Bulan Liturgi hari ke 23: Doksologi dan Amin Agung

23. Doksologi dan Amin Agung

Mengakhiri DSA, imam mengangkat piala dan patena dengan hosti di atasnya sambil berkata:

I Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.
U Amin.


Kata Yunani doksa berarti pujian. Jadi, dalam doksologi, imam, atas nama umat, menyampaikan pujian dan hormat dari seluruh jemaat kepada Bapa, melalui Yesus Kristus, Putra-Nya, dalam Roh Kudus. Doa pujian ini merangkum puji-pujian dan syukur yang diurai dalam seluruh Doa Syukur Agung. Doksologi merupakan rangkuman atau kesimpulan dari Doa Syukur Agung. Doksologi harus dinyanyikan atau dimaklumkan oleh imam sendiri.

Selama doksologi, kita tidak hanya bengong melihat atau mendengarkan imam. Segenap anggota umat Allah yang hadir ikut serta secara batin dalam pujian yang dilambungkan oleh imam. Dengan demikian, puji-pujian itu juga menjadi pujian-pujian kita, umat. Dan pada akhir doksologi, kita menyatakan persetujuan dengan menyerukan aklamasi “Amin”.

Aklamasi Amin harus menjadi pekik yang mantap dan semarak, bahkan membahana dan gegap gempita. Maka, akan sangat semarak, kalau imam melagukan doksologi dan umat menjawabnya dengan “Amin” yang dilagukan dengan semarak. Aklamasi Amin dapat diulangi beberapa kali sebagai sahutan kegembiraan. Dapat juga aklamasi ini langsung ditimpali dengan tarian yang bersifat pujian sebagai penegasan atas aklamasi Amin yang menutup seluruh Doa Syukur Agung.

Tips – Latihan

Umat dilatih melagukan aklamasi Amin (agung).

Pendalaman
1. Apa makna doksologi?
2. Bagaimana sikap kita sebaiknya selama doksologi dilambungkan oleh imam?
3. Sebutkan beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menyemarakkan akhir DSA ini?



Sumber: Mengenal, Mendalami, dan Mencintai Ekaristi - Ernest Mariyanto