Bulan Liturgi hari ke 25: Doa Damai dan Salam Damai

25. Doa Damai dan Salam Damai

a. Doa Damai

Sesudah Bapa Kami, imam dan umat memanjatkan doa damai.

I Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U Amin.

Makna - Lewat doa ini Gereja memohon damai dan kesatuan bagi Gereja sendiri serta seluruh umat manusia. 72 Inilah doa bagi kedamaian dan kesatuan Gereja serta seluruh umat manusia. Kita mohon restu supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam doa ini sangat ditekankan damai sejati: “Damai-Ku Kutinggalkan bagimu. Damai-Ku Kuberikan kepadamu” (Yoh 14:27).

Damai yang dimaksudkan di sini adalah damai dalam arti biblis, damai yang merangkum pula segala kesejahteraan, kebaikan dan berkat. Damai sebagai keadaan manusia yang hidup rukun dengan alam, dengan sesama dan dengan Allah.

Jadi, persis sebelum komuni kita mengharapkan hati yang damai, yang beres, yang bersih dari kedengkian, bebas dari kedongkolan; hati yang nyaman, plong...., dan dengan suasana hati seperti itu kita menyatukan diri dengan Tuhan, Sang Damai, supaya kemudian kita sungguh merasa damai dan menjadi duta damai.

b. Salam Damai

Sesudah Doa Damai, sambil membuka tangan imam mengucapkan Salam Damai.
I Damai Tuhan bersamamu.
U Dan bersama rohmu.

Diakon atau, kalau tidak ada diakon, imam sendiri dapat mengajak umat saling menyatakan Salam Damai, misalnya dengan bersalaman sambil berkata, "Damai Kristus"; atau dengan cara lain yang sesuai.

Makna - Kerinduan akan damai tidak hanya terhenti pada doa, pada hati, pada batin. Jemaat juga dapat mengungkapkannya secara lahir. Mereka menyatakan persekutuan jemaat dan cinta kasih satu sama lain sebelum dipersatukan dalam Tubuh Kristus. 73 Dengan salam damai ini, sebelum menyambut Sakramen Ekaristi, kaum beriman menyatakan persekutuan dan cintanya satu sama lain.

Inilah ungkapan cinta kasih timbal-balik antar anggota umat sebelum menyambut roti yang satu itu, yang membuat mereka menjadi satu dalam Kristus. Dengan demikian, sebelum mengulurkan tangan mengambil Roti Kehidupan dari altar, kita ulurkan tangan terlebih dahulu kepada sesama kita untuk mengungkapkan dan memupuk cinta, damai, kesatuan.

Pelaksanaan - Cara memberikan salam-damai ditentukan oleh Konferensi Uskup sesuai dengan kekhasan dan kebiasaan setempat atau kelompok. Akan tetapi, seyogyanya setiap orang memberikan salam-damai hanya kepada orang-orang yang ada di dekatnya dan dengan cara yang pantas. 74 Maka, kalau salam damai diiringi nyanyian, hendaknya tidak berkepanjangan untuk menghindari jangan sampai jemaat berkeliaran ke sana ke mari dan membuat suasana kurang khidmat.

Dalam pelaksanaan salam damai perlu dijaga suasana kudus dan khidmat menjelang komuni. Maka, pantaslah dihindarkan suasana gaduh.

Tips - Latihan
Umat dilatih melagukan Salam Damai.

Pendalaman
1. Apa makna dan maksud Doa Damai? Apa yang kita mohon dalam Doa Damai?
2. Apa makna dan maksud Salam Damai?
3. Bagaimana Salam Damai harus dilaksanakan?
4. Mengapa Salam Damai dibatasi pada orang-orang terdekat?

72 PUMR 82.
73 PUMR 82.
74 PUMR 82.

Sumber: Mengenal, Mendalami, dan Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto