendalaman

1. Apa maksud mazmur tanggapan?
2. Sebutkan beberapa cara membawakan mazmur tanggapan!
3. Dari mana pemazmur membawakan ayat-ayat mazmur tanggapan?
4. Nyanyikan satu ulangan mazmur tanggapan dengan baik [dengan artikulasi yang jelas, dengan penjiwaan yang serasi].


33. PUMR 61
34. PUMR 61.
35. Lihat Buku Nyanyian Mazmur Tanggapan dan Alleluya.
36. PUMR 61


Sumber: Mengenal, Mendalami, Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto